Вы находитесь на странице: 1из 43

Dr.

Istanto Wahyu Djatmiko


Dr. phil. Nurhening Yuniarti, M.T

Disampaikan dalam Pembekalan Pembelajaran Mikro


Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika
14 Januari 2019

1
 Etika Profesi Guru
 Kode etik guru Indonesia (KEGI)
 Tugas pokok & fungsi guru
 Peran & fungsi guru
 Standar kompetensi guru
 Pengembangan Keprofesionalan Guru

2
Teacher
is
the heart
of education quality

3
ETIKA PROFESI GURU

4
5 Pengertian Etika

 Kata etik (etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) 


karakter, watak kesusilaan atau adat.
 Sebagai suatu subyek (individu atau kelompok) untuk menilai tindakan
 salah atau benar, buruk atau baik.
 Etika (KKBI):
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan/ masyarakat.

 Etika  [nilai] [norma] [situasi] [obyek]


6 Prinsip Etika

 Prinsip Keindahan  etika manusia berkaitan dengan nilainilai keindahan.


 Prinsip Persamaan hakekat manusia menghendaki adanya persamaan
antara manusia satu dengan yang lain.
 Prinsip Kebaikan  segala sesuatu yang menimbulkan pujian. Manusia
kebaikan tatanan sosial, ilmu pengetahuan, agama dll.
 Prinsip Keadilan  adanya kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan
kepada setiap orang apa yang semestinya.
 Prinsip Kebebasan, menginginkan keleluasaan bertindak berdasarkan pilihan.
 Prinsip Kebenaran, segala sesuatu harus dapat dibuktikan kebenarannya.
KONSEP DASAR ETIKA GURU

Etika adalah pedoman dalam bersikap


dan berperilaku yang didalamnya berisi
garis besar nilai moral dan norma yang
mencerminkan masyarakat kampus yang
ilmiah, edukatif, kreatif, santun dan
bermartabat.
Pembentukan sikap, kepribadian, moral,
dan karakter sosok seorang guru/pendidik
harus dimulai sejak mahasiswa calon
guru/pendidik memasuki dunia
pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
8 Profesi vs Profesional

Profesi Profesional
 Mengandalkan keterampilan  Orang yang tahu akan
atau keahlian khusus. keahlian dan
 Dilaksanakan keterampilannya.
sebagai pekerjaan atau  Meluangkan seluruh waktunya
kegiatan utama. untuk pekerjaan atau
 Dilaksanakan sebagai sumber kegiatannya itu.
utama nafkah hidup.  Bangga akan pekerjaannya.
 Dilaksanakan dengan
keterlibatan pribadi yang
mendalam.
Profesi–Profesional - Profesionalisme
10 Ciri Profesi

1. Adanya pengetahuan khusus  keahlian dan keterampilan ini dimiliki


diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-
tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Setiap pelaku profesi
kegiatannya berlandaskan pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan
berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya,
5. Para Profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

ETIKA PROFESI
Dr. Istanto W. Djatmiko
11 Syarat Profesional

 Komitmen tinggi.
 Tanggungjawab.
 Berpikir sistematis.
 Penguasaan materi.
 Menjadi bagian dari masyarakat profesi.
12 Profesionalisme

 Profesionalisme  sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu


dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya melekat atau dilakukan oleh seorang
profesional.
 Profesionalisme  tingkah laku, kepakaran atau kualitas dari seseorang yang
profesional.

