Вы находитесь на странице: 1из 21

KANKER PAYUDARA

OLEH: A.YUYUN SURISTA DEWI (J1A117002)


Agenda Style

01 Pengertian Kanker Payudara

02 Gejala Kanker Payudara

03 Analisis Epidemiologi

04 4 Tingkat Pencegahan
Pengertian Kanker Payudara

Kanker atau neoplasma merupakan suatu penyakit


akibat adanya pertumbuhan yang abnormal dari sel-
sel jaringan tubuh yang dapat mengakibatkan invasi
ke jaringan-jaringan normal.
Kanker payudara (Carcinoma mammae)
didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma
yang ganas yang berasal dari parenchyma.
Gejala
Kanker
Payudara Pembesaran Bentuk atau
Timbul
benjolan kelenjar getah arah puting
bening di ketiak berubah

Keluar darah, Rasa sakit pada Dalam stadium lanjut mulai


nanah, atau payudara yang tampak kelainan pada kulit
tak kunjung hilang payudara, seperti kulit jeruk
cairan encer atau kulit kemerahan
ANALISIS EPIDEMIOLOGI KANKER
PAYUDARA
1. Determinan
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah (Unchangeable)
Riwayat Keluarga
Umur
Diperkirakan risiko bagi wanita yang
Wanita paling sering Contents memiliki anggota keluarga penderita
terserang kanker Contents kanker payudara terkena kanker
payudara adalah usia di payudara 3,94 kali lebih tinggi .
atas 40 tahun.

Menarche Usia Dini Riwayat Penyakit Payudara Jinak


Risiko terjadinya kanker Contents
di Amerika Serikat dengan
Contents
payudara meningkat pada desain cohort, wanita yang
wanita yang mengalami mempunyai tumor payudara
menstruasi pertama (adenosis, fibroadenoma, dan
sebelum umur 12 tahun fibrosis) mempunyai risiko 2,0
kali lebih tinggi untuk mengalami
Menopause Usia Lanjut kanker payudara.
Kurang dari 25% kanker payudara terjadi
pada masa sebelum menopause sehingga Contents
diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi
jauh sebelum terjadinya perubahan klinis
Faktor Risiko yang Dapat Diubah / Dicegah (Changeable)
Riwayat Kehamilan
di Amerika Serikat dengan desain Konsumsi Rokok
cohort, wanita yang kehamilan diperkirakan risiko bagi wanita yang
pertama setelah 35 tahun Contents merokok untuk terkena kanker payudara
mempunyai risiko 3,6 kali lebih besar Contents 2,36 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
dibandingkan wanita yang kehamilan
pertama sebelum 35 tahun untuk
wanita yang tidak merokok.
terkena kanker payudara.

Obesitas dan Konsumsi Lemak Tinggi Riwayat Keterpaparan


risiko bagi wanita yang memiliki Indeks Massa Contents Radiasi
Contents
Tubuh (IMT) ≥ 25 untuk terkena kanker payudara risiko bagi wanita yang terpapar
2,1 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita radiasi lebih dari 1 jam sehari
yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) < 25.
untuk terkena kanker payudara
3,12 kali lebih tinggi.
Penggunaan Hormon dan Kontrasepsi Oral
Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Contents
dan hormon untuk waktu yang lama
mempunyai risiko untuk mengalami kanker
payudara sebelum menopause
2. Frekuensi
2006 2012 WHO Tahun 2012 2017
1,7 juta wanita telah Kemenkes RI
Dinkes Kab/Kota terdiagnosa kanker telah berhasil
kasus penyakit kanker mendeteksi dini
payudara yang terdiagnosa
yang ditemukan kanker payudara
kanker payudara dalam
sebanyak 22.857 kasus. sebanyak 3,1 juta
rentang waktu 5 tahun
terakhir wanita pada 2017

