Вы находитесь на странице: 1из 45

ASUHAN KEPERAWATAN

KOMUNITAS ARTHRITIS
GOUT PADA LANSIA

OLEH:

KELOMPOK 1
ANGGOTA
ADELA NOFITA
ALFINA NORA
ADISTY FERIANI
AFANNY SEPTI LEGY
ANJELA NOVEREN
ANNISA ZAHRA
ANNISHA ALLAMA NOPTIKHA
BUNGA ERNALLYA
PENGKAJIAN
1. Data umum
a. Nama Kepala keluarga : Tn. A
b. Usia : 65 tahun
c. Agama : Islam
d. Pekerjaan : Pedagang
e. Alamat : jl.jamal jamil, pondok kopi RT 1
RW 03 7A, siteba, padang
f. Komposisi keluarga

Pekerja
No Nama J/K Hub Pdd U Imunisasi
an

BCG DPT POLIO Hep Camp


1 Ny.A P Istri SMA 54 IRT - - - - -

2 Nn.O P anak mahasis 23 pelajar - - - - -


wa
g. Riwayat keluarga
keterangan:
Laki-laki meninggal
Perempuan meninggal
Laki-laki
Perempuan
Serumah
Pasien
Penjelasan:
Tn. A anak pertama dari 2 bersaudara. Kedua orang tua Tn. A meninggal. Tn. A menikah
dengan Ny. A dan dikaruniai 3 orang anak. Ketiga orang anak Tn. A sudah bekerja dan
belum menikah. Tn. A saat ini hanya tinggal berdua saja dirumah dengan Ny. A.
h. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah tipe keluarga Nidle Age/Aging Couple dimana klien hanya
tinggal berdua dengan istrinya dirumah dan anak-anaknya sudah tidak dirumah lagi.
i. Suku bangsa
Keluarga Tn. A Memiliki suku yang sama yaitu bersuku minang yaitu suku koto.
Keluarga mengatakan masih memegang atau menganut kebiasaan dalam adat
mereka. Begitu juga dengan gaya hidup seperti, pola makan keluarga menyukai
makanan yang diolah dengan santan dan pedas.
j. Agama
Keluarga Tn. A Menganut agama Islam, mereka mengerjakan shalat 5 waktu sehari
semalam. Tn A dan Ny.A jarang shalat berjamaah di masjid dan jarang mengikuti
majlis taklim.
k. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn.A mengatakan untuk aktivitas rekreasi keluarga mereka tidak terjadwal. Keluarga
biasanya berkumpul sambil menonton televisi. Karena dirumah hanya tinggal berdua
dengan istrinya, Ny.A. Klien mengatakan tidak ada jadwal rekreasi yang terjadwal.
Namun klien sekali-kali ada pergi rekreasi bersama keluarga pada waktu tertentu
seperti libur lebaran.
2. Riwayat perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini adalah keluarga dengan
usia lanjut, dimana tahap ini dimulai saat pasangan ini membuka
warung dan kos-kosan dan berlanjut sampai keduanya meninggal.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn.A mengatakan kegelisahannya terhadap anaknya yang pertama
yang belum menikah di usia yang sudah melewati usia yang cukup untuk
menikah yaitu 29 tahun dan Tn.A mengatkan anaknya tidak mau bekerja
di padang dan lebih betah bekerja di jakarta sehingga membuat Tn.A
merasa kesepian.
c. Riwayat keluarga inti
Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan riwayat kesehatan keluarga
sebagai berikut:
Tn. A :
Pada saat pengkajian Tn. A mengatakan memiliki riwayat artritis Gout (asam
urat), Tn. A mengatakan bila cuaca dingin dibagian pergelangan kaki dan betis
nyeri, nyerinya terasa menusuk dan kaki terasa kaku. Tn.A hanya dapat tidur
pada malam hari ±4 jam. Tn.A lebih sering memakai obat-obatan luar seperti
hotkrim atau balsem untuk mengurangi nyeri pada pergelangan kaki dan
betisnya. Tn.A akan pergi ke dokter apabila saat tidak bisa berjalan lagi
karena akan terasa sangat nyeri saat berjalan. Tn.A mengatakan dokter hanya
memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit pada asam uratnya.
Tn.A memiliki makanan pantangan yaitu kacang-kacangan, apabila dia
