Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
G DENGAN
GANGGUAN SISTEM SARAF: CEDERA KEPALA
RINGAN
DI RUANG MAWAR RSUD KOTA BANDUNG
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka kejadian pada pasien dengan cedera kepala di
Ruang Mawar RSUD Kota Bandung selama 1 tahun terakhir
dimulai dari bulan Januari sampai bulan Desember 2018
terdapat 183 orang.
Dari data diatas penulis tertarik untuk membahas konsep
medik dan konsep keperawatan dari penyakit Cedera Kepala
Ringan secara mendalam dalam bentuk laporan studi kasus
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn.G dengan Gangguan
Sistem Saraf: Cedera Kepala Ringan di Ruang Mawar RSUD Kota
Bandung”.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk Mendapatkan gambaran mengenai Asuhan
Keperawatan pada Tn.G dengan Cedera kepala Ringan di Ruang
Mawar RSUD Kota Bandung.
Tujuan Khusus
Mengetahui pengkajian, penegakan diagnosa, intervensi,
implementasi dan evaluasi keperawatan pada Tn. G dengan
gangguan sistem saraf: Cedera kepala Ringan di Ruang Mawar
RSUD Kota Bandung.
C. MANFAAT
Bagi penulis
Memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam pengaplikasikan asuhan
keperawatan tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Gangguan
Sistem Saraf: Cedera Kepala Ringan di Ruang Mawar RSUD Kota Bandung
Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadi referensi dan tambahan informasi dalam peningkatan dan mutu
pendidikan
Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan tekonologi terapan bidang keperawatan dalam Asuhan
Keperawatan pada pasien dengan Gangguan Sistem Saraf: Cedera Kepala Ringan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Cedera kepala atau trauma kapitis
adalah suatu gangguan trauma dari otak
disertai/tanpa pendarahan intestinal
dalam substansi otak, tanpa diikuti
terputusnya kontinuitas dari otak.
(Nugroho, 2011).
B. ETOLOGI
Akibat kecelakaan, baik kecelakaan dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, ditempat kerja, bahkan kecelakaan
saat Olahraga
Karena bencana alam ataupun kecelakaan lalu lintas
Akibat perselisihan baik perorangan, golongan, maupun
bangsa yang berakhir dengan penggunaan senjata.
C. MANISFESTASI KLINIS
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
IDENTITAS
Identitas Pasien Identitas penanggung jawab
Nama inisial : Tn. G Nama : Ny I
NO RM : 870720
Umur : 29 tahun
Usia : 22 tahun
Hub dengan klien : Kakak
Status Perkawinan : Duda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : tidak bekerja
Agama : Islam
Alamat : Kp. Lto rt 06/01
kel cipamokolan kec rancasari
Pendidikan : SMP
Suku : Sunda
Alamat rumah : Kp. Lto rt 06/01 kel cipamokolan
kec rancasari
Sumber biaya : Umum
Tanggal masuk RS : 17 maret 2019
Diagnosa medis : Cedera Kepala Ringan
B. RIWAYAT KESEHATAN
Pola Eliminasi
BAK
Penggunaan Tidak ada Tidak ada
a. Frekuensi 5 - 8 x/ hari 4 - 7 x / hari obat tidur
BAB
a. Frekuensi 1 x 1/ hari 1x2hari
b. Warna Kuning Kuning Sering terbangun
Khas Khas Insomnia
c. Bau
Lembek Lembek
Merasa tidak Suka terbangun
d. Konsistensi
e. Keluhan
Tidak ada Tidak ada nyaman setelah
Tidak ada Tidak ada
f. penggunaan obat pencahar bangun tidur
D. DATA FOCUS PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Kesadaran (GCS) : 15 E: 4 V:5 Kepala klien berbentuk simetris, terdapat lesi di kepala klien, tidak ada hematoma,
ada benjolan di sekitar kepala bekang (oksipital), terdapat nyeri tekan
M:6
Mata
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Bentuk mata klien tidak simetris, kelopak mata dan sekitar mata membiru,
Nadi : 86x/menit pergerakan bola mata baik, sclera berwarna merah, terdapat nyeri tekan
disekitar mata
Respirasi rate : 24x/menit
Hidung
Suhu : 36,7 celcius Hidung klien simetris, cukup bersih, tidak ada sekresi cairan,tidak ada PCH, tidak
ada polip, menggunakan selang oksigen nasal kanul 2L, tidak ada nyeri tekan, tes
penciuman baik
Saraf
Pemberian obat:
• Ondansetron 2x1 amp cara disuntikan melalui IV, tujuan obat
• Ceftriaxon 2x1 gr cara disuntikan melalui IV,
ini adalah untuk mencegah serta mengobati mual dan muntah.
