Dyah Sakinah Ika Putri (11160163000028) Ayu Wahyuni (11160163000033 ) PENDAHULUAN Dalam sebuah penelitian, terutama penelitian kuantitatif, kita dapat melakukan analisis data dengan bantuan statistik. Secara umum semua statistik parameterik berfungsi untuk mengeneralisasi hasil penelitian, yaitu pemberlakuan hasil penelitian dalam populasi dengan menggunakan data sampel yang harus memenuhi asums - asumsi meliputi :
• Data sampel diambil secara acak dari populasi.
• Data terdistribusi normal.
Uji Normalitas a. Pengertian Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau berada dalam sebaran normal. Distribusi normal adalah distribusi simetris dengan modus, mean dan median berada di pusat. memiliki karakteristik berbentuk seperti lonceng jika dibentuk menjadi sebuah histogram seperti pada gambar dibawah ini (Ridwan.2008). Uji Normalitas Uji normalitas biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, ma persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistika non parametrik (dalam Ruseffendi, 1988). Uji Normalitas b. Penerapan Uji Normalitas Uji Chi-Square Contoh : Andaikan kita mempunyai suatu distribusi frekuensi 200 skor matematika sebagai berikut : Dengan : Langkah – Langkah : Langkah – Langkah : Langkah – Langkah :
Didapatkan hasil Chi Square sebesar :
KESIMPULAN :
X(hitung) < X (tabel)
Maka, data terdistribusi normal. Dan Hipotesis nol diterima. 2.2.3 Uji Bartlett untuk k buah sample bebas
Cara ini untuk melihat apakah variansi-variansi k
buah kelompok peubah bebas yang banyaknya data per kelompok bisa berbeda dan diambil secara acak dari data populasi masing-masing yang berdistribusi normal, berbeda atau tidak. Tes statistik untuk menguji lawan adalah ( kay-kuadrat) dengan derajat kebebasan dk = (k-1) : contoh
Andaikan dalam pengajaran matematika untuk siswa
kelompok kita menggunakan kalkulator banyaknya siswa dan variasi dari keempat kelompok itu adalah : untuk kelompok banyaknya itu berturut-turut 254,187,168, dan 124 sedangkan variasinya berturut- turut 30,36,32, dan 49. Kemudian kita diminta memeriksa apakah pada tahap keberartian = 0,01 keterampilan menggunakan kalkulator dalam kelompok tertentu itu variansinya berbeda secara signifikan dari kelompok-kelompok lainnya Pembahasan 2. 2.4 UJI Hartley untuk k buah sampel bebas Uji ini untuk melihat apakah variansi k kelompok peubah bebas itu sama atau tidak. Cara ini sederhana dan dapat dikerjakan dengan cepat. Uji statistik yang dipakai ialah
Nilai kritisnya adalah 1-u dimana dk = (n-1).
Bila lebih kecil dari pada H diterima. Untuk jelasnya perhatikan persoalan berikut. contoh
Andaikan kita mempunyai data hasil belajar
tiga kelompok siswa yang masing-masing diperoleh melalui metode ceramah, tanya- jawab, dan diskusi sebagai berikut. Dengan catatan bahwa masing-masing kelompok data itu diambil dari sebuah kelompok induk yang berdistribusi normal secara acak. Periksalah apakah variansinya berbeda. Pembahasan 2.2.5 Uji Homogenitas Variansi Cara Scheffe Dengan ANOVA Satu Jalur
• Uji ini dapat digunakan bila banyak data
perkelompok tidak sama dan bila populasi induknya sangat tidak normal. • Tes statistiknya adalah sebagai berikut :
• Dengan = Rerata jumlah kuadrat antar
