Вы находитесь на странице: 1из 21

.

Pengertian Otonomi Daerah


a. Pengertian Umum-Secara etiomologi (asal usul kata)
Berasal dari bahasa Yunani kata “autos” dan “nomos”.Autos artinya sendiri, sedang nomos artinya aturan. Jadi otonomi dapat diartikan
mengatur sendiri

b. Menurut Encyclopedia of Science


Otonomi dalam pengertian asli adalah the legal self sufficiency of social body and itsactual independence
Jadi otonomi daerah merupakan seperangkat wewenang sendiri yang dimiliki suatu daerah secara syah yang bersifat pemerintahan
sendiri dan diatur oleh hukum atau aturan sendiri

c. Pengertian Khusus
Menurut UU No. 32 Tahun 2004 :
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangan-undangan
Secara resmi otonomi daerah dilaksanakan sejak 1 Januari 2001, sedang UU No. 32 Tahun 2004 mulai berlaku 1 Januari 2005

d. Otonomi Daerah
Adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri usursan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan

e. Daerah Otonom
Adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri dan berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI
Hakakat otonomi daerah
Hakekat otonomi daerah adalah kemandirian rakyat di daerah untuk mengatur penyelenggaraan
pemerintahan di daerah dan melaksanakan pembangunan di daerah
Prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan otonomi adalahmengatur dan menyelenggarakan
pemerintahan sendiri, baik dari segi keuangan, hukum maupun kepentingan khusus daerah

Makna dan arti penting otonomi darah


Makna dan arti penting otonomi didaerah adalah:
a. mendorong untuk memberdayakan masyarakat
b. menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas masyarakat
c. meningkatkan peran serta masyarakat
d. mengembangkan peran serta dan fungsi DPRD
Dasar Hukum Otonomi Daerah
 UUD 1945, Pasal 18, 18A, dan 18B
 Tap MPR No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan,
Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangaka NKRI
 Tap MPR No. IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan
Otonomi Daerah
 UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
 UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Pemerintah Daerah
. Asas Otonomi Daerah
a. Asas Sentralisasi
Adalah pemusatan penyelenggaraan pemerintahan pada pemerintah pusat. Penyelenggaraan pemerintah
yang terpusat menyebabkan pemerintah daerah sebatas melaksanakan program-program dari pusat

b. Asas Desentralisasi
Adalah asas yang menyatakan penyerahan sejumlah urusan pemerintahan dari pemerintah pusat, atau
Pemerintah Daerah yang lebih tinggi kepada Pemerintah Daerah yang lebih rendah tingkatnnya sehingga
menjadi urusan rumah tanggga daerah itu dan tetap dalam kerangka NKRI

c. Asas Dekonsentrasi
Adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada kepala wilayah atau kepada instansi yang lebih
rendah

d. Asas Tugas Pembantuan


Adalah penugasan pemerintah pusat ke daerah atau dari pemerintah daerah ke desa untuk tugas tertentu
dan wajib bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas tertentu tersebut kepada yang memberi tugas
. Prinsip Otonomi Daerah
Pelaksanaan otonomi daerah harus :
a. dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan serta potensi dan
keanekaragman daerah
b. di dasarkan pad otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab
c. sesuai dengan konstitusi
d. lebih meningkatkan kemandirian daerah
e. lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif di daerah

Hak dan kewajiban daerah


Pasal 21 UU No. 32 tahun 2004 Dalam menyelenggarakan otonomi daerah mempunyai hak :
a. mengatur dan mengurus sendiri urus pemerintahannya
b. memilih pimpinan daerah
c. mengelola aparatur negara
d. mengelola kekayaan daerah
e. mengatur pajak dan retribusi daerah
f. mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah
g. mendapatkan sumber-sumber pendapatan yang berada di daerah
h. mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundangan
Dalam menyelenggarakan otonomi daerah, daerah mempunyai kewajiban:

a. melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan dan kerukunan nasional serta keutuhan NKRI
b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
c. mengembangkan kehidupan demokrasi
d. mewujudkan keadilan dan pemerataan
e. meningkatkan pelayanan dasar pendidikan
f. mennyediakan fasilitas pelayanan kesehatan
g. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak
h. mengembangkan sistem jaminan sosial
i. menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
j. mengembangkan suber daya produktif di daerah
k. melestarikan lingkungan hidup
l. mengelola administrasi kependudukan
m. melestarikan nilai-nilai sosial budaya
n. membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan dengan kewenangannya
o. kewajiban lain yang diatur dalam perundang-undangan
. Tugas hak dan wewenang Kepala Daerah dan DPRD
a. Kepala Daerah
- Kepala Daerah Kabupaten disebut Bupati, kepala daerah kota disebut walikota
- Kepala daerah mempunyai masa jabatan lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan
- Kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu pemilihan kepala daerah langsung (Pilkada)
- Kepala daerah dicalonkan oleh partai politik/gabungan partai politik atau calon perseorangan/independen
- Bersama DPRD membuat Peraturan Daerah (perda)