tujuan obat ini adalah obat antibiotik dengan
fungsi untuk mengobati berbagai macam • Cendoliters 4x1 tetes cara diteteskan ke mata, tujuan obat ini
infeksi bakteri adalah untuk mengatasi mata kering dan iritasi mata.
• Ranitidine 2x1 Amp cara disuntikan melalui • Cendo mycos 2x1 dengan cara di oleskan pada mata, tujuan
IV, tujuan obat ini adalah untuk mengurangi obat ini adalah untuk mengobati radang selaput mata.
jumlah asam lambung dalam perut. • Dramamine 3x1 diminum secara oral, tujuan dari obat ini adalah
• Ketorolax 2x1 amp cara disunttikan melalui mengobati vertigo, mual dan muntah.
IV, tujuan obat ini adalah untuk mengatasi • Burnazin di oleskan ke bagian yang ada luka bakar, bertujuan
nyeri sedang hingga nyeri berat untuk untuk mengobati atau mencegah infeksi pada luka bakar.
sementara.
G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
JENIS HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
PEMERIKSAAN
HEMATOLOGI
PCV 41 % 40-52
MCV 79 1L 80-100
MCH 29 Pg 26-34
KIMIA KLINIK
GD sewaktu 80 Mg%
H. ANALISA DATA
N Simptom Etiologi Problem 2 DS: -pasien mengeluh lumayan Cedera kepala Pola Nafas tidak
O . sesak ↓ efektif
DO: memakai O2 2L ↑rangsangan
1 DS: -klien mengatakan nyeri Cedera kepala Nyeri akut TD: 110/70 mmhg simpatis
kepala bagian belakang ↓ N: 86x/menit ↓
-klien mengatakan nyeri pada Fraktur tulang RR: 24x/menit ↑tahanan vaskuler,
skala 4 (0-10) tengkorak S:36,7 celcius sistemik
DO:-klien terlihat meringis ↓ ↓
TD: 110/70 mmhg Terputusnya Difusi 02 terhambat
N: 86x/menit kontinuitas tulang ↓
RR: 24x/menit ↓ Resrpirate Rate
S:36,7 celcius Nyeri akut meningkat
↓
Pola Nafas tidak
efektif
3. DS: -pasien mengeluh matanya Cedera kepala Gangguan sensori 4 DS: -klien mengatakan Cedera kepala Resiko jatuh
berbayang ↓ penglihatan . pusing ↓
DO: -saat di tes penglihatan Mengenai bagian
-klien mengatakan nyeri perdarahan
adanya diplopia binokuler kepala oksipital
TD: 110/70 mmhg ↓ kepala ↓
N: 86x/menit pusat penglihatan -klien mengatakan matanya Perubahan
RR: 24x/menit terganggu berbayang sirkulasi css
S:36,7 celcius ↓ ↓
DO: nilai morse falls scale
penurunan Peningkatan TIK
45
rangsangan ↓
penglihatan
TD: 110/70 mmhg
Nyeri kepala
↓ N: 86x/menit
↓
Kerusakan NII RR: 24x/menit
Resiko jatuh
Optikus S:36,7 celcius
↓
Menurunnya focus
penglihatan
↓
Diplopia binokuler
↓
5 DS: - klien mengatakan Cedera kepala Cemas
Menurunnya pusing ↓
kemampuan -klien mengatakan lemas Proses penyakit
melihat DO: klien terlihat lemah ↓
↓ TD: 110/70 mmhg cemas
Gangguan sensori
N: 86x/menit
Penglihatan
RR: 24x/menit
S:36,7 celcius
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
SENIN, 18 MARET 2019
Dx keperawatan Hari/tanggal/ Implementasi Respon paraf 2. Pola Nafas 1. Memantau 1. Respirasi rate