mengonsumsi kacang- kacangan makan asam uratnya akan kambuh. Tn. A
perokok aktif, Tn.A dapat menghabiskan 2 bungkus rokok dalam sehari dan
Tn.A mengonsumsi kopi 3x sehari. Tn.A kadang-kadang mengeluhkan
jantungnya berdebar-debar.
Ny. A:
Pada saat pengkajian , tidak ada masalah kesehatan pada Ny.A
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn.A mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita asam
urat atau pun hipertensi, diabetes dan penyakit keturunan yang lain.
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang dimiliki keluarga adalah permanen dan milik
pribadi dengan luas tanah yang terdiri dari satu ruang tamu,
ruang keluarga beserta ruang TV, satu dapur, tiga kamar tidur,
dua kamar mandi, tiga WC, dan dua septic tenk. Ventilasi rumah
cukup banyak dan memiliki pencahayaan yang cukup baik
karena rumah memiliki banyak jendela. Sedangkan pada malam
hari menggunkan lampu listrik.Sumber air yang digunakan
keluarga adalah PDAM dan juga dari sumur bor.
Air ini dipakai untuk memasak, dan mandi, sedangkan air
minum menggunakan air isi ulang. Jarak antara septiktank
dengan Wc ± 10 meter Fasilitas yang ada didalam rumah
keluarga berupa seperangkat kursi dan meja tamu,lemari pajang,
lemari baju dan tempat tidur tiap-tiap kamar, peralatan dapur,
mesin cuci, kulkas, televisi dan peralatan lainnya. Pembuangan
limbah rumah tangga kelurga mengalir dengan baik kedalam got
dibelakang rumah yang kondisinya cukup bersih, mengalir dan
tertutup.
Keterangan:
R1 : kamar 1
R2 : Kamar 2
R3 : Kamar 3
R4 : ruang makan
R5 : ruang tamu
R6 : kamar mandi
R7 : dapur
R8 : kamar 4
Septic tank
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tipe lingkungan keluarga Tn. A adalah lingkungan sedikit nyaman dan
lumayan ramai karena rumahnya berada dekat dengan jalan raya. Jarak
rumah dengan tetangga tidak terlalu rapat dan padat, tetangga dengan
mayoritas warganya bersuku minang dan beragama islam. Tipe pekerjaan
komunitas tetangga bermacam-macam, yaitu rata-rata berdagang seperti
berjualan nasi bungkus, warung, dan fotocopy.
c. Mobilisasi Geografi keluarga
Keluarga Tn.A mengatakan mereka menempati rumah ini sudah lama
awal mereka menikah dan sampai sekarang. Keluarga tidak ada pindah ke
lingkungan yang baru karena disini menurutnya sudah cukup nyaman dan
tenang. Karena rumahnya dekat dengan jalan raya maka mudah untuk
keluarga membuka usahanya. Tn.A bepergian biasanya menggunakan motor.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi masyarakat
Keluarga mengatakan sudah menjalin hubungan dengan baik antar sesama
tetangga sejak tinggal di lingkungan tersebut. Tn.A mengatakan jarang mengikuti
kegiatan masyarakat karena masyarakat juga jarang mengadakan acara-acara
dan kegiatan di masyrakat seperti gotong royong dan pengajian. Bahasa yang
digunakan oleh keluarga dalam berkomunikasi yaitu bahasa minang dan bahasa
Indonesia.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga mengatakan memiliki sistem keluarga yang cukup erat, apabila
ada anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga yang lain memberikan
dorongan atau mengingatkan serta mengantar berobat ke pelayanan kesehatan.
Keluarga juga mempunyai kartu jaminan kesehatan yang bisa digunakan sebagai
pendukung keluarga dalam berobat. Anak pertama Tn.A biasanya mengirim uang
