Вы находитесь на странице: 1из 83

MUSCLES

dr. Hendy Wijaya, M. Biomed


Pendahuluan

Definisi
Jenis Jaringan Otot
Karakter Dasar Jaringan Otot
Definisi

• Otot adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel memanjang


(elongated cells) yang disebut dengan serabut otot (muscle fibers)
atau myocytes1.

• Secara etimologis, otot (muscle) atau musculus berasal dari kata


dalam Bahasa latin “mus” yang artinya tikus kecil karena kontraksi
otot tampak seperti gerakan tikus di bawah kulit2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Definisi

• Myocytes dapat mengubah atau mentransformasikan energi kimia


yang tersimpan dalam bentuk ikatan ester dalam ATP menjadi
energi kinetik yang disebut kontraksi otot2.

• Otot dapat berkontraksi dan menghasilkan gerakan,


mempertahankan postur tubuh, menghasilkan panas, meregulasi
volume organ, dan menggerakan atau memindahkan substansi1,2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Jenis Jaringan Otot

Berdasarkan morofologi sel-sel penyusunnya, jaringan otot dapat


dibagi menjadi tiga macam, yaitu1,2:

• Jaringan otot rangka (Skeletal Muscle Tissue)


• Jaringan otot jantung (Cardiac Muscle Tissue)
• Jaringan otot polos (Smooth Muscle Tissue)

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Jaringan Otot Rangka (Skeletal Muscle Tissue)

• Sesuai namanya, jaringan otot melekat pada dan menutupi seluruh permukaan
tulang.

• Serabut otot rangka mempunyai panjang yang bervariasi, rerata antara 30-40 cm,
berbentuk silinder dengan banyak nucleus di bagian perifer.

• Secara mikroskopis memiliki garis-garis lurik (striations), yaitu garis-garis gelap dan
terang.

• Otot rangka disebut juga otot volunter (voluntary muscle), karena dapat
berkontraksi atau relaksasi di bawah kendali kesadaran1,2.
1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Jaringan otot jantung (Cardiac Muscle Tissue)

• Membentuk sebagian besar dinding jantung.

• Memiliki garis gelap-terang sama seperti otot rangka.

• Berkontraksi secara involunter.

• Sabut otot jantung umumnya bercabang dan bekaitan satu sama lain pada bagian
ujung sel dengan penebalan membrane yang disebut intercalated discs yang
mengandung desmosomes dan gap junction.

• Selnya memiliki satu nucleus di bagian tengah1,2.


1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Jaringan otot polos (Smooth Muscle Tissue)

• Terletak pada dinding sebagian besar organ berongga di dalam tubuh (pembuluh darah,
saluran pernapasan, saluran pencernaan, kandung empedu dan kandung kemih)

• Tidak memiliki garis gelap-terang, dan oleh sebab itu disebut “polos”.

• Ukurannya reltif kecil dengan bagian tengah membulat dan mengerucut di bagian tepi
serta memiliki satu nukleus yang terletak di bagian tengah.

• Kontraksinya membantu menyempitkan rongga atau lumen yang dikelilinginya.

• Pada umumnya kontraksi otot polos bersifat involunter1,2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Karakteristik Jaringan Otot

Performa jaringan otot ditentukan oleh empat karakteristik dasar


yang dipunyainya, yaitu2:

• Eksitabilitas (Excitability)
• Kontraktilitas (Contractility)
• Ekstensibilitas (Extensiblity)
• Elastisitas (Elasticity)

2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Eksitabilitas (Excitability)

• Disebut juga responsivitas, yaitu kemampuan untuk merespons


stimuli dengan menghasilkan sinyal elektrik yang disebut
potensial aksi.

• Ada dua macam stimuli dapat memicu potensial akti, yaitu


autorythmic electric signals dan chemical stimuli1,2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Kontraktilitas (Contractility)

• Adalah kemampuan jaringan otot untuk memendek atau


berkontraksi ketika dirangsang oleh potensial aksi.

• Kontraksi otot menghasilkan tegangan atau tension1,2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Ekstensibilitas (Extensiblity)

• Adalah kemampuan jaringan otot untuk meregang tanpa


mengalami kerusakan.

• Kemampuan ini membuat otot masih mampu berkontraksi dengan


baik meski otot dalam keadaan teregang.

