Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
dikerjain :
1. Ciri – ciri flavonoid
2. Biosintesis flavonoid
3. Foto foto dilampiran belum dimasukin
4. Materi di lampiran belum dimasukin
EKSTRAKSI DAN ISOLASI SENYAWA
FLAVONOID PADA DAUN COCOR BEBEK
(Kalanchoe pinnata) DENGAN
MENGGUNAKAN PELARUT ETIL ASETAT
Kelompok 5
(ATIKAH , AYU , GERALDY, SISI)
D3 – ANALIS KIMIA
3
Latar Belakang
Promotion
Divisi
Lorem ipsum dolor sit amet : Spermatophyta
Suku : Crassulaceae
Strategy
Marga : Bryophyllum
Te mel movet equidem vivendum
Jenis : Bryophyllum
pinnatum
Management
Sinonim : Kalanchoe pinnata
Per alii menandri an, eu sit solum primis volutpat
Sumber :
Sumber :
4
5
Deskripsi Tanaman
Cocor Bebek
Kandungan Kimia
Daun cocor bebek mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,
saponin, dan tannin, asam askorbat, kuersetin, kaempferol dan
bryophyllin, dll.
Sumber :
6
7
Flavonoid
Sumber :
Flavon, flavonol, dan
antosianidin adalah jenis
yang banyak ditemukan di
alam
Sumber :
Jenis Flavonoid
Metode
Ekstraksi Cara dingin
Cara panas
- Maserasi - Refluks
- Perkolasi - Soxhletasi
- Digesti
- Infundasi
- Dekoktasi
Sumber :
9
Cara Dingin
Perbedaan Ekstraksi Cara
1
Dingin dan Cara Panas
2 Cara Panas
Sumber : Sumber :
11
Sekilas tentang
maserasi
KLT
sifatnya hidrofobik seperti lipida–lipida dan hidrokarbon
Sumber :
13
KLT KLT menggunakan plat tipis yang dilapisi
dengan adsorben seperti silika gel, aluminium
oksida (alumina) maupun selulosa. Adsorben
tersebut berperan sebagai fasa diam Fasa
gerak yang digunakan dalam KLT sering
disebut dengan eluen (pelarut).
Pemilihan pelarut didasarkan pada polaritas
senyawa dan biasanya merupakan campuran
beberapa cairan yang berbeda polaritas
Sumber :
14
Analisis dengan KLT dapat
dilakukan untuk
mengidentifikasi
simplisia yang kelompok
kandungan kimianya telah
diketahui. Kelompok kandungan kimia tersebut antara
lain Alkaloida, Glikosida jantung, Flavanoid,
Saponin, Minyak atsiri, Kumarin dan asam
fenol karboksilat.
Sumber :
15
Metodologi Penelitian
16
Metodologi Penelitian
Alat yang digunakan :
18
Metodologi Penelitian
Persiapan Sampel
19
Metodologi Penelitian
Ekstraksi Partisi
cocor bebek
Analisis Senyawa
Pemekatan
Flavonoid Fraksi
Etil Asetat
20
Metodologi Penelitian
Ekstraksi
cocor
bebek
21
Metodologi Penelitian
Pemekatan
dengan
penguapan
22
Metodologi Penelitian
Partisi
Metode yang digunakan adalah
partisi cair cair, dengan pelarut Etil
Asetat.
Partisi cair-cair biasa juga disebut
sebagai metode corong pisah. Jika
suatu cairan ditambahkan ke dalam
ekstrak yang telah dilarutkan dalam
cairan lain yang tidak dapat
bercampur dengan yang pertama,
akan terbentuk dua lapisan.
23
Metodologi Penelitian
Analisis Senyawa
Flavonoid Fraksi Etil
Asetat
Fase diam berupa pelat TLC
Silica gel 60 F254 Aluminum
TLC Plate 20×20 cm 25/pk
Merck 105554 dan fase gerak
berupa kombinasi pelarut etil
asetat : n-heksan (5:5), (2:6),
dan (2:14)
λ =254 nm dan λ= 366 nm
24
Hasil dan Pembahasan
Preparasi Metode
Sampel Ekstraksi
Tahapan penelitian ini meliputi pengumpulan
sampel, ekstraksi dengan metode maserasi
menggunakan metanol, pemekatan dengan
Metode ekstraksi yang digunakan adalah
menggunakan penguapan diatas water bath,
maserasi.
partisi dengan menggunakan etil asetat dan
kemudian kami mendapatkan ekstak pekat dari
fraksi yang kami hasilkan. 25
Hasil dan Pembahasan
Pemekatan menggunakan
Partisi
penguapan
Hasil ekstrak flavonoid yang Partisi dilakukan dengan
diperoleh kemudian diuapkan diatas menggunakan etil asetat sehingga
water bath pada suhu ±80°C. diperoleh fraksi dari partisi tersebut.
Dari proses ini dihasilkan ekstrak Metode partisi ini adalah ekstraksi
cocor bebek yang lebih kental dan cair-cair yang didasarkan pada
warnanya semakin pekat (hijau perbedaan kepolaran larutan.
kehitaman). Pada proses pemekatan fraksi etil
asetat ini, ekstrak berbentuk pasta
dengan warna menjadi lebih pekat
dari sebelumnya (hitam kehijauan).
26
Hasil dan Pembahasan
Untuk mengidentifikasi keberadaan senyawa flavonoid dalam ekstrak etil asetat cocor
bebek dilakukan metode uji kualitatif menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bentuk puncak dari bercak yang terbentuk dari
pelarut etil asetat dengan berbagai perbandingan memberikan hasil uji positif
terkandung flavonoid dalam ektrak cocor bebek yang ditandai dengan warna hijau
dan warna tersebut semakin terlihat ketika disemprotkan menggunakan reagen AlCl3.
27
Hasil dan Pembahasan
Uji Kualitatif
Flavonoid
menggunakan
Spektrofotometri
Inframerah
28
Interpretasi Spektrum Inframerah
dari Isolat
Posisi Puncak Kemungkinan Gugus Fungsi
Maserasi Perkolasi
proses pengekstrakan simplisia
ekstraksi dengan menggunakan
dengan menggunakan pelarut dengan
pelarut yang selalu baru sampai
beberapa kali pengocokan atau
sempurna (exhaustive extraction) yang
pengadukan pada temperatur ruangan
umumnya dilakukan pada temperatur
(kamar).
ruangan.
32
Metode Ekstraksi Cara Panas
ekstraksi dengan menggunakan pelarut pada temperatur titik
Refluks 1 didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang
relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
2 0,049
4 0,1321
6 0,1737
8 0,205
10 0,252
12 0,3289 34
Jelasin tentang kuersetin