Вы находитесь на странице: 1из 25

MENTERI KESEHATAN

KEBIJAKAN PENGAWASAN
KUALITAS AIR MINUM
dalam
PELAKSANAAN RENCANA
PENGAMANAN AIR MINUM
MENTERI KESEHATAN
Kementerian Kesehatan
SISTEMATIKA
1. Amanat Peraturan Perundangan
2. Universal Akses Air Minum & Sanitasi Dasar
2019
3. Indikator Kinerja Kegiatan Air Minum dan
Sanitasi
4. Rencana pengamanan Air Minum dalam
Pengawasan Kualitas Air Minum
5. Dukungan dan Peran
6. Pelaksanaan dan Komitmen Yang Diharapkan

2
AMANAT PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG
MENTERI KESEHATAN
Kementerian Kesehatan
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM (1)

• UU No. 36/2009 ttg Kesehatan


• PP No.66/2014 ttg Kesehatan Lingkungan
• PP 16 tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum
• PMK 32/2017 ttg Standar Baku Mutu Kesling dan
Persyaratan Kesehatan Air
• Permenkes 736/2010 ttg Tatalaksana Pengawasan
Kualitas Air Minum
• Permenkes 492/2010 ttg Persyaratan Kualitas Air Minum

3
AMANAT PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG
RENCANA PENGAMANAN AIR MINUM (2)

Undang-Undang No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Pasal 5: “Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan
pokok minimal guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif“
mencakup amanat pemenuhan aspek-aspek kecukupan (kuantitas), keberlanjutan,
(kontinuitas) dan kualitas air minum serta keterjangkauannya (4-K)

4
Universal Access Air Minum dan Sanitasi
MENTERI KESEHATAN

UU 17/2007 tentang RPJPN 2005-2025

• Arahan RPJPN 2005-2025


Pembangunan dan penyediaan air minum dan
sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat

• RPJMN 2015-2019
Mendorong pembangunan infrastruktur dasar
air minum dan sanitasi melalui pencapaian
universal access
MENTERI KESEHATAN
Kementerian Kesehatan
TARGET UNIVERSAL AKSES AIR MINUM &
SANITASI TAHUN 2019

Tahun Capaian Air Minum Capaian Sanitasi Dasar

2013 67,7% 59,7%

2019 100% 100%

• Akses air minum bukan • Akses sanitasi dasar


jaringan perpipaan 60% terpusat 5%
• Akses air minum • Akses sanitasi dasar
jaringan perpipaan 40% sistem komunal 10%
• Akses sanitasi dasar
sistem on site, 85%

6
MENTERI KESEHATAN
Kementerian Kesehatan

Pencapaian Universal Akses Air Minum &


Sanitasi Dasar di Seluruh Indonesia Tahun 2019

Pencapaian Universal Akses Melalui


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Pencapaian Universal Akses Melalui


Pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM)

7
MENTERI
KementerianKESEHATAN
Kesehatan

3. Indikator Kinerja Kegiatan Air


Minum dan Sanitasi

8
Definisi Operasional IKK Pengawasan Kualitas Air Minum
MENTERI KESEHATAN

• Persentase penyelenggara air minum yang


diawasi kualitas hasil produksinya secara
eksternal oleh Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan KKP sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
• Penyelenggara air minum :
- PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di Perpamsi
- Sarana air minum perpipaan non PDAM
- Sarana air minum bukan jaringan perpipaan
Tahun • 30%
MENTERI KESEHATAN
2015

Tahun • 35%
2016

Tahun • 40%
2017

Tahun • 45%
2018

Tahun
• 50%
2019

Target IKK Persentase Pengawasan Kualitas Air Minum


Definisi Operasional IKK Desa yang Melaksanakan STBM
MENTERI KESEHATAN

• Jumlah desa atau kelurahan yang terverifikasi sebagai


desa melaksanakan STBM

• Desa/kelurahan yang memenuhi kriteria:


- Telah dilakukan pemicuan STBM
- Telah memiliki natural leader
- Telah memiliki rencana kerja masyarakat (RKM)

