Вы находитесь на странице: 1из 47

KONSEP DASAR GAWAT

DARURAT
H. ABDUL KADIR HASAN, SST, M.Kes
A. Pendahuluan
• Indonesia merupakan suatu negara yg terletak
dalam pertemuan 5 lempeng dunia, selain itu
Indonesia jg terletak direntetan gunung berapi
mulai dari aceh hingga maluku.
• Bencana yang pernah kita kenal ada dua
macam yaitu bencana bersifat umum
(menyangkut orang banyak) dan bencana yang
hanya terjadi pada satu atau beberapa org
saja atau sering kit sebut sebagai kecelakaan.
• Keputusan Menkes RI No: 0701/ YAN
MED/RSKS/GDE/VII/1991 tentang Pedoman
Gawat darurat .
• Pembukaan UUD 1945 meliputi kesehatan
badaniah, rohaniah, dan sosial dan bukan hny
keadaan ygbebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan.
• Menururt Survey Kesehatan rumah Tangga
(SKRT) 1986 dan 1991, kematian karena
jantung atau penyakit kardiovaskuler
merupakan penyebab kematian no 2 (dua)
sedangkan kematian karena kecelakaan
merupakan penyebab kematian no 4 (empat).
• Untuk itu dalam pelayanan unit gawat darurat
perlu CEPAT, TEPAT, TERAMPIL. TELITI, TENANG
• DOKTRIN “TIME SAVING IS LIFE SAVING”
waktu adalah Nyawa
• TEPAT, CERMAT, CEPAT RESPONSE TIME,
SURVIVAL RATE
• Prinsip umum penanganan penderita GADAR
adalah penilaian keadaan penderita yg cepat
dan penanganan yg tepat, disini harus selalu
diingat bahwa:
1. Kematian oleh sumbatan jalan nafas akan
lebih cepat dari pada ketidakmampuan
bernafas
2. Kematian oleh karena ketidakmampuan
bernafas akan lebih cepat daripada oelh
karena kehilangan darah
3. Kematian oleh karena kehilangan darah akan
lebih cepat daripada karena penyebab intra
kranial
• Kematian penderita GADAR akan terjadi
dalam waktu singkat (4-6 menit) bila terdpt
kerusakan pd sistem SSP, pernafasan,
kardiovaskuler dan hipoglikemia.
• Keberhasilan penanggulangan penderita
GADAR (PPGD) dlm mencegah kematian dan
cacat ditentukan oleh:
1. Kecepatan menemukan penderita GADAR
2. Kecepatan meminta pertolongan
3. kecepatan dan kualitas pertolongan yang
diberikan untuk menyelamatkannya.
a. Di tempat kejadian
b. Dalam perjalanan ke RS
c. Pertolongan selanjutnya scr mantap di
Puskesmas atau RS
 Untuk dpt menyelamatkan /mempertahankan
hidup dan mencegah cacat penderita, maka harus
mampu:
1. Cara meminta tolong
2. cara mengatasi henti jantung dan henti nafas
3. Cara menghentikan perdarahan
4. Cara memasang bidai
5. Cara transpotasi yang baik
B. Kriteria Pasien GADAR
1. Penderita GAWAT DARURAT adalah penderita yg
memerlukan pertolongan segera dan bila tidak
mendapat pertolongan segera dapat
mengancam jiwanya atau menimbulkan cacat
permanen.
2. Penderita TIDAK GAWAT dan DARURAT adalah
penderita yg tidak terancam jiwanya tetapi bila
tidak mendapat pertolongan segera akan
menimbulkan kecacatan atau kondisi yang
parah.
3. Penderita GAWAT dan tidak DARURAT adalah
penderita yang terancam jiwanya dan tidak
memerlukan pertolongan segera.
Ex pasien kanker dengan stadium lanjut
4. Penderita TIDAK GAWAT dan DARURAT adalah
penderita yg tidak terancam jiwanya tetapi bila
tidak mendapat pertolongan segera akan
menimbulkan kecacatan atau kondisi yang
parah.
,
5. Penderita DARURAT tidak GAWAT adalah
penderita akibat musibah yang datang tiba-
tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya.
Ex luka sayat dangkal
6. KECELAKAAN (Accident) adlh suatu kejadian
dmn terjadi interaksi berbagai faktor yg dtgnya
mendadak, tdk dikehendaki shgga
menimbulkan cedera (fisik, mental, sosial)
• Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan
menurut :
1. Tempat kejadian
a. Kecelakaan lalu lintas
b. Kecelakaan dilingkungan RT
c. Kecelakaan dilingkungan pekerjaan
d. Kecelakaan sekolah
e. Kecelakaan ditempat2 umum spt T4 rekreasi,
perbelanjaan, di arena olah raga dll
2. Mekanisme kejadian
- Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh
benda asing, tersengat, terbakar baik karena
efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan/traveling/transport time
b.Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu
bermain.
7. Cedera
• Masalah kesehatan yang di dapat/dialami sbg akibat
kecalakaan
8. Bencana
• Peristiwa atau rangkaian peristiwa yg disebabkan oleh
alam dan atau manusia yg mengakibatkan korban dan
penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan
lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum
serta menimbulkan gg thd kehidupan dan penghidupan
masyarakat dan pembangunan nasional yg
memerlukan pertolongan dan bantuan.
C. Sebab Kematian
1. 50 % gawat darurat meninggal dlm perjalanan ke
RS atau dirumah dan pada pasien trauma
- 50% meninggal pada saat kejadian atau
beberapa menit setelah kejadian.
2. 35% meninggal dlm 1-2 jam stlah
trauma/disebabkan:
- Trauma kpl berat (hematoma subdural atau
ekstradural)
- Trauma torak (hemathoraks atau lasrisasi hati)
- Fraktur femur atau pelvis dengan perdarahan massif
- Fraktur multiple dengan perdarahan
• Pencegahan kematian dilakukan pd 1-2 jam ini dimana
tindakan harus agresif. Angka kematian terutama
ditentukan pada fase ini.
3. 15% meninggal setelah beberapa hari atau minggu
karena:
- Gagal otak
-Gagal organ bahkan organ failure
- Sepsis
D. Tujuan Penanggulangan GADAR
• Keperawatan GADAR (Emergency Nursing)
adalah merupakan pelayanan keprawatan
yang komprehensif diberikan kepada pasien
dengan injuri akut atau sakit yang mengancam
kehidupan.
• Kegiatan pelayanan keperawatan
menunjukkan keahlian dalam pengkajian
pasien, setting prioritas, intervensi krisis, dan
pendidikan kesmas (Burrel et al,1997).
• Tujuan penanggulangan GADAR adalah:
1. Mencegah kematian dan cacat pada pasien
GADAR, sehingga dpat hidup dan berfungsi
kembali dalam masyarakat
2. Merujuk pasien GADAR melalui sistem
rujukan untuk memperoleh penanganan
yang lebih memadai.
3. Penanggulangan korban bencana.
E. Skema Penanggulangan Bencana
/kecelakaan

