Вы находитесь на странице: 1из 102

FKM-UNDIP

Pendahuluan
 Sejak nenek moyang:
 pembatasan kelahiran keluarga :
Kualitas keturunan :
Fisik
Emosional
Sosial
Ekonomi
 Pertimbangan sosial, keagamaan,
ekonomi, politik.
KB
 Daya dukung lingkungan
 Daya tampung sosial

 Kalifah Saudara disuruh Allah


 utk menejemen anak

 Manset
Sejarah Kontrasepsi
 Anthony Comstock ,1873:
Kontrasepsi = Pornografi/ Cabul = “ijin”
Sebagai pembatasan-pembunuhan ras manusia
 Margaret Sanger (1879-1966):
Efek dari abortus, morbiditas
Setiap wanita : edukasi kontrasepsi, konseling,
pelayanan.
 Kontrasepsi: Perbaikan kualitas ras manusia
 pembentukan keturunan berkualitas.
Di Indonesia
 Paradigma baru program Keluarga Berencana
Nasional Keluarga Berkualitas th. 2015
 Pesan kunci Rencana Strategik Nasional Making
Pregnancy Safer di Indonesia 2001-2010
 setiap kehamilan harus merupakan kehamilan
yang diinginkan.
 Untuk mewujudkan:
Keluarga Berencana ; upaya pelayanan kesehatan
preventif - paling dasar & utama.
 Pencegahan kematian & kesakitan ibu :
alasan utama diperlukan pelayanan KB.
 Membebaskan wanita dari rasa khawatir
terhadap kehamilan tidak diinginkan,
 gangguan fisik atau psikologik akibat
tindakan abortus yang tidak aman
 tuntutan perkembangan sosial terhadap
peningkatan status perempuan
 Kontrasepsi darurat
 Alasan khusus :
Hubungan seksual telah terjadi
tanpa pengaman
tidak menghendaki kehamilan.
 Pemerkosaan :
Aborsi sering menjadi salah satu solusi
 Efek samping Pembatasan kelahiran
yang tidak aman :
 komplikasi fatal;
Ashermann syndrome, sepsis, kematian
ibu

 kontrasepsi sebagai suatu kebutuhan.


KONTRASEPSI

Kontra Konsepsi
= pembuahan
= melawan

• Usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan


• Bersifat sementara (menunda/menjarangkan) atau
• Bersifat permanen (tidak ingin hamil lagi)
 KOTRASEPSI MANTAP

9
Sexual intercourse, sperm transport
& fertilization

10
Nidasi

11
KONTRASEPSI
 Adalah :
 pencegahan terbuahinya sel telur oleh
sel sperma (konsepsi) atau
 pencegahan menempelnya sel telur
yang telah dibuahi ke dinding rahim.
 Beberapa metode,
 efektif secara menyeluruh (-)
 Efektivitas metode kontrasepsi :
kesesuaian penggunaan ~ instruksi
PRINSIP KERJA KONTRASEPSI

Menghentikan/mencegah proses konsepsi


melalui:
 Mempengaruhi ovum
 Mempengaruhi sperma
 Mencegah pertemuan ovum dan sperma
(fertilisasi)
 Mempengaruhi proses implantasi

14
Pemilihan Metode
Kontrasepsi
Konseling
 SA : Sapa dan Salam
 T : Tanyakan pada klien informasi dirinya.
 U : Uraikan jenis kontrasepsi yang
mungkin
 TU: BanTU klien menentukan pilihannya
 J : Jelaskan bagaimana cara
menggunakan kontrasepsi pilihannya.
 U : Perlunya dilakukan kunjungan ulang.
KONTRASEPSI IDEAL ?

•Reliable (efektif) - Acceptable –


Simple
•Comfortable
• Affordable (murah)
• Accessible (selalu tersedia)
• Reversible (bersifat sementara,
kesuburan bisa pulih)

16
Metode Kontrasepsi
1. Infantisid
2. Abortifasien
3. Abortus provokatus
4. Metode Amenore Laktasi
5. Keluarga berencana alamiah
6. Senggama terputus
7. Barier
8. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
9. Hormonal
10. Mantap
JENIS KONTRASEPSI

A. Kontrasepsi sederhana  kontrasepsi


yang dijalankan tanpa bantuan orang lain
• kondom, sanggama terputus, spemisida
B. Kontrasepsi non hormonal
• Mekanik: spiral (IUD/AKDR)
• Sterilisasi: vasektomi, tubektomi
C. Kontrasepsi hormonal
• Pil kontrasepsi kombinasi
• Progestogen-only pill
• Suntik (depot progestogen injections)
• Susuk (progestogen implant)
• IUD ber-hormon (LNG-IUD)
18
Angka kegagalan metode kontrasepsi

Pearl Index:
Angka kehamilan yang terjadi pada 100 wanita
setelah menggunakan suatu metode kontrasepsi
selama 1 tahun

Kesimpulan:
Makin kecil PI makin efektif metode tersebut.

