Вы находитесь на странице: 1из 22

ORTHODONTIC

ANCHORAGE
NIKEN MERRYSTIA, DRG
R. ADITYA WISNU W, DRG

Source : Burstone
Definisi dan Persepsi Klinis dari Penjangkaran

 Orthodontic anchorage merupakan resistensi (pertahanan)


terhadap pergerakan gigi
 Pada penjangkaran intraoral, penjangkaran secara langsung
berhubungan dengan perbedaan kecepatan relatif dari
pergerakan gigi di antara unit
 Bagian berikut membahas variabel yang secara potensial
dapat mempengaruhi nilai penjangkaran dari unit
dentoalveolar
Dasar Pemikiran untuk Penjangkaran
menurut Perspektif Sains Dasar

1. Variabel mekanis
 Tekanan pada ligamen periodontal (PDL) dan total beban
gigi pada sumbu resistensi

2. Variabel biologis
 Respon inflamasi
 Kuantitas dan kualitas tulang : kepadatan tulang dan tingkat
remodeling tulang
Variabel mekanis :
Tekanan pada ligamen periodontal (PDL) dan
total beban gigi pada sumbu resistensi

 Pergerakan gigi secara ortodonti terjadi ketika


tekanan di aplikasikan terhadap PDL
 Jika tekanan cukup rendah  terjadi direct bone
resorption  ruang PDL secara alami akan melebar
 cepat menghasilkan pergerakan gigi
 Jika tekanan terlalu besar  terjadi hialinisasi 
terjadi undermining resorption  menghambat
pergerakan gigi
Variabel mekanis :
Tekanan pada ligamen periodontal (PDL) dan
total beban gigi pada sumbu resistensi

Mengapa gigi molar mempunyai nilai penjangkaran yang


lebih besar daripada gigi insisif?
 Gigi yang lebih besar secara alami memiliki
dukungan PDL >>, sehingga jika suatu kekuatan yang
sama diterapkan pada gigi molar dan gigi insisif 
besarnya tekanan pada PDL gigi molar lebih kecil 
menarik osteoklas lebih sedikit sehingga gerakan gigi
lebih lambat jika dibandingkan dengan gigi insisif
Variabel mekanis :
Tekanan pada ligamen periodontal (PDL) dan
total beban gigi pada sumbu resistensi

 Total beban yang bekerja pada gigi merupakan sistem gaya yang
setara pada sumbu resistansi
 Total beban untuk gigi yang digerakkan secara tipping dengan 100
cN pada bracket adalah
100 cN (force) + 100 cN x d (moment)

*d adalah jarak terhadap sumbu resistansi

 Sedangkan translasi, bebannya lebih kecil karena moment


totalnya adalah 0
 Sehingga pada tipping  tekanan puncak lebih besar
mempengaruhi PDL
Variabel biologis :
Respon inflamasi
 Stimulasi mekanik diberikan  variasi intensitas respon inflamasi dari
periodontal / tulang yang satu dengan yang lainnya  mempengaruhi
kerja osteoklas dan kecepatan pergerakan gigi  mempengaruhi nilai
penjangkaran setiap individu / dalam individu yang sama
 Salah satu penyebab variasi intra-individu dalam respon ini 
vaskularisasi
 Penurunan vaskularisasi  << pengerahan seluler  iskemia dan
nekrosis  menunda pergerakan gigi
 Antar individu  perbedaan profil genetik  perbedaan kinerja
mediator biologis : prostaglandin, sitokin, leukotrin, dan growth factors
 mempengaruhi potensi penjangkaran
Variabel biologis :
Kuantitas dan kualitas tulang
Density (Kepadatan tulang)
 Yang mempengaruhi kecepatan dari pergerakan gigi dan nilai
penjangkaran :
 Ketebalan dari tulang kortikal
 Fraksi dari volume tulang trabekular
 variasi kepadatan tulang antara dentoalveolar dan antara
individualnya
 Tulang trabekular pada alveolus mengalami penurunan fraksi volume
tulang  peningkatan porositas tulang  sehingga osteoklas perlu
meresorpsi tulang lebih sedikit untuk menghasilkan ruang untuk
pergerakan gigi
Variabel biologis :
Kuantitas dan kualitas tulang

