Вы находитесь на странице: 1из 11

PERAN PERAWAT KGD

NAMA KELOMPOK
ARI LESMANA
CHIKA MIRANTI
DIAH FAUZIYYAH
FIKRI RASYID
MIRANTI AMALIA
NUR HUDZAIFAH
SYIFA HIFZIATU
TASYA ANGGRAINI
PERAN PERAWAT

• Pasien adalah fokus dari upaya asuhan keperawatan yang diberikan oleh
perawat, sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan. Dasar hubungan
antara perawat dan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan
(mutual humanity). Perawat mempunyai hak dan kewajiban untuk
melaksanakan asuhan keperawatan seoptimal mungkin dengan pendekatan
bio, psiko, sosial, spiritual, kulturalsesuai dengan kebutuhan pasien.
PERAN PERAWAT SECARA UMUM

• Otonomy (Autonomy)
Prinsip otonomi memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan
yang harus dihargai oleh seseorang. Praktik professional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai
hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya
• Berbuat Baik (Beneficience)
Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yan baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau
kejahatan
• Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran tentang keadaan
klien selama menjalani perawatan
• Menepati Janji (Fidelity)
Perinsip Fidelity dibutuhkan individu untuk mengargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia
pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban
seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan menggambarkan kepatuhan perawat
terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan memilimalkan penderitaan.
• Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam perinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada
seseorang pun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan.
Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan
tenaga kesehatan lain harus dihindari.
• Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan setandar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi
yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
• Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapainya suatu yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung
prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
• Tidak Merugikan (Non maleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedra fisik dan psikologis selama perawat memberikan asuhan
keperawatan klien dan keluarga.
KASUS
Perawat jaga malam di suatu R.Jamkesmas terdiri dari :
Perawat A: senior sebagai penanggung jawab shiff
Perawat B: Midlle
Perawat C: junior, orientasi 1 bulan
Jam 23.00 ada pasien baru, Tn.K dengan kasus cirrosis hepatis. Keadaan umum
lemah, perut buncit, conjungtvitis: anemis, sklera: ikterik, muntah darah. T:
110/70 mmHg. Pasien diterima dan ditempatkan di ruang kelas III Jamkesmas
• Perawat A menerima pasien, mengkaji, melaporkan dokter dengan kertas kecil atau kertas
tidak terpakai. Kemudian dengan segera perawat tersebut melakukan advice yang
diberikan dokter. Ada pemeriksaan laborat, persiapan obat injeksi anti perdarahan.
• Perawat B baru menyiapkan injeksi untuk pasien kelolaannya dan mau menggantikan infus
pasien yang habis. Perawat A meminta tolong ke perawat C untuk memasang NGT yang
direncanakan bilas lambung. Dengan kemampuan sebagai perawat baru terhadap
seniornya, maka disiapkan semua alat yang diperlukan dan dengan segera perawat baru
memasang NGT. Perawat C memberikan inform concern terhadap keluarga untuk
pemasangan selang hidung. Keluarga menolak, keluarga menganggap hal tersebut
menyakiti pasien, sehingga terjadi perdebatan antara perawat baru dan keluarga.
• Perawat memaksa keluarga untuk menyetujui dan menandatangani format
yang telah disiapkan, dengan informasi biaya ini masuk Jamkesmas dan
pasien tidak dikenakan biaya. Akhirnya keluarga menyetujui karena takut
Tn.K batuk-batuk saat dilakukan tindakan. Tidak lama kemudian terjadi
refleks fageal, akhirnya pasien pun tidak tertolong. Oleh karena kesibukan,
perawat A lupa menyalin tulisan yang ada di kertas dan terbawa di kantong
baju, dan belum sempat menuliskan apa yang dikerjakan serta advice
dokter tidak ditulis di catatan medis
PENYELESAIAN MASALAH

• Penyelesaian Masalah Tn.K dan kelalaian perawat diatas, wajib memperhatikan berbagai hal baik dari segi
pasien dan keluarga, maupun perawat secara perorangan. Bila dilihat dari masalah bahwa perawat
memaksa kepada pihak keluarga pasien untuk menyetujui atas pemasangan selang hidung terhadap
pasien. Perawat seniorpun mengkaji pasien dengan menulis di kertas kecil sehingga dapat hilang seketika.
Perawat itupun lupa menyalin tulisannya di buku khusus. Untuk mengatasi hal tersebut, Perawat
seharusnya memberi arahan dengan sikap dan tutur kata yang sopan kepada keluarga pasien agar
keluarga pasien pun membuka hatinya dengan lapang dada mengizinkan pemasangan selang hidung
kepada pasien dan tidak merasa takut lagi akan kesakitan yang diderita oleh pasien tersebut. Perawat
seniorpun harus teliti mengkaji dan melaporkan kepada dokter dengan buku khusus penyakit yang diderita
pasien.
• Oleh karena itu, keputusan ada atau tidaknya kelalaian/malpraktek bukanlah penilaian atas hasil akhir
pelayanan praktek keperawatan pada pasien, melainkan penilaian atas sikap dan tindakan yang dilakukan
atau yang tidak dilakukan oleh tenaga medis dibandingkan dengan standar yang berlaku.
DAMPAK – DAMPAK KELALAIAN

• Dampak dari kelalaian secara umum dapat dilihat baik sebagai pelanggaran
etik dan pelanggaran hukum, yang jelas mempunyai dampak bagi pelaku,
penerima, dan organisasi profesi dan administrasi.
TERHADAP PASIEN

• Terjadinya kecelakaan atau injury dan dapat menimbulkan masalah keperawatan


baru.
• Biaya Rumah Sakit bertambah akibat kelalaian perawat.
• Kemungkinan terjadi komplikasi/munculnya masalah kesehatan/keperawatan
lainnya.
• Pasien dalam hal ini keluarga pasien dapat menuntut pihak Rumah Sakit atau
perawat secara peroangan sesuai dengan ketententuan yang berlaku, yaitu KUHP.

Вам также может понравиться