setiap bulan ±1 juta rupiah untuk menambah kebutuhan Tn. A dan Ny.A
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. A Mempunyai pola komunikasi yang terbuka dimana
dilakukan secara efektif, dan proses komunikasi keluarga berlangsung
dua arah, keluarga mengatakan jika ada masalah yang sangat penting
mereka selalu membicarakan dengan angota keluarga untuk
menyelesaikannya secara bersama-sama.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah oleh
keluarga. Keluarga mengatakan berusaha saling menghargai pendapat
setiap anggota keluarga.
c. Struktur peran
• Tn. A
Adalah kepala keluarga Tn. A Berperan sebagai suami, dan juga sebagai
ayah bagi anak-anaknya yang bertugas sebagai memenuhi kebutuhan keluarga.
Tn. A juga berperan sebagai pelindung untuk menjaga keluarga serta mendidik
anaknya.
• Ny. A
Berperan sebagai istri dan ibu untuk anak-anaknya. Ny. A juga berperan
sebagai pengatur dan pengontrol pemasukan dan pengeluaran keluarga serta
mengurus pekerjaan rumah.
d. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. A Menganggap nilai dan norma dalam keluarga sesuai dengan apa
yang ada pada masyarakat seperti sopan santun dengan sesama manusia, saling
menghargai dan menghormati, menjaga perasaan orang lain saat berucap.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga mengatakan mereka saling menghargai satu sama
lain dimana mereka sama-sama merasakan perasaan memiliki dan
dimiliki serta mereka saling mendukung dan menjaga satu sama lain.
b. Fungsi sosialisasi
Tn.A mengatakan hubungan keluarga dengan tetangga
berjalan dengan baik dan lancar, tapi Tn.A dan keluarga jarang
mengikuti kegiatan masyarakat. Tapi Tn.A lebih sering berinteraksi
dengan anak-anak kos yang berada di sekitar lingkungannya.
c. Fungsi perawat kesehatan
Keluarga Tn. A mengatakan sehat adalah apabila keluarga masih dapat
melakukan aktivitas dengan normal dan tanpa gangguan kesehatan, dan sedangkan
sakit adalah dimana jika anggota keluarga tidak dapat melakukan aktivitas secara
normal karena sakit.
• Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan asam urat adalah nyeri atau kram pada bagian
kaki, dan lebih nyeri pada saat cuaca dingin dan malam hari. Keluarga
mengatakan Tn.A sering mengalami nyeri ketika mengonsumsi kacang-
kacangan. Keluarga mengatakan belum begitu mengetahui informasi lengkap
tentang asam urat.
• Mengambil keputusan
Keluarga mengatakan akibat lanjut dari asam urat belum diketahui
keluarga. Keluarga mengatakan ingin mengetahui tentang cara perawatan asam
urat agar dapat merawat anggota keluarga yang sedang memiliki masalah asam
urat.
• Merawat anggota keluarga
Keluarga mengatakan masih bingung dengan cara perawatan masalah
asam urat. Ny.A mengatakan merasa kesulitan untuk mengingatkan Tn.A untuk
tidak memakan makanan pantangannya dan mengetahui cara perawatan
alternatif untuk masalah Tn.A yaitu menggunakan hotkrim.
• Memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga mengatakan mengetahui manfaat dari lingkungan yang bersih,
manfaat
sanitasi lingkungan serta hygiene sanitasi lingkungan untuk kenyamanan
keluarga. Keluarga mengatakan tidak mengetahui lingkungan yang baik untuk
penderita asam urat.
• Menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mengatakan selalu menggunakan pelayanan yang ada seperti
praktek bidan, puskesmas maupun langsung ke rumah sakit/ klinik terdekat.
d. Fungsi reproduksi

Tn.A menikah dengan Ny.A dan dikaruniai 3 orang anak. Ke-3 orang
anak Tn.A sudah bekerja dan belum menikah.

e. Fungsi ekonomi

Keluarga mengatakan mampu memenuhi kehidupan sehari-hari. Saat


ini klien hanya sebagai pedagang dan juga membuka usaha dirumahnya
bersama istrinya. Tn.A mempunyai kos-kosan dan ruko untuk disewakan.
Hasilnya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tn.A juga mendapat
kiriman setiap bulan dari anaknya ±1 juta rupiah.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor
• Stressor jangka panjang
Keluarga mengatakan saat tua dan sudah tidak mampu bekerja,
nantinya akan ikut anak yang mana. Dan mereka masih menabung
untuk biaya hari tuanya nanti. Keluarga mengatakan anaknya tidak
mau pindah bekerja di padang dan lebih memilih di jakarta sehingga
membuat Tn.A dan Ny.A merasa kesepian.
• Stressor jangka pendek
Perubahan dalam kesehatan anggota keluarga yaitu Tn.A yang
sedang sakit. Dan kecemasan terhadap anak pertamanya yang
belum menikah padahal sudah cukup umur.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Tn.A mengatakan tindakan untuk stressor jangka pendek
adalah keluarga berusahan selalu untuk mengingatkan dan merawat
Tn.A dengan masalah asam uratnya, dan membujuk anaknya untuk
segera menikah. Sedangkan untuk stressor jangka panjang keluarga
mengatakan akan selalu berupaya untuk membujuk anaknya untuk
pindah bekerja di padang agar ada yang menjaga dan merawat
sampai meninggal.
c. Strategi koping yang digunakan\
Keluarga Tn.A selalu memberikan dukungan dan perhatian
kepada anggota keluarga yang sedang mengalami masalah.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak mempunyai adaptasi disfungsional karena
keluarga tidak menggunakan kekerasan dalam menghadapi masalah.
e. Harapan Keluarga
Harapan keluarga Tn. A Terhadap pelayanan kesehatan
hendaknya pelayanan kesehatan diberikan secara merata terhadap
warga yang mampu maupun tidak mampu, dan keluarga berharap
dengan adanya kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa
hendaknya pengetahuan keluarga bertambah dan bermanfaat bagi
keluarga terutama membantu kesembuhan Tn.A
Pemeriksaan Fisik
1. Tabel Pemeriksaan Fisik
NO. PEMERIKSAAN TN. A NY.A
FISIK
1. KEADAAN UMUM TB : 170cm TB : 160 cm
BB : 84kg BB : 55 kg
TD :130/80mmHg TD :120/80mmHg
N :89 x/i N :78 x/i
P :21 x/i P :19 x/i
S :36,4c S :36,6c
2. KEPALA Bersih, benjolan tidak ada, kulit kepala Bersih, benjolan tidak ada,
bersih kulit kepala bersih
3. RAMBUT Pendek, tipis, beruban, sedikit Bersih, panjang, beruban
berminyak
4. MATA Konjungtiva tidak anemis, sklera Konjungtiva tidak anemis,
ikterik, penglihatan kadang-kadang sklera tidak ikterik,
buram penglihatan baik
5. Hidung Bersih, penciuman baik, tidak secret Bersih,penciuman baik, tidak
ada secret
6. TELINGA Simetris kiri dan kanan, ada sedikit Pendengaran baik, serumen
serumen, pendengaran baik tidak ada, simetris kiri-kanan
7. MULUT Lidah bersih, nafas berbau rokok, Lidah bersih, gigi lengkap
gigi lengkap, bibir dan gusi
bewarna hitam, gigi bewarna
kuning
8. LEHER Tidak ada pembesaran kelenjer Tidak ada pembesaran
tiroid dan kelenjer limfe kelenjer tiroid dan kelenjer
limfe
9. DADA Simetris kiri dan kanan, tidak ada Simetris kiri dan kanan, tidak
tanpak luka lecet ada tanpak luka lecet
10. PARU I: pergerakan dada simetris kiri- I: pergerakan dada simetris
kanan kiri-kanan
P:fremitus kiri-kanan P:fremitus kiri-kanan
P: sonor P: sonor
A:tidak ada bunyi nafas tambahan A:tidak ada bunyi nafas
tambahan
11. JANTUNG I: iktus kordis tidak terlihat I: iktus kordis tidak terlihat
P:iktus kordis teraba P:iktus kordis teraba
P:redup P:redup
A:irama jantung teratur A:irama jantung teratur
12. ABDOMEN I:perut buncit I:perut tidak buncit
A:BU 21x/i A:BU 21x/i
P:tidak ada nyeri tekan P:ada nyeri tekan pada
P:tympani kuadran kiri atas
P:tympani

13. EKSTREMITAS Nyeri pada pergelangan kaki dan Tidak ada masalah
betis, terasa kaku, nyeri
bertambah hebat saat cuaca
dingin
14. GENETALIA - -
2. Pola Aktifitas dan Latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Mandi