19
EFEKTIVITAS
KONTRASEPSI

20
Infantisid
 pembunuhan bayi yang baru lahir.
 Solusi universal, digunakan sejak jaman kuno:
mengontrol populasi
kontrol rasio jenis kelamin populasi.
 Dahulu belum adanya teknik medis,resiko
sangat rendah,pelaku tidak merasakan nyeri
fisik.
 Pada beberapa suku:
 Cheyenne dan beberapa suku indian: agar
kelompok dapat mempertahankan mobilitasnya.
Suku Pima di Arizona:
Adat, yaitu bila bayi lahir setelah kematian
ayahnya-
 untuk meringankan ibu agar tidak
terbebani secara ekonomi untuk menghidupi
 Infantisid : metode yang primitif. Saat ini
sudah tidak dapat diterima,
 Sudah ada berbagai metode pengaturan
kehamilan.
Abortifasien
 Bahan-bahan / ramuan  abortus
 Pada ilmu masyarakat kuno:
Busa dari mulut unta
Rambut ekor dari rusa yang dicampur dengan lemak
beruang
 Pada masyarakat abad 18 dan 19:
Terpentin, Minyak kastor, Jahe, Anggur / minuman
beralkohol,Opioid
Latihan fisik yang berat
(Gordon, p.36; Norman Himes, Medical History of Contraception; George Devereux, “A
Typological Study of Abortion in 350 Primitive, Ancient, and Pre-Industrial Societies)
Abortus, macam
1. Abortus spontanea
Abortus yang berlangsung tanpa tindakan
Abortus imminens,
perdarahan dari uterus kehamilan < 20mgg. hasil
konsepsi masih dalam uterus, dilatasi serviks(-)
Abortus insipiens,
perdarahan dari uterus kehamilan < 20mgg. dilatasi
serviks(+).hasil konsepsi masih dlm uterus.
Abortus inkompletus, Pengeluaran sebagian hasil
konsepsi, kehamilan <20 mgg, sisa dalam uterus(+)
Abortus kompletus, semua hasil konsepsi keluar (+)
 2. Abortus provokatus
Abortus yang sengaja. dengan menghentikan
kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu.
A.P. Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus.
○ A.P., +indikasi medik (demi menyelamatkan ibu)
○ Syarat-syarat

Abortus Provokatus Kriminalis,


Aborsi yang sengaja, (-) indikasi medik (ilegal).
 alat-alat atau obat-obat tertentu.
Abortus, hukum
indonesia
 KUHP kriminal.
(pasal 229, 341, 342, 343, 346, 347, 348, dan
349.)
 Pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium
perkembangannya sebelum masa kehamilan yang
lengkap tercapai (38-40 minggu).
 Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan (berat kurang dari 500
gram atau kurang dari 20 minggu).
Metode Amenore Laktasi
 Mengandalkan pemberian ASI ~kontrasepsi :
1. Menyusui secara penuh (Full Breast Feeding)
2. Belum haid
3. Umur bayi < 6 bulan.
 Penundaan /penekanan ovulasi.

 MAL efektif sampai 6 bulan, harus dilanjutkan


dengan metode kontrasepsi lainnya.
Antagonisme Laktasi Terhadap
Ovulasi
hipotalamus

Gn RH

Hipofisis
- anterior
FSH
LH

ovarium
ANOVULASI

penurunan sensitifitas
- sel teca dihambat
prolaktin - reseptor gonadotropin
Asi - hambatan sintesis progesteron pada sel granulosa
eksklusif

