Вы находитесь на странице: 1из 14

ADAT ISTIADAT

MASYARAKAT
DAERAH ALIRAN SUNGAI
(DAS) KAMPAR
(BALIMAU KASAI DAN
BASIACUONG)
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT MELAYU
KELOMPOK 3

FANI AGUSTIANA WATI (1506111844)


NURNY SOFWAH SIFQIANI (1506114536)
DEVA ASMARANDANA (1506114950)
FINA RUSDAYANI (1506115322)
INTAN FERONIKA (1506115482)
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kabupaten Kampar merupakan
suatu daerah yang masih kental akan
adat istidat mereka. Mandi balimau
kasai merupakan salah satu adat turun
temurun dari nenek moyang masyarakat
kampar, yang mana adat ini masih
bertahan sampai sekarang. Selain mandi
balimau kasai ada juga adat basiacuong.
1.2. Tujuan Penulisan
Mengetahui adat istiadat, sosial
ekonomi masyarakat yang berada di
daerah alirah sungai Kampar
Mengetahui bagaimana cara
mempertahankan adat istiadat di
daerah aliran sungai Kampar
II. PEMBAHASAN

2.1. Adat Istiadat Daerah Aliran Sungai


(DAS) Kampar
2.1.1. Balimau Kasai
Balimau Kasai adalah sebuah upacara
tradisional yang istimewa bagi masyarakat
Kampar di Provinsi Riau untuk menyambut
bulan suci Ramadan. Acara ini biasanya
dilaksanakan sehari menjelang masuknya
bulan puasa.
Balimau, bermakna mandi dengan
menggunakan air yang dicampur jeruk
yang oleh masyarakat setempat disebut
limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah
jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas.

Kasai, yaitu wangi- wangian yang dipakai


saat berkeramas yaitu bahan alami seperti
beras, kunyit, daun pandan dan bunga
bungaan yang membuat wangi tubuh
2.1.2. Basiacuong
Berdasarkan Penuturan Hakim Datuok
Podo Malelo Ninik Mamak suku Piliong,
Basiacuong adalah tradisi lisan yang
dipakai dalam setiap upaca adat
masyarakat Kampar.
Basiacuong berisi tentang ungkapan
petatah-petitih, dan juga pantun yang
mempunyai makna filosofi. Makna filosofi
berguna bagi kehidupan masyarakat
Kampar
Orang yang pandai basiacuong dipandang
lebih baik oleh masyarakat, seorang penutur
basiacuong di dalam dirinya sudah tertanam nilai-
nilai filosofi luhur sesuai alur yang patut dan
sesuai dengan nilai dan norma.

Basiacuong digunakan oleh ninik mamak


Kampar dalam berbagai peristiwa adat atau pun
tidak, seperti membuka Undiong “Runding” saat
pernikahan, makan bejambau, pengukuhan adat,
kenduri, pemberian nama anak, khitanan dan
lainnya .
CONTOH BASIACUONG :

O….. Tuok paduko…. Yo


Assalamu’alaikum madok kadatuok
Ghabak di ulu tuok tandokan ujan
Cewang dilangik tando kan pane
Dek adat kumpai tuok biaso baghayun
Kiambang kan biaso nye datuok
baghanyuik
2.2. SISTEM UNTUK MEMPERTAHANKAN
ADAT ISTIADAT

2.2.1. Balimau Kasai :


Mengembalikan niat awal balimau kasai
untuk mensucikan diri sebelum memasuki
bulan suci Ramadhan.
Memisahkan tempat mandi pria dan wanita.
Mengganti musik iringan dari lagu dangdut
menjadi lagu-lagu religi.
Tidak menjadikan tradisi balimau kasai
sebagai ajang mencari jodoh.
2.2.2. Basiacuong
Mempertahankan basiacuong dengan
mengajar dan melakukan pembinaan kepada
generasi pemuda untuk meneruskan tradisi
basiacuong.
Upaya yang dilakukan oleh Lembaga Adat
dalam mempertahankan eksistensi basiacuong
dengan sekali enam bulan yang dipanggil Datuok
Ulak dari suku putopang mengundang para Mamak
Kampung atau bawannya untuk pertemuan ke
balai-balai dengan tujuan mengulang-ulang
basaicuong.
III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Balimau kasai adalah upacara tradisional sebagai
ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan
puasa dan merupakan simbol penyucian dan
pembersihan diri.
Basiacuong adalah tradisi lisan berisi tentang
ungkapan petatah-petitih, dan juga pantun yang
mempunyai makna filosofi dalam setiap acara adat
masyarakat melayu Kampar.
3.2. Saran
Sebaiknya adat istiadat balimau kasai
dan basiacuong terus dilestarikan sebagai
budaya masyarakat daerah aliran sungai
(DAS) dan pelaksanaannya dikembalikan
sesuai yang seharusnya, tidak melenceng
dari ajaran Islam.
TERIMAKASIH

SAMA-SAMA

Вам также может понравиться