• Otot polos adalah jaringan yang seringkali mengalami peregangan,


misalkan jaringan otot polos dinding saluran cerna yang teregang
ketika saluran cerna penuh berisi makanan1,2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Elastisitas (Elasticity)

• Adalah kemampuan jaringan otot untuk kembali ke ukuran dan


bentuk semula setelah memendek (berkontraksi) atau meregang
(ekstensi)1,2.

• Elastisitas ini terbentuk oleh sifat-sifat bangunan sitoskeleton,


terutama titin, dan protein kontraktil dalam sel otot3.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
3Alberts,
B., Johnson, A., Lewis, J., Morgan, D., Raff, M., Roberts, K. dan Walter, P. 2015. Molecular Biology of The Cell, 6th Edition.
New York: Garland Science. p. 889-962
Jaringan Otot Rangka
Jaringan Penunjang Organ Otot Rangka
Anatomi Mikroskopik Sabut Otot
Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi
Metabolisme Otot
Kendali Ketegangan Otot
Jenis Kontraksi
Olahraga dan Jaringan Otot
Kontraksi Abnormal pada Jaringan Otot Rangka
Jaringan Penunjang Organ Otot Rangka

• Masing-masing otot yang ada di tiap bagian tubuh kita adalah


sebuah organ yang terbentuk dari jaringan otot, jaringan ikat dan
saraf.

• Jaringan ikat mengelilingi dan melindungi jaringan otot.

• Jaringan ikat terdiri dari1,2:


• Jaringan ikat areolar
• Jaringan adiposa
• Jaringan ikat padat ireguler
1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Jaringan Penunjang Organ Otot Rangka

• Jaringan ikat areolar dan adiposa terletak di lapisan hypodermis atau


subkutan

• Jaringan ikat padat ireguler membentuk lapisan fascia yang memisahkan


organ otot dan jaringan atau organ lain dalam tubuh.

• Fascia mengikat otot dengan fungsi yang sama menjadi satu unit

• Tiga lapisan jaringan ikat keluar dari fascia membentuk epimysium,


peimysium dan endomysium1,2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Jaringan Penunjang Organ Otot Rangka

• Epimysium adalah lapisan terluar yang menutupi keseluruhan otot.

• Perimysium mengelilingi 10 atau lebih sabut otot dan membaginya


menjadi fascicle.

• Endomysium adalah lapisan terdalam jaringan ikat areolar dan


menyelimuti satu sabut otot.

• Epimysium, perimysium dan endomysium bergabung menjadi satu


jaringan ikat yang melekatkan otot rangka ke struktur lain seperti tulang
atau otot lain, contoh, tendon atau aponeurosis1,2.
1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Suplai Darah dan Inervasi

• Pada umumnya satu arteri dan satu atau dua vena serta satu saraf
melayani satu macam otot.

• Arteri bercabang-cabang membentuk pembuluh kapiler yang melayani


banyak sabut otot.

• Neuron yang merangsang otot rangka untuk berkontraksi disebut dengan


somatic motor neurons.

• Neuron memiliki banyak cabang akson dan masing-masing akson


melayani satu sabut otot1,2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Anatomi Mikroskopik Sabut Otot

• Diameter otot rangka yang matur adalah antara 10-100 μm, panjang 10-30 cm.

• Memiliki banyak nucleus sebagai akibat dari fusi banyak myoblast selama
perkembangan embrio.

• Ketika fusi myoblast sudah terjadi, sel otot kehilangan kemampuannya untuk
membelah.

• Sisa-sisa myoblast terdapat pada individu dewasa dalam bentuk satellite


cells1,2.

• Bagaimana otot bertambah besar? Hipertrofi atau hiperplasia? Apa itu atrofi?

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Anatomi Mikroskopik Sabut Otot

• Membran sel otot disebut dengan sarcolemma, sedangkan sitoplasmanya


didebut sarkoplasma.

• Terdapat ribuan invaginasi sarcolemma ke arah sentral sabut otot yang disebut
tubulus transversal atau T-tubules yang berfungsi untuk menyebarkan
potensial aksi ke seluruh bagian sabut otot secara instan1,2.

• Dalam sarkoplasma terdapat protein berwarna merah yang disebut dengan


myoglobin. Myoglobin memfasilitasi transport molekul oksigen menuju
mitokondria, penyimpanan oksigen dan scavenger NO dan ROS3.
1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
2Garry,D. J. & Mammen, P. P. 2007. Molecular Insight into The Functional Role of Myoglobin. Advances in Expeimental Medicine and
Biology, 618: p. 181-193
Anatomi Mikroskopik Sabut Otot

• Sarkoplasma terisi penuh oleh serat-serat myofibril, organel kontraktil


yang berdiameter 2μm.