IKR, Universitas Airlangga 28


 Keuntungan
Untuk Bayi
○ Mendapat kekebalan pasif (ASI: antibodi perlindungan)
○ Sumber gizi terbaik untuk tumbuh kembang bayi
○ Terhindar dari kontaminasi air, susu lain atau formula atau alat
minum yang dipakai
Untuk Ibu
○ Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pp).
○ Tidak mengganggu senggama
○ Tidak ada efek samping secara sistemik
○ Tanpa biaya
○ Mengurangi perdarahan pasca persalinan& resiko anemia
○ Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
 Yang dapat menggunakan MAL :
Ibu yang menyusui eksklusif,
bayinya berumur kurang dari 6 bulan.
belum mendapatkan haid setelah melahirkan.
 Penting!
mulai makanan pendamping teratur
haid (+)
Bayi menghisap susu tidak sering (on demand)
Bayi berumur 6 bulan atau lebih
Tidak menyusui secara eksklusif
 Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam
 METODE LAIN
KB Alamiah
 Prinsip:
hubungan seks(-) bila wanita dalam masa subur.
 Kapan?
metode kalender,
pengukuran temperatur tubuh,
karakteristik mukus/lendir vagina (yang selalu
berubah sepanjang bulan),
kombinasi dari ketiga metode tersebut (metode
simptotermal)
 metode kalender
18 hr siklus terpendek, 11 hr siklus terpanjang  (-)
 pengukuran temperatur tubuh
seks(-) mulai dari awal periode menstruasi sampai 72 jam
setelah suhu basal tubuhnya meningkat.
 karakteristik mukus/lendir vagina
menstruasi (lendir vagina tidak dapat diperiksa saat itu)
Ketika lendir vagina muncul,
sex (-) 3-4 hari setelah perubahan lendir vagina
mengindikasikan terjadinya ovulasi.
Sex(+) ketika tidak ada lendir vagina yang muncul
 kombinasi dari ketiga metode tersebut (metode
simptotermal)
Senggama Terputus
 Penis dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga
sperma tidak masuk kedalam vagina dan
kehamilan dapat dicegah.
 Efektif bila digunakan dengan benar
 Tergantung dari kesediaan pasangan
 Angka kegagalan 4-18 kehamilan per100
perempuan per tahun.
 Memutus kenikmatan
dalam berhubungan seksual
Barier
Barier_ Kondom
 Pelindung tipis yang menutupi penis.
 Kondom terbuat dari karet/ lateks  satu-
satunya kontrasepsi melindungi dari IMS
Condoms

How to use a condom

Open Place condom Unroll condom After ejaculation, Dispose of


package on tip of penis all the way to hold rim of condom used condom
carefully with rolled rim base of penis so it will not slip properly
facing away off, and withdraw
from body penis from vagina
while still erect

Use a new • Put condom on If condom does • Move away Throw away in
condom before penis not unroll easily, from partner first. waste receptacle
for each touches vagina. it may be • Do not spill semen or toilet to
intercours • If backwards or too on vaginal prevent children
e. uncircumcised, old. Use a new opening. finding it.
pull back condom.
foreskin. 38
Female Condom

39
Kondom wanita

1 2 3

4 5 6

40
Barier : Diafragma
 dimasukkan ke dalam vagina, ditempatkan dalam leher
rahim.
 Berbagai ukuran.
Jika wanita (naik maupun turun) sekitar 10 pon (4,5 kg)
menggunakan diafragma >1 tahun,
telah memiliki bayi atau telah diaborsi,
 ukuran diafragmanya harus disesuaikan kembali :bentuk
dan ukuran vagina mengalami perubahan.
 Krim/gel kontrasepsi (spermatisid) harus selalu
digunakan
 Dimasukkan sebelum berhubungan, tidak boleh
dipindah dari vagina
8 jam setelah berhubungan, namun tidak > 24
jam.
 Hubungan seksual berulang ketika diafragma
masih di tempatnya: penambahan krim /gel
kontrasepsi
 Tahun pertama penggunaan diafragma,
persentasi kehamilan
± 6% (penggunaan
sempurna
dan 16% (tipikal).
 Penutup cx ~ Df
Barier :
Spons&Spermicida
 Spons
Insersi sebelum hubungan sexual
Didiamkan setidaknya 6 jam setelah
 Spermicida
Tersedia dalam bentuk busa vagina, krim, gel,
dan suppositoria
Paling baik digunakan
dengan kontrasepsi barrier
seperti kondom
dan diafragma.
AKDR
 Kecil, terbuat dari plastik elastis,dalam rahim.
 Cara kerja:
○ Membunuh maupun meng-imobilisasi sperma
○ Mencegah sperma membuahi telur
○ Mencegah telur yang terbuahi menempel di rahim
IUD

UNMEDICATED MEDICATED

Generasi pertama
Tembaga Hormon
progesteron
PLASTIK
(POLYETHYLENE) – Copper T – Progestasert7
380A – LevoNova7
– Nova T7 (LNG-20)
– Multiload – Mirena7
LIPPES LOOP 375