• Periode pelaporan : Laporan dilakukan setiap triwulan


secara berjenjang ke Dinas Kesehatan Provinsi dan
diteruskan ke pusat.
Cara Perhitungan IKK Persentase Pengawasan Kualitas Air Minum
MENTERI KESEHATAN

Cara menghitung adalah menjumlahkan secara kumulatif desa yang terverifikasi


melaksanakan STBM

Target IKK Persentase Pengawasan Kualitas Air Minum

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


2015 2016 2017 2018 2019
25.000 30.000 35.000 40.000 45.000
MENTERI
KementerianKESEHATAN
Kesehatan

4. Rencana pengamanan Air Minum


dalam
Pengawasan Kualitas Air Minum

13
MENTERI KESEHATAN
Rencana Pengamanan Air Minum dalam
Pengawasan Kualitas Air Minum

Dinas
Pengelola Masyarakat Puskesmas Kesehatan Dinas Kementerian
Air Minum Kabupaten/ Kesehatan Kesehatan
Kota Provinsi

WSP/RPAM

Internal Pembinaan & Kebijakan


Pengaduan Uji Kualitas Air dan NSPK
report Pengawasan

Inspeksi
Sanitasi

B/BTKLPP
Rencana Pengamanan Air Minum
MENTERI KESEHATAN
Kementerian Kesehatan

RPAM merupakan upaya melindungi air minum dari hulu sampai hilir
melalui pendekatan manajemen risiko untuk menjamin terpenuhinya 4K.

KUALITAS KUANTITAS KONTINUITAS KETERJANGKAUAN


Mengacu Permenkes No.492
tahun 2010 60 Liter/orang/hari 24 jam ≤ 4% dari pendapatan
bulanan pelanggan

Kebutuhan pokok minimal setiap orang dijabarkan dalam keempat aspek


tersebut, yaitu bahwa air harus disediakan secara cukup, berkelanjutan dan
memenuhi syarat-syarat kualitas, serta terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat
Komponen RPAM
MENTERI KESEHATAN
Kementerian Kesehatan

RPAM Sumber
• Tujuan: menjamin terpenuhinya pasokan air baku yang berkualitas dan
memenuhi standar
• Uji coba dilakukan di Sungai Cikapundung Kota Bandung

RPAM Operator-PDAM
• Tujuan: meningkatkan kemampuan analisis dan manajemen risiko di PDAM
• Uji coba dilakukan di Kota Banjarmasin, Malang, Salatiga, Payakumbuh,
Bandung, Denpasar, Palembang, Kab. Bandung
• PDAM menyusun dokumen berdasarkan Panduan RPAM operator Dit. PAM Cipta
Karya
RPAM Operator-Komunitas dan Konsumen
• Tujuan:
• Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis badan penyelenggara air minum di
tingkat komunitas
• Meningkatkan perilaku hidup masyarakat untuk mencegah terjadinya re-kontaminasi
terhadap air yang dikonsumsi.
• Uji coba dilakukan di Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Malang
• Panduan ToT Fasilitator RPAM di tingkat komunal telah disusun oleh Ditjen. Penyehatan
Lingkungan Kemkes
Pendekatan RPAM

•mencantumkan semua komponen suplai air


• akan bervariasi dalam kompleksitas
berdasarkan keadaan
• Tujuan:
• Meminimalkan pencemaran sumber
air
• Mengurangi atau menghilangkan
pencemaran dengan pengolahan
• Mencegah pencemaran selama
penyimpanan, distribusi dan
penanganan

17
Manfaat RPAM
• Pemahaman yang lebih jelas terhadap peran dan tanggung jawab
• Membantu membuat skala prioritas sumberdaya yang terbatas secara efektif
Kegunaan • Efektifitas biaya

