Вы находитесь на странице: 1из 56

GLOMERULONEFRITIS

AKUT PASCA
STREPTOKOKUS
(GNAPS)
Anastasya 013.06.0007
Jihan Anandya Alyka Fitri 013.06.0032

Pembimbing:
Dr. Kadek Surya Jayanti, M.Biomed, Sp.A
PENDAHULUAN

Glomerulonefritis
merupakan penyakit ginjal
dengan suatu inflamasi dan
proliferasi sel glomerulus

Pada anak kebanyakan kasus Glomerulonefritis


glomerulonefritis akut adalah merupakan penyebab utama
pasca infeksi, paling sering terjadinya gagal ginjal tahap
infeksi streptokokus beta akhir dan tingginya angka
hemolitikus grup A morbiditas pada anak.
BAB II
LANDASAN TEORI
ANATOMI GINJAL
FISIOLOGI GINJAL

Ekskresi Non-ekskresi
• Mempertahankan osmolalitas plasma • Menghasilkan renin
• Mempertahankan pH plasma • Menghasilkan eritropoetin
• Mempertahankan kadar air dan • Metabolisme vitamin D
elektrolit plasma • Glukoneogenesis
• Mengekskresikan sisa metabolisme • Menghasilkan prostaglandin
protein (urea, asam urat dan kreatinin)
FILTRASI GLOMERULUS
Kapsul Bowman
Disaring
Tubulus
Elektrolit Fosfat

Plasma
Glukosa Kreatinin
Urin
Ureum Peptida

Protein dengan berat


molekul rendah

Dinding Kapiler Glomerulus


Laju Filtrasi Glomerulus
(LFG)
– Penjumlahan seluruh laju filtrasi nefron yang masih berfungsi dengan baik
– Rumus LFG

LFG = k . Tinggi Badan (cm)

Kreatinin serum (mg/dl)

Nilai ‘k’:
– BBLR < 1 tahun = 0,33
– Aterm < 1 tahun = 0,45
– 1 – 12 tahun = 0,55
– perempuan 13-21 tahun = 0.57
– laki-laki 13-21 tahun = 0.70
GLOMERULONEFRITIS
AKUT (GNAPS)

Glomerulonefritis akut pasca


streptokokus (GNAPS) merupakan
sindrom nefritik akut yang ditandai
dengan timbulnya hematuria, edema,
hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal
(azotemia). Gejala tersebut timbul setelah
infeksi bakteri Streptokokus beta
hemolitikus grup A di saluran nafas bagian
atas atau di kulit
Serotipe M 1,2, 4,
Faringitis
12, 18,25
Streptokokus
(beta hemolyticus
group A)
Serotipe 49, 55, 57,
Pioderma
60

ETIOLOGI INFEKSI
S. Thyposa, B. Suis,
Bakteri lain
T. Pallidum, C. bovis

CMV, EBV, Hep. B,


Non-streptokokal Virus
rubella, coxsackie

Plasmodium,
Parasit
toxoplasma
EPIDEMIOLOGI

– Indonesia tahun 1988

– Laki – laki : perempuan = 2:1


– Terbanyak terjadi antara usia 5 – 6 tahun
Penyakit Kompleks Imun & komplemen

PATOGENESIS
Ab spesifik

Kompleks imun Ag-Ab

Masuk sirkulasi darah

Terjebak di glomerulus 
mengendap
kemokin

Hal2 lain, seperti trombosit &


Sel2 inflamasi aktivasi sist. komplemen
(PMN&makrofag) INFLAMASI

KERUSAKAN GLOMERULUS
GLOMERULONEFRITIS AKUT PATOFISIOLOGI

Resistensi vasa aferen & eferen  Reaksi Inflamasi Kalor FEBRIS

Renal Plasma Flow , teteapi tekanan filtrasi


besar Aktivasi komplemen Proliferasi makrofag dan sel Aktivasi sel T
(C5A, C5B-9) mesangial