45
 Di Indonesia terdapat dua tipe IUD:
1. IUD pelepas progestin (levonorgestrel),
Masa efektif 5 tahun. Selama periode tersebut, hanya
sekitar 0,5 % wanita yang mengalami kehamilan.
2. IUD mengandung tembaga,
efektivitas 10 tahun. Selama waktu tersebut,< 2%
wanita hamil. Satu tahun setelah IUD dilepas, 80
sampai 90% yang ingin hamil, bisa hamil.
 IUD sbg KonDar
1 minggu setelah terjadi 1 kali hubungan seksual tanpa
pengaman, efektivitas mendekati 100% seperti pada
metode kontrasepsi darurat.
LIPPES

CLOSED

TYPICAL LINEAR DEVICE IUD LIPPES LOOP DALAM


UTERUS

47
TCU-200 COPPER-7 TCU-200C TCU-380A

NOVA-T

IUD DENGAN TEMBAGA

MULTI LOAD

48
PROGESTASERT

LEVONORGESTREL

IUD DENGAN KANDUNGAN PROGESTIN

49
TEKNIK INSERSI IUD “PUSH-OUT”

50
TEKNIK INSERSI IUD “WITHDRAWAL”

51
Copper IUD: Mekanisme
kerja

Mengganggu proses
Menghambat atau fertilisasi & transport
menurunkan ovum
kemampuan
sperma melewati Perubahan
kavum uteri histologis &
biokimiawi
endometrium 
reaksi inflamasi
benda asing

52
Indikasi IUD
 Menghendaki metode yang efektif dan jangka
panjang, tapi tidak menghendaki sterilisasi
 Sudah punya anak
 Sedang menyusui
 Tidak menghendaki kontrasepsi hormonal
karena faktor efek samping atau ada
kontraindikasi
 Termasuk wanita dengan risiko rendah
terkena PMS
 Pernah punya pengalaman cocok
menggunakan IUD sebelumnya
53
Kontra indikasi IUD
 Hamil
 Menderita penyakit radang panggul (PID)
atau sering kambuh
 Keputihan yang bersifat purulen (servisitis
gonorrhea atau chlamydia)
 Perdarahan vaginal yang belum terdiagnosis
(belum diketahui penyebabnya)
 Kelompok risiko tinggi terkena PMS

54
Kontra indikasi relatif
 Leukemia, diabetes & daya tahan tubuh
rendah
 Anemia berat
 Penyakit rheumatik atau penyakit katup
jantung
 dismenorrhea
 Riwayat kehamilan ektopik
 Myoma uteri
 kelainan bentuk uterus
 stenosis serviks
55
Keuntungan Kerugian
 Sangat efektif, bekerja  Perlu periksa pelvis
segera, jangka panjang  Mungkin meningkatkan risiko
(8 tahun  TCu 380A) PID  infertilitas
 Segera pulih kesuburan  Pemasangan & pencabutan
setelah dilepas perlu prosedur khusus
 Mungkin menimbulkan
 Tanpa efek hormonal
menorrhagia atau
 murah dismenorrhea
 Bisa dipakai pada  Tidak bisa melindungi
wanita menyusui terhadap PMS, HIV, HBV
 Praktis
 Bisa ekspulsi spontan
 Perlu pemeriksaan rutin 
 tidak “user dependent” cek benang

56
Efek samping &
komplikasi IUD
 Perdarahan
 Nyeri
 Keputihan
 Ekspulsi
 Hamil dengan IUD in situ
 PID
 Benang IUD hilang

57
Kontrasepsi Hormonal
 KB hormonal kombinasi
Pil Kombinasi
Injeksi hormonal kombinasi
 KB Progestin
Mini Pil
Injeksi Progestin
Pil kontrasepsi oral

59
Pil kontrasepsi:
Mekanisme kerja
Mencegah ovulasi

Menurunkan
kemampuan transport
sperma ke tuba

Mempengaruhi reseptivitas
endometrium

Mengentalkan mukus
serviks (mencegah
penetrasi oleh sperma)

