Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nama kelompok :
1. M. Meiza Jolanda (26918004)
2. Rizki Prasetya Person (26918003)
3. Filbert M. Biseko (26918701)
ARTI DAN TUJUAN PEMADATAN
• Pemadatan tanah adalah proses naiknya kerapatan tanah dengan memperkecil
jarak antar partikel sehingga terjadi reduksi volume udara
• Tidak terjadi perubahan volume air yang cukup berarti pada tanah tersebut.
Tingkat pemadatan diukur dari berat volume kering yang dipadatkan.
• Pemadatan merupakan suatu proses dimana butir-butir tanah dipaksa secara mekanis menjadi lebih kompak melalui pengurangan rongga udara.
• Jika Tanah dipadatkan dengan alat pemadat tertentu pada berbagai kadar air, maka tanah akan mempunyai berat isi kering yang
tergantung pada kadar air tersebut.
• Apabila berat alat pemadat ditingkatkan, maka berat isi kering akan meningkat pula.
• Pemadatan berhubungan erat dengan Berat Isi Kering dan tentunya Kadar Air.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMADATAN menurut buku braja
KADAR AIR
JENIS TANAH
USAHA PEMADATAN
• BERAT ISI KERING (ZERO AIR VOID)
menurut pedoman dan buku braja
KADAR AIR
Pada saat kadar air w = 0, berat
volume basah dari tanah (γ) adalah
sama dengan berat volume keringnya
(γd). Tingkat pemadatan tanah diukur
dari besarnya berat volume kering
maksimum tanah yang dicapai pada
saat kadar air optimum.
JENIS TANAH
Jenis tanah - yang diwakili oleh distribusi ukuran-butiran, bentuk butiran tanah,
berat spesifik bagian padat tanah, dan jumlah serta jenis mineral lempung yang ada
pada tanah mempunyai pengaruh besar terhadap harga berat volume kering
maksimum dan kadar air optimum dari tanah tersebut. Uji laboratorium
dilaksanakan sesuai dengan prosedur ASTM Test Designation D-698.
Jumlah Layer 3 5
Jumlah Pukulan/Lapis 25 25
Proctor
Standar
Volume Mold 0.000 942 2 m (1/30 ft3)
Energi Kompaksi (CE) 595 kJ/m3 (12400) 2698 kJ/m3 (56250 lb.ft/ft3)
Gs w
d
1 wG s
Gs. w
d (1 Av )
1 w.Gs
PENGARUH BERAT ISI KERING
TERHADAP SIFAT-SIFAT TANAH
• Beberapa jenis tanah yang dipadatkan pada kadar air yang relatif
rendah akan memuai lebih besar (yang kemudian mengakibatkan
hilangnya kekuatan tanah tersebut) daripada tanah yang dipadatkan
pada kadar air yang lebih tinggi
• Meningkatnya kadar air kira-kira sampai kadar air optimum
mengakibatkan menurunnya pemuaian secara cepat, sedangkan
• Meningkatnya kadar air setelah kadar air optimum tidak
mengakibatkan penurunan pemuaian yang berarti, bahkan dapat
dikatakan tidak terjadi pemuaian
PENGARUH BERAT ISI KERING
TERHADAP PENURUNAN TANAH
• Penurunan makin mengecil sejalan dengan
makin meningkatnya kepadatan relatif
(perbandingan antara berat isi kering
lapangan dikurangi berat isi kering lepas
terhadap berat isi kering maksimum hasil
pengujian pemadatan ringan dikurangi berat
isi kering lepas).
• Derajat kepadatan yang dicapai pada saat
pembangunan timbunan akan mempengaruhi
terjadinya penurunan
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑘𝑠. ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠
PENGARUH BERAT ISI KERING
TERHADAP PERMEABILITAS TANAH
• Permeabilitas mempunyai potensi untuk menimbulkan
persoalan dalam pembangunan jalan karena terkait
dengan tekanan air pori dan aliran air rembesan
• Tekanan air pori dapat mengakibatkan longsor
• Sedangkan aliran air rembesan dapat menimbulkan
bobolnya tanggul
Berdasarkan Kinerja
Berdasarkan Metoda
Toleransi Dimensi:
Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan tidak lebih tinggi dari 2 cm
atau lebih rendah 3 cm dari rencana
Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari
garis profil yang ditentukan
Timbunan selain dari Lapisan Penopang diatas tanah lunak tidak boleh
dihampar dalam lapisan dengan tebal padat > 20 cm atau dalam lapisan
dengan tebal padat < 10 cm.
