Вы находитесь на странице: 1из 11

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah,

dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuannya.


Sehingga ada tiga elemen motivasi yakni intensitas, arah dan
ketekunan. Intensitas adalah seberapa kerasnya seseorang
berusaha, namun intensitas yang tinggi saja tidak akan membawa ke
hasil yang diinginkan kecuali disertai dengan upaya/arah. Sedangkan
ketekunan adalah ukuran seberapa lama seseorang dapat
mempertahankan usahanya.
A.Intern Individu
Merupakan faktor-faktor dalam diri individu yang dapat
memotivasi dirinya untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor itu
diantaranya sebagai berikut:

 Kebutuhan
Kebutuhan merupakan segala sesuatu yang harus dipenuhi.
Banyaknya kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh setiap manusia
mendorong manusia tersebut untuk melakukan pekerjaan. Sebagai
contoh kebutuhan sehari-hari manusia, mendorong manusia itu
untuk bekerja. Mengumpulkan aset agar nanti saat kita keluar kerja
tidak kesusahan. Kebutuhan akan aktualisasi diri dikarenakan
pekerjaan tersebut menantang.
 2.Harapan
Harapan merupakan sesuatu yang kita inginkan. Harapan akan
mendapatkan hadiah yang besar apabila kita menabung di Bank
tersebut mendorong kita untuk selalu meningkatkan saldo kita.
Harapan akan kepercayaan orang lain misalnya kita berkata jujur
kepada orang lain atas kesalahan yang kita buat dan meminta maaf
kepada mereka sehingga didapat kepercayaan kambali dari mereka.

 Kepuasan
Kepuasan merupakan perasaan emosional seseorang setelah
melakukan sesuatu. Kadangkalanya orang termotivasi melakukan
sesuatu karena adanya kepuasan yang ingin dia capai. Misalnya
jabatan dalam suatu organisasi akan menjadi kepuasan tersendiri
terhadap orang tersebut setelah menjabatanya.
 Pengembangan Diri
Pengembangan diri meliputi mengikut sertakan diri terhadap
segala kegiatan agar memperoleh pengalaman yang berharap yang
dapat digunakan untuk mengembangkan diri menjadi individu
yang lebih baik.
 B.Ektern Individu
Merupakan faktor-faktor di luar diri individu yang dapat
memotivasi individu untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor itu
diantaranya sebagai berikut:

 Lingkungan Organisasi,
Lingkungan Organisasi merupakan segala sesuatu yang ada di
sekitar organisasi. Lingkungan organisasi yang mendukung akan
memotivasi orang untuk semangat dalam melakukan pekerjaan
dalam organisasi tersebut.
 Keseimbangan dan Keadilan
Individu termotivasi untuk melakukan sesuatu karena adanya
job rewards (hadiah pekerjaan) yang diberikan oleh organisasi itu
atau diluar organisasi itu. Misalnya mendapatkan upah/gaji yang
sesuai dengan usaha kita. Adanya peluang karir yang baru di
organisasi itu seperti jabatan yang lebih tinggi apabila karyawan
tersebut mendapatkan prestasi baik di perusahaan tersebut.

 Tujuan
Segala sesuatu yang kita ingin capai merupakan suatu tujuan.
Dengan adanya tujuan organisasi mendorong anggota-anggotanya
untuk bekerja keras semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan
tersebut.
 Tantangan
Tantangan merupakan segala sesuatu yang menjadi halangan
dalam kita melakukan kegiatan. Adakalanya tantangan itu menjadi
motivator bagi kita untuk menaklukan tantangan itu.

 Hukuman
Hukuman merupakan balasan terhadap segala sesuatu yang
telah dilakukan diluar dari aturan. Anggota-anggota organisasi
adakalanya mereka diselimuti oleh rasa ketakutan dikarenakan
adanya hukuman yang berlaku di antara anggota-anggota
organisasi itu. Hukuman itu mendorong mereka untuk melakukan
hal yang sesuai aturan. Hukuman itu bisa berupa denda, pemutusan
kontrak kerja, atau juga berhadapan dengan pengadilan.
 Kepemimpinan
Kepemimpinan seseorang berbeda-beda. Kepemimpinan dapat
digunakan untuk memotivasi seseorang untuk bekerja lebih keras
lagi. Namun kepemimpinan ini juga mempengaruhi perilaku
anggota-anggota organisasi. Misalnya kepemimpinan yang
cenderung totaliter membuat seseorang akan kehilangan
kreatifitasnya dikarenakan segala sesuatu yang dilakukan harus
sesuai dengan apa yang pemimpin inginkan. Namun apabila
kepemimpinannya cenderung demokrasi akan mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu yang dapat memajukan
organisasi tersebut dengan menyuarakan isi pikirannya melalui
para pemimpin tersebut untuk ditindak lanjuti.
Mahasiswa mempunyai peranan majemuk. Di salah satu sisi,
mahasiswa harus berupaya menjadi pribadi yang sukses. Di sisi yang
lain, mahasiswa adalah mahluk sosial yang harus berinteraksi dengan
orang lain. Untuk menjadi pribadi yang sukses maka ia harus belajar
mencapai target-target pribadi, misalnya lulus tepat waktu, lulus
dengan IP yang cukup, mempunyai ketrampilan dan keahlian di
bidangnya, serta memiliki keseimbangan kecerdasan di semua aspek
baik intelektual, emosional maupun spiritual. Kecerdasan intelektual
adalah kecerdasan yang bersifat matematis, analitis, terstruktur.
Kecerdasan emosional berarti kemampuan untuk mengendalikan diri
(emosi) ketika berinteraksi dengan orang lain/ ketika menyikapi suatu
kejadian serta kemampuan untuk berpikir lateral (kreatif). Sedangkan
kecerdasan spiritual mengandung makna tentang penghayatan dan
pemahaman yang mendalam tentang hakekat hidup, kebahagiaan dan
keberhasilan sejati.
Dalam berinteraksi sosial, mahasiswa memiliki posisi strategis di
tengah-tengah piramida lapisan struktur masyarakat. Dengan lapisan
masyarakat di bawahnya, mahasiswa harus mampu menyalurkan aspirasi
dan melakukan pemberdayaan masyarakat. Dengan lapisan sosial di atasnya
(birokrat dan praktisi profesional), mahasiswa dituntut bisa melakukan
fungsinya sebagai moral force daniron stock. Moral force berarti seorang
mahasiswa harus berani mengkritisi kebijakan-kebijakan yang tidak
berpihak terhadap kebenaran, idealisme dan hati nurani. Sedangkan
sebagai iron stockmengandung pesan bahwa mahasiswa adalah generasi
masa depan yang nantinya pasti akan menggantikan orang-orang, posisi-
posisi dan jabatan-jabatan yang ada sekarang. Di sini seorang mahasiswa
perlu memiliki kemampuan bersosialisasi, manajemen dan berkomunikasi.

Вам также может понравиться