60
Pil Hormonal Kombinasi
 Efektif .,reversibel
 Efek samping 1 bln : mual&spotting  tidak berbahaya,
 Efek samping serius jarang terjadi
 Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduksi
 Tidak dianjurkan pada ibu menyusui
 Dapat menyebabkan depresi dan keinginan untuk
melakukan hubungan seksual dapat berkurang.
 Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan,
sehingga resiko stroke, dan gangguan pembekuan darah
pada vena dalam sedikit meningkat
 Pada perempuan >35 tahun dan merokok perlu hati-hati
 Tidak mencegah IMS
 Dapat diberikan :
Setiap saat selagi haid.
Hari pertama sampai hari kelima siklus haid
Setelah melahirkan
○ Setelah 6 bulan ASI eksklusif
○ Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
○ Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi,
dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi,
pil dapat segera diberikan tanpa perlu
menunggu haid
Injeksi Hormonal
Kombinasi
 Jenis:
25 mg depo medroxyprogesteron asetat +
5 mg estradiol cypionat . injeksi i.m. 1x sebulan
50 mg noretindrone enantat dan 5 mg estradiol
valerat. injeksi i.m. 1x sebulan.
 Cara Kerja
Menekan ovulasi
Lendir serviks mengental sulit dilalui sperma
Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga
implantasi terganggu
Menghambat transportasi gamet oleh tuba
 Efektivitas tinggi (0,1-0,4 kehamilan per 100 ♀)
 Keuntungan Injeksi kombinasi :
Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
Dapat digunakan jangka panjang
Mengurangi jumlah perdarahan & nyeri saat haid
Mencegah anemia
Mencegah kanker ovarium dan endometrium
Mengurangi penyakit payudara jinak dan kosta
ovarium
Mencegah kehamilan ektopik
 Kerugian Injeksi kombinasi :
Spotting
Mual, sakit kepala ringan
Harus kembali 4 minggu setelah suntikan
Efektifitas berkurang bila bersamaan obat-obatan
epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat
tuberculosis (rifampisin)
Dapat terjadi efek samping serius:
serangan jantung, stroke, emboli, trombus.
Penambahan berat badan
Tidak melindungi terhadap IMS
Kemungkinan terlambatnya pengembalian kesuburan
setelah penghentian pemakaian.
 Suntikan pertama: dalam 7 hari siklus haid. Tidak
diperlukan kontrasepsi tambahan
 Suntikan pertama > hari ke 7, hubungan seksual (-) 7 hari
atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari
 Bila tidak haid,suntikan pertama setiap saat,asal tdk hamil
 Pasca persalinan >6 bulan, menyusui, Belum haid.
 Pasca persalinan >6 bulan, menyusui, haid (+),
suntikan dapat diberikan hari ke 1 dan hari ke 7
 Pasca persalinan < 6 bulan, menyusui, tidak boleh
diberikan
 Pasca persalinan 3 minggu, menyusui, dapat langsung
diberikan
 Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat segera
diberikan
Pil Progestin (minipil)
 Karakteristik :
Cocok untuk wanita laktasi
Dosis rendah
Tidak ada efek samping estrogen
Efek samping utama adalah gangguan perdarahan,
perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur
 Cara kerja
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid
seks di ovarium (tidak begitu kuat)
Mencegah implantasi
Lendir serviks mengental
Mengganggu Pergerakan tuba
 Jenis :
Kemasan dengan isi 35 pil : 300μg levonorgestrel
atau 350μg noretindron
Kemasan dengan isi 28 pil : 75μg norgestrel
 Efektivitas tinggi (98,5%) asalkan:
diminum tepat waktu pada jam yang sama
(malam hari)
senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah
penggunaan mini pil.
Jangan sampai ada tablet yang lupa
 Kapan menggunakan?
Mulai hari pertama sampai hari ke 5 siklus haid
Bila menggunakan lebih dari hari ke 5, jangan
melakukan hubungan seksual atau pakailah
metode kontrasepsi lain selama 2 hari
Bila klien tidak haid, minipil dapat digunakan
setiap saat, asal diyakini tidak hamil, namun
jangan melakukan hubungan seksual atau
pakailah metode kontrasepsi lain selama 2 hari
Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan
pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat
dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak
memerlukan metode kontrasepsi tambahan
Bila lebih dari 6 minggu pascap ersalinan dan
telah mendapat haid, minipil dapat dimulai pada
hari 1-5 siklus haid.
Minipil dapat diberikan segera pasca keguguran
Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi
hormonal lain dan ingin menggantinya dengan
minipil, minipil dapat segera diberikan.
Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi
suntikan, minipil diberikan pada jadwal suntikan
berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan metode
kontrasepsi yang lain.
Injeksi Progestin
 Profil:
Sangat efektif, Aman
Dapat dipakai oleh semua perempuan
Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan
Tidak menekan produksi ASI
 Jenis:
Depo medroxyprogesteron asetat (DMPA):
150 mg DMPA , i.m di daerah bokong ,1x 3 bulan
Depo noretisterone enantat (Depo-noristerat) :
200 mg noretindrone enantat, i.m di daerah bokong.
Setiap 2 bulan.
 Efektivitas tinggi (0,3 kehamilan per 100 ♀/th)
Implan

72
Levonorgestrel Serum Levels in Norplant
Users
0.8

0.7

0.6
Mean Circulating
LNG 0.5
Concentration
(ng/ml) 0.4

0.3

0.2

0.1
0
0 1 2 3 4
Years After Insertion of Implants
Source: Nash 1990.

