Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pembimbing
dr. Ibrahim, Sp.M
2
Definisi..
3
Etiologi.
Herediter
Perilaku membaca dekat
Penerangan yang kurang
4
Klasifikasi
Klasifikasi
Miopia berat
Miopia Aksial
5
Klasifikasi
Klasifikasi (bentuk)
Miopia progresif
Miopia stasioner
Miopia maligna
6
Manifestasi
7
Manifestasi..
• Onset pada usia 10-12 tahun.
• Refraksi jarang melebihi -6.00 dioptri.
• Segmen anterior ditemukan bilik mata
Simplek yang dalam dan pupil yang relatif lebar.
8
Tatalaksana
9
Komplikasi
10
Laporan Kasus
Pasien
• Nama : Nn. PKS
• TTL : 01 Agustus 2002
• Umur : 16 tahun
• Pekerjaan : Pelajar
• Pendidikan : SMA
• Agama : Islam
• Alamat : Jln. Jaya Lorong Paras Raya I RT 10 RW 03
Kelurahan 16 Ulu Seberang Ulu II Palembang
• MRS : 26 Maret 2019
• Anamnesis
• Keluhan Tambahan :
Mata terasa cepat lelah, sering memicingkan mata ketika
melihat jauh, sakit kepala.
• Riwayat Penyakit Sekarang
•
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit serupa sebelumnya disangkal.
• Riwayat trauma pada mata disangkal.
• Riwayat darah tinggi disangkal
• Riwayat kencing manis disangkal.
• Riwayat peyakit jantung disangkal
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
• Riwayat anggota yang memiliki keluhan serupa
ada
• Riwayat darah tinggi dalam keluarga disangkal
• Riwayat kencing manis dalam keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik
19
5. Palpebrae
Hematom (-) (-)
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Fistel (-) (-)
Hordeolum (-) (-)
Kalazion (-) (-)
Ptosis (-) (-)
Ektropion (-) (-)
Entropion (-) (-)
Sekret (-) (-)
Trikiasis (-) (-)
Madarosis (-) (-)
6. Punctum Lakrimalis
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Fistel (-) (-)
7. Konjungtiva Tarsal Superior
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Sekret (-) (-)
Epikantus (-) (-)
8. Konjungtiva Tarsalis Inferior
Kemosis (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Anemis (-) (-)
Folikel (-) (-)
Papil (-) (-)
Lithiasis (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
9. Konjungtiva Bulbi
Kemosis (-) (-)
Pterigium (-) (-)
Pinguekula (-) (-)
Flikten (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
Injeksi konjungtiva (-) (-)
Injeksi siliar (-) (-)
Injeksi episklera (-) (-)
Perdarahan
(-) (-)
10. Kornea
Kejernihan Jernih Jernih
Edema (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Erosi (-) (-)
Infiltrat (-) (-)
Flikten (-) (-)
Keratik presipitat (-) (-)
Macula (-) (-)
Nebula (-) (-)
Leukoma (-) (-)
Leukoma adherens (-) (-)
Stafiloma (-) (-)
Neovaskularisasi (-) (-)
Imbibisi (-) (-)
Pigmen iris (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
Tes sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
11. Limbus kornea
Arkus senilis (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
22
12. Sklera
Sklera biru (-) (-)
Episkleritis (-) (-)
Skleritis (-) (-)
13. Kamera Okuli Anterior
Kedalaman Dalam Dalam
Kejernihan Jernih Jernih
Flare (-) (-)
Sel (-) (-)
Hipopion (-) (-)
Hifema (-) (-)
14. Iris
Warna Hitam Hitam
Gambaran radier Jelas Jelas
Eksudat (-) (-)
Atrofi (-) (-)
Sinekia posterior (-) (-)
Sinekia anterior (-) (-)
Iris bombe (-) (-)
Iris tremulans (-) (-)
23
15. Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Besar ±5 mm ±5 mm
Regularitas Reguler Reguler
Isokoria Isokor Isokor
Letak Central Central
Refleks cahaya langsung (+) (+)
Refleks cahaya tidak
(+) (+)
langsung
Seklusio pupil (-) (-)
Oklusi pupil (-) (-)
Leukokoria (-) (-)
16. Lensa
Kejernihan Jernih Jernih
Shadow test (-) (-)
Refleks kaca (-) (-)
Luksasi (-) (-)
Subluksasi (-) (-)
Pseudofakia (-) (-)
Afakia (-) (-)
24
17. Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks fundus
Papil
- warna papil
- bentuk
- batas
Retina
- warna
- perdarahan
- eksudat
Makula lutea
25
Pemeriksaan Penunjang:
1) Pemeriksaan Visus
VOD : 2/60 di koreksi S -5.00
20/20
VOS : 20/400 di koreksi S -3.5
20/20
RINGKASAN ANAMNESIS DAN Nama : PKS
PEMERIKSAAN JASMANI Umur : 16 Tahun
Daftar Masalah:
- Penglihatan kabur pada kedua mata saat melihat jauh
- Kedua mata cepat lelah dan sering memicingkan mata ketika melihat jauh
- Sakit kepala
- Visus OD 2/60 di koreksi S -5.00
- Visus OS 20/400 di koreksi S -3.50
Kemungkinan Penyebab Masalah :
Miopia Oculi Dextra et Sinistra Sedang
26
Nama : PKS Ruang : Poli Mata
RENCANA PENGELOLAAN
Umur : 16 Tahun Kelas : -
1) Edukasi
Menjelaskan kepada pasien bahwa gangguan penglihatan dikarenakan miopia
Menjelaskan kepada pasien bahwa gangguan pengelihatan telah bertambah
sehingga pasien sebaiknya mengganti kacamata
Menjelaskan kepada pasien untuk selalu menggunakan kacamata dan apabila
mata kabur kembali segera periksakan ke dokter karena miopia dapat bertambah
pula
1) Medikamentosa
Topikal : Asthenof drop gtt I tiap 8 jam
Resep kacamata sesuai koreksi:
OD : S -5.00
OS : S -3.50
Pembahasan
28
Pembahasan
29
Pembahasan
30
Pembahasan
31
Pembahasan
32
Pembahasan
33
Pembahasan
34
Pembahasan
35
Pembahasan
• Pasien diberikan obat tetes mata asthenof drop tiap 8 jam. Asthenof
vitamin A secara topical dapat meningkatkan jumlah sel
terketinisasi, evaluasi sitologi menunjukkan penggunaan vitamin A
mengurangi proliferasi dan diferensiasi sel epitel kornea serta
menjaga sel goblet pada konjungtiva.
36
• Miopia adalah keadaan bayangan benda yang
terletak jauh difokuskan di depan retina oleh
mata yang tidak berakomodasi
• Keluhan tersering pasien miopia berupa
penglihatan kabur saat melihat jauh dan
harus melihat dekat apabila melihat benda-
benda yang kecil, juga cepat lelah bila
37
• Tatalaksana myopia berupa koreksi
miopia dengan menggunakan lensa
konkaf atau lensa negative, lensa
kontak LASEK dan LASIK
• Komplikasi yang sering terjadi pada
miopia adalah ablasio retina, juling
38
Terima kasih
39