PEMADATAN
Menurut spesifikasi umum
Rencana Subgrade Existing Ground
Galian
Urugan
Bidang potong
Pemadatan Timbunan:
Dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang - 3 % s/d
+1% dari kadar air optimum (OMC)
Optimum Moisture Content diperoleh dari kadar air pada Kepadatan Kering
Maksimum (Maximum Dry Density, MDD) dari Standard Proctor(Kepadatan
Ringan)
Perbandingan Spesifikasi Pemadatan
Pedoman PU Pekerjaan Tanah Dasar; Spesifikasi Umum KemenPU 2010; dan Braja M.
Das
IP = W l - W p
W =0 W s W p W l W (%)
• Perhitungannya :
0,0016×𝐾×𝑊𝑏
• 𝛾𝑑 = 𝑤 , dimana : 𝛾𝑑 = Berat isi Kering (ton/m3)
1+100
• Untuk menentukan berat isi dan kadar air dengan alat nuklir
diperlukan nilai standar berat isi dan kadar air.
• Diperlukan pula hubungan antara perbandingan pembacaan (count
ratio) dengan berat isi total serta perbandingan pembacaan dengan
berat air melalui kalibrasi.
PERBANDINGAN PENGUJIAN BERAT ISI
LAPANGAN
Metoda Pemeriksaan Keunggulan Kelemahan
Tabung Pengoperasiannya Pisau pemotong mudah
sederhana, relatif cepat tumpul
Hanya untuk tanah
kohesif
Sand Cone Dapat digunakan semua Pengoperasian agak
jelnis tanah lambat
Balon Pengoperasiannya Kesulitan mengendalikan
sederhana, relatif cepat tekanan udara dan balon
benar-benar memenuhi
lubang >> hasil
pemeriksaan tidak tetap
Nuklir Pengoperasian cepat dan Memerlukan kehati-
sederhana hatian tinggi
Memerlukan kalibrasi
tiap hari
DASAR PEMILIHAN ALAT PEMADATAN
Faktor Tanah
Faktor Setempat
Faktor Peralatan
Faktor Lainnya
FAKTOR BAHAN
tinggi
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝑡=
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠
Jumlah alat (N) yang diperlukan dalam waktu yang tersedia (T)
• Namun demikian, alat berukuran besar 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑡
𝑁= 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
=𝑇
kurang lincah dan kurang cocok
Biaya Total pengoperasian satu jenis alat (C)
beroperasi pada daerah tertutup 𝐶 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑙𝑎𝑡 × 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑐 ×
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
(confined areas) =𝑁×𝑐×𝑇 =𝑐×𝑡
FAKTOR KONTRAKTUAL
Pada situasi tertentu, pemilihan peralatan mungkin dibatasi oleh ketentuan dalam
spesifikasi.
Contoh spesifikasi untuk pemilihan peralatan :
• tebal setiap lapisan batuan lepas tidak boleh lebih dari 450 mm,
• penghamparan dan perataan harus dilakukan dengan crawler tractor yang
mempunyai berat sekurang-kurangnya 15 ton,
• pemadatan harus dilakukan sebanyak 12 lintasan dengan mesin pemadat roda
getar yang mempunyai berat sekurang-kurangnya 180 kg/m lebar roda.
Apabila batuan digunakan sebagai timbunan umum, ketentuan tersebut tidak
berlaku dan batuan harus dipadatkan sebagaimana halnya dengan tanah berbutir
gradasi menerus.
PERALATAN PEMADATAN
• Min. 2 buah
Roda
• Max. 3 buah
• 2,5 Km/Jam
Kecepatan
• 5 Km/Jam
SMOOTH-WHEEL ROLLERS
MESIN PEMADAT
RODA KARET
• Pemasangan Roda
Roda diatur selang-
seling
• Ditingkatkan
Daya
Pemadatan dengan menambah
Tekanan Roda
• Ditingkatkan
Daya
Pemadatan dengan dibebani
blok beton
• Min. 5 Km/Jam
Kecepatan
• Max.24 Km/Jam
Tamping Rollers
MESIN PEMADAT RODA
BERDURI
• Permukaan Roda
Roda dipasang
tonjolan-tonjolan
• Min. 4 Km/Jam
Kecepatan
• Max. 10 Km/Jam
SHEEPFOOT ROLLERS
• Min. 0.16 m²
Luas Pelat
• Max. 1,60 m²
Kecepatan
operasi • 0,70 Km/jam
Vibro-Tampers
• Min. 50 Kg
Berat
• Max. 100 Kg
• Diperoleh melalui
Daya
Pemadatan
Vibrasi Pelat
(dilengkapi pegas)
Kecepatan
operasi
• 0,70 Km/jam
VIBRATORS
Berat • 100 Kg
Mekanisme
• Ledakan pada
ruang pembakaran
Weight Dropping Rammers
MESIN PEMADAT
DIJATUHKAN
Mekanisme
• Dijatuhkan melalui
tiang pengarah
MESIN PEMADAT
KONSOLIDASI DINAMIS
Mekanisme
• Menggunakan kran
dan beban besar