TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN TERAPI
“ICE MASSAGE PADA LANSIA DENGAN LOW BACK PAIN (LBP)”
OLEH : KELOMPOK 6 (KELAS B11-A
NI PUTU RITA LAKSMI
NI PUTU SRI APRIANTI NI PUTU YUVI GITAYANI NI WAYAN CINTIA DEVI UTAMI NI WAYAN NIA ARDITYA SARI NI WAYAN SUMARNI NI WAYAN WAHYU ESTY UDAYANI PUTU RIAS ANDREANI PUTU SRI UTAMI DEV A. Pengertian Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP) Nyeri punggung bawah adalah perasaan nyeri di daerah lumbasakral dan sakroiliakal, nyeri pinggang bawah ini sering disertai penjalaran ketungkai sampai kaki. (Harsono, 2000).
Low Back Pain adalah suatu tipe nyeri yang
membutuhkan pengobatan medis walaupun sering jika ada trauma secara tiba-tiba dan dapat menjadi kronik pada masalah kehidupan seperti fisik,mental,social dan ekonomi (Barbara). b. Etiologi Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP) 1. Perubahan postur tubuh biasanya karena trauma primer dan sekunder 2. Ketidak stabilan ligamen lumbosacral dan kelemahan otot. 3. Proses degenerasi pada pasien lansia. 4. Penggunaan hak sepatu yang terlalu tinggi. 5. Kegemukan. 6. Mengangkat beban dengan cara yang salah. 7. Terlalu lama pada getaran. 8. Gaya berjalan. 9. Merokok. 10. Duduk terlalu lama. 11. Kurang latihan (olah raga). C. Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP) 1. Faktor resiko secara fisiologi : a. Umur ( 20 – 50 tahun ) b. Kurangnya latihan fisik c. Postur yang kurang anatomis d. Kegemukan e. Scoliosis parah f. HNP g. Spondilitis h. Spinal stenosis ( penyempitan tulang belakang ) i. Osteoporosis 2. Faktor resiko dari lingkungan : a. Duduk terlalu lama b. Keseleo atau terpelintir c. Olah raga ( golp, tennis, gymnastik, dan sepak bola ) 3. Faktor resiko dari psikososial : a. Ketidak nyamanan kerja b. Depresi c. Stress. D. Manifestasi Klinik Nyeri Punggung Bawah (LBP) 1. Perubahan dalam gaya berjalan 2. Persyarafan 3. Nyeri E. Trend dan issue dalam perawatan nyeri pinggang bawah / low back pain (LBP) Bidang pelayanan kesehatan saat ini secara keseluruhan sedang berubah dan tidak satupun perubahan yang berjalan cepat lebih dibandingkan yang terjadi di bidang perawatan akut. Sekarang perawat dapat memberikan bantuan langsung baik untuk review pasien maupun keluarga yang menghadapi penyakit atau cedera, sesuai amanat dari UU no 38 tahun 2014 tentang Keperawatan. Kami mencatat beberapa tren perawatan yang kami yakin akan mempunyai dampak berkepanjangan pada keperawatan dan perawatan pasien, yaitu: 1. Terapi medis penanganan LBP 2. Terapi komplementer LBP 3. Perawatan pada pasien LBP F. Terapi komplementer LBP Mengurangi nyeri pada penderita low back pain dapat dilakukan menggunakan terapi farmakologis ataupun menggunakan terapi nonfarmakologis yaitu tanpa menggunakan obat-obatan. Salah satu bentuk terapi nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin (cryotherapy) yaitu prosedur yang sederhana dan efektif untuk menurunkan spasme otot sehingga dapat mengurangi nyeri (Sigamani, 2007).
Secara teoritis menurut Kozier et al (2002) efekefek fisiologis yang
ditimbulkan oleh terapi dingin ini adalah vasoconstriction, merilekskan otot pada otot yang mengalami spasme, menurunkan nyeri, memperlambat perjalanan impuls nyeri dan meningkatkan ambang nyeri, dan memberikan efek anastesi lokal. Diperkirakan 90% low back pain didasari oleh faktor mekanik dan sekitar 60% -70% penyebabnya adalah strain (Mahadewa & Maliawan, 2009). DEFINISI ICE MASSAGE Menurut Rakasiwi (2013) ice massage merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi kerusakan jaringan dan mencegah terjadinya inflamasi pada otot, tendon dan ligament. Ice massage sangat baik untuk menyembuhkan atau mengurangi rasa nyeri dan rasa tidak nyaman yang disebabkan strain otot, proses pembengkakan, yang terjadi setelah cedera dan ice massage dapat diaplikasikan pada semua anggota tubuh. Ice massage dapat diaplikasikan sewaktu waktu dan dapat digunakan sebagai metode penanganan cedera akut tetapi tergantung dari tingkat cedera yang dialami dari jaringan otot . INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI ICE MASSAGE 1. Indikasi 2. Kontraindikasi a) Cedera (sparain, strain, a) Open wounds contusion) b) Robekan pada otot b) Sakit kepala c) Robekan pada tendon c) Gangguan temporo d) Luka bakar, Fraktur, dll mandibular (TMJ (Rakasiwi, 2013) disorder) d) Nyeri post operasi e) Peradangan pada sendi f) Tendinitis dan bursitis g) Nyeri lutut, nyeri sendi dan nyeri perut METODE ICE MASSAGE Dalam melakukan ice massage ini media dan alat yang digunakan : termos es, es batu, 2 buah handuk, plastik lembaran, plastic kiloan 2, selimut. Prosedur tindakan : 1) Memberi salam, menjelaskan tujuan tindakan, menjelaskan langkah 2) prosedur kepada pasien 3) 2. Siapkan termos es untuk meletakkan es batu 4) 3. Pasien diposisikan tengkurap senyaman mungkin dan diberi selimut hanya 5) sebatas pelvic 6) 4. Letakkan handuk dibawah perut pasien agar tetesan air dari es tidak 7) membasahi sprei 5) Pastikan lembaran plastic diselimutkan kebagian tubuh yang belum diselimuti (daerah pelvic keatas sampai leher). Sisa plastic tersebut dilipat ke arah bawah 6) Bungkusan es dimulai di massage kan kepunggung pasien. Cara massage adalah dengan salah satu tangan memfiksasi plastic agar tidak bergeser, kemudian tangan yang lainnya menekan es tersebut ke punggung pasien dengan gerakan memutar. 7) Lakukan ice massage selama 5-10 menit atau sampai otot terasa kaku, tebal (rasa nyeri tidak ada) 8) Perhatikan kenyamanan pasien 9) Setelah selesai rapikan pasien dan alat 10) Evaluasi tindakan
Metode yang digunakan dalam ice massage adalah efflurage (stroking
movement), efflurage merupakan gerakan mengusap yang dilakukan secara ritmis dan berturut turut ke arah proksimal. Teknik efflurage memiliki efek sedatif yaitu menenangkan, oleh karena gerakan ini dapat dilakukan pada awal dan akhir pijatan. EFEK FISIOLOGI PEMBERIAN ICE MASSAGE Ice massage yang dilakukan atau diaplikasikan langsung pada kulit akan mempengaruhi penurunan suhu pada kulit. Aplikasi ice massage selama 5 menit berperngaruh pada penurunan suhu 18,9C pada otot gastrok. Studi lain juga menyebutkan dengan ice massage penurunan suhu di kulit sebesar 2,7C. Adapun aplikasi ice massage selama 10 menit akan menurunkan suhu kulit 26,6C pada kedalaman kulit sekitar 2 cm(Sterner, 2008). ANY QUESTIONS??