Org awam Polisi IGD ICU Bangsal

Korban
PraRS Amb Gadar RS Meninggal URM
• Melihat skema diatas maka nasib korban
tergantung pada:
1. kecepatan ditemukannya korban
2. Kecepatan Minta tolong
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan
E. Sistem Penanggulangan Pasien
Gawat Darurat
• Keadaan gadar dpt trjd pada siapa saja, kapan
saja, dan dimana saja, maka upaya
penanggulangan pasien GADAR menjadi
semakin kompleks.
• Untuk itu penanganan pasien GADAR harus
bersifat komprehensif, teintegrasi, dan dengan
cara pendekatan sistem.
F. Komponen system penanggulangan
pasien GADAR terdiri dari:
1. Komponen/fase deteksi
• Dimana sering tjd kecelakaan lalu lintas
• Buruknya kualitas helm, sepeda motor yg di
pakai
• Jarangnya org memakai “safety belt”
• Daerah bekerja di pabrik yg berbahaya
• T4 olah raga/t4 main anak yg tidak memenuhi
syarat
• Di daerah mana sering tjd tindak criminal
• Gedung umum mana yg rawan untk
rubuh/konstruksi tidak sesuai dgn kondisi
tanah
• Daerah mana yg rawan terjadi gempa
2. Komponen /fase supresi
• Perbaikan konstruksi jalan (engineering)
• Pengetatan peraturan lalu lintas
(enforcement)
• Perbaikan kualitas helm
• Pengetatan undang2 lalu lintas
• Pengetahuan peraturan keselamatan kerja
• Peningkatan patroli keamanan
• Membuat disaster mapping
3. Komponen/fase Pra RS
a. Akses
• Polisi (110)
• Pemadam kebakaran rescue (113)
• AGD (118)
• Untuk daerah rural dpt berupa : bedug,
kentongan, asap, radio komunikasi
(Orari/RAPI)
b. Komunikasi
• Pusat komunikasi (118)
• Pusat komunikasi ke RS
• Pusat komunikasi ke pusat instalasi lain
• Ambulan ke ambulan
• Ambulan ke RS
• Tugas pusat komunikasi
1. menerima permintaan tolong
2. Mengirim unit2 yang diperlukan
3. Memonitor/membimbing kegiatan
pertolongan
4. Memonitor kesiapan RS (UGD dan ICU)
5. Bertindak sbg ‘OUTSIDE COMMAND’ pada
penanggulangan bencana yg bekerjasama
dgn posko ‘ONSITE COMMAND’
6. Bekerjasama dengan instalasi terkait lain
3. Orang awam
• Meraka adalah org yg pertama yg menemukan
org sakit/mendapat musibah/trauma (Pramuka,
anak sekolah, guru, IRT, hansip)
• Untk dpt menyelamatkan/mempertahankan
hidup dan mencegah cacat penderita maka
mereka harus mampu :
1. Cara minta tolong
2. Cara menghidupkan org yg telah meninggal
(RJP tanpa alat)
3. Cara memasang balut atau bidai
4. Cara trasnportasi yang baik
. Orang awam terbagi 2
a. Golongan awam biasa, antara lain:
- Guru2 - Pelajar
- Pengemudi kendaraan bermotor
- Ibu2 Rumah tangga
- Petugas hotel, restoran, dll
b. Golongan awan khusus, antara lain:
- Polisi - Petugas DAMKAR
- Satpam/Hansip _ Petugas DLLAJR
- Petugas SAR - Pramuka/PMR
• Kemampuan penganggulangan Penderita GADAR
(Basic Life Support) yang harus dimiliki oleh orang
awam :
1. Cara meminta pertolongan
2. Resusitasi kardiopulmoner sederhana
3. Cara menghentikan perdarahan
4. Cara memasang balut/bidai
5. Cara transportasi penderita GADAR
• Kemapuan yang harus dimiliki oleh org awam
khusus antara lain:
1. Kemampuan penanggulangan penderita
GADAR spt org awam (Basic life Support)
ditambah
2. Kemampuan menanggulangi keadaan GADAR
sesuai bidang pekerjaannya
