Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PREVENTIVE ACTION
E. Hindro Cahyono
Tujuan yang akan dicapai :
1. Peserta memahami arti penting TPP dalam
sistem manajemen mutu
2. Peserta mampu membedakan tindakan
perbaikan dan tindakan pencegahan
3. Peserta memahami langkah-langkah dalam
melakukan tindakan perbaikan dan
pencegahan
4. Peserta mampu menerapkan langkah-langkah
dalam tindakan perbaikan dan pencegahan
Quiz 1
Management Review
Corrective &
Preventive Action Internal Audit
TPP harus dibuat jika :
1. Sasaran mutu tidak tercapai
2. Terjadi banyak komplain
3. Terjadi banyak kesalahan
4. Temuan AMI
5. Hasil analisa data
6. Hasil keputusan rapat Manajemen
Arti penting TPP :
1. Mengatasi masalah (ketidaksesuaian) dengan cara
mengeliminasi sebab-sebab nyata dari
masalah/ketidaksesuaian (kesalahan, tidak tercapainya
sasaran mutu, komplain, dll) agar masalah tidak akan
berulang.
2. Membantu menyusun langkah-langkah rasional untuk
mencapai sasaran mutu yang belum tercapai.
3. Mengidentifiasi potensi masalah dan mencari langkah
pencegahannya.
4. Membantu kita untuk melakukan perbaikan berkelanjutan
yang menjadi “roh” bagi organisasi yang ingin tetap
bertahan di waktu yad.
Preventive Vs Corrective Actions
• Corrective action (tindakan perbaikan) :
Tindakan yang diambil untuk menghilangkan
ketidaksesuain. Misalnya : tidak tercapainya
sasaran mutu, keluhan pelanggan, temuan
audit dll.
• Preventive action (tindakan pencegahan) :
Tindakan yang diambil untuk mencegah
potensi ketidaksesuaian, biasanya
diidentifikasi melalui analisa data, analisa tren
dll.
CORRECTIVE ACTION
(Tindakan Perbaikan)
Kasus :
• Pada tgl 17 Agustus 2013, seorang pasien rawat inap yang
mau pulang komplain karena setelah menerima kuitansi, di
dalamnya tertulis ada biaya obat sebesar Rp 5.000.000,-.
Menurut pasien biaya obat tersebut terlalu tinggi, seharusnya
hanya Rp 4.500.000,-. Kelebihan tersebut dikarenakan adanya
pemakaian obat injeksi yang seharusnya hanya 9 dihitung 10.
Setelah dicek ternyata komplain pasien tersebut benar. Infus
yang dimintakan ke Farmasi 10 tetapi yang terpakai hanya 6,
sisanya yang 4 sudah diretour ke Farmasi tetapi belum
diperhitungkan.
• CORRECTIVE :
Tindakan untuk memperbaiki
agar kejadian/kesalahan yang
sama tidak terjadi lagi dimasa
yang akan datang.
Corrective atau Correction ?
• Merevisi kuitansi yang salah.
• Meminta maaf kepada pasien karena status
pasien tertukar di klinik lain.
• Merubah juknis/IKA
• Meberikan kode barcode
• Training/pelatihan
Proses Corrective Action
• Tindakan Perbaikan, meliputi identifikasi akar
penyebab masalah. Hal ini sebenarnya bkn masalah
yang sederhana karena membutuhkan perencanaan,
pelaksanaan, verifikasi dan dokumentasi.
• Tindakan Perbaikan bukan sekedar kegiatan
melengkapi form TPP karena melibatkan
pengumpulan data dan membutuhkan informasi
untuk menghilangkan ketidaksesuaian dan untuk
mencegah terjadinya kembali ketidak sesuaian
tersebut.
Pola Pikir dalam Tindakan Perbaikan
dan Pencegahan
Plan
Act
Do
Check
PDCA dan TPP
Proses
Dimana
Terjadi
masalah
Mesin Methode
Mempersempit daftar penyebab
masalah yang mungkin
Gunakan Check Sheet
Faktor penyebab paling dominan adaah Petugas bangsal yang tidak melaksanakan
Prosedur pengecekan sisa obat pasien di bangsal sebelum pasien pulang
Menverifikasi akar penyebab
• Cek lapangan
• Trial
Kategori akar penyebab yang khas –
Aspek Manajemen
• Kurang lengkap/belum adanya kebijakan,
prosedur atau proses yang ditetapkan
manajemen.
• Penyampaian kebijakan, prosedur atau proses
yang tidak efektif
• Kurang adanya monitoring kebijakan2 yang
terdokumentasi dll
• Kurang tegas dalam pelaksanaan kebijakan
dan prosedur yang berlaku.
Kategori akar penyebab yang khas –
Aspek Supervisor
• Tidak mengkomunikasikan apa yang diminta
manajemen
• Tidak memfasilitasi karyawan agar bertindak
benar/sesuai (Tidak ingin orang lain berhasil)
• Tidak konsisten dalam memberikan contoh
yang baik.
• Tidak konsisten dalam pelaksanaan (tidak
tegas)
Kategori akar penyebab yang khas –
Aspek Supervisor
• Tidak mengkomunikasikan apa yang diminta
manajemen
• Tidak memfasilitasi karyawan agar bertindak
benar/sesuai (Tidak ingin orang lain berhasil)
• Tidak konsisten dalam memberikan contoh
yang baik.
• Tidak konsisten dalam pelaksanaan (tidak
tegas)
Kategori akar penyebab yang khas –
Aspek Individu karyawan
4. Sosialisasi Cek List sisa obat dan Nota 5-7 Sept Ayu + Iman
retour ke petugas bangsal dan Farmasi
5. Implementasi SPO retour obat dan cek 8 Sept-30 Nop Semua petugas
lis dan nota retour
1 Penyegaran SPO retour obat pasien rawat inap kpd Dokumen 30 Agt
semua petugas bangsal Wawancara
4. Sosialisasi Cek List sisa obat dan Nota retour ke Dokumen 8 Sept
petugas bangsal dan Farmasi Wawancara
5. Implementasi SPO retour obat dan cek lis dan nota Observasi 8 Sept-30 Nop
retour
Hasil TPP :
Angka kesalahan billling obat : September : 8 kasus
Oktober : 3 kasus
Nopember : 0 kasus
Apa tindakan selanjutnya ?