KUKURBITASIN

KELOMPOK 1:
ANANDITA DWI PUTRI A.
RAMADHANI ADJAR M.
REKHA YUNIAR
SULISTIA
 Pengertian
Kukurbitacin/ Cucurbitacins adalah salah satu
dari kelas senyawa biokimia yang beberapa
tanaman, terutama anggota keluarga
Cucurbitaceae misalnya labu, pare, dan
zucchini; menghasilkan dan yang berfungsi
sebagai pertahanan terhadap herbivora.
pengertian
Cucurbitacins sangat teroksigenasi, triterpen
tetrasiklik hadir dalam buah-buahan dan akar
cucurbits seperti semangka, squash, dan
zucchini pada konsentrasi 0,1-0,3%
 PENGERTIAN
• Ada lebih dari 4 macam cucurbitacin, dan di antara mereka
cucurbitacin B adalah komponen khas. Telah dilaporkan
bahwa cucurbitacin memperlihatkan aktivitas antikanker.
• Selain itu, cucurbitacin juga digunakan untuk pengobatan
penyakit hati pada pengobatan tradisional Tiongkok. Ini
juga ditemukan di beberapa teh herbal.
 Zucchini
• Zucchini mengandung racun alami yang disebut
kukurbitasin. Racun ini menyebabkan zucchini berasa
pahit. Namun, zucchini yang telah dibudidayakan
(bukan wild type) jarang yang berasa pahit. Gejala
keracunan zucchini meliputi muntah, kram perut, diare,
dan pingsan. Sebaiknya hindari mengkonsumsi zucchini
yang berbau tajam dan berasa pahit.
 BUAH PARE

• Rasa pahit buah pare disebabkan oleh kandungan

kukurbitasin yang dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan sel.
• Kukurbitasin digolongkan dalam glikosida triterpen
memiliki struktur dasar siklopentan perhidrofenantrena
yang juga, dimiliki oleh steroid.
 Buah pare
• Steroid dapat berperan sebagain penghambat
spermatogenesis dan bersifat reversible.
Spermatozoa adalah sel haploid, yang berasal dari
perkembangan dan diferensiasi sel-sel induk
germinal di dalam testis.
• Dengan dasar ini maka, ekstrak buah pare diberikan
pada mamalia jantan, akan dapat menghambat
spermatogenesis.
 PEMBUATAN EKSTRAK BUAH PARE

Ditimbang sebanyak 50 g buah pare segar dihancurkan dengan

menggunakan mortal ditambahkan pelarut etanol 70% masukan ke
dalam wadah, ditutup dan dibiarkan selama dua hari terlindung dari cahaya
sambil diaduk, disaring sehingga di dapat maserat.
Ampas dimaserasi dengan etanol 70% menggunakan prosedur yang sama,
maserasi dilakukan sampai diperoleh maserat yang jernih. Semua maserat
etanol digabungkan dan diuapkan dengan menggunakan alat penguap
vakum putar pada temperatur + 400 C sampai diperoleh ekstrak etanol
kental kemudian dikeringkan menggunakan freeze dryer (Maksum, 2008).
PEMBUATAN SUSPENSI GLIBENKLAMID
0,02%.

• Sebanyak 20 mg glibenklamid digerus dan ditambahkan

tetes demi tetes aquades. Kemudian dimasukan ke
dalam labu takar 100 ml. Volumenya dicukupkan dengan
aquades hingga 100 ml.
Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Buah Pare
2% b/v.

• Ekstrak etanol buah pare (2 g) ditambahkan tetes

demi tetes aquades. Kemudian dimasukan ke dalam
labu takar 100 ml. Volumenya ditambahkan dengan
aquades hingga 100 ml. Pemberian ekstrak etanol
buah pare dengan konsentrasi 2% untuk
mempermudah pemberian pada tikus putih.
TERIMA KASIH