b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


- DPRD diplih oleh rakyat dalam Pemilu
- Masa jabatan lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali
- Dalam pencalonannya kuota wakil perempuan sebanyak 30 % dari calon yang diajukan
- Anggota DPRD bersatu dalam tugas yaitu dalam komisi
DPRD mempunyai fungsi :
- Fungsi legislasi yaitu fungsi membentuk peraturan daerah bersama pemerintah daerah

- Fungsi anggaran yaitu fungsi menyusun dan menetapkan APBD bersama pemerintah daerah

- Fungsi pengawasan yaitu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah daerah

9. DPRD mempunyai tugas dan wewenang antara lain :


a. bersama kepala daerah menetapkan peraturan daerah
b. bersama kepala daerah menetapkan APBD
c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan APBD
d. memilih kepala daerah jika terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Kota Sukabumi sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah.
b. Peraturan Perundang-undangan Daerah adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh unsur penyelenggara pemerintahan daerah atau
Pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.
c. Pengundangan adalah penempatan Peraturan Perundang-undangan Daerah dalam Lembaran Daerah atau Berita Daerah.
d. Peraturan Daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan
bersama Kepala Daerah.
e. Peraturan Kepala Daerah adalah peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah atau kebijakan Kepala Daerah untuk mengatur mengenai
penyelenggaraan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
f. Peraturan di bawah Peraturan Kepala Daerah adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
mengikat secara umum dan diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
g. Lembaran Daerah adalah penerbitan/pemberitahuan resmi Pemerintah Daerah yang digunakan untuk mengundangkan Peraturan Daerah.
h. Tambahan Lembaran Daerah adalah kelengkapan dari Lembaran Daerah untuk mencatat penjelasan Peraturan Daerah.
i. Berita Daerah adalah penerbitan resmi Pemerintah Daerah yang digunakan untuk mengumumkan Peraturan Kepala Daerah dan
Peraturan di bawah Peraturan Kepala Daerah.
j. Sekretaris Daerah mengundangkan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah atau disahkan oleh DPRD dengan
menempatkannya dalam Lembaran Daerah.
. Pembentukan Daerah
Pembentukan daerah otonom dapat berupa pemekaran satu daerah menjadi dua atau lebih atau
penggabungan dari daerah otonomi bersandingan yang telah ada. Pembentukan daerah ditetapkan dengan
undang – undang dengan syarat – syarat sebagai berikut.
¨ Syarat administrasi, yaitu adanya persetujuan DPRD dan kepala daerah serta rekomendasi dari
menteri dalam negeri.
¨ Syarat teknis, yaitu harus mempertimbangkan aspek ekonomi, potensi, sosial budaya, sosial politik,
kependudukan, luas daerah, pertahanan, keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya
otonomi daerah.
¨ Syarat fisik kewilayahan, yaitu meliputi paling sedikit lima kabupaten/kota untuk membentuk
propinsi, dan paling sedikit lima kecamatan untuk membentuk kabupaten dan empat kecamatan untuk
membentuk kota, lokasi calon ibukota, sarana, dan prasarana pemerintahan.

b. Pembentukan Kawasan Khusus


Pembentukan kawasan khusus dilakukan oleh pemerintah pusat untuk kepentingan nasional dengan
mempertimbangkan berbagai aspek. Fungsi kawasan khusus untuk perdagangan bebas dan atau pelabuhan
bebas yang ditentukan dengan undang-undang. Contohnya, kawasan khusus adalah Batam yang berada di
provinsi Kepulauan Riau.
Sumber-sumber Penerimaan Daerah/Keuangan Daerah
Sumber –sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi yaitu :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
- hasil pajak daerah ; pajak restoran, pajak bioskop, karaoke
- hasil retribusi daerah
- hasil perusahan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang disyahkan
- pendapatan asli daerah lainnya yang syah

b. Dana Perimbangan, terdiri atas (\hal 56)