73
Berbagai implant progestagen

Progestagen Merk Jumlah Durasi


Levonorgestrel Norplant 6 batang 5 tahun

Levonorgestrel Jadelle 2 batang 5 tahun


Levonorgestrel Indoplant 2 batang 3 tahun

Levonorgestrel Sinoimplant 2 batang 3 tahun

Etonogestrel Implanon 1 batang 3 tahun

Nomegestrol Uniplant atau 1 batang 1 tahun


asetat Surplant

74
Norplant
 Enam kapsul tipis, lentur, tiap
kapsul berisi 36 mg levonorgestrel
(LNG  progesteron sintetik)
yang diinsersikan persis di bawah
kulit lengan atas
 Diameter 2,4 mm & panjang
3,4 cm
 Melepaskan progesteron dalam
dosis rendah secara terus-
menerus ke dalam sirkulasi darah
 Dapat dipertahankan tetap efektif
hingga 5 tahun

75
Norplant
• Jumlah LNG yang berdifusi
(konsentrasi dalam serum)
tergantung luas permukaan
tabung silastik
• Kecepatan difusi tergantung
pada karakteristik tabung
silastik (densitas &
ketebalan)
• Lama kerja implant
tergantung pada jumlah
hormon steroid (LNG) yang
terkandung di dalam tabung
silastik (kapsul)
76
77
Jadelle

78
Implanon

79
Implan: Mekanisme
kerja
Mencegah ovulasi

Menghambat motilitas tuba

Mengubah reseptivitas
endometrium
Mengentalkan mukus serviks
Mengganggu kapasitasi sperma

80
Implan
 Efektivitas: 99.8%, angka kehamilan pada
pemakaian 5 tahun: 3/100
 Memerlukan persyaratan pemeriksaan
fisik & konseling sebelum insersi implan
 Pemasangan: insisi dengan anestesi lokal
 Efektif untuk jangka panjang
 Reversibel (kesuburan pulih)
 Praktis

81
Indikasi Implan
 Ingin mengatur jarak
kehamilan/menjarangkan jarak
kehamilan untuk waktu yg lama
 Cukup anak, tidak menghendaki
sterilisasi
 Tidak mau repot minum pil tiap hari
 Ada kontraindikasi terhadap estrogen
 Sedang menyusui

82
Kontraindikasi Implan
 Kehamilan
 Penyakit liver atau tumor liver
 Gangguan thromboemboli yang aktif
 Perdarahan vaginal yang belum terdiagnosis
(belum diketahui penyebabnya)
 Tumor payudara
 Diabetes mellitus
 Hipertensi
 Nyeri kepala migrain yang berat
 Depresi
83
Precaution (Hati-hati)
 Umur > 40,
 Merokok
 Umur > 35 dan merokok
 Hipertensi (TD> 160/90 mmHg)
 Diabetes mellitus
 Riwayat keluarga menderita serangan jantung
atau stroke pada umur <50 tahun
 Bersamaan minum obat rifampicine atau
antiepilepsi
 Nyeri kepala berat atau migraine
84
Implan
 Efek samping:
 Menstruasi tidak teratur  hipermenorrhea,
metrorrhagia, amenorrhea
 Nyeri kepala
 Nausea
 jerawat
 Berat badan naik
 Nyeri pada payudara
 Chloasma
 Pertumbuhan rambut
 Pembesaran tuba atau ovarium
 Tidak melindungi terhadap PMS

85
Keuntungan Kerugian
 Sangat efektif  Tidak melindungi
terhadap PMS, HIV, HBV
 Bekerja cepat, efektif
dalam waktu < 24 jam
 Pemasangan &
pencabutan perlu
 Jangka panjang prosedur bedah minor
 Segera pulih kesuburan  Klien tidak bisa
setelah dilepas menghentikan sendiri
 Tidak mahal  Kadang-kadang terlihat
 Nyaman di bawah kulit
 Bisa digunakan saat  Kadang-kadang timbul
menyusui gangguan menstruasi/
 Tidak perlu periksa spotting
ginekologis  Efek hormon
progesteron

