Вы находитесь на странице: 1из 25

Sistem Imun Pada Anak

Keperawatan 2016
Kelompok 3
KASUS PEMICU

Seorang anak perempuan usia 12 tahun dirawat


pada salah satu rumah sakit di kota Makassar
dengan keluhan sesak nafas. Dari hasil anamnesis
didapatkan: anoreksia, berat badan menurun, hasil
pemeriksaan fisik didapatkan: kandidiasis esofageal,
ototis media > 14 hari, diare persisten > 14 hari,
sarcoma Kaposi. Hasil pemeriksaan radiologi
ditemukan: pneumocystic pneumonia (PCP), lipoid
interstitial pneumonia (LIP)
DAFTAR ISTILAH

Kandidiasis Diare
Anoreksia Otitis media
esofageal persisten

Lympoid
Sarkoma Pneumocytis
interstitial
kaposi pneumonia
pneumonia
LEARNING OBJEKTIF

Apa diagnose medic yang tepat pada kasus tersebut dan apa landasan memilih
diagnose tersebut?
LEARNING OBJEKTIF

Menjelaskan terjadinya anoreksia dan berat badan menurun pada kasus diatas

Pasien dengan HIV biasanya mengalami gejala diare kronis


atau tejadi dalam jangkap panjang. Jika ini terjadi, cairan
yang keluar dari tubuh pasien sangat banyak, yang dapat
meningkatkan risiko berkembangnya gejala dehidrasi
seperti kelelahan, pusing serta meningkatnya rasa haus
akibat diare. Peradangan kronis pada saluran cerna juga
bisa mengganggu terserapnya nutrisi dan vitamin ke tubuh
dari makanan yang dikonsumsi. Akibatnya, pasien HIV
dapat mengalami malnutrisi (kekurangan gizi) atau
penurunan berat badan yang signifikan
LEARNING OBJEKTIF
Menjelaskan kaitan diare dengan kasus diatas.

• Disebabkan oleh
mikroorganisme yang
Diare biasanya berada pada makanan atau
minuma

• Efek samping obat


Diare pada antiretroviral (ARV)
HIV/AIDS
LEARNING OBJEKTIF
Menjelaskan perbedaan antara Pneumocytis pneumonia & Lympoid Interstitial
Pneumonia

Pneumocystis pneumonia (PCP) adalah infeksi


serius yang menyebabkan peradangan dan
penumpukan cairan di paru-paru Anda. Ini
disebabkan oleh jamur yang disebut
Pneumocystis jiroveci yang kemungkinan
menyebar ke udara.

Pneumonia interstitial limfositik (LIP) adalah


sindrom demam, batuk, dan dyspnea, dengan
infiltrat paru bibasilar yang terdiri dari
akumulasi interstisial padat limfosit dan sel
plasma.
LEARNING OBJEKTIF
Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk pemeriksaan HIV/AIDS

Untuk membantu menegakkan diagnosis, dilakukan


pemeriksaan serologi untuk menentukan antiboid terhadap
HIV dengan uji ELISA, uji imunoofluoresens,
radioimmunoprecipitin assay dan pemeriksaan western blot
LEARNING OBJEKTIF
Menjelaskan manifestasi klinis dari HIV/AIDS

Gejala Minor
LEARNING OBJEKTIF
Menjelaskan manifestasi klinis dari HIV/AIDS

Gejala Major
LEARNING OBJEKTIF
Jelaskan patofisiologi sehingga terjadi HIV/AIDS

genetic 1-2 hari di kelenjar


Virus Virus masuk ke sel T
- lingkungan limfe Menyerang
dan menempel pada
- Seks bebas masuk Hari ke 3 masuk ke CD4 sitoplasma
pembuuh darah

DNA asli di RNA virus Virus masuk ke sel


CD4 tidak mampu
membentuk untai untuk meniru DNA asli
mendeteksi DNA musnahkan DNA (enzim reserve kecuali selubung virus
virus dan DNA asli oleh virus transkiptase)

Virus menyerang CD4


sehingga jumlah CD4 dalam Mempengaruhi seluruh
sel T menurun system imun dalam tubuh
LEARNING OBJEKTIF
Peran dan Fungsi perawat

Peran Fungsi
• Pemberi asuhan • Dependen
keperawatan • Independen
• Advokat • Interdependen
• Edukator
LEARNING OBJEKTIF
Masalah-masalah keperawatan yang bisa muncul

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Defisit volume cairan

Nutrisi kurang dari kebutuhan


LEARNING OBJEKTIF
Jelaskan pencegahan primer, sekunder dan tersier pada kasus di atas!

