Вы находитесь на странице: 1из 14

ASD dan VSD

• KELOMPOK 5
MULIA SARI
LENI ZUHIJATURAHMI
SALSABILA
FERA ROSITA
AIYA NADILA
NURUL HASANAH
CUT ZAHARA
M. DESCA RISKYA
A. Konsep dasar Penyakit ASD (Atrial Septal
Defect)

1. Pengertian ASD (Atrial Septal Defect)


• Atrial Septal Defect (ASD) adalah terdapatnya
hubungan antara atrium kanan dengan atrium
kiri yang tidak ditutup oleh katup ( Markum,
1991).
• ASD adalah defek pada sekat yang
memisahkan atrium kiri dan kanan. (Sudigdo
Sastroasmoro, 1994).
2. Klasifikasi ASD (Atrial Septal Defect)

Berdasarkan lokasi lubang, diklasifikasikan dalam 3


tipe, yaitu :
• a. Ostium Primum (ASD 1), letak lubang di bagian
bawah septum,mungkin disertai kelainan katup
mitral.
• b. Ostium Secundum (ASD 2), letak lubang di tengah
septum.
• c. Sinus Venosus Defek, lubang berada diantara
Vena Cava Superior dan Atrium Kanan.
3. Etiologi

Penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi


ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh
pada peningkatan angka kejadian ASD.
Faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu:
a. Faktor Prenatal.
– 1) Ibu menderita infeksi Rubella
– 2) Ibu alkoholisme
– 3) Umur ibu lebih dari 40 tahun
– 4) Ibu menderita IDDM
– 5) Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu
b. Faktor genetic
– 1) Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
– 2) Ayah atau ibu menderita PJB
– 3) Kelainan kromosom misalnya Sindroma Down
– 4) Lahir dengan kelainan bawaan lain
4. Patofisiologi
• Pada kasus Atrial Septal Defect yang tidak ada komplikasi,
darah yang mengandung oksigendari Atrium Kiri mengalir ke
Atrium Kanan tetapi tidak sebaliknya. Aliran yang melalui
• defek tersebut merupakan suatu proses akibat ukuran dan
complain dari atrium tersebut.Normalnya setelah bayi lahir
complain ventrikel kanan menjadi lebih besar daripada
ventrikelkiri yang menyebabkan ketebalan dinding ventrikel
kanan berkurang. Hal ini juga berakibatvolume serta ukuran
atrium kanan dan ventrikel kanan meningkat.
• Jika complain ventrikel kanan terus menurun akibat beban
yang terus meningkat shunt dari kiri kekanan biasa berkurang.
Pada suatu saat sindroma Eisenmenger bisa terjadi akibat
penyakit vaskuler paru yang terus bertambah berat.
LANJUTAN
• Arah shunt pun bisa berubah menjadi dari kanan kekiri sehingga sirkulasi
darah sistemik banyak mengandung darah yang rendah oksigen akibatnya
terjadi hipoksemi dan sianosis.
• Apabila lubang ASD besar, aliran pirau dari kiri ke kanan yang terjadi
secara terus menerus danberlangsung lama dapat menyebabkan beban
volume pada jantung kanan, mengakibatkanterjadinya dilatasi atrium dan
ventrikel kanan. Anulus katup trikuspid dan arteri pulmonerbeserta annulus
katupnya akan melebar, mengakibatkan regurgitasi trikuspid dan
pulmunonal,kadang disertai penebalan ringan daun katup.Dilatasi yang
terjadi pada ventrikel kanan akan mendorong septum ventrikel kearah
ventrikel kiridan menyebabkan fungsinya terganggu. Deformitas ventrikel
kiri juga dapat mengakibatkanprolaps katup mitral yang terkadang disertai
regurgitasi.Kelebihan volume yang berlangsung lama ke sirkulasi pulmoner
akan berakibat dilatasi jaringanvaskular pulmoner. Secara mikroskopis akan
terlihat penebalan pada bagian medial muskulardari arteri dan vena
pulmoner, terjadi juga muskulerisasi dari arteriol. Pada beberapa
kasus,ASD akan berkembang menjadi hipertensi pulmoner berat dan
penyakit vaskular pulmoneryang irreversibel.
6. Manifestasi Klinis
Penderita ASD sebagian besar menunjukkan gejala
klinis sebagai berikut :
– a. Detak jantung berdebar-debar (palpitasi)
– b. Tidak memiliki nafsu makan yang baik
– c. Sering mengalami infeksi saluran pernafasan
– d. Berat badan yang sulit bertambah
Gejala lain yang menyertai keadaan ini adalah :
– a. Sianosis pada kulit di sekitar mulut atau
bibir dan lidah
– b. Cepat lelah dan berkurangnya tingkat
aktivitas
– c. Demam yang tak dapat dijelaskan
penyebabnya
– d. Respon tehadap nyeri atau rasa sakit yang
meningkat
7. Komplikasi
• a. Gagal Jantung
• b. Penyakit pembuluh darah paru
• c. Endokarditis
• d. Aritmia
8. Pemeriksaan Penunjang

a. Foto toraks
• Pada penderita ASD dengan pirau yang bermakna, foto
toraks AP menunjukkan atrium kanan yang menonjol
dan dengan konus pulmonalis yang menonjol. Jantung
hanya sedikit membesar dan vaskularisasi paru yang
bertambah sesuai dengan besarnya pirau.

b. Elektrokardiografi
• Menunjukkan aksis ke kanan akibat defek ostium
primum, blok bundle kanan, hipertrofi ventrikel kanan,
interval PR memanjang, aksis gelombang P abnormal.
• c. Ekokardiografi
Ø Ekokardiografi transesofageal (ETE) dapat dilakukan pengukuran
besar defek secara presisi sehingga dapat membantu dalam
tindakan penutupan ASD perkutan, juga kelaina yang menyertai
.
• d. Katerisasi jantung
Pemeriksaan ini digunakan untuk :
Ø Melihat adanya peningkatan saturasi oksigen di atrium kanan
Ø Mengukur rasio besarnya aliran pulmonal dan sistemik
Ø Menetapkan tekanan dan resistensi arteri pulmonal
Ø Evaluasi anomaly aliran vena pulmonalis
9. Penatalaksanaan

Вам также может понравиться