• Peningkatan kepercayaan diri dalam suplai air


• Air yang lebih aman
Konsumen

• Sasaran berdasarkan resiko yang jelas dan pembenaran investasi


• Mengantisipasi rencana pembuatan peraturan dimasa depan
Regulator

18
MENTERI
KementerianKESEHATAN
Kesehatan

5. Dukungan dan Peran

19
DUKUNGAN/PERAN
MENTERI KESEHATAN

SATKER
NO. OUTPUT SATUAN B/BTKL
PUSAT KKP PROV KAB/KOTA
PP

1. Pemetaan sarana & kualitas Lokasi


air minum V V
2. Jejaring PKAM
V V V
3. Uji petik PKAM
V V
V
4. Pengawasan kualitas air
V V V

5. Prototipe Sarana Air minum & V


Sanitasi (Daerah Sulit)

6. Pembinaan RPAM V V V

7. Pelaksanaan RPAM
V
MENTERI
KementerianKESEHATAN
Kesehatan

6. Pelaksanaan
dan
Komitmen yang Diharapkan

21
MENTERI KESEHATAN
Kementerian Kesehatan
ISU Pelaksanaan RPAM
• Arah kebijakan dalam rancangan awal RPJMN untuk pencapaian 100%, universal access:
– Pengarus-utamaan prinsip 4K dalam penyelenggaraan air minum
– Penyelenggaraan sinergi pembangunan air minum & sanitasi
• RPAM yang terbagi menjadi 3 komponen memerlukan skenario dan konsep pelaksanaan
yang holistik
• Adanya penyelenggara/pengelola masing-masing komponen yang belum terlibat secara
memadai
• Pelaksanaan RPAM (harus) melibatkan banyak pihak, lintas sektor, lintas tingkat
pemerintahan
• Banyak Program/proyek existing terkait RPAM
• Banyak dokumen-dokumen perencanaan strategis & teknis terkait RPAM
• Dari beberapa hasil uji coba RPAM, ditemukan bahwa faktor resiko penyediaan air minum
diantaranya adalah pengelolaan sanitasi yang buruk, kurangnya sarana dan prasarana
masyarakat, kelembagaan, dan koordinasi antar pihak yang belum efektif
• ...dst
 Perlu sinergi & elaborasi!
Skema pelaksanaan
POKJA AMPL NASIONAL
PERENCANAAN & MONEV

BAPPENAS KEMENPU + KEMENKES


+ K/L MITRA ASOSIASI
TERKAIT

Instruksi
PROGR COE/REG PROGRA
AM IONAL COE/PROVINSI/REGI Koordinasi
M
EXISTI ONAL
EXISTIN intervensi
NG
G

KONSULT PROGRA
AN/ M FASILITATOR INTERNAL SANITARIAN
FASILITA EXISTING / BIDAN
TOR
POKJA AMPL DAERAH

PEMERINTAH PDAM HIPPAM/B POS


DAERAH PSPAM YANDU/MAS
YARAKAT

SUMBER OPERATOR KONSUMEN


Komitmen yang diharapkan
MENTERI KESEHATAN
Kementerian Kesehatan

• Dit. PAM KemenPU:


– Selaku Ketua Pokja Bidang Teknis Air Minum dapat melakukan konsolidasi Tim RPAM dan pembagian
fungsi sesuai komponen RPAM
– Mengkoordinaiskan persiapan roll out komponen Operator dan pelibatan asosiasi operator
• Dit. PL Kemenkes:
– dapat menyiapkan program untuk roll out STBM sebagai bagian dari pelaksanaan RPAM
– Mengkoordinaiskan persiapan roll out komponen Konsumen dan mendukung komponen operator
komunitas
• Dit. Perkim Bappenas:
– menyiapkan konsep Monev dan Operasionalisasinya dengan memanfaatkan sistem Monev existing
– Mengkoordinasikan persiapan roll out komponen Sumber dan pelibatan pihak terkait
• Dit. PPLP KemenPU mengkaji dan menyiapkan desain internalisasi RPAM dalam
program/proyek sanitasinya
• Dit. Penataan Perkotaan Kemendagri mendorong kelembagaan Pokja AMPL daerah agar dapat
mengadopsi pendekatan RPAM di tingkat provinsi dan kab/kota
• Pokja AMPL & sekretariat mengkoordinasikan dan melengkapi kebutuhan dokumen/referensi
pendukung roll out RPAM
SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA

http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg

Вам также может понравиться