- Bagian daerah dari perimbangan pajak bumi dan bangunan (PBB)
Penerimaan Negara dari Pajak Bumi dan Bangunan dibagi imbangan10% untuk Pemerintah Pusat dan 90% untuk Daerah
Penerimaan Negara dari Perolehan Hak atas tanah dan Bangunan dibagi dengan imbangan 20% untuk Pemerintah Pusat dan 80% untuk
Daerah. Sebesar 10% dari penerimaan PBB dan 20% dari penerimaan Bea Perolehan hak atas tanah dan bangunan dibagikan kepada
seluruh kabupaten dan kota. Penerimaan Negara dari sumber daya alam sektor kehutanan, sektor pertambangan umum dan sektor
perikanan dibagi dengan imbangan 20% untuk pemerintah pusat dan 80% untuk Daerah. Sedangkan penerimaan negara dari pertambangan
minyak setelah dikurangi pajak dibagi dengan imbangan 85% untuk pemerintah pusat dan 15% untuk pemerintah daerah. Sementara itu
penerimaan negara dari sektor gas alam setelah dikurangi pajak dibagikan dengan imbangan 70% untuk Pemerintah Pusat dan 30% untuk
Daerah.
- dana alokasi umum (DAU)
- dana alokasi khusus (DAK)

c. Pinjaman Daerah
Meliputi dana dalam negeri atau sumber luar negeri. Pinjaman harus diketahui oleh DPRD dan pemerintah setelah memperoleh
pertimbangan menteri dalam negeri

d. Lain-lain pendapatan yang sah seperti hibah, bantuan, dan dana darurat
Pembagian urusan Pemerintahan
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, urusan pemerintahan dibagi sesuai dengan urusan pemerintahan
masing-masing, sebagai berikut :
a. Pemerintaha Pusat
Wewenang pemerintah pusat meliputi 6 bidang yaitu
1). Politik luar negeri
2). Pertahanan
3). Keamanan
4). Yustisi
5). Moneter dan fiskal nasional
6). Agama
b. Pemerintah Provinsi
Pemerintah propinsi mengurusi 16 bidang

c. Pemerintah Kabupaten/Kota
Pemerintah propinsi mengurusi 16 bidang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan otonomi daerah

a. Sumber daya manusia


b. Sumber daya alam
c. Kesediaan dana
d. Sarana dan prasrana yang tersedia
e. Manajemen/pengelolaan
f. Pengawasan dan pembinaan
. Dampak positif adanya otonomi daerah
a. masyarakat di daerah akan lebih mengembangkan potensinya karena ada semangat bersaing dengan
masyarakat lain
b. Perkembangan pembangunan ekonomi daerah terutama luar Jawa dan Jakarta lebih baik dari sebelum
pelaksanaan otonomi daerah
c. Iklim berusaha dan usaha masyarakat lebih kondusif dan berkembang
d. Kesejahteraan warga daerah dirasakan semakin meningkat
e. Pembangunan fasilitas umum semakin meningkat
f. Pelayanan aparat pemerintah daerah menjadi lebih cepat dan mudah
g. Aspirasi masyarakat akan lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah karena mempunyai wewenang yang
lebih besar dari pada sistem terpusat

Dampak negatif adanya otonomi darah


a. Para pejabat yang mempunyai kewenangan yang besar dan kurang kontrol apabila tidak memiliki
keimanan yang kuat akan senderung menyalahgunakan kekuasaan
b. Merebaknya korupsi, kolusi dan nepotisme di daerah
c. Meningkatknya kriminalitas di daerah kaya dengan daerah yang miskin
d. Munculnya sifat egosentrisme di daerah
e. Menimbulkan kesenjangan antar daerah
f. Daerah yang merasa kuat apabila tidak ada pembinaan yang baik dari pusat akan mendorong untuk hidup
mandiri, tidak membantu masyrakat daerah lain bahkan dapat mengarah pada sparatisme
Pengertian Kebijakan Publik
Adalah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah yang telah disepakati bersama untuk memenuhi tanggung
jawabnya untuk melindungi hak-hak warga negara dan mencapai tujuan masyarakat
Atau dapat dikatakan serangkaian keputusan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah yang
berhubungan dengan kepentingan umum