GFR 

Kerusakan Sel Epitel Glomerulus


Melepas Renin

Kehilangan selektivitas permeabel


Angiotensin & aldosteron

PROTEINURIA, ALBUMINURIA, HEMATURIA Anemia


Retensi Na dan air
AZOTEMIA, EDEMA, PYURIA
HIpoalbuminemia
HEPATOMEGALI

HIPERTENSI OLIGURIA
Aldosteron & ADH  Retensi Na dan air CARDIOMEGALI
MANIFESTASI KLINIS

ANAMNESIS
– Perubahan warna urin mendadak (seperti coca cola, teh) atau jumlah urin

berkurang

– Bengkak pada tungkai atau wajah sembab

– Demam, malaise, nafsu makan menurun

– Nyeri kepala

– Perubahan berat badan

– Riwayat infeksi tenggorokan atau infeksi kulit sebelumnya


PEMERIKSAAN FISIK

– Tanda tanda vital  Tekanan darah, takikardia, takipnea

– Limfadenopati servikal  residua infeksi

– Pemeriksaan kardiopulmoner  cardiomegali

– Pemeriksaan abdomen  ascites, hepatosplenomegali

– Edema : periorbital, skrotum

– Pemeriksaan kulit  ruam


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Volume urin berkurang, berwarna gelap atau kecoklatan (keruh)


• Eritrosit dan RBC cast
Pemeriksaan • Proteinuria
Urinalisa • GFR menurun

• Anemia normositik normokrom


• Peningkatan urea dan kreatinin
Pemeriksaan • Hipoalbuminemia
Darah

• ASTO
• Antohialuronidase
Pemeriksaan • Anti-Dnase B
imunologis • Penurunan komponen C3
• Apus tenggorok atau kulit
Pemeriksaan
bakteriologis

• Rontgen thorax  kardiomegali, bendungan sirkulasi paru, edema paru


• Rontgen abdomen  ascites
Pencitraan

• Gangguan fungsi ginjal berat dengan etiologi tidak jelas


• Hipokomplemenemia menetap dalam 6 minggu
• Proteinuria menetap.
Biopsi Ginjal
• GFR tidak kembali normal dalam 4 minggu
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIS
DIAGNOSIS

Berbagai macam kriteria


dikemukakan untuk diagnosis
GNAPS, tetapi pada umumnya
kriteria yang digunakan adalah
sebagai berikut:

Secara klinik diagnosis


GNAPS dapat ditegakkan Bila sedikitnya terdapat 2 dari
bila dijumpai full blown 4 gejala kardinal disertai Diagnosis pasti
case dengan 4 dari gejala pemeriksaan laboratorium ditegakkan bila biakan
kardinal nefritik lengkap, bermakna berupa ASTO positif untuk streptokokus
yaitu hematuria, (meningkat), komplemen C3 β hemolitikus grup A
hipertensi, edema, (menurun) dan hematuria
oliguria mikroskopik (RBC > 10/µl)
DIAGNOSIS BANDING
GNAPS SN
Insidensi Usia 5-15 tahun, jarang usia < 3 tahun, Usia 1,5-5 tahun, lebih banyak pada anak
lebih banyak pada anak laki-laki (2:1) laki-laki (2:1)

Penyebab Infeksi streptococcal Idiopatik


Perubahan glomerulus Deposisi kompleks imun pada Perubahan pada membran basal
glomerulus menyebabkan ↑ permeabilitas teradap
protein/albumin

Gejala klinis Infeksi saluran napas atas atau pioderma ↑ BB, Edema anasarka, urin berbusa,
1-2 minggu sebelumnya, edema oliguria atau anuria, dapat terjadi
periorbita, perubahan warna urin, perubahan warna urin, azotemia, dan
oliguria atau anuria, hipertensi hipertensi

