Вы находитесь на странице: 1из 21

Kimia Anorganik II

”Golongan V B”
Addaska Wahyu Riangga
41204720117001
Diah Dwi Alfianti
41204720117020
Rahmadani Bakti Prayoga
41204720117047
Riafinola Ifanisari
4124720117053
Vanadium ditemukan pada tahun 1830 oleh Sefstrom, yang
menamakan unsur itu untuk memuliakan dewi Skandinavia, Vanadis, karena
aneka warna senyawa yang dimilikinya. Vanadium ditemukan dalam 65
mineral yang berbeda, diantaranya karnott, roskolit,vanadinit, dan patronit
yang merupakan sumber logam yang sangat penting.
Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga
terdapat dalam minyak mentah sebagai senyawa kompleks organik. Vanadium
juga ditemukan sedikit dalam batuan meteor.
 Nomor atom : 23
 Massa atom : 50,9414
g/mol
 Elektronegativitas : 1,6
 Densitas : 6,1 g/cm pada
20⁰C
 Titik Lebur : 1910⁰C
 Titik Didih : 3407⁰C
 Radius Vanderwaals :
0,134 nm
 Isotop : 5
 Vanadium adalah unsur langka,
lunak, dan berwana abu-abu
putih ditemukan dalam
mineral.
 Vanadium tahan terhadap
korosi.
 Vanadium terbentuk pada
endapan mengandung karbon.
 Vanadium umumnya terdapat
di sebagian besar tanah dalam
jumlah bervariasi dan diserap
oleh tanaman.
 Dalam biologi, atom vanadium
merupakan komponen penting
beberapa enzim, terutama
nitrogenase Vanadium yang
digunakan oleh beberapa
mikroorganisme nitrogen.
 Reaksi Vanadium dengan udara
Logam Vanadium bereaksi dengan O2 berlebih dengan pemanasan untuk membentuk Vanadium Oksida (V2O5)
4V (s) + 5O2 (g) -> V2O5 (s) kuning oranye
 Reaksi Vanadium dengan air
Permukaan logam vanadium dilindungi oeh lapisan oksida dan tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal
V(s) + H2O (g)
 Reaksi Vanadium dengan Halogen
Vanadium bereaksi dengan fluorin, F2 dengan pemanasan untuk membentuk Vanadium Fluoride.
2V (s) + 5F2 (g) -> 2VF5 (l)
 Reaksi Vanadium dengan asam
Vanadium tidak bereaksi dengan asam
V (s) + H+ (aq)
 Reaksi Vanadium dengan basa
Logam Vanadium tidak bereaksi dengan basa karena tahan terhadap serangan alkali cair.
V (s) + OH- (aq)
 Sebagian besar Vanadium (sekitar
80%) digunakan sebagai
ferrovanadium atau sebagai aditif
baja.
 Campuran Vanadium dengan
Aluminium dan Titanium digunakan
dalam mesin jet dan rangka pesawat.
 Paduan Vanadium dengan baja
digunakan dalam as roda, poros
engkol, roda gigi, komponen penting
lainnya.
 Paduan Vanadium juga digunakan
dalam reaktor nuklir karena logam ini
memiliki kemampuan penyerapan
neutron yang rendah.
 Vanadium Oksida (V2O5) digunakan
sebagai katalis dalam pembuatan
asam sulfat dan anhidrida maleat
serta dalam pembuatan keramik.
 Unsur ini juga ditambahkan ke kaca
untuk menghasilkan warna hijau atau
biru. Kaca yang dilapisi dengan
Vanadium dioksida (VO2) dapat
memblokir radiasi infra merah pada
suhu tertentu.
Dampak bagi Lingkungan :
 Vanadium busa terakumulasi pada kerang dan kepiting sehingga
menyebabkan konsentrasi hingga 105-106 kali lebih besar
daripada konsentrasi yang ditemukan dalam air laut.
 Vanadium menyebabkan penghambatan enzim tertentu pada
hewan sehingga berdampak secara neurologis.
 Tes laboratorium pada hewan uji menunjukkan bahwa Vanadium
menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi hewan jantan
dan terakumulasi pada plasenta hewan betina.
 Vanadium bisa pula memicu perubahan DNA dalam beberapa
kasus, tetapi sampai menyebabkan kanker pada hewan.

Dampak bagi Kesehatan :


 Secara umum Vanadium tidak berbahaya tetapi apabila
terpapar dengan debu Vanadium berpotensi mengalami
iritasi mata, hidung, dan tenggorokan parah.
 Vanadium dapat mempengaruhi kesehatan ketika
diserap dalam jumlah terlalu tinggi.
 Vanadium elemental dapat teroksidasi menjadi
Vanadium pentoksida selama proses/ bentuk pentoksida
lebih beracun daripada bentuk elemental. Paparan
kronis pada debu dan asap Vanadium pentoksida dapat
menyebabkan ititasi parah pada mata, kulit, saluran
pernapasan atas, radang trakea dan bronkus, edema
paru, dan keracunan sistematik
Ditemukan paada tahun 1864 oleh Bloomstrand yang
mereduksi garam Niobium klorida dengan proses pemanasan
dengan menggunakan hidrogen dari atmosfer. Unsur ini
ditemukan dalam mineral Niobit (atau kolumbit), Niobit-tantalit,
paroklor dan euksenit. Niobiium dengan kadar tinggi ditemukan
bergabung bersama karbonit (batuan karbon-silikat), sebagai salah
satu komponen penyusun paroklor. Bijih kaya Niobium ditemukan
di daerah Kanada, Brazil,Nigeria,Zaire, dan di Rusia.
 Nomor atom : 41
 Massa atom : 92,91 g/mol
 Elektronegativitas : tidak diketahui
 Kepadatan : 8,4 g/cm3 pada 20 ⁰C
 Titik Lebur : 2410 ⁰C
 Titik Didih : 5100 ⁰C
 Radius Vandewaals : 0,143 nm
 Radius ionik : 0,070 nm (+5) ; 0,069
nm (+4)
 Isotop : 14
 Energi ionisasi pertama : 652
kJ/mol
 Niobium adalah logam langka,
lunak, bisa ditempa, dan berwarna
putih abu-abu.
 Niobium mudah bereaksi dengan
oksigen, karbon, halogen, nitrogen,
dan sulfur bahkan pada suhu
ruang.
 Logam ini inert terhadap asam,
bahkan aqua regia pada suhu
kamar, tetapi beraksi dengan
panas, asam pekat, dan terutama
oleh basa dan oksidator.
 Niobium ditambang terutama dari
mineral columbite yang
sebelumnya dikenal sebagai
Colombium (Cb).
 Reaksi dengan air
Niobium tidak bereaksi dengan air
dan udara pada kondisi normal,
karena permukaan logamnya telah
dilapisi oleh lapisan oksida.

