Вы находитесь на странице: 1из 15

Drs H.

Amir Fatah
Pada era globalisasi dan pasar bebas ini,
lingkungan (environment) berubah sangat dinamis dan
cepat. Perusahaan tidak dapat mengisolir diri dari
dinamika lingkungan tetap justru harus mampu
memberikan respons yang tepat dan memanfaatkan
perusahaan itu sebagai peluang untuk mengembangkan
perusahaan di masa depan. Dalam konteks ini
diperlukan kemampuan untuk melakukan analisis
internal maupun eksternal.
Menurut Thomson dan Strickland (2003) untuk menilai
kondisi internal perusahaan ada 5 (lima) aspek penting yang
perlu dilakukan analisis yaitu: 1) bagaimana strategi saat ini
dijalankan; 2) Kekuatan dan kelemahan sumber daya, peluang
eksternal dan ancaman yang dihadapi; 3) Struktur biaya
perusahaan dibandingkan dengan pesaing; 4) kekuatan daya
saing perusahaan dibandingkan dengan pesaing; dan 5) issue
stratejik yang dihadapi oleh perusahaan.
Menurut Thomson dan Strckland (2003) dalam
melakukan analisis strategi perusahaan ada dua indikator
empiric yang perlu diperhatikan yaitu: 1) Apakah
perusahaan dapat mencapai target keuangannya dan tujuan
strategiknya (strategic objectives); 2) Apakah kinerja
perusahaan di atas rata-rata industri. Kadang-kadang
tujuan/sasaran perusahaan tidak cukup eksplisit.
Untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan
sumber daya serta peluang eksternal dan ancaman,
umumnya digunakan analis SWOT. SWOT analisis
berlandaskan pada prinsip dasar bahwa strategi – harus
berkesesuain/fit antara kapabilitas sumber daya
perusahaan dan situasi eksternalnya.
Struktur biaya perusahaan memberikan kontribusi penting
terhadap daya saing perusahaan. Biaya perusahaan yang lebih tinggi
dibanding rata-rata pesaing akan menyebabkan kerawanan pada
perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu biaya perusahaan harus
diupayakan “in line” dengan pesaing terdekatnya. Disparitas biaya
dapat terjadi mulai dari hal-hal yang kecil sampai yang signifikan
termasuk di dalamnya.
a. Biaya bahan baku, suku cadang dan energy
b. Usia pabrik dan peralatan serta basc technology yang digunakan
c. Biaya produksi, pemasaran, penjualan dan promosi
Untuk mengetahui kekuatan bersaing perusahaan
perlu diketahui faktor-faktor penting yang memberikan
kontribusi daya saing perusahaan antara lain: kualitas
produk, layanan pelanggan, citra dan reputasi, kekuatan
keuangan, keterampilan teknologis, kecepatan menuju
pasar, kapabilitas dustribusi dan kemampuan mobilisasi
sumber daya dan kapabilitas organisasi.
Issue-isue strategic yang dihadapi antara lain:
tantangan persaingan global, perlawanan terhadap
produk inovasi pesaing, reduksi biaya tinggi
perusahaan dan mempertahankan tingkat pertumbuhan
perusahaan.
Praktek-praktek pengelolaan internal yang baik
perlu dilembagakan sebagai bagian dari konsep Total
Quality Management sehingga improvement dapat
dilakukan secara berkelanjutan. Demikian pula
benchmarking sangat penting untuk memacu semangat
dan motivasi dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Sumber konvensional untuk keunggulan bersaing termasuk
skala ekonomis dan anggaran iklan besar, sudah tidak terlalu efektif
lagi untuk diterapkan. Demikian juga pemikiran tradisional dari banyak
manajer di masa lampau, tidak memungkinkan lagi diaplikasikan
dalam lanskap persaingan yang telah berubah. Pimpinan perusahaan
harus mengadopsi pemikiran baru yang berkaitan dengan value tentang
fleksibelitas, kecepatan, inovasi, integrasi dan berbagai tantangan yang
terjadi dalam situasi dterus berubah. Kondisi dari lanskap persaingan
yang ada pada dewasa ini, selain menghadirkan bisnis dalam skala
besar juga resiko konsekwensinya yang besar apabila terjadi kegagalan.
Globalisasi dan kemajuan teknologi telah mengubah
dinamika persaingan dalam banyak industri. Competitive rivalry yakni
aksi persaingan dan respons persaingan diantara pesaing/competitor
untuk mendapatkan posisi pasar yang lebih baik, juga terus semakin
meningkat. Perusahaan-perusahaan bersaing satu sama lain dalam
beberapa produk atau pasar geografik pada persaingan multi pasar.
Semua perilaku persaingan yakni semua aksi dan respons yang
dilakukan oleh semua perusahaan dalam pasar atau competitive
dynamic juga terus berubah dan bergerak dinamis (Hitt et al, 2005).
Pimpinan perusahaan mengetahui bahwa rivalitas persaingan
dapat mempengaruhi secara langsung pada kinerja keuangan
perusahaan. Dari berbagai penelitian diketahui bahwa rivalitas yang
itensif dalam industry menyebabkan terjadinya penurunan rata-rata
profitabilitas. Untuk mengembangkan strategi persaingan/competitive
strategy ada 4 kunci yang menjadi tantangan pimpinan perusahaan,
yaitu 1). Memahami perubahan lingkungan persaingan; 2). Antisipasi
aksi kompetitor; 3). Memformulasi strategi persaingan dinamis dan 4).
Memilih alternative strategi bersaing (Day, George S, et al, 1997).
Pada dasarnya ada dua kekuatan utama dari
perubahan dan keunggulan yaitu kebijakan public dan
teknologi. Kecenderungan regulasi atau deregulasi dapat
merubah secara mendasar lingkungan persaingan.Teknologi
adalah kekuatan yang lain yang mempertajam arena
persaingan dan keunggulan.Kemajuan teknologi dapat
menggerus keunggulan yang ada yang dimiliki oleh
perusahaan.( Day George S,et al,1997)
Salah satu tantangan penting yang dihadapi manajer
adalah bagaimana dapat mendefinisikan secara cermat
ikatan/boundaries dan struktur arena persaingan yang ada
,tanpa harus melakukan simplifikasi berlebihan yang
membahayakan perusahaan (Day. George S,et al, 1997)
Dalam konteks ini maka yang perlu diketahui adalah
lingkup arena (scope of the arena) ; seberapa luas arena
persaingan harus ditetapkan.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться