HISTOLOGI

ERYATI DARWIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

1
HISTOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI JARINGAN TUBUH

JARINGAN ADALAH KUMPULAN SEL-SEL YANG TERORGANISASI DENGAN

FUNGSI TERTENTU

SEL ADALAH SATUAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL TERKECIL DALAM

TUBUH MAKHLUK HIDUP

PENGORGANISASIAN SEL DALAM TUBUH BERLANGSUNG SECARA

BERJENJANG

TERDIRI DARI

HISTOLOGI UMUM : MEMPELAJARI JARINGAN DASAR

HISTOLOGI KHUSUS : MEMPELAJARI JARINGAN ORGAN TUBUH

2
 SISTEM ORGAN

ORGAN ORGAN

JARINGAN JARINGAN JARINGAN

SEL

3
VARIASI
BENTUK
BENTUK 3 DIMENSIONAL
UKURAN
FUNGSI
- INTERAKSI DENGAN JARINGAN SEKITARNYA
- TEMPAT TERJADINYA PROSES HOMEOSTASIS DAN PROSES PENYAKIT
- MEMPERMUDAH PEMAHAMAN PROSES KIMIA DALAM SEL (BIOKIMIA),
KEGIATAN SEL (FISIOLOGI), PENGARUH/ BEKERJANYA OBAT DALAM
SEL/JARINGAN (FARMAKOLOGI), HUBUNGAN SEL DENGAN PATOGEN
(MIKROBIOLOGI/ PARASITOLOGI/IMUNOLOGI DLL)

4
 SEL-JARINGAN SEGAR (FRESH FROZEN SECTION)
 SEL-JARINGAN FIXASI
• SEDIAAN APUS

• SEDIAAN SAYATAN

• SEDIAAN RENTANG

• SEDIAAN GOSOK

5
MEMAHAMI PENGGUNAAN MIKROSKOP AGAR DAPAT DIPEROLEH
BAYANGAN YANG TAJAM

MEMAHAMI BAHWA SEDIAAN BERASAL DARI JARINGAN YANG DISAYAT

SANGAT TIPIS, SEHINGGA DIPEROLEH GAMBARAN 2 DIMENSIONAL

DAPAT MENGINTERPRETASIKAN HASIL PENGAMATAN DALAM BENTUK 3

DIMENSIONAL SESUAI DENGAN KEDUDUKANNYA DALAM TUBUH

6
 MIKROSKOP CAHAYA
• MIKROSKOP CAHAYA BIASA
• MIKROSKOP FLUORESEN
• MIKROSKOP FASE KONTRAS
• MIKROSKOP MEDAN GELAP
• MIKROSKOP POLARISASI
• MIKROSKOP KONFOKUS

 MIKROSKOP ELEKTRON
• TRANSMISSION ELECTRON MICROSCOPE (TEM)
• SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)

7
MIKROSKOP CAHAYA BIASA
INTERPRETASI GAMBARAN MIKROSKOPIK

9
 INTERPRETASI GAMBARAN MIKROSKOPIK

8/6/04 10
INTERPRETASI GAMBARAN MIKROSKOPIK

11
BERDASARKAN : STRUKTUR DAN FUNGSI
1. SEL-JARINGAN EPITEL
2. SEL-JARINGAN PENGIKAT
3. SEL-JARINGAN OTOT
4. SEL-JARINGAN SARAF

12
STRUKTUR:
MERUPAKAN KUMPULAN SEL-SEL YANG SALING BERDEKATAN MEMBENTUK
MEMBRAN, TIDAK MEMILIKI PEMBULUH DARAH DAN BERTUMPU PADA
SUATU SUBSTANSI HOMOGEN YANG TIPIS YANG DINAMAKAN MEMBRANA
BASALIS
 NUTRISI MELALUI DIFUSI
JENIS EPITEL
1. EPITEL PERMUKAAN
2. EPITEL KELENJAR
ASAL EPITEL
EKTODERM
MESODERM
ENTODERM

13
 EPITEL PERMUKAAN
 MENUTUPI PERMUKAAN BEBAS DAN PERMUKAAN
KELENJAR DALAM TUBUH
 MELINDUNGI JARINGAN DI BAWAHNYA

 EPITEL KELENJAR
 MENGHASILKAN SEKRESI
 MELAKUKAN ABSORBASI

14
BERDASARKAN BENTUK SEL:
 GEPENG
 KUBOID
 SILINDRIS

BERDASARKAN LAPISAN SEL:

 SELAPIS
 BERLAPIS
 SEMU BERLAPIS

15
 EPITEL SELAPIS
EPITEL SELAPIS GEPENG:
SELURUH SEL BERBENTUK GEPENG, SEPERTI MOZAIK ,DENGAN INTI LONJONG
EPITEL SELAPIS KUBOID:
SELURUH SEL BERBENTUK KUBOID DENGAN INTI BULAT
EPITEL SELAPIS SILINDRIS:
SELURUH SEL BERBENTUK SILINDRIS DENGAN INTI LONJONG SEARAH DENGAN
SUMBU PANJANG TERLETAK PADA SATU GARIS
EPITEL BERLAPIS SEMU (BERTINGKAT TORAK/ PSEUDOSTATIFIED):
SELURUH SEL BERTUMPU PADA MEMBRANA BASALIS,
TAPI TIDAK SELURUH SEL
MENCAPAI PERMUKAAN

16
 EPITEL BERLAPIS
• SEL-SEL BERLAPIS, LAPISAN BAWAH BERTUMPU PADA MEMBRANA
BASALIS DAN LAPISAN ATAS MERUPAKAN PERMUKAAN BEBAS
• TERDIRI DARI:
1. EPITEL BERLAPIS GEPENG
2. EPITEL BERLAPIS KUBIS
3. EPITEL BERLAPIS TORAK

17
TERDIRI DARI
1. EPITEL BERLAPIS GEPENG BERTANDUK (KERATIN)
2. EPITEL BERLAPIS GEPENG TIDAK BERTANDUK
STRUKTUR : TIDAK SEMUA SEL YANG MENYUSUN EPITEL MENCAPAI
PERMUKAAN DAN BERTUMPU PADA MEMBRANA BASALIS
SEL –SEL PADA LAPISAN PERMUKAAN BERBENTUK GEPENG
SEL-SEL DIATAS MEMBRANA BASALIS BERVARIASI MULAI DARI
POLIGONAL, KUBOID DAN AKHIRNYA SILINDRIS PENDEK

18
 EPITEL BERLAPIS GEPENG TIDAK BERTANDUK

• TERDAPAT PADA LAPISAN MUKOSA MULUT,OESOFAGUS, VAGINA

• TIDAK MEMILIKI LAPISAN KERATIN PADA PERMUKAAN
• TERDIRI DARI LAPISAN
1. STRATUM GRANULOSUM
3. STRATUM SPINOSUM
4. STRATUM BASALE
 EPITEL BERLAPIS GEPENG BERTANDUK
TERDAPAT PADA EPIDERMIS KULIT
TERDIRI DARI 5 LAPISAN :
1. STARTUM CORNEUM
2. STRATUM LUCIDUM
3. STRATUM GRANULOSUM
4. STRATUM SPINOSUM
5. STRATUM BASALE

20
SEL PERMUKAAN BERBENTUK SILINDRIS
KADANG-KADANG SEL PERMUKAAN DILENGKAPI DENGAN SILIA
(MIKROVILI ATAU KINOSILIA)
SEL DEKAT MEMBRANA BASALIS BERBENTUK KUBOID

EPITEL SEMU BERLAPIS (EPITEL BERTINGKAT)

SEBENARNYA TERMASUK EPITEL SELAPIS

SEMUA SEL BERTUMPU PADA MEMBRANA BASALIS
SEBAGIAN SEL MENCAPAI PERMUKAAN (SILINDRIS)
LETAK INTI TIDAK TERLETAK PADA SATU GARIS

21
EPITEL SILINDRIS BERLAPIS EPITEL BERTINGKAT

22
 EPITEL TRANSISIONAL
TERMASUK EPITEL BERLAPIS
BENTUK TERGANTUNG PADA KONDISI VOLUME
RUANGAN YANG DIBATASI EPITEL TERSEBUT
TERISI PENUH : TEREGANG, SEL-SEL PERMUKAAN
MENYERUPAI SEL GEPENG ATAU KUBOID
DALAM KEADAAN KOSONG KOSONG: SEL-SEL
PERMUKAAN BESAR
- SEL PAYUNG : PADA PERMUKAAN
- SEL DIBAWAH SEL PAYUNG:
BERBENTUK SEBAGAI BUAH LABU
SEL POLIGONAL DI LAPISAN TENGAH
SEL KUBOID LAPISAN TERBAWAH

23
STRUKTUR KHUSUS PADA PERMUKAAN SEL EPITEL

SISI PERMUKAAN BEBAS

SISI YANG BERDEKATAN DENGAN SEL

SISI YANG BERTUMPU PADA MEMBRANA BASALIS

24
 STRUKTUR PADA SISI PERMUKAAN BEBAS
• MIKROVILI: TONJOLAN SITOPLASMA BERBENTUK SILINDRIS (0,5 m X 80-100 m)
STRIATED BORDER/ BRUSH BORDER
• STEREOSILIA: MIKROVILI BERUKURAN LEBIH PANJANG
• KINOSILIA: TONJOLAN SEBAGAI BULU HALUS YANG MOTIL
• KRUSTA: PEMADATAN SITOPLASMA DIDEKAT PERMUKAAN
• KUTIKULA: BAHAN YANG DISEKRESIKAN OLEH SEL
STRUKTUR PADA PERMUKAAN SEL YANG BERHADAPAN
DENGAN SEL TETANGGANYA

• TIGHT JUNCTION
• TIDAK ADA CELAH DI ANTARA 2 SEL
• MACULA/ZONULA OCCLUDENS
• DESMOSOME
• CELAH SEBESAR 20 nm-25 nm
• MACULA ADHERENS/ZONULA ADHERENS
• GAP JUNCTION
• CELAH SEBESAR 2 nm
• 2 SEL DIHUBUNGKAN OLEH CONNEXON YANG
BERSALURAN

26
 STRUKTUR KHUSUS PADA BAGIAN BASAL EPITEL

• PADA SEL
• HEMIDESMOSOME
• DI LUAR SEL
• MEMBRANA BASALIS
• LAMINA BASALIS (50 nm - 100 nm)
• LAMINA RETICULARIS
 KELENJAR

 KELENJAR BERASAL DARI EPITEL PERMUKAAN

 MEMPUNYAI KEMAMPUAN MENGHASILKAN SUBSTANSI KELENJAR

 BERDASARKAN HUBUNGAN DENGAN EPITEL PER-MUKAAN DAN CARA

PENYEBARAN SUBSTANSI YANG DIHASILKAN :
1. KELENJAR ENDOKRIN:
HUBUNGAN DENGAN EPITEL PERMUKAAN PUTUS, PEREDARAN DARAH
2. KELENJAR EKSOKRIN:
BERHUBUNGAN DENGAN EPITEL PERMUKAAN, LANGSUNG/DENGAN
SALURAN KELUAR

28
 KLASIFIKASI KELENJAR EKSOKRIN
• BERDASARKAN JUMLAH SEL YANG MENYUSUNNYA:
1. KELENJAR UNISELULER
2. KELENJAR MULTISELULER

• BERDASARKAN KEDUDUKAN TERHADAP EPITEL PERMUKAAN:

1. KELENJAR INTRAEPITELIAL
2. KELENJAR EKSTRAEPITELIAL

• BERDASARKAN CARA SEKRESI :

1. KELENJAR MEROKRIN
2. KELENJAR APOKRIN
3. KELENJAR HOLOKRIN
HOLOKRIN MEROKRIN APOKRIN
GLAND. SEBACEA GLAND. SUDORIFERA GLAND. AX ILLARIS

30
SEL KELENJAR APOKRIN
 SIFAT SEKRET KELENJAR EKSOKRIN
1) SITOGEN
• KELENJAR TESTIS
• KELENJAR OVARIUM

2) NONSITOGEN
• KELENJAR MUKOSA
• KELENJAR SEROSA
• KELENJAR CAMPURAN

32
 BENTUK KELENJAR MULTISELULER

KELENJAR
SEDERHANA

KELENJAR
KOMPLEKS

33
 TERDAPAT PADA
- GLANDULA PAROTIS
- GLANDULA LINGUALIS POSTERIOR VON EBNER
 BENTUK ACINUS DENGAN BUTIR ZIMOGEN
 INTI BULAT DITENGAH
 CAIRAN BERSIFAT SEROUS MENYERAP WARNAMERAH

KELENJAR MUKOSA

 TERDAPAT PADA
- GLANDULA LINGUALIS POSTERIOR
- GLANDULA PALATINA
 INTI PIPIH TERDESAK KEEBAGIAN TEPI SEL
 SEKRET MUCOUSTIDAK MENYERAP WARNAPUCAT

34
KELENJAR CAMPURAN SEROSA DAN MUKOSA
• TERDAPAT PADA:
- GLANDULA SUBMANDIBULARIS
- GLANDULA SUBLINGUALIS

• CAMPURAN KELENJAR SEROSA DAN MUKOSA

• TERLIHAT BANGUNAN BULAN SABIT GYANUZI, YANG MERUPAKAN

STRUKTUR SEROSA YANG BERDEMPET DENGAN MUKOSA

35
 SEMILUNA
GIANUZI

8/6/04 KELENJAR SEROSA 36

KELENJAR MUKOSA
37