Tingkat remodeling tulang


 Siklus remodeling cepat  osteoklas cepat meresorpsi tulang dan
osteoblas cepat membentuknya kembali  proses alami dari bone repair
 Nilai penjangkaran dentoalveolar akan menurun pada tulang yang
mengalami remodeling dengan cepat  tergantung pada rahang,
dentoalveolar dan individu itu sendiri
 Remodeling tulang ada individu  kekurangan nutrisi, abnormalitas dari
ginjal, usus, atau fungsi paratiroid; atau patologi lokal  mengubah
potensi penjangkaran
 Cedera tulang  penurunan volume dan kepadatan tulang, serta
peningkatan remodeling tulang karena meningkatnya peradangan
Strategi Klinis Penjangkaran Intraoral :
Number of teeth and segment units

 Meningkatkan penjangkaran suatu unit  menambahkan lebih banyak


gigi ke unit  keuntungan : memperluas dukungan keseluruhan unit,
mengurangi tekanan puncak, dan jumlah osteoklas
 Keuntungan klinis menambah molar kedua pada penjangkaran rahang
atas ( P2, M1, M2) saat space closing anterior ( C dan I )
 Rasio penjangkaran anterior : posterior adalah hampir 1:1 tanpa M2
 menutup ruang sebanyak 50% setiap unit
 Manambah M2  ratio menjadi 1,6 : 1  total space closure
sebanyak 7,8 mm : anterior 4,8 mm dan posterior 3 mm 
menghemat kira-kira 2 mm dari kehilangan penjangkaran
Strategi Klinis Penjangkaran Intraoral :
Differential moments to attain differential
stress (anchorage)
Differential moments to attain differential stress (anchorage)
 untuk memperkuat penjangkaran  menerapkan differential moment
 mencapai keseimbangan sistem pada dua unit penjangkaran
Strategi Klinis Penjangkaran Intraoral :
Differential moments to attain differential
stress (anchorage)

 Stress pada translasi tiga kali lebih ringan dibandingkan dengan


tipping
 Tipping  total load (total beban) yang bekerja = gabungan
dari force dan moment
 Pada translasi  total load (total beban) = force yang diberikan
saja
Strategi Klinis Penjangkaran Intraoral :
Differential moments to attain differential
stress (anchorage)
Apakah inklinasi gigi yang disebabkan karena sebuah distal-
crown-tipping bend mempengaruhi potensi penjangkarannya?
 Terdapat sebuah molar yang tegak dengan molar yang
mahkotanya dimiringkan 10 derajat arah distal
 Tipping force  tube molar yang tegak, system force pada axis
of resistance  tipping force ditambah sebuah 10 x d moment,
*dimana d adalah jarak dengan axis of resistance
 Pada molar yang miring ke distal, jarak dengan axis of
resistance berkurang sebesar 98,4%  moment dari force 
1,6% lebih kecil
Strategi Klinis Penjangkaran Intraoral :
Differential moments to attain differential
stress (anchorage)
 Untuk mengurangi moment pada molar
sebesar 30%  dimiringkan setidaknya
45o  sangat tidak praktis
 Sangat mungkin merubah potensi
penjangkaran dengan merubah
inklinasinya
 Perubahan angulasi yang kurang dari
100 seperti yang tertulis pada teori
praktis ortodonsi terdahulu  sangat
tidak berguna sebagai strategi
anchorage-enhancement.
Strategi Klinis Penjangkaran Intraoral :
Differential moments to attain differential
stress (anchorage)

 Penerapan momen tip-back SELAMA tahap space closure


tidak memiliki efek yang sama dengan bend yang
diberikan SEBELUM space closure
 Keuntungan akan didapatkan  bend SELAMA space
closure  memberikan differential moment  menurunkan
total load pada axis of resistance
Strategi Klinis Penjangkaran Intraoral :
Occlusal interlocking and interferences

