Вы находитесь на странице: 1из 23

Asessmen

Penalaran

Beti Julianti (NIM 2280170015)


Giva Navira Salsadila (NIM 2280170037)
Khalif Mubarok (NIM 2280170033)
Muhammad Azhar Ramadhan (NIM 2280170031)
Sri Rizki Fitrianni (NIM 2280170023)
Susi Dwi Septiani (NIM 2280170001)
Asessmen Penalaran
menurut Norris – Ennis

Pengertian Asessmen Penalaran


Secara istilah, asesmen (assessment) Sedangkan Penalaran adalah
dalam Stiggin (1994) diartikan proses kemampuan berpikir
sebagai penilaian proses, kemajuan, seseorang untuk mendapatkan
dan hasil belajar siswa (outcomes). suatu pengetahuan baru dengan
Sementara itu, oleh Kumano (2001) cara melogikakan konsep-konsep
asessmen diartikan sebagai ”The yang diketahuinya berdasarkan
process of collecting data which is bukti-bukti yang ada dan
shows the develompment of mengkontradiksikannya dengan
learning”. Asessmen juga merupakan pengetahuan yang sebelumnya.
kegiatan pengumpulan bukti yang
dilakukan secara sengaja, sistematis,
dan berkelanjutan serta digunakan
untuk menilai kompetensi siswa.

2
Asessmen Penalaran
menurut Norris – Ennis
Norris dan Ennis mengungkapkan satu set tahap-tahap yang
termasuk proses berpikir kritis, yaitu :
1. Mengklarifikasi isu dengan mengajukan pertanyaan kritis
2. Mengumpulkan informasi tentang isu
3. Mulai bernalar melalui berbagai sisi atau sudut pandang
yang berbeda-beda
4. Mengumpulkan informasi dan melakukan analisis lebih
lanjut, jika diperlukan
5. Membuat dan mengkomunikasikan keputusan
3
Asessmen Penalaran
menurut Norris – Ennis

1 • Norris dan Ennis menyatakan bahwa berpikir


kritis merupakan berpikir masuk akal dan
reflektif yang difokuskan pada pengambilan
keputusan tentang apa yang dilakukan atau
diyakini.
• Tujuan dari berpikir kritis adalah mengevaluasi
tindakan atau keyakinan yang terbaik.
• Norris dan Ennis memfokuskan kerangkanya
pada proses berpikir yang melibatkan
pengumpulan informasi dan penerapan kriteria
untuk mempertimbangkan serangkaian
tindakan atau pandangan yang berbeda. Ini
bersesuaian dengan tingkat berpikir evaluasi
pada taksonomi Bloom.
Asessmen Penalaran
menurut Norris – Ennis


Jiwa kritis menurut Norris dan Ennis, meliputi :
○ kebutuhan untuk berpikir logis
○ berusaha keras untuk memiliki pengetahuan
luas dari sumber-sumber yang kredibel
○ berwawasan atau berpandangan luas
○ memperoleh kesenangan pribadi dalam
hubungannya dengan cara pemecahan
masalah-masalah yang komplek
Namun, Norris dan Ennis berpendapat bahwa alat-
alat intelektual dapat menjadi tidak berguna, jika
tidak ada tanggung jawab untuk
menggunakannya.

5
Asessmen Penalaran
menurut Norris – Ennis
Kerangka kerja Norris dan Ennis mengungkapkan bahwa penalaran kompleks
memerlukan penggunaan terintegrasi dari sejumlah proses berpikir. Karena
kompleksitasnya, kerangka kerja Norris dan Ennis ini tidak cocok dengan
asesmen respon terbatas.
Di lain pihak, kita dapat menggunakan asesmen essay untuk memperoleh
informasi tentang penalaran dan pemahaman yang komplek. Di samping itu
kita dapat menggunakan asesmen essay sebagai alat untuk menguraikan
proses penalaran siswa.
Asesmen kinerja sangat baik digunakan untuk menilai penalaran. Kita dapat
menggunakan suatu isu kepada siswa baik individu maupun kelompok dan
kemudian menilai keterampilan berpikir kritisnya. Di samping dengan
asesmen kinerja, kita juga dapat menyelidiki penalaran siswa melalui
komunikasi personal dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan strategis.