Laboratorium Hematuria makroskopik, silinder Hematuria mikroskopik, protenuria


erirosit, protenuria ringan-sedang, masif, hipoalbuminemia <2,5 g/dl,
hipoalbuminemia >2,5 g/dl, ↑ Ur Cr, hiperkolesterolemia, C3 normal
ASTO ↑, C3 ↓

tatalaksana Antihipertensi, diuretik Kortikosteroid


Prognosis Baik, kekambuhan jarang 80% baik, kemungkinan relaps ada
PENATALAKSANAAN

3 – 4 minggu penisilin diberikan untuk eradikasi kuman :


Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi dalam 3 dosis selama
10 hari atau eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari

Istirahat Antibiotik

Diet Simtomatik
Garam dibatasi sebanyak 0,5-1 g/hari
Protein dibatasi sebanyak 0,5-1 g/kgbb/hari.
Asupan cairan = jumlah urin + insensible water
loss (20-25 ml/kgbb/hari) + jumlah keperluan
cairan pada setiap kenaikan suhu dari normal
(10 ml/kgbb/hari)
Simptomatik

a. Bendungan sirkulasi
diberikan O2 2-5 Lpm dan diuretik, yaitu furosemid 2 mg/kgBB/iv dan dinaikkan
bertahap sampai maksimal 10 mg/kgBB/hari.
b. Hipertensi
Hipertensi ringan : istirahat dan pembatasan cairan, tekanan darah akan normal dalam
waktu ± 1 minggu setelah diuresis.
Hipertensi sedang atau berat : kaptopril 0,5-5 mg/kgBB/hari + furosemide 1-2
mg/kgBB/hari peroral.
c. Gangguan ginjal akut
Bila terjadi asidosis metabolic harus diberi bolus natrium bikarbonat 2-1 meq/kgBB/hari
dan bila terdapat hiperkalemia diberi Caglukonas atau Kayexalate untuk mengikat
kalium.
KOMPLIKASI

Oliguria sampai
anuria
Ensefalopati
hipertensi

Gangguan sirkulasi

Anemia
PEMANTAUAN

hematuria mikroskopik
setiap penderita yang sesudah 1 tahun masih
dan atau proteinuria
telah dipulangkan dijumpai satu atau
(+) : pengamatan
dianjurkan untuk kedua kelainan
diteruskan hingga 1
pengamatan setiap 4-6 tersebut, perlu
tahun atau sampai
minggu selama 6 bulan dipertimbangkan
kelainan tersebut
pertama BIOPSI GINJAL
menghilang
PROGNOSIS

– 95% sembuh sempurna,


umumnya resolusi spontan.

– 5% di antaranya mengalami
perjalanan penyakit yang
memburuk.
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas pasien

Nama : IGCS
Usia : 10 tahun
Jeniskelamin : Laki - laki
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SD
Suku/Kebangsaan : Bali/Indonesia
Agama : Hindu
Alamat : Br. Buayang Landih
CM : 278018
Tgl. Masuk RS : 28 Maret 2019
Anamnesis

Pasien datang ke IGD RSU Bangli diantar oleh orang tuanya


dengan keluhan demam sejak 7 hari yang lalu SMRS. Awalnya
pasien demam sejak 5 hari yang lalu namun keluhan sempat
membaik dan pasien kembali demam sejak sehari sebelum
masuk rumah sakit. Demam muncul secara mendadak, naik
turun dan meningkat pada malam hari. Demam tidak disertai
menggigil. Keluhan demam di sertai dengan batuk pilek yang
muncul bersamaan dengan demam, batuk berdahak berwarna
putih kental, selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri
menelan. Nyeri menelan dirasakan semakin memberat ketika
makan, atau minum sesuatu.
Anamnesis

pasien tidak pernah berobat selama sakitnya. Selama sakit ibu


pasien mengatakan nafsu makan anaknya menurun, pasien
merasa lemas dan minum sedikit sedikit. Keluhan pasien
tampak gelisah (+), nyeri kepala (+), mual (-), muntah (-), nyeri
perut (-), nyeri sendi (-), BAB (+) normal, BAK (+) berwarna
kuning keruh dan sedikit dari biasanya, nyeri pada BAK (-).
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini.
Riwayat asma (-), penyakit sistemik (-). Riwayat tonsilitis dan
sudah di operasi

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat anggota keluarga mengalami keluhan serupa disangkal.
Riwayat penyakit sistemik dalam keluarga disangkal.