ETIKA PROFESI
Dr. Istanto W. Djatmiko
13 Ciri Profesionalisme

1. Menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga dituntut untuk
selalu mencari peningkatan mutu.
2. Memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui
pengalaman dan kebiasaan.
3. Menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai
hasil tercapai.
4. Memerlukan integritas tinggi yang tidak terpengaruh oleh “keadaan terpaksa” atau
godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan.
14

ETIKA PROFESI GURU


Etika: UMUM

 Memiliki sikap jujur, optimis, kreatif, rasional,


mampu berfikir kritis, rendah hati, demokratis,
sopan, mengutamakan kejujuran akademik,
menghargai waktu, dan terbuka terhadap
perkembangan ipteks
 Mampu merancang, melaksanakan, dan
menyelesaikan studi dengan baik.
 Mampu menciptakan kehidupan kampus yang
aman, nyaman, bersih, tertib, dan kondusif
 Mampu bertanggungjawab secara moral,
spiritual, dan sosial untuk mengamalkan ipteks
Etika: KHUSUS

 Berpakaian rapi, bersih, sopan, serasi sesuai


dengan konteks keperluan
 Bergaul, bertegur sapa, dan bertutur kata
dengan sopan, wajar, simpatik, edukatif,
bermakna sesuai dengan norma moral yang
berlaku
 Mengembangkan iklim penciptaan karya
ipteks yang mencerminkan kejernihan hati
nurani, bernuansa pengabdian pada Tuhan
YME, dan mendorong pada kualitas hidup
kemanusiaan.
ETIKA PROFESI

 memiliki kepribadian yang tangguh yang bercirikan


bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, kreatif, mandiri.
 memiliki wawasan kependidikan, psikologi, budaya
peserta didik dan lingkungan.
 mampu melaksanakan praktik bimbingan dan
konseling secara professional.
 mampu memecahkan berbagai persoalan yang
menyangkut bimbingan konseling.
 mampu mengembangkan dan mempraktekkan kerja
sama dalam bidangnya dengan pihak terkait.
 memiliki wawasan psiko-sosial kependidikan dan
kemampuan memberdayakan warga belajar dalam
konteks lingkungannya.
 memiliki pengetahuan tentang hakikat, tujuan, prinsip
evaluasi pendidikan.
ETIKA PROFESI

 mampu menerapkan fungsi manajemen dan


kepemimpinan pendidikan dalam berbagai konteks.
 memiliki wawasan tentang filosofi, strategi dan prosedur
pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum
untuk berbagai konteks.
 memiliki wawasan yang luas tentang teknologi
pembelajaran.
 mampu menerapkan berbagai prinsip teknologi
pembelajaran dalam berbagai konteks.
 mampu memecahkan masalah pendidikan melalui
teknologi pembelajaran.
 mampu mengembangkan dan mempraktikkan kerja
sama dalam bidangnya dengan pihak terkait.
19

Kode Etik Guru


20 Guru sebagai Profesi

Hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau janji


terbuka  mengandung norma-norma atau nilai-nilai etik.
Profesi mengandung unsur pengabdian  Sebagai
profesi bukan bermaksud untuk mencari keuntungan bagi
dirinya sendiri, baik dalam arti ekonomis maupun dalam arti
psikis, tetapi untuk pengabdian kepada masyarakat.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan 
menuntut keahlian, pengetahuan, dan keterampilan tertentu
pula. Profesi telah tersirat adanya suatu keharusan kompetensi
agar profesi itu berfungsi dengan sebaik-baiknya.
KODE ETIK GURU INDONESIA
21 (KEGI)
(Berdasarkan Kongres Guru XVI – 1989)
22 KEGI – 2013
Kode etik guru yang mulai ditegakkan pada 2013,
berisi 70 panduan etika dan norma bagi guru dalam menjalankan
profesinya sebagai pendidik.

Panduan tujuh hubungan guru dengan:


1. orang tua/wali murid,
2. masyarakat,
3. sekolah dan rekan sejawat,
4. profesinya,
5. organisasi profesi guru,
6. pemerintah.
23 TUJUAN KODE ETIK

 Menjunjung tinggi martabat profesi.


