Вы находитесь на странице: 1из 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS


TONSEA LAMA KECAMATAN TONDANO
UTARA KABUPATEN MINAHASA INDUK

OLEH:
ARNI SILAMBA
Nim : S.1704995
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Memilih Jurnal
Anemia merupakan masalah gizi di dunia, terutama
di negara berkembang termasuk Indonesia. Menurut
WHO³, angka kejadian anemia pada remaja putri di
negara berkembang sekitar 27%. Prevalensi anemia
pada wanita di Indonesia yaitu sebesar 23,9%,
sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5 –
14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25 tahun
sebesar 18,4%
Faktor utama penyebab anemia adalah asupan
zat besi yang kurang. Sekitar dua per tiga zat
besi dalam tubuh terdapat dalam sel darah
merah hemoglobin . Faktor lain yang
berpengaruh terhadap kejadian anemia antara
lain gaya hidup seperti merokok, minum
minuman keras, kebiasaan sarapan pagi, sosial
ekonomi dan demografi, pendidikan, jenis
kelamin, umur dan wilayah
Akibat anemia sangat merugikan untuk masa
mendatang, maka usaha pencegahan maupun
perbaikan perlu di-lakukan. Untuk melakukan
upaya pencegahan dan perbaikan yang optimum
diperlukan informasi yang lengkap dan tepat
tentang status gizi pada remaja, serta faktor
yang mempengaruhinya. Dari uraian diatas
maka saya tertarik untuk memilih dan menelaah
jurnal tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Anemia
BAB II
ULASAN JURNAL
A. Pendahuluan
Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk
terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.
Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif
seperti 1) Gangguan dan hambatan pada
pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2)
Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan
kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel
tubuh maupun ke otak
Menurut Unicef paritas atau jumlah anak yang
dilahirkan ibu sangat berkaitan dengan jarak
kelahiran. Semakin tinggi paritasnya, maka
semakin pendek jarak kelahirannya. Hal ini
dapat membuat seorang ibu belum cukup
waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya.
Paritas yang tinggi dapat menyebabkan kondisi
kesehatan ibu menurun dan sering mengalami
kurang darah sehingga berpengaruh buruk
pada kehamilan selanjutnya
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian anemia di Puskesmas Tonsea Lama
Kecamatan Tondano Utara Kabupaten
Minahasa Induk
B. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif
analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi
adalah semua ibu hamil trimester III yang mengalami
anemia dan memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara
Kabupaten Minahasa pada tahun 2009-2010 yang
berjumlah 56 ibu hamil. Alat ukur yang digunakan
adalah buku register PWS KIA Puskesmas Tonsea Lama
Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa tahun
2009-2010. Analisis data menggunakan uji statistik
Non Parametrik yaitu chi-Square.
C. Hasil Peneitian
• Ada hubungan antara umur responden dengan
tingkat anemia pada ibu hamil
• Ada hubungan antara paritas responden dengan
tingkat anemia pada ibu hamil
• Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan
responden dengan tingkat anemia pada ibu
hamil
• Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi
dengan tingkat anemia pada hamil
D. Analisa
Hasil uji statistik, didapatkan ada hubungan signifikan
antara paritas dengan tingkat anemia. Nilai X² =
14.761 dan p = 0.005 IK 95 % = 0.006 – 0.010, ada
hubungan signifikan antara umur dengan Tingkat
anemia. Nilai X² = 16.967 dan p = 0.002 IK 95 % =
0.001 – 0.003, ada hubungan signifikan antara
kunjungan ANC dengan tingkat anemia. Nilai X² =
8.719 dan p = 0.013 IK 95 % = 0.011 – 0.015, ada
hubungan signifikan antara konsumsi tablet zat besi
dengan tingkat anemia. Nilai X² = 11.059 dan p =
0.004 IK 95 % = 0.009 – 0.013, tidak ada hubungan
antara pendidikan dengan tingkat anemia
E. Telaah Kritis
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia
adalah karena perdarahan, infeksi dan eklampsi,
sedangkan penyebab tidak langsung diantaranya
adalah karena anemia. Anemia hamil disebut
Potential Danger To Mother and Children
(potensial membahayakan ibu dan anak), karena
itulah anemia memerlukan perhatian serius dari
semua pihak yang terkait dalam pelayanan
kesehatan pada lini terdepan
Risiko kematian ibu karena anemia yang
disebabkan perdarahan masih cukup tinggi yang
diperkirakan pada Tahun 2003-2010 mencapai
40 %. Anemia dalam kehamilan patut
diwaspadai karena menjadi penyebab terjadinya
morbiditas dan mortalitas ibu dan anak (Pandi,
2004). Menurut Word Health Organization
(WHO) dari jumlah penduduk dunia diantaranya
52 dari 100 ibu hamil dinyatakan anemia
Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan hidup.
Wanita yang sering melahirkan resiko mengalami
anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak
memperhatikan kebutuhan nutrisi karena selama
hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan janin.
Oleh karena itu Perlu peningkatan pengetahuan
melalui penyuluhan oleh petugas kesehatan
khususnya pada ibu hamil tentang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• ada hubungan paritas,umur, kunjungan ANC
dan konsumsi tablet zat besi.
• Pentingnya kunjungan ANC minimal 4x selama
hamil agar dapat memenuhi kebutuhan tablet
zat besi selama kehamilan.
• Pentingnya mengkonsumsi tablet zat besi
secara teratur minimal 90 tablet selama
kehamilan
B. Saran
Ahli gizi diharapkan membuat program secara
lintas sektor yang berorientasi pada
kemampuan ibu membuat menu makan yang
dapat meningkatkan kadar hemoglobin saat
kehamilan sehingga ibu hamil termotivasi
untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi tinggi.

Вам также может понравиться