Riwayat Alergi
Pasien menyangkal adanya alergi makanan, obat-obatan, dan
suhu.
Anamnesis
Riwayat Sosial
Pasien merupakan anak tunggal .Pasien merupakan seorang siswa yang masih duduk
dibangku kelas 4 SD

Riwayat Operasi dan Transfusi


Pasien pernah melakukan operasi tonsilitis pada tanggal 1/05/2016, riwayat tranfusi
(-)

Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah berobat untuk keluhannya.

Riwayat Persalinan
BBL :2700 gram
PB :49 cm
Pasien lahir normal di Rumah Sakit, persalinan di tolong oleh dokter. Bayi langsung
menangis, usia kehamilan cukup bulan, bayi tunggal, presentasi kepala.
Anamnesis
Riwayat Imunisasi
DPT (+) jumlah: 5 kali usia: 2, 3, 4, 18 bulan, 4, 5 tahun
BCG (+) jumlah: 1 kali usia: 2 bulan,
Campak (+) jumlah: 3 kali usia: 9, 18 bulan, 6 tahun
Hepatitis B (+) jumlah: 4 kali usia: 2,3,4 bulan, 4 tahun
Polio (+) jumlah: 4 kali usia: 0, 2, 3, 4 bulan
JE (+) jumlah: 1 kali usia: 9 tahun
MR (+) jumlah: 1 kali usia: 9 tahun
Hib jumlah: 4 kali usia: 2, 4, 6 bulan, 4 tahun

Riwayat Tumbuh Kembang


Menegakkan kepala : 2 bulan
Membalikkan badan : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri sendiri : 12 bulan
Berjalan : 15 bulan
Bicara : 20 bulan
Anamnesis
Riwayat Imunisasi
DPT (+) jumlah: 5 kali usia: 2, 3, 4, 18 bulan, 4, 5 tahun
BCG (+) jumlah: 1 kali usia: 2 bulan,
Campak (+) jumlah: 3 kali usia: 9, 18 bulan, 6 tahun
Hepatitis B (+) jumlah: 4 kali usia: 2,3,4 bulan, 4 tahun
Polio (+) jumlah: 4 kali usia: 0, 2, 3, 4 bulan
JE (+) jumlah: 1 kali usia: 9 tahun
MR (+) jumlah: 1 kali usia: 9 tahun
Hib jumlah: 4 kali usia: 2, 4, 6 bulan, 4 tahun

Riwayat Tumbuh Kembang


Menegakkan kepala : 2 bulan
Membalikkan badan : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri sendiri : 12 bulan
Berjalan : 15 bulan
Bicara : 20 bulan
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Fisik
– Keadaan umum : tampak sakit sedang
– Kesadaraan : compos mentis
– GCS : E4 V5 M6
– Nadi : 120 x/menit
– Tekanan darah : 130/ 90 mmHg
– RR : 20 x/menit
– Suhu : 380C (axilla)
Status gizi anak menurut CDC

Umur 10 tahun
Jenis kelamin Laki – laki
Berat Badan 44 kg
Panjang badan 150 cm
Berat badan /umur Diatas percentile 90

Panjang badan/umur Diatas percentile 90

Berat badan/panjang badan BB 44 kg ideal pada usia 12,5 tahun, TB 150


cm ideal pada usia 12 tahun
Berat badan ideal 40 kg

Status Gizi 110 % ( overweight)


