Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
INDUSTRI
DAC - ADC
Digital to Analog Converter
Analog to Digital
Converter
Hal 1
Konverter
Hal 2
Konverter
Hal 3
Analog VS Digital
Hal 4
5
Analog VS Digital
Analog
Digital
Hal 6
A/D – D/A Converter
Hal 7
Besaran Digital Dan Analog
Hal 8
Representasi Digital
Hal 9
DAC - Digital to Analog Converter
Hal 10
DAC - Digital to Analog Converter
Vref S1
2R
Vout
S2
4R
8R S3
S4
LSB
Hal 11
10
DAC - Digital to Analog Converter
DAC Resistor Berbobot (Weighted
Resistor DAC)
Prinsip dasar rangkaian ini
rangkaian penjumlah adalah (summing
dari
dibentuk dengan menggunakan
circuit) yang
Amplifier Operasional
Rangkaian diatas memenuhi
rumus
R
Vout Vref
f
R 2R 4R
.8R
Hal 12
DAC - Digital to Analog Converter
DAC Resistor Berbobot (Weighted
Resistor DAC)
Bila terdapat input digital 1010 (10 desimal)
maka saklar 1 (S1) dan saklar 3 (S3) tertutup;
didapat :
Rf
Vout
Vref. R 4R
Hal 13
DAC - Digital to Analog Converter
DAC – Pasangan R-2R
MSB
Vref
2R
S1
R Vout
2R
S2 Rf
R
2R
S3 R1
R
2R
LSB S4
R
2R
Hal 14
DAC - Digital to Analog Converter
DAC – Pasangan
R-2R
Prinsip dasar rangkaia ini dibentuk
mengatasi
dari n besar
jumlah bit
karena terjadi bila hambatan resistor
bertambah.
yang rangkaian
menggunakan
Rangkaian dua nilai resistor ini
Sama seperti rangkaian diatas, prinsip
hanya dasar
rangkaian ini menggunakan rangkaian
penjumlah langsung (Direct summing circuit)
yang dibentuk dengan menggunakan
Operasional Amplifier
Hal 15
DAC - Digital to Analog
Converter
DAC – Pasangan R-2R
Rangkaian diatas memenuhi
rumus :
Rf
Vout 1.(Vref).(Rasio_Pembagi)
R1
Hal 16
DAC - Digital to Analog Converter
DAC – Pasangan R-2R
Dari dua jenis DAC sudah
diatas, DAC yang terintegrasi banyak
terdapat menjadi
suatu
serpih yang mudah dalam
penggunaannya. Contohny adalah
(IC)
a 0808 yang
Semiconductor DAC National
menggunakan
prinsip R-2R
Hal 17
DAC - Digital to Analog
Converter
DAC – Pasangan R-2R
Hal 18
ADC – Analog to Digital Converter
Hal 19
ADC – Analog to Digital Converter
Hal 20
ADC – Analog to Digital Converter
22
xa t
x n
01011…..
Kuantisasi
xq n
Pencuplikan Pengkodeaan
xa t x n
23
LPF Sample & Hold Quantizer Encoder
2B Logic Circuit
X(t) X(n)
F Digital
Analog
input output
code
• Sinyal input analog : Sinyal kontinu dalam fungsi waktu dan amplitudo.
• Sinyal di-sample : Amplitudo Sinyal kontinu didefinisikan sebagai diskrit
point dalam waktu.
• Sinyal digital : dimana x(n),untuk n=0,1,2,…….Sinyal dalam sumbu poin
diskrit dalam waktu dan masing-masing poin akan dihasilkan nilai 2 B.
24
Ada tiga langkah dalam proses konversi :
25
Pencuplikan periodik atau seragam:
Fs=1/T, t=nT=n/Fs
Diskripsi : x(n)=xa(nT), -~< n< ~
Pencuplikan
X(n)=Xa(nT)
0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 n
t
26
ADC – Analog to Digital Converter
Kecepatan sampling
Kecepatan sampling suatu ADC
menyatakan seberapa sering sinyal analog
dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada
selang waktu tertentu.
