Вы находитесь на странице: 1из 20

KELOMPOK 2

ALPIAN CANDRAWASIH
AMIN SHOLIKAH
AMRU MIRDANDA
ARIFA P. RAGILIA
ARIMBI WIJAYA KUSUMA
ARSTIN YANTI
ALEX IYAI
RIWAYAT HIDUP
• Lahir di Reading Pennysylvia, 1 September
1909
• Lulus dari program Diploma Keperawatan di
Pottstown pada tahun 1931
• Lulus BA dari Bennington College bidang
interpersonal Psychology pada tahun 1943
• Lulus MA di keperawatan psikiatri dari
Universitas colombia New York pada tahun
1947
• Doktor Pendidikan dalam bidang
pengembangan kurikulum 1953
• Profesor emeritus dari universitas Rutgers
• Memulai program pasca sarjana muda dalam
keperawatan
• Menerbitkan buku “hubungan interpersonal
dalam keperawatan” pada tahun 1952
• 1968 : interpersonal teknik inti dari
keperawatan jiwa
• Bekerja sebagai direktur eksekutif dan
presiden persatuan perawat Amerika
• Bekerja dengan WHO, Lembaga Nasional
Kesehatan Jiwa, dan kesatuan keperawatan
• Sebagai konsultan keperawatan bagi Negara-
negara asing dan bagian bedah umum
angkatan udara US
• Meninggal pada 7 Maret 1999 di Sherman
Oaks, California
KONSEP UTAMA

Peplau mendefinisikan manusia sebagai


organisme yang “berusaha dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
dihasilkan oleh kebutuhan”.
Klien adalah seorang individu yang dirasakan.
Kesehatan didefinisikan sebagai “simbol
kata yang menyisaratkan gerakan maju
kepribadian dan proses manusia lainnya yang
sedang berlangsung ke arah kreatif, konstruktif,
produktif, personal, dan masyarakat hidup.
TEORI KEPERAWATAN
HILDEGARD PEPLAU
Model konsep dan teori keperawatan yang
dijelaskan pleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen
sentral yaitu:
1. Klien
2. Perawat
3. Sumber kesulitan
4. Proses interpersonal
1. Klien
Sistem yang berkembang dari karakteristik
biokimia, fisologis, interpersonal dan kebutuhan
serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya
dan mengintergrasikan belajar pengalaman.
Klien adalah subyek yang langsung dipengaruhi
oleh adanya proses interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan
proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini
berarti dalam hubungannya dengan pasien,
perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik,
pengganti, pemimpin dan konselor sesuai
dengan fase proses interpersonal.
Peran Perawat
1) Mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan
yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas
dasar kemitraan.
2) Nara sumber, memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih
luas sehingga perawat harus memberikan informasi
yang akurat, jelas dan rasional.
3) Pendidik, perawat berupaya memberikan
pendidikan, pelatihan, dan bimbingan kpd
klien/keluarga.
4) Kepemimpinan, perawat harus mampu
memimpin klien/keluarga untuk memecahkan
masalah melalui proses kerjasama dan partisipasi.
5) Pengasuh pengganti, perawat merupakan
individu yang dipercaya klien berperan sebagai
orang tua atau tokoh masyarakat untuk membantu
kebutuhannya.
6) Konselor, perawat harus memberikan bimbingan
terhadap masalah klien sehingga pemecahan
masalah akan mudah dilakukan.
3. Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh
kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersoanal yang lalu dengan yang sekarang.
Ansietas terjadi bila komunikasi dgn orang lain
mengancam keamanan psikologi dan biologi
individu. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat
ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat
harus mengkaji tingkat ansietas klien.
4. Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal menurut Peplau
mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
1. Manusia atau individu yang dipandang sebagai
suatu organisme yang berjuang dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan.
2. Masyarakat atau lingkungan budaya dan adat
istiadat merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
3. Kesehatan didefinisikan sebagai
perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan yang berkesinambungan kearah
kehidupan yang keatif, konstruktif dan produktif.
4. Keperawatan dipandang sebagai proses
interpersonal yang bermakna. Proses
interpersonal merupakan materina force dan
alat edukatif yang baik bagi perawat maupun
klien.
Proses interpersonal anatara P-K memiliki
4 tahap diantaranya:
1. Tahap orientasi, pada tahap ini P-K melakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan
dan terjadi proses pengumpulan data.
2. Tahap Identifikasi, terjadi ketika perawat
menfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan.
3. Tahap eksplorasi, perawat membantu klien
dalam memberikan gambaran kondisi klien dan
seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
4. Tahap resolusi, perawat berusaha untuk
secara perlahan kpd klien untuk membebaskan
diri dari ketergantungan kepada tenaga
kesehatan dan menggunakan kemampuan yg
dimilikinya agar mampu menjalankan secara
mandiri.
THANK YOU

Вам также может понравиться