Status Generalisata

Kepala : Normochepali
Mata : Anemis (-/-), ikterus (-/-), reflek pupil (+/+) isokor kiri dan
Kanan, edema palpebra (-/-)
THT : Rhinorea (+), pembesaran konka (-), otorea (-), tonsil (T0/T0), faring hiperemis
(+)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-/-), deviasi trakea (-)
Thorax
– Inspeksi : dada tampak simetris, sikatrik (-)
– Palpasi : nyeri tekan (-/-), vocal fremitus (+/+) sama kanan dan kiri
– Perkusi : sonor diseluruh lapang paru
– Auskultasi : vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing (-/-)
Status Generalisata
Cor
– Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
– Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 mid clavicula sinistra
– Perkusi : atas : ICS 2 sternalis line sinistra
kiri : ICS 5 mid clavicula sinistra
kanan : ICS 5 mid clavicula dekstra
Auskultasi : S1S2 tunggal reguler, murmur (-)
Abdomen
– Inspeksi : distensi (-), massa (-), sikatrik (-)
– Auskultasi : bising usus (+) normal
– Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen, asites (-)
– Palpasi : nyeri tekan (-)
Ekstremitas : akral hangat dan edema (-), sianosis (-)
Diagnosis Banding
 GNAPS
 Sindrom Nefrotik
 Infeksi Saluran Kemih
Pemeriksaan penunjang

Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

WBC 19.4 3.5-10.0 10ˆ9/L

GRA 14.9 1.2-8.0 10ˆ9/L

RBC 4.60 3.5-5.5 10ˆ12/L

HGB 11.8 11.5 – 16.3 gr/dl

HCT 34.2 35.0 – 55.0 %

PLT 389 100 – 400 10ˆ9/Ul


Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

Kejernihan Keruh Jernih


Warna Kuning Kuning
Protein +3 (-)
Gula reduksi (-) (-)
Bilirubin (-) (-)
Nitrit (-) (-)
Leukosit (-) (-)
Eritrosit +2 (-)
Sedimen :
Eritrosit 9-14 0-2
Leukosit 0-2 0-4
Epitel 0-2
Kristal (-) (-)
Bakteri (+) (-)
Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

ASTO + 800 IU/mL Negative titer < 200 IU/ml

Hasil Pemeriksaan Nilai Normal


Albumin 3.13 3.2-5.1 g/dl
Cholesterol 164 0-200 mg/dl

Creatinine 0.50 0.6-1.1 mg/dl


Urea UV 22 10-50 mg/dl
Diagnosis Kerja
GNAPS dd Sindrom Nefrotik + Obs Febris ec RFA +
Hipertensi gr I
MRS
 Tirah baring
 Diet rendah garam1 g/hari
 Protein 1 – 2 g/kgBB/hari atau 40 mg/hari
 Tampung urin 24 jam
Terapi :
 IVFD D5 ½ NS 20 tpm maksro
 Ceftriaxone dosis 20 – 50 mg/KgBB/hari  2 x 1 gr (IV)
 Dexamethason dosis 0.1 – 1.25 mg/KgBB/dosis  3 x 1 amp (IV)
 Sanmol fls dosis 10 – 15 mg/KgBB/dosis  3 x 500 mg k/p (IV)
 Ranitidin dosis 2-4 mg/KgBB/dosis  2 x 1 amp (IV)
Menghitung kebutuhan cairan dan kalori pada anak
berusia 10 tahun dengan BB 44 kg tersebut menurut
rumus Holliday & Segard :

 Kebutuhan cairan : (4 x 10) + (2 x 10) + (1 x 24) = 84ml/jam = 2016 ml/hari


 Kebutuhan kalori : (10 x 100) + (10 x 50) + (24 x 20) = 1980 kkal/hari
Kebutuhan karbohidrat : 50% x 1980 kkal = 990 kkal
Kebutuhan lemak : 35% x 1980 kkal = 693 kkal
Kebutuhan protein : 15% x 1980 kkal = 297 kkal
– Kebutuhan karbohidrat adalah 990 kkal/hari dikorversikan menjadi satuan berat
menjadi 990 kkal/4 = 247,5 gram/hari
– Kebutuhan lemak adalah 693 kkal/hari dkonvesikan menjadi satuan berat
menjadi 693 kkal/9 = 77 gram/hari.
– Kebutuhan protein adalah 297 kkal/hari dikonversikan menjadi satuan berat
menjadi 297kkal/4 = 74,25 gram/hari.
29 MARET 2019 30 MARET 2019
31 MARET 2019