- - Pembuatan Meminimalkan

Tersier
Sekunder
Primer

akibat penyakit
Peningkatan diagnosa dengan cara
kesehatan - Pemberian mencegah
- intervensi terjadinya
komplikasi
Perlindungan yang tepat
khusus
LEARNING OBJEKTIF
Bagaimana Perbedaan system imun (alami dan buatan)

System imun alami dan


buatan

Alami Buatan

imun yang didapat ketika


Vaksin
kita sudah sembuh, ASI
LEARNING OBJEKTIF
Anatomi dan Fisiologi Sistem Imun Pada HIV/AIDS

SEL B SEL T
LEARNING OBJEKTIF
Mekanisme penularan HIV/AIDS pada anak

Penularan HIV ke Bayi dan


Anak, bisa dari ibu ke anak,
penularan melalui darah,
penularan melalui hubungan
seksual (pelecehan seksual pada
anak). Penularan dari ibu ke anak
terjadi karena wanita yang
menderita HIV/AIDS sebagian
besar (85%) berusia subur (15-44
tahun), sehingga terdapat risiko.
Pemeriksaan dengan mikroskop elektron memperlihatkan
bahwa HIV memiliki banyak tonjolan eksternal yang
dibentuk oleh dua protein utama envelope virus, gp120 di
HISTOLOGI sebelah luar dan gp41 yang terletak di
transmembran.Gp120 memiliki afinitas tinggi terutama
region V3 terhadap reseptor CD4 sehingga
bertanggungjawab pada awal interaksi dengan sel target.
Sedangkan gp41 bertanggungjawab dalam proses
internalisasi atau adsorpsi. Dari perangkat untaian RNA
HIV, tiap untaian memiliki Sembilan genes (gag, pol, vif,
vpr, vpu, env, rev, tat, nef) yang mengatur proses
reproduksi virus.RNA diliputi oleh kapsul berbentuk
kerucut terdiri atas sekitar 2000 kopi p24 protein
virus.Dikelilingi oleh kapsid selubung virus
(envelope).Selubung virus terdiri atas dua lapisan
lipid.Masing - masing subunit selubung virus terdiri atas
dua non-kovalen rangkaian protein membrane
glycoprotein 120 (gp120), protein membran luar, dan
glycoprotein 41 (gp41). Kedua glikoprotein tersebut
adalah bagian paling infeksius dari HIV dan berperan
dalam perlekatan virus dengan selhospes pada proses
infeksi.
SIKLUS HIDUP HIV/AIDS
LEARNING OBJEKTIF
Pencegahan dan pengobatan pada kasus HIV/AIDS

Pencegahan Pengobatan
• Penggunaan antiretroviral selama • Pemberian ART dengan dengan dosis
kehamilan, hampir sama dengan orang dewasa
• Penggunaan antiretroviral saat
persalinan dan bayi yang baru
dilahirkan
• Penggunaan obstetrik selama selama
persalinan
LEARNING OBJEKTIF
Intervensi Keperawatan

1. Bersihan Jalan Nafas tidak efektif


Intervensi :
 Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan peralatan :
O2, Suction, Inhalasi
 Berikan O2
 Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
 Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
 Lakukan fisioterapi dada jika perlu
 Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik.
LEARNING OBJEKTIF
Intervensi Keperawatan
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebih
Intervensi
 Kaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa haus
 Pantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hari
 Hilangkan makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas/
makanan berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu.
 Berikan makanan yang membuat pasien berselera.
 Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare
atau antispasmodik.
 Pantau hasil pemeriksaan laboratorium.
 Berikan cairan/elektrolit melalui selang makanan atau IV
LEARNING OBJEKTIF
Intervensi Keperawatan

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan


Intervensi
 Kaji adanya alergi makanan
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
 Berikan makanan yang terpilih dan telah dikonsultasikan ke
ahli gizi
 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
KESIMPULAN
HIV/AIDS pada anak dapat terjadi
bilamana virus menyerang system imun
akibatnya system imun menurun dan tidak
bisa melawan jika ada mikroorganisme yang
masuk. Sehingga, virus, bakteri dan jamur
dengan mudah masuk dan bereplikasi dalam
tubuh sehingga menyerang limfoid. Setelah
itu, terjadi penurunan jumlah Sel-T + CD4
yang beredar secara signifikan sehingga
viremia plasma menurun. Disini yang
bertanggungjawab dalam memproduksi sel
tersebut adalah Sel T dan CD4.
KNOW: HIV/AIDS.
NO: HIV/AIDS.
-COOL DOWN-

Вам также может понравиться