WHO (2005)
Memperkirakan lebih 1,2 Depkes RI IARC
juta orang terdiagnosis kejadian kanker secara nasional prevalensi
menderita kanker payudara sebanyak penyakit kanker pada penduduk
8.227 kasus atau 16,5%. Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4
payudara. Di amerika
serikat kanker menjadi per 1000 penduduk atau
2005 prioritas utama,
2007 2013 diperkirakan sekitar 374.792
orang dan prevalensi kanker
insidennya meningkat payudara pada wanita Indonesia
sampai 54% dalam 40 adalah sebesar 50 per 100.000
tahun. penduduk
Tahun 2000-2004 , insiden kanker
payudara paling tinggi pada wanita
yang berumur 75-79 tahun. Di
3. Distribusi
Indonesia sebanyak 30,35% kanker
payudara ditemukan pada umur 40-
49 tahun. Semua perempuan
memiliki risiko terkena kanker
payudara, penyakit ini juga bisa Menurut Orang
terjadi pada laki-laki dengan
perbandingan 1 : 100 antara laki-laki
dan perempuan
Menurut Tempat

Di Amerika insidennya 71,7 per


Menurut Waktu
100.000 penduduk, di Australia
insidennya 55,6 per 100.000 penduduk.
Sedangkan untuk negara Asia
misalnya di Indonesia insidennya 22,2
per 100.000 penduduk dan di Jepang Data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen K
16 per 100.000 penduduk. esehatan menunjukkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) akibat
Diantara 35 kabupaten di Jawa kanker payudara menurut golongan penyebab sakit
menunjukkan peningkatan dari tahun 1992-1993, yaitu dari 3,9
Tengah, jumlah penderita kanker
menjadi 7,8. Di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang jumlah
payudara di Semarang menduduki penderita kanker payudara pada tahun 2007 sebanyak 634
peringkat tertinggi orang, tahun 2008 sebanyak 493 orang dan pada tahun 2009
Jumlah kasus kanker payudara di sampai bulan September sebesar 310 orang. Di Ruang Bedah
Semarang tahun 2002 sebanyak 721 Wanita dan Anak pada tahun 2007 sebanyak 327, Tahun 2008
kasus dan tahun 2003 sebanyak 992 sebanyak 133 dan Tahun 2009 sampai bulan September sebesar
kasus. 160.
4 Tingkat Pencegahan kanker payudara
2.
Pencegahan
tingkat pertama
(Primary
prevention) 4.
Pencegahan
tingkat ketiga
(Tertriary
Prevention)
3.
Pencegahan
tingkat kedua
(Secondary
1.
Prevention)
Pencegahan tingkat
dasar (Primodial
prevention)
1. Pencegahan Tingkat
Dasar

a. Perbanyak konsumsi buah dan


sayuran yang banyak mengandung
serat dan vitamin C, mineral, dan
klorofil.
b. Perbanyak konsumsi kedelai serta
olahannya

c. Hindari makanan yang berkadar lemak


tinggi
d. Pengontrolan berat badan dengan
berolahraga dan diet seimbang

e. Hindari alkohol, rokok, dan stress


f. Hindari keterpaparan
radiasi yang berlebihan.
2. Pencegahan Tingkat
Pertama
a. Penggunaan Obat-obatan
Hormonal

b. Pemberian ASI
c. Pemeriksaan Payudara Sendiri d. Pemeriksaan Mammografi
(SADARI)
3. Pencegahan Tingkat Kedua
a.
Pemeriksaan
Klinis

b.
Penatalaksanaan
Medis yang Tepat
4. Pencegahan Tingkat Ketiga • Pencegahan tertier dapat dilakukan
dengan perawatan paliatif dengan tujuan
mempertahankan kualitas hidup
penderita dan memperlambat
progresifitas penyakit dan mengurangi
rasa nyeri dan keluhan lain serta
perbaikan di bidang psikologis, sosial,
dan spritual.
• Untuk mengurangi ketidakmampuan
dapat dikakukan Rehabilitasi supaya
penderita dapat melakukan aktivitasnya
kembali. Upaya rehabilitasi dilakukan
baik secara fisik, mental, maupun sosial,
seperti menghilangkan rasa nyeri, harus
mendapatkan asupan gizi yang baik,
dukungan moral dari orang-orang
terdekat terhadap penderita pasca
operasi.
Thank You
Any Question?

Вам также может понравиться