Toileting


Berpakaian


Mobilitas di tempat tidur


Berpindah/berjalan


Ambulasi /ROM
3. Pola tidur dan istirahat
Tn A mengatakan semenjak bertambahnya usia, Tn A mengalami
kesulitan dalam tidur. Tn A hanya bisa tidur ±4 jam dalam sehari
4. Pola persepsi diri
a. Gambaran diri
Tn A mengatakan ia merasa terganggu dengan bagian tubuhnya
yang terasa sakit yaitu bagian kaki karena mengalami pembengkakan
sehingga mengalami nyeri dan mengganggu aktivitasnya
b. Ideal diri
Tn A mengatakan bahwa ia ingin segera sembuh dari penyakitnya,
disamping itu ada kecemasan lain terhadap anak-anaknya yaitu anak
pertama yang belum menikah ia ingin segera anaknya menikah dan
bekerja di padang agar dapat menemaninya di masa tua
c. Harga diri
Tn A mengatakan bahwa ia merasa bangga dengan dirinya karena
hingga saat ini ia telah membesarkan anak-anaknya hingga sukses
walaupun dengan keadaannya sakit tetapi ia tetap merasa berguna dengan
melakukan kegiatan yang dapat bermanfaat di masa tua nya
d. Identitas diri
Tn A adalah seorang laki-laki yang bekerja sebagai pedagang
dengan berumur 65 tahun dan mempunyai istri yang juga sebagai pedang
e. Peran diri
Tn A adalah seorang kepala keluarga yang memiliki seorang istri dan
3 orang anak. Ia juga bekerja sebagai pedagang dan membuka kos-kosan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
5. Masalah psikososial
a. Dukungan keluarga dan kelompok
Tn A mengatakan bahwa keluarga selalu mendukungnya dan
apabila penyakitnya muncul maka istri Tn A akan membawa ke
puskesmas dan merawat Tn A dengan baik dan anak Tn A juga
sering menghubinginya untuk menanyakan keadaan Tn A
b. Hubungan dengan lingkungan
Keluarga mengatakan sudah menjalin hubungan dengan baik
antar sesama tetangga sejak tinggal di lingkungan tersebut. Tn.A
mengatakan jarang mengikuti kegiatan masyarakat karena
masyarakat juga jarang mengadakan acara-acara dan kegiatan di
masyrakat seperti gotong royong dan pengajian
c. Keadaan pekerjaan,perumahan,ekonomi
Tn A mengatakan pada saat ini ia bekerja sebagai pedagang bersama
dengan istrinya, lalu ia juga membuka kos-kosan untuk mahasiswa. Kondisi
rumah Tn A permanen dan memiliki lingkungan yang nyaman dan lumayan
ramai karena rumahnya berada dekat dengan jalan raya dan disekitarnya juga
banyak orang yang berjualan seperti kedai nasi maupun fotokopi. Tn A
mengatakan bahwa dengan berdagang dan membuka kos-kosan dapat
mencukupi kebutuhan sehari-harinya ditambah dengan anak Tn A yang selalu
mengirim uang setiap bulannya kepada Tn A
d. Pelayanan kesehatan dan harapan
Tn A mengatakan mempunyai kartu jaminan kesehatan yang bisa digunakan
sebagai pendukung keluarga dalam berobat dan biasanya Tn A berobat ke
puskesmas dan rumah sakit. Tn A mengatakan bahwa ia ingin segera sembuh
dan dapat beraktivitas dengan baik
e. Mekanisme koping dan adaptasi stress
1. Koping adaptif
Tn A mengatakan untuk mengatasi nyerinya biasanya ia
menggunakan hotkrim dan tidak memakan makanan pantangan
yaitu kacang-kacangan
2. Koping maladaptif
Tn A mengatakan bisa mengatasi hal-hal yang terkait dengan
kondisi kesehatannya. Tetapi ia sering merasakan sedih jika
memikirkan anaknya yang jauh bekerja di Jakarta dan terkadang
merasakan kesepian
Analisa Data
NO. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Data Subjektif : Nyeri kronis pada Gangguan
• Tn.A mengatakan merasa nyeri pada Tn.A muskuloskeletal
pergelangan kaki dan betis kronis
• Tn.A mengatakan nyeri bertambah saat
cuaca dingin dan pada malam hari
• Tn.A mengatakan nyeri timbul saat makan
kacang-kacangan
Data objektif:
• Tn.A sering tampak memegang kakinya jika
terasa nyeri
• Tn.A terkadang tampak meringis
• Skala nyeri berada pada rentang 4-5 (nyeri
sedang)
• TD:130/80mmHg
• N:89 x/i
• P:21 x/i
• S:36,4c
2. Data subjektif : Ketidakefektifan Strategi koping tidak
• Tn. A mengatakan masih pemeliharaan efektif
mengonsumsi kopi 3x sehari kesehatan pada Tn.A
• Tn. A mengatakan merokok
sebanyak 2 bungkus perhari
• Tn. A mengatakan dadanya kadang
bedebar-debar
• Ny. A mengatakan Tn. A jarang
mengeluh tentang penyakitnya .
Data objektif :
• Bibir dan gusi Tn.A tampak hitam
• Sklera ikterik
• TD : 130/80 mmHg
• R: 21x/mnt
• N :89x/mnt
• Suhu : 36,4 C
3. Data subjektif: Insomnia Perubahan hormonal
• Tn.A mengatakan mengalami
kesulitan tidur
• Tn.A hanya dapat tidur ±4 jam
Data objektif:
• Tn.A tampak letih dan lelah
• Mata tampak sayu dan lelah
• Terdapat kantung mata
• Terdapat lingkaran hitam di bawah
mata
SKALA PENENTUAN
PRIORITAS ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Dx 1: Nyeri kronis pada Tn.A b.d gangguan muskuloskeletal