• Di dalam sarkoplasma juga terdapat kantung membrane yang disebut


sarcoplasmic reticulum (SR) untuk meyimpan ion kalsium (Ca2+).

• Pelebaran pada kedua ujung SR disebut dengan terminal cisterns dan


berdekatan dengan T-tubules pada kedua ujungnya.

• Satu T-tubules dengan dua terminal cisterns di kedua sisinya disebut


dengan struktur triad1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Anatomi Mikroskopik Sabut Otot

• Myofibril terdiri dari filamen tebal berdiameter 16 nm dan filamen tipis


berdiameter 8 nm. Panjang keduanya 1-2 μm.

• Kedua filamen saling tumpeng tindih satu sama lain membentuk garis-garis
gelap terang di sepanjang sabut otot.

• Garis gelap disebut dengan pita anisotropic (A) dan garis terang disebut dengan
pita isotropic (I).

• Di dalam pita I terdapat garis gelap tempat melekatnya filament tipis yang
disebut dengan Z disc. Satu unit sarkomer adalah jarak antar dua Z disc1

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Anatomi Mikroskopik Sabut Otot

• Myofibril terbentuk dari 3 macam protein, yaitu1:


• Protein kontraktil
• Protein regulator
• Protein Struktural

• Protein kontraktil terdiri dari 2 macam, yaitu1:


• Myosin
• Actin

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Anatomi Mikroskopik Sabut Otot

• Protein regulator ada 2 macam, yaitu1:


• Troponin
• Tropomyosin

• Protein struktural ada 5 macam, yaitu1:


• Titin
• α-actinin
• Myomesin
• Nebulin
• Dystrophin

• Apa fungsi dari masing-masing protein di atas?


1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi

• Mekanisme kontraksi otot disebut sebagai sliding filament


mechanism.

• Filamen tipis menyusup masuk di antara filament tebal, pita I


memendek dan keseluruhan sarkomer memendek.

• Myosin “berjalan” di sepanjang actin1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi

• Siklus kontraksi terdiri dari 4 tahapan:


1. Hidrolisis ATP
2. Pelekatan kepala myosin ke actin
3. Power stroke
4. Pelepasan kepala myosin dari aktin

• Kontraksi dapat terus terjadi selama kadar ion kalsium di sekitar


filamen tetap tinggi dan ATP tersedia1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi

• Kontraksi dimulai ketika terjadi peningkatan kadar ion kalsium di


dalam sarkoplasma, sebaliknya kontraksi berhenti ketika kadar ion
kalsium turun.

• Ion kalsium berasal dari SR.

• Pelepasan ion kalsium dari SR menuju sarkoplasma dipicu oleh potensial


aksi yang melewati T-tubules.

• Ion kalsium yang dilepaskan berikatan dengan troponin  membuka


tropomyosin dan memaparkan titik ikatan myosin-aktin1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi

• Peristiwa yang menghubungkan antara propagasi potensial aksi di


membran sel otot dengan mekanisme kontraksi disebut dengan
excitation-contraction coupling.

• Membran SR memiliki pompa, Ca2+ active transport pumps, yang


berfungsi untuk memompa ion kalsium kembali ke dalam SR dari
sarkoplasma setelah kontraksi berakhir dan otot berelaksasi.

• Di dalam SR, ion kalsium diikat oleh molekul protein


calsequestrin1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi

• Otot rangka dapat berkontraksi secara volunteer karena stimulasi


dari somatic motor neuron.

• Neuron merangsang sel otot melalui neuromuscular junction


(NMJ), sinaps di antara akson neuron dan sel target, dalam hal ini
sel otot. NMJ terbentuk dari syanptic end bulb, celah sinaptik
dan motor end plate.

• Untuk dapat merangsang potensial aksi di sarkolema, neuron


melepaskan neurotransmitter “menyeberangi” celah sinaptik1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi

• Impuls neuron pada NMJ merangsang potensial aksi sel otot


melalui 4 proses1:
1. Pelepasan neurotransmitter asetilkolin
2. Aktivasi reseptor asetilkolin
3. Pembangkitan potensial aksi di sarkolema
4. Terminasi aktivitas asetilkolin

• Beberapa zat dapat menghambat proses penghantara impuls saraf


motorik, di antaranya adalah:
• Botulinum toxin
• Curare
• Bagaimana dengan Tetrodotoxin?
1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Metabolisme Otot

• Sel otot memiliki 3 cara untuk memproduksi ATP1:


1. Suplai dari kreatin fosfat
2. Melalui respirasi anaerobik
3. Melalui respirasi aerobik

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Kendali Ketegangan Otot

• Satu impuls saraf dari somatic motor neuron hanya mampu


menghasilkan satu potensial aksi di membran sel otot.

