menimbulkan kebakaran ini dikarenakan sifat bahan kimia ini yang dapat menghasilkan oksigen (yang merupakan salah satu syarat terjadinya api: oksigen, bahan bakar, panas). Bahan ini dapat memberikan oksigen pada suatu reaksi meskipun tidak ada udara. Beberapa bahan oksidator memerlukan panas untuk menghasilkan oksigen, sedangkan pada bahan lainnya dapat menghasilkan oksigen apada suhu kamar. Alat - alat pemadam kebakaran biasanya kurang efektif dalam memadamkan kebakaran yang disebabkan bahan kimia ini, karena oksigen menyediakan oksigen sendiri Suhu dingin Terdapat Peredaran Hawa Gedung tahan api Dijauhkan dari bahan bakar, bahan yang mudah terbakar, bahan yang memilki titik nyala api yang rendah Permanganat Perklorat Hidrogen Peroxida Asetil Peroxida Periodat Persulfat Eter Oksida Oxidizing agents, although not normally spontaneously flammable, often represent a source of oxygen that can support combustion. They will react readily in contact with reducing reagents. Hence an oxidizing agent will invariably accelerate the rate of burning of a combustible material. Handle and store the minimum quantities practicable for the process or experiments in progress. Segregate the materials from other chemicals, particularly reducing agents, paper, straw, cloth or materials of low flash point. Handle in the most dilute form possible in clearly designated areas, away from potential ignition sources. Provide and use appropriate eye/face protection, overalls and gloves. Hidrogen peroksida merupakan bahan yang relatif tidak stabil. Untuk menghindari bahaya ledakan, larutan ini distabilkan dengan sejumlah kecil natrium pirofosfat, yang akan berfungsi untuk memperlama proses dekomposisi. Dalam industri kimia, bahan ini digunakan untuk memproduksi bahan peroksida metalik dan organik. Hidrogen peroksida selain dapat bertindak sebagi oksidator kuat, namun dapat pula berfungsi sebagai reduktor lemah. Pada saat bertindak sebagai reduktor, oksigen selalu dibebaskan Bahaya Hidrogen Peroksida: Hidrogen peroksida dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius; pada konsentrasi larutan lebih besar dari 30 % (volume) larutan ini korosif terhadap kulit. Di lingkungan kerja batas pemaparan maksimum adalah 1 ppm. Transportasi hidrogen peroiksida dengan konsentrasi sampai 20 % diberi label : 'oksidator'. Bila di atas konsentrasi tersebut diberi label : 'oksidator dan korosif'. Bahan pengoksidasi yang juga banyak digunakan adalah natrium dan kalsium hipokhlorit, yang merupakan komponen aktif sebagai pemutih maupun untuk pembersih peralatan saniter. Natrium khlorit merupakan agen pemucat/pemutih yang banyak digunakan dalam industri kertas dan tekstil. Dalam pengangkutannya, bahan ini dianggap sebagai bahan pengoksidasi, sedangkan dalam kondisi sebagai larutan dianggap sebagai korosif. Metal khlorat yang sering digunakan adalah natrium khlorat atau kalium khlorat, digunakan terutama sebagai komponen serbuk mesiu, herbisida dan sebagainya. Natrium khlorat sangat sensitif misalnya bila bergesekan dan dapat menimbulkan terjadinya api dengan mudah. Bahan ini merupakan pengoksidasi yang sangat kuat. Bila bereaksi dengan serbuk logam seperti alumunium, akan menimbulkan ledakan. Beberapa senyawa organik akan terbakar dengan sendirinya bila berkontak dengan bahan ini. Transportsai bahan ini membutuhkan label : 'pengoksidasi'. Seperti halnya metal khlorat, maka metal-metal perkhlorat digunakan untuk kebutuhan yang hampir bersamaan, terutama yang berkaitan dengan penimbulan api dan ledakan. Namun bahan ini relatif lebih stabil dibanding bahanbahan sebelumnya serta tidak menimbulkan reaksi yang prematur. Walaupun demikian, pengangkutan bahan ini pada kontainer pengangkutnya membutuhkan label : 'pengoksidasi'. Permanganat metalik adalah senyawa yang mengandung mangan pada kondisi oksidasi +7 yang tidak berwarna, namun permanganat itu sendiri berwarna ungu. Permanganat metalik yang paling terkenal adalah natrium dan kalium permanganat. Larutan kalium permanganat digunakan untuk pengobatan dermatitis yang berasal dari bakteri atau fungi. Larutan yang lebih terkonsentrasi kadang digunakan dalam pengolahan limbah, termasuk libah gas sebagai oksidator. Pengaturan pengangkutannya membutuhkan label : 'oksidator'. Nitrit dan nitrat metalik dengan kandungan nitrogen pada tingkat oksidasi masing-masing +3 dan +5 adalah oksidator yang termasuk penting, misalnya dalam bentuk natrium nitrat dan natrium nitrit, yang banyak digunakan dalam industri makanan untuk mempertahankan warna. Bahaya Natrium nitrit dengan kerja enzim tertentu akan membentuk senyawa nitrosamin, yang dianggap berpotensi sebagai senyawa karsinogenik. Demikian juga halnya natrium nitrat, dapat dikonversi oleh bakteri dalam perut untuk membentuk nitrit. Nitrit metalik dapat bertindak sebagai oksidator maupun reduktor. Nitrit metalik dioksidasi menjadi nitrat metalik dan direduksi menjadi nitrogen monoksida