6
Asessmen Penalaran
Marzano
○ Taksonomi Marzano
Robert Marzano, seorang peneliti pendidikan terkemuka,
telah mengusulkan apa yang disebutnya “Sebuah
Taksonomi Baru dari Tujuh Pendidikan” (2000). Taksonomi
baru yang dikembangkan Marzano dibuat dari tiga system,
yaitu :
1. Sistem-Diri (Self-System);
2. Sistem Metakognitif; dan
3. Sistem Kognitif.

7
Tiga Sistem dan Domain Pengetahuan
Sistem Diri
Keyakinan tentang Keyakinan tentang keefektifan Emosi yang berhubungan
pentingnya pengetahuan dengan pengetahuan

Sistem Metakognisi

Penentuan Berbagai Pemantauan dari Pemantauan Kejelasan Pemantauan ketepatan


Tujuan Belajar Eksekusi Pengetahuan

Sistem Kognitif
Penarikan Kembali Pemahaman Analisis Pemanfaatan
Pengetahuan
Mengingat Kembali Sintesa Kecocokan Pengambilan
Keputusan
Eksekusi Keterwakilan Pengklasifikasian Pemecahan Masalah

Analisis kesalahan Pertanyaan percobaan

Generalisasi Penyelidikan
Spesifikasi

8
Asessmen Penalaran
Marzano
2. Kerangka Kerja Konseptual Menurut Marzano
Kerangka kerja konseptual yang ditawarkan oleh Marzano (1992) mencakup komponen
kognitif dan afektif. Dimensi kognitif (dari susunan Marzano yang relatif komplek)
menguraikan hal-hal sebagai berikut :
a) Memperoleh dan Mengintegrasikan Pengetahuan.
Pengetahuan Deklaratif :
○ Mengonstruksi makna (arti)
○ Mengorganisasi pengetahuan baru
○ Penyimpanan pengetahuan
Pengetahuan Prosedural :
○ Mengonstruksi prosedur
○ Merubah prosedur menjadi personalize
○ Memasukkan/menguasai prosedur

9
Asessmen Penalaran Marzano
b) Mengembangkan dan Menyeleksi Pengetahuan

LABEL PROSES BERPIKIR

1. Membandingkan Menekankan persamaan dan perbedaan


2. Mengklarifikasi Mengelompokkan sesuatu ke dalam kategori
3. Induksi Merumuskan prinsip-prinsip dari bukti yang ada
4. Deduksi Menerapkan prinsip-prinsip untuk menggambarkan kesimpulan

5. Analisis kesalahan Mengkritisi pemikiran (cara berpikir)


6. Mengkonstruksi dukungan Mendukung pernyataan
7. Abstraksi Menekankan pada tema yang mendasari
8. Analisis perspektif Menekankan pandangan personal tentang isu

10
Asessmen Penalaran Marzano

○ c) Menggunakan yang Bermakna

LABEL PROSES BERPIKIR


1. Membuat keputusan Menggunakan kriteria untuk memilih (dari berbagai pilihan)

2. Investigasi Memanggil informasi


3. Pengalaman Berusaha mencari penjelasan
4. Pemecahan Masalah Menanggulangi/menyelesaikan masalah

5. Penemuan Mendapatkan cara yang terbaik

11
d) Kebiasaan Berpikir (Habits Of Mind)

Dimensi afektif menyatakan bahwa siswa harus


mengembangkan dan mempertahankan sikap
dan persepsi positif mengenai pembelajaran dan
pemahaman tanggung jawab personal untuk
berpikir yang bijak.