4. AMBULANCE GADAR 118
a. AGD (URBAN) harus mampu mencapai t4
kejadian 6-8 menit supaya dpt mencegah
kematian karena sumbatan jalan nafas, henti
nafas, henti jantung, perdarahan massif.
Untuk daerah Urban yg lalu lintasnya padat
diperlukan ambulance spd mtr GADAR 118 dmn
kemampuannya sama dgn AGD 118 hanya tdk
mempunyai tandu “Stretcher” tetapi dpt sampai
tujuan lebih cpt dari AGD 118 roda 4.
1. Melakukan PHCLS (Pre Hospital Cardiac Life
Support) dan PHTLS (Pre Hospital Trauma Life
Support) dan masalah GADAR lainnya
2. Berkomunikasi dgn pusat komunikasi, RS, dan
Ambulance lainnya
3. Melakukan trasnportasi penderita dari t4
kejadian ke RS atau dari RS ke RS
4. Menjadi RS lapangan dlm penganggulangan
bencana
b. AGD (RURAL) dapat dikembangkan oleh
Puskemas keliling menjadi AGD 118 rural.
Peralatan cukup dengan peratan dasar PPGD
(Orotracheal tube, suction, Oksigen, ambu bag
and mask, balut cepat dan infus, bidai
termasuk neck collar, long board, dan traksi
untuk disability)
4. Komponen/ Fase RS
• Pada fase RS semua Rs diakreditasi oleh
pemerintah dan profesi yang terkait menjadi
“Trauma Center” level I, II, III, IV,. Selain
perbedaan sarana yang mencolok adalah
perbedaan kemampuan sesuai dengan
kemampuan personilnya.
1. Trauma center level I adalah spesialis 4 bsr
ada dit4 24 jam (pusat GADAR, PGD I)
2. Trauma center level II: dokter jaga adalah dokter
umum (ACLS dan ATLS) (PGD II) spesialis datang
bersamaan dengan penderita
3. Trauma center level III: dokter jaga adalah dokter
umum (ACLS dan ATLS) (PGD III), sedangkan
spesialis datang 30 menit setelah dipanggil
4. Trauma center level IV: tidak ada spesialis yg ada
hanya dokter umum (ACLS dan ATLS) (PGD IV)
• Rs rujukan hrs mendapat pemberitahuan informasi
terlebih dahulu dari Dispatcher agar mempersiapkan
segala sesuatunya.
• Informasi yg diberikan meliputi data pribadi pasien,
kejadian, permasalahan, dan penangan pra RS yg sudah
dijalankan.
• Ketika ambulans tiba diRS rujukan, pasien harus
diserahterimakan kpd petugas UGD.
• Di dlm serah terima tsb petugas pra RS harus
memberikan laporan mengnenai kejadian,
permasalahan, penanganan ditempat kejadian dan
selama dalam perjalanan.
• Setelah serah terima maka tanggung jwb
kemudian beralih dari ptgs dari Pra RS ke ptgs
UGD untk penanganan selanjutnya.
• UGD merupakan pintu masuk RS untk pasien
GADAR, tempat resusitasi dan stabilisasi awal
selanjutnya pasien akan dirujuk ke kamar operasi,
ICU, atau ruang perawatan.
• Seandainya RS tdk mampu untk melakukan
tindakan lebih lanjut maka setelah stabil
penderita harus dirujuk ke RS dgn level lebih
tinggi.
5. Fase Pasca RS (post hospital care)
• Fase ini adalah periode dmn pasien/korban keluar
dari RS baik sembuh, cacat, atau hrs menjalani
perawatan lanjutan diRS atau melakukan kontrol
ke RS.
• Informasi mengenai pekembangan pasien stlh
perawatan di RS harus selalu dimonitor.
• Hal ini dpt dijadikan bahan evaluasi keberhasilan
SPGDT
• Selain itu pasien sebaiknya diberikan pendidikan
agar turut serta membantu menjalankan sistem
tsb.
5. Ambulance GADAR
KETERLAMBATAN PERTOLONGAN KEMUNGKINAN BERHASIL