 Untuk menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggotanya.
 Pedoman berperilaku.
 Untuk meningkatkan pengabdian para
anggota profesi.
 Untuk meningkatkan mutu profesi.
 Untuk meningkatkan mutu organisasi
profesi.
24
MENGAPA DIPERLUKAN
KODE ETIK
 Untuk melindungi pekerjaan sesuai ketentuan
berdasar undang-undang yang berlaku
 Untuk mengontrol terjadinya
ketidakpuasan/sengketa dari para pelaksana
 Untuk menghindari praktisi di masyarakat,
terutama kasus penyimpangan tindakan
 Melindungi anggota masyarakat dari praktik
yang menyimpang dari ketentuan yg berlaku
TUGAS POKOK & FUNGSI (TUPOKSI)
GURU

25
TUGAS POKOK GURU
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
Mendidik
hidup dan kehidupan

meneruskan dan mengembangkan ilmu


Profesi Mengajar
pengetahuan dan teknologi

Mengembangkan keterampilan- keterampilan &


Melatih
penerapannya

Menjadi orangtua kedua

Tugas Pokok Guru Kemanusiaan Transformasi diri

Autoidentifikasi

Mendidik & mengajar masyarakat mnejadi


warganegara yang bermoral Pancasila
Kemasyarakatan

Mencerdaskan bangsa Indonesia

26
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN

GURU DOSEN

Kedudukan: Kedudukan:

Sebagai tenaga profesional pada Sebagai tenaga profesional pada


jenjang pendidikan dasar pendidikan Tujuan: jenjang pendidikan tinggi, yang
menengah, dan pendidikan anak usia dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
dini pada jalur pendidikan formal, yang
berkembangnya potensi peserta
dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
didik agar menjadi manusia yang
Fungsi:
beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak • meningkatkan martabat dan peran
mulia, sehat, berilmu, cakap, dosen sebagai agen pembelajaran,
Fungsi:
kreatif, mandiri, serta menjadi pengembang ilmu pengetahuan,
• meningkatkan martabat dan peran warga negara yang demokratis teknologi, dan seni, serta pengabdi
guru sebagai agen pembelajaran, dan bertanggung jawab. kepada masyarakat berfungsi untuk
meningkatkan
• meningkatkan mutu pendidikan
nasional. • mutu pendidikan nasional.
27
PRINSIP PROFESIONALITAS
Guru  pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan
prinsip sebagai berikut:

 Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme,


 Memiliki komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi,
tanggung jawab,
 Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai
dengan prestasi kerja,
 Memiliki jaminan perlindungan hukum,
 Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas
keprofesionalan guru.

28
FUNGSI & PERAN GURU
MENURUT UNDANG UNDANG NO. 20 TAHUN 2003 DAN UNDANG UNDANG NO. 14 TAHUN 2005
PERAN GURU ADALAH SEBAGAI PENDIDIK, PENGAJAR, PEMBIMBING, PENGAR AH, PELATIH,
PENILAI DAN PENGEVALUASI DARI PESERTA DIDIK.

 Guru Sebagai Pendidik  guru harus mempunyai standar kualitas pribadi tertentu, yang
mencakup tanggungjawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
 Guru Sebagai Pengajar  membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari
sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang
dipelajari.
 Guru Sebagai Pembimbing  diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggungjawab.
 Guru Sebagai Pengarah  harus mampu mengantarkan peserta didik dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi, mengarahkan dalam mengambil suatu keputusan dan m enemukan jati
dirinya.
 Guru Sebagai Pelatih  melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai
dengan potensi masing-masing.
 Guru Sebagai Penilai  guru perlu memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang memadai
dalam teknik evaluasi

29
30
UU NO. 14/2005 (UUGD)
 Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
 Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan
cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
sebagai agen pembelajaran.