Keunggulan kerangka kerja ini adalah bahwa


setiap jenis berpikir yang dispesifikasikan
diterjemahkan secara natural kedalam
pertanyaan yang tampaknya dapat diterapkan
pada semua area materi

12
3. Dimensi Belajar Marzano

Ada lima dimensi belajar marzano, yakni :


1. Positive Attitudes and Perceptions About Learning
2. Acquiring and Integrating
3. Extending and Refining Knowledge
4. Using Knowledge
5. Productive Habits of Mind

13
Maps

our
office

14
Asessmen Penalaran Marzano
○ Tugas utama siswa adalah “mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan-nya” (Acquiring and Integrating Knowledge) pada dimensi
kedua.
○ sejalan proses waktu, siswa mengembangkan pengetahuan barunya melalui
kegiatan yang membantu siswa “memperluas dan menghaluskan
pengetahuannya” (Extending and Refining Knowledge) pada dimensi ketiga
○ Pada akhir tujuan pembelajaran, siswa dapat “menggunakan
pengetahuan dengan cara bermakna” (Using Knowledge Meaningfully)
(dimensi keempat)
Seperti yang terlihat dalam Gambar di atas, dimensi kedua, ketiga dan keempat
bekerja seperti konser, satu sama lain tidak terpisahkan. Kelima dimensi belajar ini
membentuk kerangka yang dapat digunakan untuk mengorganisasi kurikulum,
instruksi pembelajaran dan asesmen.

15
Marzano (1993) membagi habits of mind ke dalam tiga
kategori yaitu: self
Critical thinking ‘ meliputi:
• akurat dan mencari akurasi,
Self regulation, meliputi: • jelas dan mencari kejelasan,
• menyadari pemikirannya • bersifat terbuka,
sendiri, • menahan diri dari sifat impulsif,
• membuat rencana secara • mampu menempatkan diri ketika ada
efektif, jaminan,
• menyadari dan menggunakan • bersifat sensitif dan tahu kemampuan
sumber-sumber informasi temannya.
yang diperlukan, Berpikir kritis dapat dilatihkan kepada siswa
• sensitif terhadap umpan balik melalui kegiatan menghitung, mengukur,
• mengevaluasi keefektifan dengan tepat, menggabar objek, mendesain,
tindakan merakit benda dan mendeskripsikan observasi
melalui ilustrasi.

16
Creative thinking, meliputi:
• dapat melibatkan diri dalam tugas meski
jawaban dan solusinya tidak segera
nampak,
• melakukan usaha semaksimal
kemampuan dan pengetahuannya,
• membuat, menggunakan, memperbaiki
standar evaluasi yang dibuatnya sendiri,
• menghasilkan cara baru melihat situasi
yang berbeda dari cara biasa yang
berlaku pada umumnya.

17
Habits of mind dijabarkan sebagai berikut :
a. value, memilih menggunakan pola perilaku
cerdas daripada pola lain yang kurang produktif;
b. Inclination, kecenderungan, perasaan dan
tendensi untuk menggunakan pola perilaku
cerdas;
c. Sensitivity, tanggap terhadap kesempatan dan
kelayakan menggunakan pola perilaku;
d. Capability, memiliki keterampilan dasar dan
kapasitas dalam hubungannya dengan perilaku;
e. Commitment adalah secara konstan berusaha
untuk merefleksi dan meningkatkan kinerja pola
perilaku cerdas

18
Asessmen Penalaran
Quellmalz
Setelah mengkaji kerangka kerja pendidikan,
psikologi dan kerangka filsafat yang disajikan
dalam literatur profesional selama beberapa
dekade, Quellmalz menemukan bahwa hal-hal
tersebut memiliki elemen-elemen dasar:
- ingatan (recall),
- analisa (analysis),
- perbandingan (comparison),
- kesimpulan (inference), dan
- penilaian (evaluation).