1 menit 98 %

4 50 %

10 1%
• Keberhasilan pelayanan ini diukur dgn
kecepatan waktu tanggap/response time dari
mulai panggilan bantuan sampai dgn tiba
dilokasi kejadian.
• Waktu tanggap/response time ideal 4-6 menit
setelah panggilan bantuan sampai dgn
ambulans tiba dilokasi kejadian.
• Tipe ambulans berdasarkan jenisnya adalah:
1. Basic Ambulance
• Digunakan untk menangani penderita darurat yg
tidak memerlukan peralatan invasif/advance.
• Peralatan yg tersedia hny peralatan dasar untk
menyelamatkan jiwa penderita dilokasi kejadian
sampai dgn ke RS.
• BA hny dipergunakan pd pendrita yg sdh stabil
dan diperkirakan tdk akan timbul kegawatan
selama dalam perjalanan.
• Petugas yg mengoperasikan terdiri dari 2 org
perawat yg terlatih BLS, ekstrikasi dan
stabilisasi.
• Sebaliknya kedua org tsb bs mengemudi untk
menghemat personil.
• BA merupakan peralatan penanganan gawat
darurat yg tidak invasif.
2. Advance Ambulance
• Digunakan untk melakukan pertolongan terhadap
penderita gawat darurat yg kritis.
• Peralatan yg tersedia bisa digunakan untk
melakukan tindakan2 medis yg definitif/invasif
dan pemberian obat2an darurat.
• Petugas yg mengoperasikan yg paling
berpengalaman dlm penanganan dalam
penanganan pasien gawat dan kritis.
• Bila perlu salah satu dari ptgs tsb dokter GADAR
• Gawat artinya mengancam jiwa, sedangkan
Darurat adalah perlu mendapatkan
penanganan atau tindakan dengan segera
untuk menghilangkan ancaman nyawa korban.
• Kematian klinis dan kematian biologis.
• Kematian klinis adalah apabila seorang
penderita henti nafas dan henti jantung,
waktu 6-8 menit setelah terhentinya
ppernafasan dan system sirkulasi tubuh.
• Mati biologis adalah mulai terjadinya
kerusakan sel2 otak dan waktunya dimulai 6-8
menit setelah berhentinya system pernafasan
dan sirkulasi.

Вам также может понравиться