Syarat-syarat sebuah kebijakan publik


Sebuah kebijakan publik dinilai sebagai kebijakan yang baik apabila memenuhi beberapa syarat antara lain :
a. isinya menyangkut kepentingan masyarakat dan tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi
b. dibuat oleh lembaga yang berwenang
c. dapat memecahkan sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat
d. membawa kebaikan/manfaat bagi semua pihak dan sesuai dengan yang direncanakan
Macam Sifat Kebijakan Publik
Sifat Kebijakan Publik ada tiga macam yaitu :
a. Kebijakan Umum Ekstratif
Adalah penyerapan sumber materiil dan sumber daya manusia yang ada dalam masyarakat.
Misalnya : pemungutan pajak, bea cukai, iuran dan retribusi dari masyarakat dan pengolahan sumber daya
alam yang terkandung di wilayah negara

b. Kebijakan Umum Distributif


Adalah kebijakan tentang pelaksanaan distribusi dan alokasi sumber-sumber daya kepada masyarakat
Misalnya : kompensasi kenaikan BBM

c. Kebijakan Umum Regulatif


Adalah kebijakan yang mengatur perilaku anggota masyarakat
Misal : pembatasan pembelian BBM tidak boleh menggunakan jerigen
Macam Kebijakan Publik
a. Kebijakan publik yang ditetapkan oleh pemerintah pusat seperti :
- UUD 45
- Ketetapan MPR (Tap MPR)
- Undang-undang
- Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)
- Peraturan Pemerintah
- Keputusan Presiden
b. Kebijakan publik yang ditetapkan oleh pemerintah daerah seperti
- Peraturan Daerah (Perda Propinsi/Kota/Kabupaten)
- Keputusan Gubernur
- Keputusan Walikota/Bupati
- Keputusan Kepala Dinas/Instansi Daerah
. Proses Perumusan Kebijakan Publik
Proses Perumusan kebijakan publik ada 4 tingkatan
a. Pertama
Yaitu dari masukan isu-isu atau masalah yang berasal dari masyarakat dan berkaitan dengan kehidupan
masyarakat.
b. Kedua
Yaitu perumusan kebijakan publik itu sendiri. Dalam proses kedua ini Pemerintah Daerah dan DPRD
mengikutsertakan masyarakat dalam merumuskan kebijakan publik seperti :
- Lembaga Swadaya Masyarakat
- Praktisi untuk bidang yang bersangkutan
- Pakar dari universitas
- Pemerhati untuk bidang yang bersangkutan
c. Ketiga
Penerapan dan pengawasan kebijakan publik
d. Keempat
Evaluasi kebijakan publik
Bentuk-bentuk Kebijakan Publik
a. Gerakan
Contoh : gerakan orang tua asuh (GNOTA), gerakan penghijaun, GRANAT
b. Peraturan perundang-undangan
Contoh : UU Lalu Lintas
c. Pidato/pernyataan pejabat
Contoh : Pidato Presidden tiap tanggal 16 Agustus
d. Program
Contoh : Program KB, Program Imunsasi
e. Proyek
Contoh : Proyek Padat Karya
f. Tindakan Pejabat atau penyelenggaran pemerintah
Contoh : Pembukaan hubungan diplomatik
Wujud Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik

Wujud partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik antara lain :


a. Partisipasi buah pikiran
b. Partisipasi harta benda dan uang/modal
c. Partisipasi ketrampilan
d. Partisipasi tenaga

Cara masyarakat memberi masukan terhadap perumusan kebijakan publik:


a. membuat usulan kebijakan
b. mengadakan tatap muka dengan pejabat yang berwenang
c. mengadakan diskusi atau dialog dengan para penyelenggara pemerintahan
d. membuat kebijakan alternatif
Faktor Internal Penghambat Partisipasi masyarakat terhadap kebijakan Publik

a. masyarakat masih terbiasa pada pola lama yaitu peraturan-peraturan tanpa partisipasi warga, warga tinggal
menerima dan melaksanakan
b. masyarakat tidak tahu ada kesempatan untuk berpartisipsi
c. masyarakat tidak tahu prosedur berpartisipasi
d. rendahnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat
e. rendahnya sanksi hukum kepada pelanggar kebijakan publik

Faktor Eksternal Penghambat Partisipasi masyarakat terhadap kebijakan Publik

a. kadang-kadang tidak dibuka kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi


b. masih adanya anggapan sentralistik yng tidak sesuai dengan otonomi daerah
c. ada anggapan partisipasi masyarakat akan memperlambat pembuatan kebijakan publik
d. kebijkan publik yang dibuat kadang-kadang belum menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung
e. kadang kala kebijakan publik tidak memihak kepada kepentingan rakyat
Manfaat partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik

Ada banyak manfaat seseorang ikut serta dalam sebuah kebijakan publik antara lain
a. dapat membentuk budaya demokrasi
b. dapat membentuk masyarakat hukum
c. dapat membentuk masyarakat yang berakhlag mulia
d. dapat membentuk masyarakat madani