2 APRIL 2019
4 APRIL 2019

Hasil laboratorium Darah Hasil laboratorium


lengkap : Urinalisis :
WBC : 12,6 Kejernihan : agak keruh
HGB : 11,1 Leukosit : -
GRA : 8,8 Eritrosit + 3
MCH : 26,1 Sedimen
MCHC : 35,6 Eritrosit : Banyak
MCV : 73,2 Leukosit : 1 - 3
HCT : 31,2 Bakteri : +
PLT : 409 Jamur : +
8 APRIL 2019

Hasil laboratorium Urinalisis :


– Leukosit : + 1
– Eritrosit + 1
– Eritrosit : 1 – 2
– Leukosit : 2 – 5
– Bakteri : +
9 APRIL 2019
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien Gejala klinis pasien Gejala klinis berdasarkan teori
anak laki laki, berusia  Riwayat demam  Edem
10 tahun, berat badan
44 kg dengan diagnosis  Nyeri menelan  Hematuria
adalah  Batuk dan pilek  Oliguria / Anuria
glomerulonefritis akut
pasca streptokokus.  Nyeri kepala  Demam
Untuk menegakkan  Kencing keruh  Malaise
diagnosis
glomerulonefritis akut  Volume kencing berkurang  Nafsu makan menurun
pasca streptokokus  Nafsu makan menurun  Nyeri kepala
dilakukan dengan
anamnesis,  Lemas  Riwayat infeksi tenggorokan
pemeriksaan fisik dan atau infeksi kulit sebelumnya
pemeriksaan
penunjang.
Tanda yang mencolok : tekanan darah pasien 130 / 90 mmHg. Hipertensi
Pada kasus ini pasien terjadi pada GNAPS diakibatkan oleh adanya ekspansi volume intravaskular dan
anak laki laki, berusia ekstravaskular hingga vasospasme oleh faktor hormonal dan neurogenik.
10 tahun, berat badan Hipertensi pada anak adalah keadaan dimana rata-rata TD sistolik dan diastolik
44 kg dengan diagnosis >95 persentil menurut umur dan jenis kelamin pada pengukuran tiga kali
adalah berturut-turut.
glomerulonefritis akut
pasca streptokokus.
Untuk menegakkan Istilah Batasan
diagnosis
glomerulonefritis akut Normal TD sistolik dan diastolik <90 persentil
pasca streptokokus
dilakukan dengan Normal- Rata-rata TD sistolik dan disatolik diantara 90 dan 95
anamnesis,
tinggi* persentil
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan Hipertensi Rata-rata TD sistolik dan diastolik >95 persentil
penunjang.
Pasien Teori
Urin 29/03/2019  Volume urin sering berkurang dengan warna gelap
 Keruh atau kecoklatan seperti air cucian daging. Hematuria
 Protein + 3 makroskopis maupun mikroskopis dijumpai pada
Pada kasus ini pasien  Leukosit + 1 hampir semua pasien.
anak laki laki, berusia  Eritrosit + 2  Eritrosit khas terdapat pada 60-8-% kasus,
10 tahun, berat badan
44 kg dengan diagnosis  Sedimen eritrosit 9 – 14 menunjukkan adanya perdarahan glomerulus.
adalah  Proteinuria biasanya sebanding dengan derajat
glomerulonefritis akut ASTO : reaktif 800 IU/ml hematuria dan ekskresi protein umumnya tidak
pasca streptokokus.
Untuk menegakkan Fungsi ginjal : Ureum 22 melebihi 2 gr/m2 luas permukaan tubuh perhari.
diagnosis Creatinin : 0,50 Sekitar 2-5% anak disertai proteinuria masif seperti
glomerulonefritis akut LFG ( mL/menit/173 m2) = 0.55 x 150 / gambaran nefrotik.
pasca streptokokus
dilakukan dengan 0.50  Umumnya LFG berkurang. Sebagian besar anak
anamnesis, = 170.5 ml/menit/173 m2 menunjukkan peningkatan urea nitrogen darah dan
pemeriksaan fisik dan konsentrasi serum kreatinin.
pemeriksaan
penunjang.  Kenaikan titer ASTO terjadi pada 75-80% pasien yang
tidak mendapat antibiotik.
Pada kasus ini pasien
anak laki laki, berusia
10 tahun, berat badan
44 kg dengan diagnosis Adapun hal yang dapat menjadi diagnosa banding pada pasien ini adalah :
adalah Sindrom Nefrotik
glomerulonefritis akut Pada sindroma nefrotik edema yang terjadi generalisata akibat terjadinya
pasca streptokokus. hipoalbuminemia. Namun pada pemeriksaan laboratorium, tidak dijumpai adanya
Untuk menegakkan hipoalbumin. Selain itu, tidak ada riwayat infeksi streptokokus sebelumnya. Sedangkan
diagnosis pada pasien terdapat riwayat infeksi streptokokus. Hipertensi jarang ditemukan pada
glomerulonefritis akut sindroma nefrotik.
pasca streptokokus Infeksi saluran kemih
dilakukan dengan Adanya leukositoria dalam urin menuntun kita berpikir kearah infeksi saluran kemih.
anamnesis, Sehingga diagnosis ini belum dapat disingkirkan
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan
penunjang.
Pada kasus ini pasien Pada pasien diberikan eritromisin 3 x 500 mg
anak laki laki, berusia per oral selama 10 hari untuk mengeradikasi
10 tahun, berat badan 3 – 4 minggu kuman streptokokus
44 kg dengan diagnosis
adalah
glomerulonefritis akut Istirahat Antibiotik
pasca streptokokus.
Untuk menegakkan
diagnosis
glomerulonefritis akut
pasca streptokokus diet Simtomatik
dilakukan dengan • kalori yang diberikan adalah 4400
• Gagal ginjal pada pasien ditatalaksana dengan
anamnesis, kkal/hari
diuretik furosemid 1 x 20 mg PO (2-4 mg/ kg)
pemeriksaan fisik dan • Pada kasus ini digunakan diet protein
• pemberian Captopril dengan dosis 3 x 12,5 mg
1 gram/kgBB/hari yaitu 40 gram/hari.
pemeriksaan bertujuan untuk mengurangi jumlah aldosteron
• Pada kasus ini diet garam digunakan
penunjang. yang sifatnya meretensi natrium dan air
1 gram/hari.=
RESUME

