Вы находитесь на странице: 1из 20

ASKEP

KEHILANGAN
Kelompok 1

1. Desti sumiasti 11. Yulita


2. Neng selfiani 12. Dewionah
3. Defi rahayu 13. Kartika
4. Annisa oktavia 14. Abdul Rahman
15. Cut tiara
5. Siti maisarah
16. Maryati
6. Hafni yulfizar 17. Khurin
7. Anne oktarina 18. Ryan febriana
8. Ria vinola 19. Risaldi
9. Adhe Triputri 20. Titin
10. Nuralfiyah 4/30/2019
A. PENGERTIAN
• Kehilangan & Kematian : peristiwa dari pengalaman manusia yg bersifat
universal dan unik secara individual.
• Kehilangan karena kematian : suatu keadaan pikiran, perasaan, dan aktivitas
yg mengikuti kehilangan.
• Dukacita : proses mengalami reaksi psikologis, sosial, dan fisik thd
kehilangan yg dipersepsikan (Rando, 1991).
• Berkabung : proses yg mengikuti suatu kehilangan dan mencakup
berupaya untuk melewati dukacita
• Kehilangan terjadi ketika sst atau sso tidak dapat lagi ditemui,
diraba, didengar, diketahui, atau dialami.

4/30/2019
KEHILANGAN :
1. Kehilangan maturasional : kehilangan yg diakibatkan oleh
transisi kehidupan normal untuk pertama kalinya.
2. Kehilangan situasional : kehilangan terjadi secara tiba2 dalam
merespons kejadian eksternal spesifik seperti kematian
mendadak dari orang yg dicintai.

4/30/2019
SUMBER KEHILANGAN :
1. Kehilangan objek eksternal
2. Kehilangan lingkungan yg telah dikenal
3. Kehilangan orang terdekat
4. Kehilangan aspek diri
5. Kehilangan hidup

4/30/2019
RESPON DUKACITA :
1. Dukacita adaptif : proses berkabung, koping, interaksi,
perencanaan, dan pengenalan psikososial.
2. Dukacita terselubung : mengalami kehilangan yg tidak atau tidak
dapat dikenali, rasa berkabung yang luas, atau didukung secara
sosial.

4/30/2019
PROSES BERDUKA :
ENGEL (1964) :
a. Syok dan Tidak Berdaya : menarik diri, duduk tdk bergerak,
menerawang, pingsan, berkeringat, mual, diare, HR me , gelisah,
insomnia, & keletihan
b. Mengembangkan kesadaran
c. Mengenali dan restitusi

4/30/2019
• KUBLER-ROSS (1969) :
a. Menyangkal (Denial) : tremor, menghela nafas, dingin, pucat,
berkeringat >>, anoreksia, ketidaknyamanan
b. Marah (Anger)
c. Tawar-menawar (Bergaining)
d. Depresi (Depretion) : rawan bunuh diri
e. Penerimaan (Acceptence)

4/30/2019
• RANDO (1991) :
a. Penghindaran : syok, menyangkal, & ketidakpercayaan
b. Konfrontasi : luapan emosi >>, melawan kehilangan
c. Akomodasi : penurunan kedukaan akut, mulai memasuki
emosional dan kehidupan sosial sehari-hari.

4/30/2019
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
 Hindari asumsi perawat  beri kesempatan pd klien untuk
menceritakan apa yg sedang terjadi dgn cara mereka
sendiri
 Makna kehilangan
 Kaji bagaimana K bereaksi bukan bagaimana K seharusnya
bereaksi
 Fase dukacita : berurutan, tidak urut, terjadi berulang

4/30/2019
• Yg mempengaruhi respons thd kehilangan :
1. Karakteristik personal : usia, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, &
pendidikan
2. Sifat hubungan : suami-istri, ortu-anak
3. SIfat kehilangan : permanen-sementara
4. Keyakinan kultural & spiritual
5. Sistem pendukung sosial
6. Kehilangan tujuan hidup pribadi