• Potensial aksi hanya memiliki satu kekuatan, sedangkan kontraksi


otot memiliki gradasi kekuatan yang berbeda1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Kendali Ketegangan Otot

• Satu somatic motor neuron dan semua sabut otot yang diinervasi
olehnya disebut dengan satu motor unit.

• Rata-rata satu somatic motor neuron menginervasi 150 sabut otot


yang berbeda.

• Untuk gerakan-gerakan motorik halus seperti gerakan otot-otot


laring atau otot-otot ekstrinsik bola mata, satu somatic motor
neuron menginervasi 10-20 sabut otot berbeda1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Kendali Ketegangan Otot

• Satu kontraksi singkat yang terjadi pada seluruh sabut otot dalam satu motor
unit oleh sebab satu potensial aksi disebut dengan twitch contraction.

• Twitch contraction dapat berlangsung selama 20-200 msec, sedangkan potensial


aksi hanya bertahan 1-2 msec.

• Berdasar rekaman myogram, twitch contraction dapat dibagi menjadi 3 segmen


berbeda, yaitu1:
• Latent period
• Contraction period
• Relaxation period

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Kendali Ketegangan Otot

• Berdasarkan durasi contraction period dan relaxation period nya, sabut


otot dapat dibagi menjadi dua macam yaitu fast twitch dan slow twitch
fibers.

• Kontraksi otot dapat bertambah kuat ketika potensial aksi yang datang
berurutan dengan frekuensi yang tinggi.

• Namun terdapat periode di mana sabut otot kehilangan eksitabilitasnya


sementara akibat stimulus yang datang berdekatan, periode ini disebut
periode refrakter1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Kendali Ketegangan Otot

• Selain penambahan frekuensi potensial aksi, penguatan kontraksi otot secara


keseluruhan dapat dicapai dengan penambahan jumlah motor unit yang
teraktivasi  proses ini disebut dengan motor unit recruitment.

• Proses motor unit recruitment tidak terjadi secara serentak dalam satu organ
otot, tapi berurutan dimulai dari motor unit yang paling lemah  paling kuat1,4.

• Hal ini bertujuan:


• Menunda kelelahan otot
• Meningkatkan presisi gerakan tubuh

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
4Farrel, P. A., Joyner, M. J. & Caiozzo, V. J. 2012. ACSM’s Advanced Exercise Physiology, 2nd Edition. Philadelphia: ACSM. p. 48.
Kendali Ketegangan Otot

• Dalam keadaan istirahat, otot masih memiliki sedikit tegangan akibat stimulus
involunter dari neuron yang menginervasi  disebut dengan tonus otot.

• Tonus otot ini penting artinya dalam mempertahankan postur, misalkan


mempertahankan kepala tetap tegak.

• Hilangnya stimulus saraf akibat terputusnya saraf menyebabkan otot kehilangan


tonusnya  flaksid1.

• Perbedaan kekuatan kontraksi dapat dicapai dengan perbedaan frekuensi stimulasi


(sumasi waktu), perbedaan jumlah motor unit recruitement (sumasi ruang), jenis
sabut otot yang terlibat dan kondisi peregangan otot sebelum kontraksi dimulai2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Jenis Kontraksi

• Kontraksi isotonik

• Kontraksi isometrik

• Kontraksi Konsentrik

• Kontraksi Eksentrik
Jenis Sabut Otot

• Jenis sabut otot berdasarkan sifat metabolismnya1,4:


• Slow Oxidative Fibers (SO)
• Fast Oxidative Fibers (FO)
• Fast Glycolytic Fibers (FG)

• Jenis sabut otot berdasarkan sifat kekuatan dan kecepatan


kontraksinya4:
• Fast Fatigable (FF)
• Fast Fatigue Resistant (FR)
• Slow Fatigue Resistant (S)

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
4Farrel, P. A., Joyner, M. J. & Caiozzo, V. J. 2012. ACSM’s Advanced Exercise Physiology, 2nd Edition. Philadelphia: ACSM. p. 48.
Olahraga dan Jaringan Otot

• Rasio relatif antara sabut FG dan SO yang dipunyai seseorang


ditentukan oleh faktor genetik.