Anak laki laki usia 10 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 28 Maret 2019, datang
dengan keluhan demam sejak 7 hari yang lalu sebelum masuk RS, keluhan di sertai
lemah, batuk pilek, nyeri kepala, kencing berwarna keruh , BAK berkurang dan
penurunan napsu makan. Riwayat penyakit tonsilitis pada tahun 2016 dan sudah di
operasi. Pada hasil pemeriksan tanda vital pasien tampak sakit sedang dengan
peningkatan tekanan darah > 95 dan 99 percentile menurut umur dan jenis kelamin,
takipnue dan hiperpireksia. Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan faring hiperemis,
suara paru vesikuler, suara jantung S1 S2 tunggal reguler murmur positif, abdomen
bising usus (+) normal, pada ekstremitas keempat akral hangat. Pada hasil
pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan leukositosis, pemeriksaan urin
proteinuria, hematuria pada pemeriksaan ASTO reaktif meningkat dan pada
pemeriksaan kimia darah di dapatkan penurunan albunin kreatinin. Dari hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien di diagnosis GNAPS
dd Sindrom Nefrotik + Obs Febrisec RFA + Hipertensi gr I, pasien di berikan terapi
sesuai dengan diagnosis yang di tegakkan.
THANK YOU

Вам также может понравиться