Вы находитесь на странице: 1из 13

Oleh: Yusnita

Ensefalitis

adalah infeksi yang mengenai CNS yang


disebabkan oleh virus atau mikro organisme
lain yang non purulent.
Penyebab Ensefalitis:

* Virus herpes simplex, arbo virus.


* Bakteri Staphylococcusaureus, Streptokok,
E.Coli, Mycobacterium dan T. Pallidum.
Virus masuk tubuh pasien melalui kulit,saluran
nafas dan saluran cerna.setelah masuk ke dalam
tubuh,virus akan menyebar ke seluruh tubuh
dengan beberapa cara:

* Setempat: virus alirannya terbatas menginfeksi


selaput lendir permukaan atau organ tertentu.
* Penyebaran melalui saraf-saraf : virus
berkembang biak di permukaan selaput
lendir dan menyebar melalui sistem saraf.

* Penyebaran hematogen primer: virus masuk


ke dalam darah kemudian menyebar ke organ
dan berkembang biak di organ tersebut
- Panas badan meningkat ,photo fobi,sakit
kepala ,muntah-muntah lethargy ,kadang disertai
kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen.

- Anak tampak gelisah kadang disertai


perubahan tingkah laku. Dapat disertai gangguan
penglihatan ,pendengaran ,bicara dan kejang.
Masa Prodromal berlangsung 1-4 hari ditandai
dengan demam, sakit kepala, pusing, muntah,
nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremintas
dan pucat .

Gejala lain berupa gelisah, iritabel, perubahan


perilaku, gamgguan kesadaran, kejang.
Kadang-kadang disertai tanda Neurologis tokal
berupa Afasia, Hemifaresis, Hemiplegia, Ataksia,
Paralisis syaraf otak.
 Gambaran cairan serebrospinal dapat
dipertimbangkan meskipun tidak begitu
membantu. Biasanya berwarna jernih ,jumlah
sel 50-200 dengan dominasi limfasit. Kadar
protein kadang-kadang meningkat,
sedangkan glukosa masih dalam batas
normal.
 Gambaran EEG memperlihatkan proses
inflamasi difus (aktifitas lambat bilateral).Bila
terdapat tanda klinis flokal yang ditunjang
dengan gambaran EEG atau CT scan dapat
dilakukan biopal otak di daerah yang
bersangkutan. Bila tidak ada tanda klinis
flokal, biopsy dapat dilakukan pada daerah
lobus temporalis yang biasanya menjadi
predileksi virus Herpes Simplex
◦ Resiko tinggi infeksi b/d daya tahan terhadap
infeksi turun.
◦ Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan b/d
Hepofalemia, anemia
◦ Resiko tinggi terhadap trauma b/d aktivitas
kejang umu.
◦ Nyeri b/d adanya proses infeksi yang ditandai
dengan anak menangis, gelisah.
◦ Gangguan mobilitas b/d penurunan kekuatan
otot yang ditandai dengan ROM terbatas.
◦ Gangguan asupan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual muntah
◦ Gangguan sensorik motorik (penglihatan,
pendengaran, gaya bicara) b/d kerusakan
susunan saraf pusat.
◦ Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan
sakit kepala mual.
◦ Resiko gangguan integritas kulit b/d daya
pertahanan tubuh terhadap infeksi turun.
◦ Resiko terjadi kontraktur b/d spastik berulang.

Rencana intervensi dan rasional

Liat literatur yang terkait.


Alkhadulillah Selesai

Вам также может понравиться