NO. KRITERIA NILAI BOBOT SKOR PEMBENARAN

1. Sifat masalah: 3 1 3/3x 1 = 1 Masalah ini di katakan


Aktual :3 aktual dibuktikan dengan
Resiko :2 data Tn.A sedang
Potensial :1 merasakan nyeri pada kaki
2. Kemungkinan 1 2 1/2x 2 = 1 Kemungkinan masalah ini
masalah untuk diubah sebagian jika Tn.A
diubah: mengikuti anjuran tentang
mudah :2 cara perawatan asam urat
sebagian :1 dan menghindari
Potensial :0 pantangannya
3. Potensial masalah: 3 1 3/3x 1 = 1 Potensial masalah ini
tinggi :3 dapat dicegah tinggi jika
cukup :2 Tn.A mengikuti dengan
rendah :1 benar cara perawatan
asam urat akan dapat
mengatasi masalah
secara mandiri
4. Menonjolnya 2 1 2/2x 1 = 1 Keluarga melihat adanya
masalah: permasalahan pada Tn.A
segera ditangani :2 jika tidak segera
tidak segera :1 ditangani maka dapat
tidak dirasakan :0 menyebabkan gangguan
aktivitas
JUMLAH: 4
2. Dx 2: Insomnia pada Tn.A b.d Perubahan hormonal
NO
KRITERIA NILAI BOBOT SKOR PEMBENARAN
.
1. Sifat masalah: 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah ini bersifat resiko
Aktual :3 dimana tanda dan gejala
Resiko :2 gangguan tidur sudah
Potensial :1 muncul, jika masalah ini
dibiarkan akan bertambah
parah
2. Kemungkinan masalah 1 2 1/2x 2 = 1 Kemungkinan masalah ini
untuk diubah: diubah sebagian jika
mudah :2 keluarga Tn.A
sebagian :1 memperhatikan dan
Potensial :0 melakukan apa yang telah
disampaikan
3. Potensial masalah: 2 1 2/3x 1 =2/3 Potensial masalah Tn. A
tinggi :3 cukup dapat dicegah
cukup :2 karena informasi yang
rendah :1 telah diterima oleh
keluarga
4. Menonjolnya masalah: 1 1 1/2x 1 = ½ Keluarga merasakan
segera ditangani :2 adanya masalah pada Tn.A
tidak segera :1 dan menyadari bila ini tidak
tidak dirasakan :0 segera ditangani akan
berakibat fatal
JUMLAH: 2 5/6
3. Dx 3: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Tn.A b.d strategi
koping tidak efektif
NO KRITERIA NILAI BOBOT SKOR PEMBENARAN
.
1. Sifat masalah: 2 1 2/3x 1 = 2/3 Masalah ini bersifat
Aktual :3 resiko dimana tanda
Resiko :2 dan gejala gangguan
Potensial :1 jantung sudah
muncul, yaitu jantung
berdebar-debar, jika
masalah ini dibiarkan
akan bertambah
parah
2. Kemungkinan masalah 1 2 1/2x 2 = 1 Kemungkinan
untuk diubah: masalah ini diubah
mudah :2 sebagian jika
sebagian :1 keluarga Tn.A
Potensial :0 memperhatikan dan
melakukan apa yang
3. Potensial masalah 1 1 1/3x 1 =1/3 Potensial masalah Tn.
tinggi :3 A rendah dapat
cukup :2 dicegah karena
rendah :1 informasi yang telah
diterima oleh keluarga
kurang
4. Menonjolnya masalah: 1 1 1/2x 1 = ½ Keluarga merasakan
segera ditangani : 2 adanya masalah pada
tidak segera :1 Tn.A dan menyadari
tidak dirasakan :0 bila ini tidak segera
ditangani akan
berakibat fatal
JUMLAH: 2 1/3
PRIORITAS DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis pada Tn.A b.d gangguan muskuloskeletal kronis
2. Insomnia pada Tn.A b.d perubahan hormonal
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Tn.A b.d strategi
koping tidak efektif
Thanks

Вам также может понравиться