86
Implan
 Kontrasepsi implan merupakan kontrasepsi
yang berbentuk batang kecil yang
mengandung hormon progestin
 Cara kerja sama dengan kontrasepsi oral
 Kontraindikasi pada:
1. hipertensi berat
2. diabetes yang melibatkan pembuluh darah
3. penyakit jantung disertai komplikasi
2. VASEKTOMI
 Adalah tindakan memotong dan menutup
saluran mani (vas deferens) yang menyalurkan
sperma keluar dari pusat produksinya di testis.
(Mochtar Rustam,1998:329)
 Indikasi:
untuk tujuan kontrasepsi yang bersifat permanen
untuk tujuan pengobatan guna mencegah
epididimitis
 Kontraindikasi : -
Kontrasepsi Mantap
1. TUBEKTOMI
 Prosedur sterilisasi dilakukan pada klien wanita
dengan cara menutup tuba falopii melalui
pembakaran, penghancuran, penjepitan, atau
penghambatan sehingga pertemuan sperma
dengan ovum di dalam tuba dapat dicegah.
 indikasi tubektomi :
a. umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup
b. umur 30 tahun dengan 3 anak hidup
c. umur 35 tahun dengan 2 anak hidup
 Kontraindikasinya pada:
a. hamil
b. perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
c. infeksi sistemik atau pelvik yang akut
d. tidak boleh menjalani proses pembedahan
e. belum memberikan persetujuan tertulis
f. kurang pasti mengenai keinginanhya untuk
fertilitas di masa depan
Kontrasepsi Darurat
 “Morning after pill”
 Digunakan paling lama 72 jam setelah terjadi
hubungan seksual tanpa kontrasepsi atau
metode kontrasepsi yang digunakan gagal,
misalnya terjadi kebocoran kondom.
 Mendekati waktu ovulasi, peluang terjadinya
kehamilan sekitar 8% tanpa kontrasepsi.
 Semakin cepat kontrasepsi darurat
digunakan, semakin efektif kerjanya.
 Beberapa pendapat : bentuk halus dari aborsi
 Macam KonDar
1. Levonorgestrel
○ Hormon ini paling banyak digunakan
○ progestin dalam dosis rendah lebih banyak
digunakan.
○ satu dosis diminum, kemudian diikuti dengan dosis
lain 12 jam kemudian.
○ Jika dosis pertama dikonsumsi 72 jam setelah
berhubungan, kemungkinan terjadinya kehamilan
berkurang sampai hampir 90%. Jika dosis pertama
dikonsumsi dalam waktu 24 jam setelah
berhubungan, peluang kehamilan berkurang sampai
sekitar 95%.
2. Kontrasepsi kombinasi
○ Menggunakan pil kontrasepsi oral kombinasi.
○ 2 tablet (pil) KB kombinasi diminum sekaligus
dalam jangka waktu 72 jam setelah terjadi
hubungan seksual tanpa pengaman. Selanjutnya 2
tablet pil kb kombinasi berikutnya dikonsumsi 12
jam kemudian.
○ Pilihan ini kurang efektif , karena efek samping
mual dan muntah sangat dominan
 3. Insersi IUD
○ Dilakukan paling lama 1 minggu setelah hubungan
seksual tanpa pengaman. Sangat efektif
mendekati 100%.
Refference . . .
1. Essential Reproduction,
Reproduction Johnson M.H.,Everitt.5th Ed. Ed
2. · ^ Stacey, Dawn. Contraception Accessed July 14, 2009
3. · ^ Hunt, Lynn, Thomas R. Martin, Barbara H. Rosenwein, R. Po-chia Hsia,
and Bonnie G. Smith. The Making of the West: Peoples and Cultures. Third
ed. Vol. C. Boston: Bedford/St. Martin's, 2009.
4. · ^ Kippley, John; Sheila Kippley (1996). The Art of Natural Family Planning
(4th addition ed.). Cincinnati, OH: The Couple to Couple League. p. 146.
ISBN 0-926412-13-2. , which cites:
5. Guttmacher Institute (1992). "Choice of Contraceptives". The Medical Letter
on Drugs and Therapeutics 34: 111–114. doi:10.1016/j.<a (inactive 2008-
06-25).
Hatcher, RA; Trussel J, Stewart F, et al. (1994). Contraceptive Technology
(Sixteenth Revised ed.). New York: Irvington Publishers. ISBN 0-8290-
3171-5.
6. · ^ a b "Researchers find no sperm in pre-ejaculate fluid". Contraceptive
Technology Update 14 (10): 154–156. October 1993. PMID 12286905.
7. · ^ a b Zukerman, Z.; Weiss D.B. Orvieto R. (April 2003). "Short
Communication: Does Preejaculatory Penile Secretion Originating from
Cowper's Gland Contain Sperm?". Journal of Assisted Reproduction and
Matur Nuwun