 Sangat sulit untuk menggerakkan geligi atau space closure pada


pasien dengan pola muskulus mastikatori yang kuat
 Seorang pasien yang memiliki occlusal interlocking dan tekanan
muskulus pada permukaan geligi  mechanical resistance terhadap
pergerakan geligi >>
 Occlusal interlocking sepanjang waktu  load disebarkan pada gigi
antagonisnya  menurunkan stress pada PDL  pergerakan gigi <<
 Occlusal loading adalah sebuah factor yang unpredictable pada
pola dan kecepatan pergerakan gigi, khususnya pada gigi posterior
 Occlusal loading akan mengganggu pola stress pada PDL yang
berguna untuk pergerakan gigi
Strategi Klinis Penjangkaran Intraoral :
Soft tissue loads and growth-related changes

 Pengaruh soft tissue loading pada gigi tidak dapat


diabaikan
 Parafunction dari jaringan perioral dapat memiliki efek
dramatis pada posisi gigi
 Sebagai contoh, seorang pasien dengan posisi lidah yang
kedepan  meningkatkan anchorage value geligi anterior,
karena load yang diberikan oleh lidah  mengurangi
appliances-generated force pada geligi anterior
Degrees of Fredom and the Biomechanical
Basis of Intraoral Anchorage Devices

 Ketika mendesain unit penjangkaran  mengikutsertakan


geligi pada lengkung yang berbeda  anchorage value >>
 Hal tersebut sering dilakukan dengan TPA, lingual arch, Nance
Arch, horseshoe arch
 Menghubungkan geligi untuk memberikan sebuah unit
penjangkaran baru dengan value yang lebih baik  dapat
merubah cara pergerakan yang terjadi pada gigi
Degrees of Fredom and the Biomechanical
Basis of Intraoral Anchorage Devices
 Dikarenakan wire pada TPA sangat kaku, hal ini merubah pergerakan molar dalam
six degree of freedom :
1. Rotasi gigi tegak lurus occlusal plane : berguna pada kasus dimana kontrol rotasi
molar diinginkan (pada space closure). Tube molar sebagai panduan untuk
menentukan bentuk lengkung maksila selama alignment
2. Buccolingual translation : Kedua molar akan tertahan untuk translasi lingual
karena kekakuan dari TPA  mempertahankan bentuk lengkung rahang 
menambah stabilisasi bentuk dan lebar lengkung ketika wire digunakan untuk
mengoreksi gigi terdekat yang rotasi seperti M2 atau P
3. Occluso-apical translation : adanya palatum dan lidah dapat membatasi
pergerakan gigi pada arah tersebut  tambahan akrilik pada tengah TPA dapat
meningkatkan hal tersebut secara teori, tetapi efek control ektrusi adalah
unpredictable dikarenakan kekuatan lidah yang bervariasi
Degrees of Fredom and the Biomechanical
Basis of Intraoral Anchorage Devices

4. Lingual or buccal crown rotation : TPA memiliki efek inclination control


 Gigi tidak dapat secara independen berubah dalam inklinasi
contoh : untuk mahkota molar dapat rotasi lingual, mahkota molar sisi
lainnya harus rotasi ke bukal
5. Mesiodistal translation : Kedua molar terhambat untuk translasi
bersamaan  molar masih dapat bergerak translasi tetapi harus
bersama-sama
6. Distal or mesial crown rotation : Kedua molar tertahan untuk rotasi
bersama-sama  molar masih dapat bergerak rotasi tetapi harus
bersama-sama
Degrees of Fredom and the Biomechanical
Basis of Intraoral Anchorage Devices
 Metode lain untuk merubah
degree of freedom dari geligi 
penggunaan miniscrew
 Hambatan total pergerakan gigi
akan dapat diperoleh  miniscrew
dihubungkan langsung pada gigi
dengan material rigid dan kaku -
indirect anchorage method
 Sebuah wire rectangular pada slot
miniscrew dan menempelkan nya
pada gigi  solid anchorage 
sangat bergantung pada
kestabilan miniscrew

Вам также может понравиться