kelompok • = Rerata jumlah kuadrat inter kelompok contoh Andaikan kita ingin membandingkan apakah efektifitas metode ceramah, tanya-jawab, atau penemuan itu pada kelompoknya lebih besar penyebaran dari pada metode lain pada kelompok lainnya. Untuk itu andai pula kita memperoleh : 12 skor. Pada kelompok ceramah : 6,6,4,8,3,5,9,8,7,9,5 dan 9 ;8 skor pada kelompok tanya jawab yaitu 8,7,8,6,7,9,5,dan 8; dan 20 skor pada kelompok penemuan yaitu 7,6,8,9,4,6,5,8,7,6,5,6,9,8,6,7,5,4,3, dan 3. UJI HOMOGENITAS • pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. • Seringnya dilakukan pengujian ini karena keurgenannya atau keperluan mendesak. UJI HOMOGENITAS VARIANSI DUA BUAH PEUBAH BEBAS • Andaikankitainginmengetahuiapakahpenilaian yang berupaskor-skorujiansemesteran yang dilakukanolehdosen- dosenilmueksaktalebihbervariasi (tersebar) daripada yang dilakukanolehdosen-dosen non- eksakta. Untukpengujianinikitaambil n1 = 100 buahskorujiandalamilmueksaktasecaraacakdaripo pulasi yang berdistribusi normal yang reratadanvariansipopulasinyaberturut- turut𝜇1 dan𝜎1 2 . Hal lain yang diketahuidari data ini, andaikandeviasibakunya s1 = 6,5. • Kemudiankitaambiljuga n2 = 120 buahskorujiandalamilmu non- eksaktasecaraacakdaripopulasinya yang berdistribusi normal yang reratadanvariansipopulasinyaberturut- turut𝜇2 dan𝜎2 2 . Andaikandiketahui pula, deviasibakusampeldarikelompokkeduaini s2 = 5,2. Hipotesis yang akandiujiadalah: H0 : 𝜎1 2 = 𝜎2 2 HA : 𝜎1 2 ≠ 𝜎2 2 dantesstatistiknyaadalah: s 2 besar sb 2 F= 2 = 2 s kecil sk • Tesstatistikdidasarkankepadatessepihak. Bila H0itubenar, makadistribusisampeldariF = sb 2 Τsk 2 ituberdistribusi F dengan dk1 = (n1 – 1) dan dk2 = (n2 – 1). Untuk data di atas, 6,52 42,25 F= 2 = = 1,5625 5,2 27,04 Ftabelpadatahapkeberartian𝛼 =0,01 denganderajatkebebasan dk1 = 99 dan dk2 = 119 adalah0,99F99,119 = 1,54. KarenaFhitung = 1,5625 lebihbesardariFtabel = 1,54, makahipotesisnolditolak. Jadi, keduabuahdistribusipopulasiitupenyebabnyaberbedaseca raberartipadatahapkeberartian 0,01. UJI HOMOGENITAS VARIANSI DUA BUAH PEUBAH TERIKAT • Andaikandarisuatupopulasiskorpelajaranmatematika yang berdistribusi normal diambilsecaraacak 120 siswa. Distribusipopulasiituandaikanreratanya𝜇1 danvariansiny a𝜎1 2 . Dari 120 siswaituskor IPA-nyajugadilihat. Andaikanskor IPA-nya pun berdistribusi normal denganrerata𝜇2 danvariansinya𝜎2 2 . Andaikan pula deviasiskormatematikadan IPA ituberturut-turut s1 = 12,6 dan s2 = 10,3. Sedangkankoefisienkorelasiantarakeduakelompokskorit u r12 = 0,6. Pertanyaannyaialahselidikiapakahkeduadistribusipopul asiituvariansinyasamaatauberbeda. • Kedua peubah itu (skor matematika dan skor IPA) besar kemungkinannya adalah dua buah peubah terikat, sebab terkecuali bila soal- soalnya berbentuk objektif, penilaian gurunya pun akan terpengaruh oleh presepsinya terhadap kemampuan siswa secara perseorangan. Juga skor seorang siswa dalam IPA dan matematika itu bisa bergantungan. Semuanya itu ditunjukkan oleh diketahuinya r12 = 0,6. • Mengingathalitu, rumusujihomogenitasuntukpeubahbebas yang tesstatistiknyaF = sb 2 Τsk 2 , disinitidakbisadipakailagi. Tesstatistikuntukhomogenitasduapeubahterikata dalah: s1 2 − s2 2 t= 1 − r12 2 2s1 s2 dk H0 : 𝜎1 2 = 𝜎2 2 HA : 𝜎1 2 ≠ 𝜎2 2 Bila H0itubenar, makadistribusisampel t di atasituberdistribusi. t denganderajatkebebasandk = (n - 2). Untuk data di atas, 12,62 − 10,32 52,67 𝑡= = 2𝑥12,6𝑥10,3 1 − 0,62 /118 19,1155 = 2,7553 Karenathitung = 2,7553 lebihbesardarittabel = 0,995t118 = 2,617, makapadatahapkeberartian𝛼 = 0,005 (sepihak), hipotesisituditolak. Ituartinya, variansikeduadistribusipopulasiskormatematika dan IPA ituberbeda. TERIMA KASIH