4/30/2019
 Harapan
 Fase Dukacita
 Dukacita klien menjelang ajal & keluarganya
 Faktor resiko pd org yg ditinggal
 Dukacita perawat

4/30/2019
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dukacita adaptif b.d. potensial kehilangan org
terdekat
Dukacita maladaptif b.d. tidak ada antisipasi thd
berduka
Ggn penyesuaian b.d. berduka yg tidak selesai
Perubahan nutrisi : < kebutuhan tubuh b.d.
respon dukacita yg tertahan
Perubahan koping keluarga
Perubahan proses klg
Keputusasaan b.d. stres jangka panjang
Isolasi sosial b.d. sumber pribadi tdk adekuat
Distress spiritual
Ggn pola tidur 4/30/2019
3. Perencanaan
4. Implementasi
 Komunikasi terapeutik
 Pemeliharaan harga diri
 Peningkatan kembalinya aktivitas kehidupan
 Merawat klien menjelang ajal & keluarganya
 Perawatan setelah kematian
 Perhatian untuk perawat
5. Evaluasi

4/30/2019
DYING
Durasi b`variasi, menit sampai minggu.
Tanda Klinis Dying :
Refleks menghilang
Respirasi > cepat, dyspnea, kadang cheyne stokes
Kulit dingin, lembab, tp suhu inti tubuh me
Pupil dilatasi & terfiksasi sampai diameter tt
Nadi cepat & lemah
TD
Pe kesadaran
Wajah tampak kurus - cyanosis 4/30/2019
INTERVENSI KEP KLIEN DYING
a. Emotional Intervention
 Bebaskan klien dr kesendirian, rasa takut & depresi  butuh sso
u/mhabiskan waktu
 Pelihara keamanan, kepercayaan diri, & martabat klien  jangan
diabaikan
 Pelihara harapan klien
 Spiritual support  terutama malam hari

4/30/2019
b. Physiologic Intervention
Analgesic
Pe kemampuan mengontrol defekasi & urination
 gunakan handuk & kateter
Akumulasi secret/mucus  suction
Lubrikasi mukosa mulut  air, juice  akibat
kekeringan & pe suhu tubuh
Atur posisi  tonus otot
Posisi fowler (pasien sadar)  membantu
mempermudah respirasi
Posisi sim`s (pasien tdk sadar) membantu
mengeluarkan secret
Ciptakan lingk kondusif  penerangan cukup (pe
fungsi penglihatan) 4/30/2019
PERUBAHAN FISIOLOGIS SESUDAH
KEMATIAN
1. Rigor mortis :
 Kekakuan tbh 2-4 jam sampai 96 jam setelah
kematian
 Muncul akibat pe sintesis ATP
 ATP penting u/ relaksasi otot
ATP : relaksasi otot terganggu  otot
kontraksi/kaku
 Rigor mortis dimulai dari otot2 involunter
(jantung, bladder,dll) lalu ke kepala, leher,
rahang, & ektremitas.
 posisikan tbh dlm posisi anatomis, tu2p mata
& mulut, copot gigi palsu 4/30/2019
2. Algor mortis :
 Seiring penurunan TD & fungsi hipothalamus  suhu tubuh 1
C/jam sampai di bawah suhu ruangan
 Pada waktu yg sama elastisitas kulit berkurang  kulit mudah
rusak & robek
 Lepaskan plester& balutan scr perlahan

4/30/2019
3. Postmortem Decomposition
 Livor mortis :
sirkulasi darah  kulit discolored (PD
rusak sel darah rusak  Hb mewarnai
jaringan sekitar) warna kulit tidak merata,
bercak kebiruan terutama daerah > bawah
 Tinggikan kepala u/mcegah perub warna
pd wajah
 Terjadi penguraian o/bakteri terutama pd
jaringan lunak
 Penguraian o/bakteri bisa dipercepat o/suhu
yg meningkat
 Suhu rendah menghambat penguraian
 Simpan dlm tempat yg dingin di RS4/30/2019
Terima kasih 

4/30/2019

Вам также может понравиться