• Hal ini menjelaskan perbedaan performa fisik antar orang yang


berbeda.

• Latihan fisik atau olahraga yang berbeda memberikan efek


perubahan karakteristik biokimiawi otot sebagai bentuk adaptasi1.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
Kontraksi Abnormal pada Jaringan Otot
Rangka dan Keluhan Klinis lain

• Spasme
• Kram
• Tic
• Tremor
• Fasikulasi
• Fibrilasi
• Delayed Onset Muscle Soreness (DOM)
• Muscle Strain
Jaringan Otot Jantung

Anatomi Mikroskopik
Karakteristik Fisiologis
Anatomi Mikroskopik

• Jaringan otot jantung adalah jaringan utama pembentuk dinding jantung.

• Meski memiliki susunan myosin dan aktin yang sama dengan sel otot rangka,
antar sel yang satu dengan sel yang lain dipisahkan oleh intercalated discs
yang terbentuk dari desmosomes dan gap junction

• Sel otot jantung berukuran pendek, bercabang dan memiiki satu nucleus yang
terletak di tengah.

• Karena secara elektrik antar sel otot jsntung terhubung satu sama lain melalui
gap junction, keseluruhan lapisan jaringan otot berperilaku seperti functional
syncytium1,2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Anatomi Mikroskopik

• Sel otot jantung memiliki lebih banyak mitokondria dibandingkan


sel otot rangka (menempati 25-35% volume sel otot jantung,
dibandingkan hanya 2% dari volume sel otot rangka)2.

2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Karakteristik Fisiologis

• Beberapa sel otot jantung dapat berperilaku sebagai pacemaker

• Keseluruhan jaringan otot berkontraksi secara involunter sebagai satu unit utuh.

• Untuk setiap potensial aksinya, sel otot jantung dapat berkontraksi 10-15 kali lebih
lama daripada sel otot rangka.

• Calsium sebagai sumber kontraksi otot berasal dari ekstraseluler dan SR 


Menyebabkan sel otot jantung dapat berkontraksi lebih lama.

• Kontraksi tetanus tidak dapat terjadi pada sel otot jantung.

• Sel otot jantung bergantung hamper sepenuhnya pada metabolisme aerobik2.

2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Jaringan Otot Polos

Anatomi Mikroskopik
Karakteristik Fisiologis
Anatomi Mikroskopik

• Berbentuk spindle dengan nukleus oval terletak di bagian tengah.

• Memiliki diameter 5-10 μm dan panjang 30-200 μm.

• Tidak memiliki garis-garis gelap dan terang seperti sel otot jantung atau
rangka  disebut “polos”.

• Sebagian besar jaringan otot polos terorganisir seperti lembaran yang


berlapis-lapis seperti misalnya pada dinding saluran cerna, pernapasan,
reproduksi dan pembuluh darah2.

2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Karakteristik Fisiologis

• Durasi kontraksi pada sel otot polos sangat lama dibandingkan dengan sel otot
rangka.

• Kalsium yang memulai kontraksi berasal dari ekstraseluler dan SR.

• Kalsium berikatan dengan calmodulin  mengaktivasi myosin light chain


kinase  Menambahkan gugus fosfat pada kepala myosin  ikatan myosin-aktin
 kontraksi

• Pemompaan kalsium keluar dari sitoplasma terjadi lebih lama  salah satu
penyebab sel otot memiliki durasi kontraksi yang lama1,2.

1Tortora, G. & Derrickson, B. H. 2009. Principle of Anatomy and Physiology, 12th Edition. USA: John Wiley & Sons. p. 137-138
2Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 298-407
Perbedaan Masing-Masing Jenis Jaringan Otot
QUESTION?
1. Apa dan jelaskan masing-masing fungsi otot?

2. Apa itu anaerobic threshold?

3. Secara fisiologis apa itu muscle fatigue dan apa


penyebabnya?

4. Apa perbedaan antara kekuatan (strength) dan daya


tahan otot (endurance)?

5. Gambar diagram hubungan antara ketegangan-panjang


sarkomer pada otot rangka dan jelaskan!
Apa yang
Anda
ketahui
tentang
anabolic
steroid?
Terimakasih

Вам также может понравиться