Вам также может понравиться

  • Kisi GKM
    Kisi GKM
    Документ2 страницы
    Kisi GKM
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Stigma Dan Diskriminasi Dalam Pelayanan Kesehatan
    Stigma Dan Diskriminasi Dalam Pelayanan Kesehatan
    Документ19 страниц
    Stigma Dan Diskriminasi Dalam Pelayanan Kesehatan
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Stigma Dan Diskriminasi Dalam Pelayanan Kesehatan
    Stigma Dan Diskriminasi Dalam Pelayanan Kesehatan
    Документ19 страниц
    Stigma Dan Diskriminasi Dalam Pelayanan Kesehatan
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • GKM
    GKM
    Документ2 страницы
    GKM
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Kisi GKM
    Kisi GKM
    Документ4 страницы
    Kisi GKM
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Kon Seling
    Kon Seling
    Документ24 страницы
    Kon Seling
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Ews 1
    Ews 1
    Документ30 страниц
    Ews 1
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Refleksi Awal
    Refleksi Awal
    Документ28 страниц
    Refleksi Awal
    MTs Darul Ulum
    Оценок пока нет
  • Ews 2
    Ews 2
    Документ29 страниц
    Ews 2
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Ews, PRB, Vca, Pra
    Ews, PRB, Vca, Pra
    Документ118 страниц
    Ews, PRB, Vca, Pra
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Ews 1
    Ews 1
    Документ30 страниц
    Ews 1
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Kepemp PMR
    Kepemp PMR
    Документ26 страниц
    Kepemp PMR
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Ews 3
    Ews 3
    Документ59 страниц
    Ews 3
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • POSKO PENANGGULANGAN BENCANA PMI, Jateng 8-6-09
    POSKO PENANGGULANGAN BENCANA PMI, Jateng 8-6-09
    Документ24 страницы
    POSKO PENANGGULANGAN BENCANA PMI, Jateng 8-6-09
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • POSKO PENANGGULANGAN BENCANA PMI, Jateng 8-6-09
    POSKO PENANGGULANGAN BENCANA PMI, Jateng 8-6-09
    Документ24 страницы
    POSKO PENANGGULANGAN BENCANA PMI, Jateng 8-6-09
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • MIGRASI - Kelas A 2014
    MIGRASI - Kelas A 2014
    Документ14 страниц
    MIGRASI - Kelas A 2014
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Penampungan
    Penampungan
    Документ27 страниц
    Penampungan
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Hygiene Promotion
    Hygiene Promotion
    Документ29 страниц
    Hygiene Promotion
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Tenda
    Tenda
    Документ25 страниц
    Tenda
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Standar Spheere
    Standar Spheere
    Документ16 страниц
    Standar Spheere
    Maulana Fikri
    Оценок пока нет
  • Psikologi
    Psikologi
    Документ18 страниц
    Psikologi
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Dapur Umum Pmi
    Dapur Umum Pmi
    Документ22 страницы
    Dapur Umum Pmi
    anisfaizah
    100% (1)
  • Bahaya Rokok
    Bahaya Rokok
    Документ4 страницы
    Bahaya Rokok
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Mortalitas Kel.d Kelas A
    Mortalitas Kel.d Kelas A
    Документ12 страниц
    Mortalitas Kel.d Kelas A
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • GBPP - SAP Ilmu Kependudukan
    GBPP - SAP Ilmu Kependudukan
    Документ18 страниц
    GBPP - SAP Ilmu Kependudukan
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Migrasi
    Migrasi
    Документ3 страницы
    Migrasi
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Kebijakan KIA Dirjen 2 Dr. Djoko N., M.SC
    Kebijakan KIA Dirjen 2 Dr. Djoko N., M.SC
    Документ26 страниц
    Kebijakan KIA Dirjen 2 Dr. Djoko N., M.SC
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Ukuran - Ukuran Demografi
    Ukuran - Ukuran Demografi
    Документ25 страниц
    Ukuran - Ukuran Demografi
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • Respon Sistem Kehidupan Terhadap Tekanan Lingkungan
    Respon Sistem Kehidupan Terhadap Tekanan Lingkungan
    Документ29 страниц
    Respon Sistem Kehidupan Terhadap Tekanan Lingkungan
    anisfaizah
    Оценок пока нет
  • 3 Bab 2 Konsep Dasar
    3 Bab 2 Konsep Dasar
    Документ17 страниц
    3 Bab 2 Konsep Dasar
    anisfaizah
    Оценок пока нет