31
GURU SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL

berarti
Pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh
seseorang yang mempunyai kualifikasi
akademik, kompetensi, dan sertifikat
pendidik sesuai dengan persyaratan
untuk setiap jenis dan pendidikan tertentu

32
SYARAT MENJADI GURU

Guru wajib memiliki:


 Kualifikasi akademik
 Kompetensi
 Sertifikat pendidik
 Sehat jasmani & rohani
 Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional

33
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi

Memiliki Diperoleh melalui pendidikan tinggi


Kualifikasi program S1 atau D4
Akademik
Pedagogik: Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kepribadian: Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan


G berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

U Profesional: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan


mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar
Memiliki kompetensi.
R WAJIB Kompetensi
Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi

U dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Sertifikasi Pendidik diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang memiliki program


pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi yang ditunjuk oleh Pemerintah.
Pemerintah dan Pemda wajib menyediakan anggaran utk peningkatan kualifikasi
Memiliki akademik & sertfikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan
Sertifikat pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda, dan masyarakat
Pendidik

34
KOMPETENSI PERSONAL

1. Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,


dewasa, arif, dan berwibawa.
2. Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia
yang menjadi teladan bagi peserta didik.
3. Selalu berperilaku sebagai pendidik profesional.
4. Mengembangkan diri secara terus menerus sebagai pendidik
profesional.
5. Mampu menilai kinerja sendiri yang dikaitkan dengan pencapaian
tujuan utuh pendidikan (Bidang keahlian).

35
KOMPETENSI PROFESIONAL
1. Adaptif (Relevan dengan bidang keahlian)
2. Produktif (Sesuai dengan bidang keahlian)

Kemampuan guru dalam pengetahuan isi (content knowledge) 


penguasaan:
1. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok mata
pelajaran yang diampu
2. Konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni
yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan
program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok mata
pelajaran yang diampu

36
KOMPETENSI PEDAGOGIK

1. Mampu memutuskan mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana


(Bidang Keahlian) mendukung tujuan pengajaran, dan bagaimana
memilih jenis-jenis (Bidang Keahlian) yang sesuai untuk keperluan
belajar siswa.
2. Mampu mengembangkan potensi peserta didik.
3. Menguasai prinsip-prinsip dasar pembelajaran berbasis (Bidang
Keahlian).
4. Mengembangkan kurikulum (Bidang Keahlian) yang mendorong
keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
5. Merancang pembelajaran (Bidang Keahlian) yang mendidik.
6. Melaksanakan pembelajaran (Bidang Keahlian) yang mendidik.
7. Menilai proses dan hasil pembelajaran (Bidang Keahlian) yang
mengacu pada tujuan utuh pendidikan.

37
KOMPETENSI SOSIAL

1. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang


tua peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat
sebagai stakeholders dari layanan ahlinya.
2. Berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan
(Bidang Keahlian) di sekolah dan masyarakat.
3. Berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan
(Bidang Keahlian) di tingkat lokal, regional, dan
nasional.
4. Mampu memanfaatkan (Bidang Keahlian) untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri

38
Kompetensi Guru Kejuruan/Vokasional
 PERSONAL
Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia yang
menjadi teladan bagi peserta didik.

 PROFESIONAL
Kemampuan penguasaan materi pembelajaran (Bidang Keahlian) secara luas dan mendalam
yang memungkinkan guru dapat membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

 PEDAGOGIK
Kemampuan mengelola peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta
didik berbasis (Bidang Keahlian) untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

 SOSIAL
Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar terhadap perkembangan (Bidang Keahlian)

39
PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GURU

40
APAKAH PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN (PROFESSIONAL
DEVELOPMENT) ITU?

Bakal Calon
Calon Guru Guru
Guru

Pre service education In service education Professional development


P3GT/MGMP/Asosiasi
LPTK / Ex. IKIP PPG
Profesi/Mandiri

Professional development refers to skills and knowledge attained for both


personal development and career advancement. Individuals may participate in
professional development because of an interest in lifelong learning, a sense of
moral obligation, to maintain and improve professional competence, enhance
career progression, keep abreast of new technology and practice.
(Wikipedia, 2009).
Karya teknologi tepat guna
Karya seni
Pengembangan alat pelajaran
Diklat fungsional
Penyusunan standar
In house training Pembuatan laporan
Forum ilmiah

Pemakalah
Penelitian
Membuat bahan ajar
Membuat artikel ilmiah

Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (CPD)


TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

43

Вам также может понравиться