jam tidak efektif b.d Senin, 18- frekuensi, irama, klien 24x/menit
1. Nyeri Akut Senin, 18- 1. Mengkaji keluhan 1. Skala nyeri 4 (0- cedera maret-2019 kedalaman 2. Tempat tidur
b.d Terputusnya maret-2019 nyeri, perhatikan 10) neurologis Jam 10.00 pernapasan. klien sudah
kontinuitas Jam 09.30 lokasi atau 2. Klien dapat
Catat sesuai
jaringan karakter dan memeragakan
DS: -pasien ketidakteraturan 3. Pasien
intensitas (skala teknik relaksasi
DS: -klien 0-10). 3. Klien terlihat
mengeluh pernapasan. mengikuti
mengatakan 2. Memberikan nyaman lumayan sesak 2. Mengangkat arahan dengan
nyeri kepala tindakan tekhnik 4. Klien DO: memakai kepala tempat memeragakan
bagian relaksasi, mengekspresikan O2 3L tidur sesuai tarik nafas
belakang perubahan posisi nyerinya seperti TD: 110/70 aturannya, dalam
-klien dengan sering. ditekan mmhg posisi miirng 4. Terpasang
mengatakan 3. Memberikan 5. Nyeri berkurang N: 86x/menit sesuai indikasi. oksigen 2L
nyeri pada lingkungan yang bila diberi obat RR: 24x/menit 3. Menganjurkan
skala 4 (0-10) tenang sesuai anti nyeri S:36,7 celcius pasien untuk
DO:-klien indikasi.
melakukan
terlihat meringis 4. Mendorong
napas dalam
TD: 110/70 ekspresi perasaan
mmhg tentang nyeri.
yang efektif
N: 86x/menit 5. Berkolaborasi 4. Memberikan
RR: 24x/menit dalam pemberian oksigen 2L
S:36,7 celcius analgetik.
Yaitu:
Keterolac 2x1
amp
1. Klien mengerti
1. Menganjurkan bila ke kamar
3. Gangguan 1. Melakukan tes 1. klien mengalami 4. Resiko jatuh klien mandi
sensori Senin, 18- penglihatan mata berbayang b.d nyeri kepala Senin, 18-03- menggunakan menggunakan
penglihatan b.d maret-2019 2. Menutup mata 2. klien mengatakan 2019 alas kaki yang alas kaki yang
kerusakan NII Jam 11.00 sebelah kiri setelah matanya DS: -klien Jam : 11.30 tidak licin seperti tidak licin
mengatakan dari karet. 2. Keluarga
optikus. menggunakan ditutup sebelah
tidak 2. Menganjurkan mengerti untuk
DS: -pasien kassa bayangan itu
mengetahui keluarga untuk mengawasi klien
mengeluh 3. Memberikan hilang tentang resiko mengawasi klien bila ke kamar
matanya obat tetes mata 3. klien memakai jatuh saat ke kamar mandi
berbayang dan salep obat tetes mata mandi. 3. Klien dan
DO: -saat di tes dan salep DO:-nilai morse 3. Menganjurkan keluarga
penglihatan falls scale 45 klien memasang mengerti bila
adanya -nyeri kepala plang bed plang bed harus
diplopia -mata dipasang
binokuler berbayang
-mata terlihat TD: 110/70
mmhg
merah
N: 86x/menit
TD: 110/70
RR: 24x/menit
mmhg S:36,7 celcius
N: 86x/menit
RR: 24x/menit
S:36,7 celcius
5. Cemas b.d 1. Membina hubungan. 1. Sudah terjalin bina
perubahan status Senin 18-03- saling percaya hubungan saling
kesehatan 2019 2. Melibatkan keluarga percaya antara
DS: klien Jam 13.00 dalam proses perawat dengan klien