Kecepatan sampling biasanya dinyatakan
dalam sample per second (SPS)
Hal 27
ADC – Analog to Digital
Converter
Kecepatan sampling
Hal 28
KUANTISASI SINYAL AMPLITUDO-KONTINU
KUANTISASI :
Proses pengkonversian suatu sinyal amplitudo-kontinu waktu diskrit
menjadi sinyal digital dengan menyatakan setiap nilai cuplikan sebagai
suatu angka digit, dinyatakan dengan :
X q n Q X n
X(n) merupakan hasil pencuplikan,
Q[X(n)] merupakan proses kuantisasi
Xq( n) merupakan deret cuplikan terkuantisasi
:
29
Konsep kuantisasi (lanj.)
30
31
32
KESALAHAN KUANTISASI/
Kebisingan Kuantisasi /Galat Kuantisasi/
Error Kuantisasi
( eq(n) )
Diskritsasi waktu
Diskritsasi
Sampel analog amplitudo
Aslinya Xa(t)
4
Tingkat
3 Sampel kuantisasi
Amplitudo
Terkuantisasi
2
Langkah
kuantisasi
0
-
Cuplikan
-2 Terkuantisasi Xq(nT)
Interval
Pengkuanti
-3
sasi
-4
0 T 2T 3T 4T 5T 6T 7T 8T 9T t
34
1,0 X(n)=0,9n Xa(t)=0,9t
0,8
0,6
0,4
0,2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 n
T
T=1s Tingk. Kuantisasi
1,0 Xa(t)=0,9t
0,9 Xq(n) L=jml tingkatan
0,8 kuantisasi
0,7
0,6 Langkah
0,5
kuantisasi
0,4
0,3 X max X min
0,2 L 1
0,1
35
0 1 2 3 4 5 6 7 8 n
ADC – Analog to Digital Converter
Resolusi ADC
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil
konversi ADC.
Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki output
8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat
dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit.
ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini
berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam
4096 nilai diskrit.
Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan
ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih
baik daripada ADC 8 bit.
Hal 36
ADC – Analog to Digital Converter
Resolusi ADC
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal
analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan
rasio perbandingan sinyal input dan tegangan
referensi.
Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt,
tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi
adalah 60%.
Hal 37
ADC – Analog to Digital Converter
Resolusi ADC
Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala
maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital
sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal)
atau
10011001 (bentuk biner)
signal = (sample/max_value) *
reference_voltage
= (153/255) * 5
= 3 Volts
Hal 38
D C B A N
Converter 0
0
0
0
0
1
1
0
1
2
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 0 0 0 8
1 0 0 1 9
1 0 1 0 10
1 0 1 1 11
1 1 0 0 12
1 1 0 1 13
1 1 1 0 14
1 1 1 1 15
Hal 39
ADC – Analog to Digital Converter
Hal 40
ADC – Analog to Digital Converter
0
V in
2
1
2R D
2
E 2
2
C
2R
D
L
O
2R
E
G
RI
n
C 2
Digital
R Output
V re f
Hal 41
ADC – Analog to Digital Converter
R C
V in
C O MPA R ATO R
T egangan
Vout
Referensi
Negatif IN T E G R A T O R
Rangkaian
C lo c k
Kontrol Logika
Pencacah
Digital
O u tp u t
Hal 42
ADC – Analog to Digital Converter
Digital to Analog
Vin Converter
COMPARATOR
Clock
Register
Penyimpan
Digital
Output
Hal 43
30
Successive approximation
44
Continue
45 45
How Successive Approximation Works
VIN > 5.000V VIN > 7.500V VIN > 6.250V VIN > 6.875V
YES NO YES NO
1 0 1 0
46
Applications
Hal 48
ADC – Analog to Digital Converter
Hal 49
ADC – Analog to Digital Converter
Hal 50
Contoh pada ADC 0804
51
Latihan
Hal 52
Latihan
Hal 53
TUGAS KELOMPOK (PRAKTIKUM)
Hal 54
FORMAT LAPORAN TUGAS KELOMPOK
Hal 55