Вы находитесь на странице: 1из 8

SEL DARAH MERAH

(ERITROSIT)
PENGERTIAN
Bentuk sel darah merah (eritrosit) seperti
cakram/bikonkaf, tidak mempunyai inti,
ukurannya 0,007 mm, tidak bergerak
banyaknya ±4,5-5 juta/mm3, warnanya kuning
kemerah-merahan, sifatnya kenyal sehingga
dapat berubah bentuk sesuai dengan pembuluh
darah yang dilalui (Syaifuddin, 2011)
FUNGSI
• Sebagai penghantar O2 keseluruh tubuh
• Penentu golongan darah
• Menjaga system kekebalan tubuh
• Membantu pelebaran pembuluh darah
SIFAT-SIFAT SEL DARAH MERAH
• Normositik : sel yang ukurannya
normal
• Normokromil : sel dengan jumlah hemoglobin
yang normal
• Mikrositik : sel yang ukurannya kecil
• Makrositik : sel yang ukurannya
terlalu besar
• Hipokromik : sel yang jumlah terlalu
sedikit
PEMBENTUKAN ERITROSIT
Sel darah merah dibuat disumsum tulang. Pada proses pembentukan
diperlukan zat besi, vitamin B12, asam folat, dan rantai globin yang
merupakan senyawa protein berasal dari hemositoblas.
Hemositoblas mula-mula membentuk eritroblas basofil yang mulai
menyintesis hemoglobin menjadi eritroblas polikromatofilik yang
mengandung campuran zat basofilik dan hemoglobin merah.
Selanjutnya intisel menyusut, sedangkan inti sel dibentuk dalam
jumlah yang lebih banyak dan sel menjadi normoblas. Setelah
sitoplasma normoblas terisi dengan hemoglobin, inti menjadi sangat
kecil dan dibuang pada waktu yang sama dengan reticulum
endoplasma direabsorpsi. Sel retikulosit masuk dalam kapiler darah
melalui pori-pori membrane. Reticulum endoplasma yang tersisa
dalam retikulosit terus menghasilkan hemoglobin dalam jumlah
kecil selama 1-2 hari. Setelah reticulum diabsorpsi semuanya, sel ini
menjadi eritrosit yang matang
PENGHANCURAN ERITROSIT
Untuk proses pematangan sel eritrosit
diperlukan homon eritropoietin yang dibuat
oleh ginjal. Umur peredaran darah sekitar 105-
120 hari, kemudian eritrosit dihancurkan di
organ limpa. Pada proses penghancuran akan
dilepas zat besi dan pigmen bilirubin. Zat besi
digunakan di dalam hati akan mengalami
proses konjugasi kimiawi menjadi pigmen
empedu, dan keluar bersama cairan empedu ke
dalam usus.
KELEBIHAN ERITROSIT
Normal eritrosit menurut Joyce M. Black, 5.500.000 sel/mm3. Jika
kondisi sel darah merah berlebih dapat menyebabkan pada
pembuluh darah. Biasanya terjadi gangguan:
• Deep Vein Trombosit (DVT)
• Suatu penyakit yang terjadi ketika terdapat gumpalan darah di
pembuluh dara vena
• Stroke
• Terjadi ketika pasukan darah ke otak terganggu penyumbatan
pecahnya pembuluh darah
• Serangan jantung
• Terjadi ketika pasukan darah menuju ke jantung terhambat, biasanya
disebabkan oleh penggumpala darah atau penumpukan lemak,
kolesterol, dan unsure lainnya
KEKURANGAN ERITROSIT
Tubuh tidak memiliki cukup jumlah sel darah merah yang sehat, ketika tubuh kekurangan eritrosit dapat
menyebabkan kinerja organ terganggu dan bias kehilangan fungsi. Biasanya terjadi gangguan:
• Anemia defisiensi vitamin
• Anemia jenis ini terjadi diakibatkan karena rendahnya serapan asupan vitamin pokok pembentuk darah
merah laayaknya zat besi, vitamin B12 serta folat. Akibat dari rendahnya jumlah nutrisi tersebut dalam
tubuh kita maka sumsum tulang sebagai pabrik darah tak akan mampu menyuplai sel darah merah sesuai
dengan yang tubuh kita butuhkan sehingga gejala tanda anemia akan mulai muncul
• Penyakit ginjal
• Beberapa penyakit kronis seperti ginjal bias disebabkan karena menurunnya produksi sel darah merah
secara langsung. Organ ginjal membutuhkan pasokan darah merah yang cukup sehingga jika tubuh
kekurangan eritrosit bias dipastikan kinerja organ tersebut akan terganggu dan bias kehilangan fungsinya
samasekali. Beberapa penyakit berat seperti HIV AIDS dan kanker berperan penting jumlah sel darah
merah yang menurun
• Anemia aplastik
• Belum diketahui penyebab pasti dari terjadinya anemia yang satu ini, tapi secara garis besarnya yakni
kemampuan sumsum tulang dalam memperoduksi keseluruhan sel darah termasuk eritrosit terus mengalami
penurunan sehingga tak mampu lagi memenuhi kebutuhan suplai eritrosit bagi tubuh

Вам также может понравиться