mengatakan tindakan 2. Keluarga terlibat
cemas 3. Menjelaskan semua dalam proses
DO: Klien terlihat prosedur tindakan tindakan
cemas yang akan dilakukan 3. Klien mengerti
TD: 110/70 mmhg kepada klien prosedur yang akan
N: 86x/menit 4. Menganjurkan pasien dilakukan
RR: 24x/menit mengungkapkan 4. Klien
S:36,7 celcius kecemasannya mengungkapkan
5. Memberikan motivasi kecemasan
pada pasien 5. Klien menerima
motivasi
SELASA, 19 MARET 2019
1. Nyeri Akut Selasa 19- 1. Memantau 1. klien masih 2. Pola Selasa 19- 1. Memantau 1. klien masih
b.d 03-2019 keluhan nyeri mengeluh Nafas tidak 03-2019 frekuensi terlihat sesak
Terputusnya Jam 8.15 2. Memberikan nyeri dengan
efektif b.d Jam 08.30 nafas pasien 2. klien
kontinuitas lingkungan skala 3
jaringan yang tenang 2. klien terlihat cedera 2. Menganjurka menerapkan
3. Melanjutkan nyaman neurologis n pasien teknik nafas
DS: -klien dalam 3. nyeri untuk dalam yang
mengatakan pemberian berkurang saat DS: -klien melakukan efektif
nyeri kepala analgetik sesudah diberi mengatakan napas dalam 3. terpasang
bagian Yaitu: obat analgetik
Masih sesak yang efektif oksigen 2L
belakang Keterolac
sedikit 2x1 amp DO:memaka 3. Memantau
berkurang i O2 2L pemberian
-klien TD: 120/80 oksigen 2L
mengatakan mmhg
nyeri pada N:
skala 3 (0-10)
85x/menit
DO:-klien
terlihat RR:
meringis 24x/menit
TD: 120/80 S:36,2
mmhg celcius
N: 85x/menit
RR: 24x/menit
S:36,2 celcius
3. Gangguan Selasa 19-03- 1. Mengganti penutup 1. masih berbayang bila
sensori penglihatan 2019 mata ke sebelah kanan kedua mata tidak
b.d kerusakan NII 09.15 mata ditutup oleh kassa
optikus. 2. Melanjutkan pemberian 2. merah pada mata
DS: -pasien obat tetes mata dan sedikit menghilang
mengatakan salep
matanya masih
berbayang bila
penutup mata
dibuka
DO: - diplopia
binokuler
-mata terlihat merah
TD: 120/80 mmhg
N: 85x/menit
RR: 24x/menit
S:36,2 celcius
RABU, 20 MARET 2019
1. Nyeri Akut b.d Kamis, 21-03- 1. Memantau keluhan 1. Skala nyeri 1 2. Gangguan Kamis, 21- 1. Mengganti 1. masih
sensori 03-2019 penutup berbayang
Terputusnya 2019 nyeri 2. Klien terlihat
penglihatan 10.00 mata ke bila kedua
kontinuitas 09.00 2. Memberikan nyaman
b.d sebelah kiri mata tidak
jaringan lingkungan yang
kerusakan mata ditutup oleh
tenang NII optikus. 2. Melanjutkan kassa
DS: -klien DS: -pasien pemberian 2. merah pada
mengatakan mengatakan obat tetes mata sedikit
sudah tidak nyeri matanya mata dan menghilang
kepala masih salep
-klien berbayang
mengatakan bila penutup
nyeri kepala mata dibuka
DO: -
pada skala 1
diplopia
-wajah klien
binokuler
terlihat segar
-mata terlihat
DO:skala nyeri 1 merah
TD: 110/80 TD: 110/80
mmhg mmhg
N: 82x/menit N: 82x/menit
RR: 19x/menit RR:
S:36,5 celcius 19x/menit
S:36,5 celcius
TERIMAKASIH