 Reaksi dengan oksigen


Nb (s) + O2 (g) -> NbO2(s)

 Reaksi dengan halogen


2Nb (s) + 5F2 (g) -> 2NbF5 (s)
2Nb (s) + 5Cl2 -> 2NbCl5 (s)
2Nb (s) + 5Br2 -> 2NbBr5 (s)
2Nb (s) + 5I2 -> 2NbI5 (s)

 Reaksi dengan karbon


Nb (s) + C (s) -> NbC (s)
 Niobium digunakan dalam
pengelasan menstabilkan baja
tahan karat.
 Niobium bersifat superkonduktif,
bahkan magnet superkonduktif
telah dibuat dengan kawat Nb-Zr,
yang menahan
superkonduktivitasnya dalam
medan magnet yang kuat.
 Niobium juga umum digunakan
perhiasan wanita.
 Niobium karbida digunakan dalam
alat pemotong.
 Paduan Niobium digunakan pula
dalam bedah implan karena tidak
bereaksi dengan jaringan manusia.
Dampak bagi Lingkungan :
 Pada hewan laboratorium,
menghirup Niobium nitrida dan/atau
pentoksida menyebabkan parut pada
paru-paru tingkatan paparan 40
mg/m3.

Dampak bagi Kesehatan :


 Niobium dan senyawanya mungkin
beracun (debu Niobium
menyebabkan iritasi mata dan kulit)
 Ketika tergitup, Niobium tinggal
terutama di paru-paru dan tulang
yang mungkin mengganggu kinerja
kalsium sebagai aktivator sistem
enzim
Ditemukan oleh Ekeberg pada tahun 1802, tetapi banyak
ahli kimia yang menduga Niobium dan Tantalum adalah sama
sehingga Rowe membedakannya ada tahun 1844, dan
Marignac (tahun 1866), menunjukkan bahwa asam niobat dan
tantalat adalah dua asam yang berbeda. Unsur ini baru
didapatkan murni dan bisa ditempa untuk pertama kalinya
oleh Von Bolton pada tahun 1903. tantalum terutama
ditemukan dalam mineral kolumbit-tantalit.
Bijih tantalum ditemukan di Australia, brazil, Mozanbique,
Thailand, Portugal, Nigeria, Zaire, dan Kanada.
 Fasa : Solid
 Massa Jenis : 16,69 g/cm3
 Titik Lebur : 3017 ⁰C
 Titik Didih : 5731 ⁰C
 Kalor Peleburan : 36,57 kJ/mol
 Kalor Penguapan : 732,8 kJ/mol
 Kapasitas Kalor : 25.36 J/mol.K
 Elektronegativitas : 1,5
 Pembenahan Magnetik :
paramagnetik
 Tantalum adalah logam keras,
berat dan berwarna abu-abbu
 Tantalum bisa ditempa dan bisa
dibentuk menjadi kawat halus.
 Tantalum nyaris tak dapat
dilarutkan secara kimiawi pada
suhu dibawah 150 ⁰C
 Tantalum memiliki kemampuan
gettering (mengumpulkan
pengotor pada satu lapisan
strukturnya) pada suhu tinggi,
lapisan oksida tantalum sangat
satabil, sedikit dirlrktrik yang baik.
 Tantalum digunakan untuk
membuat kapasitor elektrolitik.
 Tantalum oksida digunakan untuk
membuat kaca khusus dengan
indeksi bias yang tinggi untuk lensa
kamera.
 Tantalum digunakan dalam
pembuatan alat-alat bedah.
 Digunakan dalam pembuatan anak
timbangan dalam laboratorium.
 Digunakan dalam pembuatan
komponen mesin jet.
 Pembuatan peralatan karbit yang
terbuat dari logam.
 Dalam pembuatan lensa kamera.
Ditemukan oleh Albert
Ghiorso pada tahun 1970. dubnium
merupakan unsur logam transisi
golongan V yang dibuat mmelalui
fusi nuklir. Karena inti atom
Dubnium sangat besar maka
Dubnium merupakan unsur yang
tidak stabil dan dapat segera
meluruh ketuika terbentuk.
 Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur
amerisium dengan atom-atom neon, dan menghhasilkan
isotop-isotop dubnium, dengan cepat meluruh dengan
memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
 Senyawa yang dapat terbentuk misalnya :
a) Db2O5 (Dubnium pentoksida)
b) DbX5 (Dubnium halida)
c) Senyawa kompleks

*Keterangan lain tentang unsur Dubnium belum diketahui secara pasti*

Вам также может понравиться