19
Quellmalz menemukan banyak mahasiswa menggunakan
definisi :
• Pemikiran analitis (analytical thinking), yaitu pemikiran yang
berkenaan dengan isi dan komponen suatu benda
• Pemikiran perbandingan (comparative thinking), yaitu
pemikiran yang berkenaan dangan persamaan dan
perbedaan diantara benda-benda
• Pemikiran inferensial (inferential thinking), yaitu suatu
pengertian yang berkenaan dengan pemikiran induktif dan
deduktif
• Pemikiran penilaian (evaluative thinking), yaitu
pengungkapan dan mempertahankan pendapat atau
pandangan
20
Kerangka Pemikiran Quellmalz

Persamaan
dengan
Kategori Definisi Kata Kunci Contoh Penyelidikan Kategori
Taksonomi
Bloom
Menginga Kebanyakan pertanyaan dari kategori ini mengharuskan untuk Definisi, daftar, label, Dapatkah kamu Knowledge and
t (recall) mengingat atau mengenal fakta-fakta penting, definisi, konsep, nama, identitas, siapa, mengemukakan kembali comprehension
aturan, dan prinsip. Pertanyaan “mengingat” mengharuskan apa, kapan. atau memparafrase
siswa untuk mengulang kata demi kata atau menguraikan
pengetahuan yang
informasi yang diberikan dengan kata-kata sendiri. Untuk
mengingat informasi, siswa harus sering berlatih dan penting?
menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain.

Analisis Pada kategori ini, siswa membagi keseluruhan elemen menjadi Menganalisis, Apa saja hal-hal / Analysis
(analysis) beberapa komponen-komponen. Memahami hubungan antara memutuskan, hubungan, komponen-
keseluruhan dan bagian-bagiannya dan antara sebab dan akibat; bagaimana sesuatu komponen/elemen-
menyortir dan mengkategorikan; memahami bagaimana suatu beroperasi, bagaimana
elemen yang penting dan
proses dan bagaimana bagian dari sesuatu cocok satu sama lain; sesuatu digunakan,
memahami hubungan kausal, mendapatkan informasi dari chart, memberikan contoh. bagaimana hubungan
grafik, diagram, dan peta. Analisis lebih dari sekedar mengulang antara satu dengan
hafalan; sebaliknya, analisis melibatkan penyusunan ilmu lainnya?
pengetahuan secara reflektif dan dengan cara yang baru.

21
Perbandi Pertanyaan pada kategori ini mengharuskan siswa untuk Membandingkan, Bagaimana hal-hal ini Analysis
ngan mengenal atau menjelaskan persamaan dan perbedaan. memperlihatkan sama atau berbeda?
(compari Perbandingan sederhana didasarkan pada satu atau beberapa perbedaan,
son) sifat yang lebih nyata, sedangkan perbandingan kompleks menghubungkan,
memerlukan identifikasi yang lebih luas dari sejumlah karateristik membedakan.
tentang suatu hal yang ingin dibandingkan. Perbandigan dimulai
dengan keseluruhan/sebagian hubungan dalam kategori analisis
dan membawanya ke tahapan selanjutnya.

Penarika Jenis pertanyaan pada kategori ini terdiri dari penalaran secara induktif Hipotesis, sintesis, Mengingat apa yang Application
n atau deduktif. Dalam tugas deduktif, penalaran siswa dimulai dari penggunaan fakta, anda ketahui, apa yang and synthesis
kesimpul generalisasi ke pemisalan spesifik dan diminta untuk mengenalkan menggunakan aturan, akan terjadi jika kita
an atau menjelaskan fakta-fakta. Dalam tugas induktif, siswa diberi menggeneralisasikan,
melakukan sesuatu
(inferenc pemisalan atau uraian dan mampu menghubungkan dan menciptakan, menduga,
e) mengintegrasikan informasi untuk menuju ke generalisasi. memprediksi, berikut ini?
menyimpulkan,
menggunakan,
memecahkan.

Penilaian Kategori ini menuntut siswa untuk mengungkapkan dan Mempertimbangkan, Menurut pendapatmu, Synthesis and
(evaluatio mempertahankan pendapat. Tugas menilai mengharuskan siswa untuk mengevaluasi, solusi yang mana yang akan evaluation
n) mempertimbangkan kualitas, kredibilitas, manfaat atau kegunaan terbaik, membenarkan, menjadi tindakan yang
menggunakan kriteria yang telah ditetapkan dan menjelaskan mempertahankan,
terbaik? Mengapa?
bagaimana kriteria tersebut cocok atau tidak. mengkritik.

22
Thanks!
23

Вам также может понравиться