Вы находитесь на странице: 1из 15

SISTEM EKONOMI DAN ETOS

KERJA DALAM ISLAM

OLEH KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK

1. Indah Berlian Rahmawati


2. Nenny Chanidatus Shofiyah
3. Prilly Putri Maharani
4. Ufi hanida Mahawan Putri
SISTEM EKONOMI DALAM
ISLAM
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI ISLAM

Menurut Halide (dalam Ali, 1988:3)


Ekonomi islam : Kumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari
al-Qur’an dan sunnah yang ada hubungannya dengan urusan ekonomi.

Sistem Ekonomi Islam adalah Sistem ekonomi yang mandiri dan terlepas dari
sitem-sistem ekonomi lainya.
NILAI DASAR EKONOMI ISLAM

1 Kepemilikan

2 Keseimbangan

3 Keadilan
1. Kepemilikan

adalah hukum syariah yang berlaku pada


Kepemilikan Individu barang baik dzat (‘ayn) maupun manfaatnya,
yang memungkinkan seseorang untuk
menggunakan barang tersebut atau
mendapatkan kompensasi.

adalah izin al-Syari’ kepada masyarakat untuk


Kepemilikan Umum sama-sama memanfaatkan suatu benda

Kepemilikan

adalah harta yang merupakan hak seluruh


Kepemilikan Negara kaum muslimin yang pengelolaannya menjadi
wewenang khalifah semisal harta fai’, kharaj,
jizyah .
2. Keseimbangan

‫َوالَّذِينَ ِإذَا أَنفَقُوا لَ ْم يُ ْس ِرفُوا َولَ ْم يَ ْقت ُ ُروا َو َكانَ بَيْنَ َٰذَ ِل َك قَ َوا ًما‬
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian itu” (Q.S. Al Furqan:67).

Keseimbangan yang dimaksud adalah menyeimbangkan antara


kepentingan dunia dan akhirat, keseimbangan antara kepentingan
individu dengan kepentingan umum, dan keseimbangan antara hak
dan kewajiban.
3. Keadilan

‫علَ ْي َها ْالقَ ْو ُل فَدَ َّم ْرنَا َها‬ َ َ‫َو ِإذَا أ َ َر ْدنَا أ َ ْن نُ ْه ِل َك قَ ْريَةً أ َ َم ْرنَا ُمتْ َرفِي َها فَف‬
َ ‫سقُوا فِي َها فَ َح َّق‬
‫يرا‬ً ‫ت َ ْد ِم‬
”Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan
kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah)
tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu” (Q.S. Al Isra’:16).
PERBEDAAN SISTEM EKONOMI ISLAM DENGAN SISTEM
EKONOMI LAINYA

Menurut suroso (dalam Lubis, 2000:15) adapun yang membedakan sistem


ekonomi islam dengan sistem-sistem ekonnomi lainya.

1) Asumsi dasar dan norma pokok dalam proses maupun interaksi kegiatan
ekonomi yang diberlakukan. Asusmsi dasar ekonomi islam adalah syariat
islam (Q.S. Al baqarah:208)
2) Prinsip Ekonomi Islam adalah penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan
tetap menjaga kelestarian alam (Q.S. Al Rum:41)
3) Motif Ekonomi Islam adalah mencari keseimbangan atara dunia dan akhirat
dengan jalan beibadah dalam arti luas (Q.S. Al Qashash:77)
ETOS KERJA DALAM
ISLAM
PENGERTIAN ETOS KERJA

Dalam al-Qur’an dikenal kata itqon yang berarti proses pekerjaan yang sungguh-
sungguh, akurat dan sempurna. (An-Naml : 88).

Etos Kerja dalam Islam adalah Suatu upaya sungguh-sungguh dengan


mengerahkan seluruh kemampuan dan usahanya untuk memenuhi kebutuhan
(jasmani dan rohani) sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai salah


seorang diantara kamu yang melakukan pekerjaan dengan itqon
(tekun, rapi dan teliti).” (HR. Al-Baihaki)
HUKUM ISLAM TENTANG ETOS KERJA

KERJA / AMAL

KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM

MENGANDUNG MAKNA IBADAH KEPADA ALLAH SWT, MENUJU


SUKSES DUNIA AKHIRAT

TAHAPAN, AGAR ETOS KERJA YANG DILANDASI SEMANGAT BERIBADAH


MENINGKAT :
1. KERJA IKHLAS
2. KERJA KERAS DAN CERDAS
Next.......

Berikut Etos Kerja Islami :

1. Selalu mencari kerja yang halal apapun kondisinya


2. selalu diawali dengan berdoa sebelum bekerja minimal membaca
basmalah
3. Berusaha mencintai pekerjaan dan ikhlas dalam menjalankannya.
4. selalu menerapkan nilai-nilai islami dalam bekerja seperti : jujur,
amanah, tanggung jawab, kerja keras dll
5. selalu ada perimbangan antara kerja dengan ibadah
6. ikhlas menerima hasil dan berani menanggung resiko dari pekerjaan
yang dilakukanya
7. siap menerima kritikan , masukan dari orang lain dan siap
memperbaiki kesalahan yang dilakukan
DALIL NAQLI ETOS KERJA

َّ ‫َّللاِ َوا ْذ ُك ُروا‬


َ‫َّللا‬ َّ ‫ض ِل‬ ِ ‫ص ََلة ُ فَا ْنت َ ِش ُروا ِفي ْاْل َ ْر‬
ْ َ‫ض َوا ْبتَغُوا ِم ْن ف‬ َّ ‫ت ال‬ ِ َ ‫ضي‬ ِ ُ‫فَإِذَا ق‬
‫ون‬َ ‫يرا لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح‬
ً ِ‫َكث‬
”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung “ (Q.S. Al jumuah:10)

ِ ‫ست ُ َردُّونَ ِإلَ َٰى َعا ِل ِم ْالغَ ْي‬


‫ب‬ َ ‫سولُهُ َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ ۖ َو‬
ُ ‫َّللاُ َع َملَ ُك ْم َو َر‬ َّ ‫سيَ َرى‬ َ َ‫َوقُ ِل ا ْع َملُوا ف‬
َ‫ش َهادَةِ فَيُن َِبئ ُ ُك ْم ِب َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْع َملُون‬
َّ ‫َوال‬
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. “
(QS. At-Taubah:105)
CIRI – CIRI MUSLIM YANG MEMILIKI ETOS KERJA

Menurut Tasmara (2002:73-105) menjelaskan :

A. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu di rencanakan


dengan baik agar hari esok lebih baik dari kemarin
B. Menghargai waktu
C. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan
yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan
ketekunan dan kesungguhan
D. Hemat dan sederhana agar pengeluaran bermanfaat untuk masa
depan
E. Persaingan sehat, yaitu dengann memacu diri agar saat bekerja
tidak mudah patah semangat dan berusaha menambah
kreativitas diri

Вам также может понравиться