. Konsekwensinya tidak aktifnya masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik

a. tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat


b. tidak menyelesaikan permasalahan yang ada dan justru menimbulkan masalah baru
c. tidak dapat diterapkan dengan baik sebab tidak ada dukungan dari masyarakat
d. menimbulk keresahan dan kekecewaan masyarakat bahkan dapat menimbulkan perselisihan dan kekacauan
e. menimbulkan penolakan terhadap kebijakan publik misalnya unjuk rasa

Вам также может понравиться

  • Lembar Kerja Spmi Tabanan
    Lembar Kerja Spmi Tabanan
    Документ10 страниц
    Lembar Kerja Spmi Tabanan
    alit
    67% (6)
  • LPK Portofolio
    LPK Portofolio
    Документ1 страница
    LPK Portofolio
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • RPP 6
    RPP 6
    Документ1 страница
    RPP 6
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • LPK Produk
    LPK Produk
    Документ1 страница
    LPK Produk
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • LPK Proyek
    LPK Proyek
    Документ2 страницы
    LPK Proyek
    natashanovida
    Оценок пока нет
  • RPP Tdo X TBSM
    RPP Tdo X TBSM
    Документ1 страница
    RPP Tdo X TBSM
    teguh margyantoro
    Оценок пока нет
  • Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
    Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
    Документ5 страниц
    Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
    Om Ern
    Оценок пока нет
  • RPP 1
    RPP 1
    Документ1 страница
    RPP 1
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • RPP 1
    RPP 1
    Документ1 страница
    RPP 1
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Buku Agenda Guru
    Buku Agenda Guru
    Документ1 страница
    Buku Agenda Guru
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Analisis Ulangan Harian
    Analisis Ulangan Harian
    Документ31 страница
    Analisis Ulangan Harian
    Akhmad Taufik
    Оценок пока нет
  • RPP 1
    RPP 1
    Документ1 страница
    RPP 1
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Analisis Kompetensi
    Analisis Kompetensi
    Документ2 страницы
    Analisis Kompetensi
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Standar Proses
    Standar Proses
    Документ7 страниц
    Standar Proses
    Yhophay
    Оценок пока нет
  • Standar Pengelo-Wps Office
    Standar Pengelo-Wps Office
    Документ7 страниц
    Standar Pengelo-Wps Office
    Kenzi Alfan Croszero
    Оценок пока нет
  • Instrumen Adm Guru Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
    Instrumen Adm Guru Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
    Документ1 страница
    Instrumen Adm Guru Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • SK MPLS 2020
    SK MPLS 2020
    Документ3 страницы
    SK MPLS 2020
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Instrumen Telaah RPP
    Instrumen Telaah RPP
    Документ6 страниц
    Instrumen Telaah RPP
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Pedoman Penskoran Administrasi Penilaian Ok
    Pedoman Penskoran Administrasi Penilaian Ok
    Документ4 страницы
    Pedoman Penskoran Administrasi Penilaian Ok
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Instrumen Adm Guru Perencanaan Pembelajaran
    Instrumen Adm Guru Perencanaan Pembelajaran
    Документ1 страница
    Instrumen Adm Guru Perencanaan Pembelajaran
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Instrumen Adm Guru Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
    Instrumen Adm Guru Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
    Документ1 страница
    Instrumen Adm Guru Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Jurnal Kegiatan SPMI
    Jurnal Kegiatan SPMI
    Документ8 страниц
    Jurnal Kegiatan SPMI
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • SK MPLS 2020
    SK MPLS 2020
    Документ3 страницы
    SK MPLS 2020
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • SRT Undangan
    SRT Undangan
    Документ8 страниц
    SRT Undangan
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • New Format KKM Excel
    New Format KKM Excel
    Документ12 страниц
    New Format KKM Excel
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Jurnal Kegiatan SPMI
    Jurnal Kegiatan SPMI
    Документ8 страниц
    Jurnal Kegiatan SPMI
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Pemetaan Kompetensi Dan Teknik Penilaian
    Pemetaan Kompetensi Dan Teknik Penilaian
    Документ5 страниц
    Pemetaan Kompetensi Dan Teknik Penilaian
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • RPP IX Ganjil
    RPP IX Ganjil
    Документ35 страниц
    RPP IX Ganjil
    JeanAhmadRaksapradja
    Оценок пока нет
  • Analisis Alokasi Waktu
    Analisis Alokasi Waktu
    Документ2 страницы
    Analisis Alokasi Waktu
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет
  • Pengelolaan Progran Sekolah
    Pengelolaan Progran Sekolah
    Документ1 страница
    Pengelolaan Progran Sekolah
    Sudiartana Igede
    Оценок пока нет