Вы находитесь на странице: 1из 15

Pembimbing : dr.

Yan Edwin Bunde,


Sp.THT-KL

Disusun Oleh :
Almira Talitha
1315185

Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL


Universitas Kristen Maranatha
RS Immanuel
Bandung
2017
 Nama : Ny. S
 Umur : 54 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Kota Tempat tinggal : Bandung
 Pekerjaan : Karyawan Swasta
 Suku bangsa : Jawa
 Agama : Kristen
 Status Pernikahan : Menikah
 No RM : 00.023.882
 Keluhan Utama: Sulit menutup dan membuka
mulut
 Anamnesis Khusus:
 Pasien datang ke poliklinik THT dengan keluhan sulit
membuka mulut sejak 2 minggu SMRS. Pasien
mengaku rahangnya terasa agak nyeri, susah makan,
susah bicara, mulut terasa pegal. Keluhan ini
dirasakan sejak pasien terkena hantaman bola voli
ketika bermain. Setelah kejadian itu, pipi pasien
bengkak, bengkak teratasi ketika sudah di kompres.
Pasien masih dapat makan seperti biasa, namun
ketika mengunyah terkadang terdengar bunyi “klik”
sehingga pasien agak sulit membuka dan menutup
mulut, sering pegal mulut dan sulit berbicara.
 Riwayat Penyakit Dahulu: -
 Riwayat Penyakit Keluarga:
 Tidak ada yang sakit serupa
 Kebiasaan:-
 Usaha berobat:
 Obat warung untuk nyeri
 Riwayat alergi:
 tidak terdapat alergi obat maupun makanan
Keadaan Umum
• Kesadaran : Compos Mentis
• Kesan sakit: Sakit ringan
Status Gizi
• Berat Badan : 65 kg
• Tinggi Badan : 155 cm
• Status gizi : baik

Tanda Vital
• Tekanan darah : 100/70 mmHg
• Nadi : 84x/menit
• Respirasi : 22x/menit
• Suhu : 36,3°C
 Kepala :
 Wajah : tonjolan + pada preaurikular kanan
berukuran 2 cm, keras, terfixir.
 Mata konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-
 Telinga : membran timpani intak +/+, Mukosa
hiperemis -/-, nyeri tekan tragus -/-
 Hidung : mukosa hiperemis -/-, sekret -/-,
septum tidak deviasi
 Mulut :
 Mukosa mulut : basah, tidak ada ulkus
 Tonsil : T1/T1, hiperemis -/-, kripta melebar -/-,
detritus -/-,
 Dinding posterior faring : DBN
• Thoraks (pulmo):
▫ inspeksi bentuk dan pergerakan
▫ palpasi bentuk dan pergerakan, taktil fremitus
▫ perkusi
▫ auskultasi VBS, suara nafas tambahan
• Cor :
▫ Inspeksi ictus cordis
▫ Palpasi ictus cordis
▫ Perkusi batas – batas jantung
▫ Auskultasi bunyi jantung S1, S2, murmur
• Abdomen
▫ Inspeksi abdomen
▫ Palpasi - soepel
▫ Perkusi -tympani
▫ Auskultasi bising usus
• Ekstremitas : akral, CRT < 2’’
 Keluhan Utama: Sulit menutup dan membuka mulut
 Anamnesis khusus:
 KU: sulit membuka mulut sejak 2 minggu SMRS. Pasien
mengaku rahangnya terasa agak nyeri, susah makan, susah
bicara, mulut terasa pegal. Keluhan ini dirasakan sejak
pasien terkena hantaman bola voli ketika bermain. Setelah
kejadian itu, pipi pasien bengkak, bengkak teratasi ketika
sudah di kompres. Pasien masih dapat makan seperti biasa,
namun ketika mengunyah terkadang terdengar bunyi “klik”
sehingga pasien agak sulit membuka dan menutup mulut,
sering pegal mulut dan sulit berbicara.
 Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum: baik
 Kesan Sakit: Sedang
 Tanda Vital:
• Tekanan darah : 100/70 mmHg
• Nadi : 84x/menit
• Respirasi : 22x/menit
• Suhu : 36,3°C
Kepala : tonjolan + pada preaurikular kanan berukuran 2
cm, keras, terfixir.
 DIAGNOSIS KERJA
 Temporomandibular joint disorder
 X-Ray  Transorbital projection &
Transpharyngeal projection, Panoramik
 Non Medikamentosa:
 Hindari makanan yang tebal dan keras
 Kompres hangat wajah
 Latihan peregangan  letakkan ibu jari di depan gigi rahang
atas, jari telunjuk dan jari tengah kanan di atas gigi depan rahang
bawah, secara perlahan tarik rahang menggunakan tangan
 Reposisi mandibula

 Medikamentosa:
 Analgesik  Na diclofenac 2 x 50 mg
1. Operator berada di depan pasien
2. Letakkan ibu jari pada daerah retromolar
pad pada kedua sisi mandibular dan jari-
jari yang lain memegang permukaan
bawah dari mandibula.
3. Berikan tekanan pada gigi-gigi rahang
bawah untuk membebaskan kondilus dari
posisi terkunci di depan eminensia
artikulare.
4. Dorong mandibular ke belakang untuk
mengembalikan ke psisi anatominya
5. Reposisi yang berhasil ditandai dengan
gigi kembali beroklusi dengan cepat
karena spasme dari otot masseter
6. Pemasangan Barton Head bandage, untuk
mencegah redislokasi dan membatasi
pasien untuk membuka mulut terlau
lebar dalam 24-48 jam.
7. Pemberian obat berupa analgesic dan
pelemas otot ( jika perlu )
 R/ Na diclofenac tab 50 mg No. X
 S 2dd tab1 pc
 Quo ad vitam :ad bonam
 Quo ad functionam :dubia ad bonam
 Quo ada sanationam :dubia ad bonam

Вам также может понравиться