Вы находитесь на странице: 1из 27

ETIKA PROFESI GURU

Rumusan Masalah

PROFESI GURU SEBAGAI


1 PANGGILAN JIWA

2 DEFINISI

GURU & KEANGGOTAAN ORGANISASI


3 PROFESI
1
4 ESENSI KODE ETIKA PROFESI

5 RUMUSAN KODE ETIK GURU INDONESIA

HUBUNGAN GURU DENGAN


6 PESERTA DIDIK
PROFESI GURU
SEBAGAI
PANGGILAN JIWA
PROFESI GURU SEBAGAI
PANGGILAN JIWA
Guru adalah profesi yang terhormat. Howard M. Vollmer dan
Donald L. Mills (1966) mengatakan bahwa profesi adalah
sebuah jabatan yang memerlukan kemampuan intelektual
khusus, yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan
yang bertujuan untuk menguasai keterampilan atau keahlian
dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain,
dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu.
Profesi Guru Sebagai Panggilan Jiwa

Menurut Danim (2010) secara akademik guru professional bercirikan:

1. Mumpunyai kemampuan profesionalnya dan siap diuji atas kemampuannya itu.


2. Memiliki kemampuan berintegrasi antarguru dan kelompok lain yang “seprofesi”
dengan mereka melalui kontrak dan aliansi sosial.
3. Melepaskan diri dari belenggu kekuasaan birokrasi, tanpa menghilangkan
makna etika kerja dan tata santun berhubunngan dengan atasannya.
4. Memiliki rencana dan program pribadi untuk meningkatkan kompetensi, & gemar
melibatkan diri secara individual atau kelompok seminat untuk merangsang
pertumbuhan diri.
Profesi Guru Sebagai Panggilan Jiwa

5. Berani dan mampu memberikan masukan kepada semua pihak dalam


rangka perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran, termasuk dalam pen-
yusunan kebijakan bidang pendidikan.
6. Siap bekerja secara tanpa diatur, karena sudah bisa mengatur dan mendisi-
plinkan dirinya.
7. Siap bekerja tanpa diseru atau diancam, karena sudah bisa memotivasi dan
mengatur dirinya. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru – Badan PSDMP
K-PMP 114.
8. Secara rutin melakukan evaluasi-diri untuk mendapatkan umpan balik demi
perbaikan-diri.
9. Memiliki empati yang kuat.
Profesi Guru Sebagai Panggilan Jiwa

10. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan siswa, kolega, komunitas sekolah,
dan masyarakat.
11. Menunjung tinggi etika kerja dan kaidah-kaidah hubungan kerja.
12. Menunjung tinggi Kode Etik organisasi tempatnya bernaung.
13. Memiliki kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust), dalam makna tersebut
mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
14. Adanya kebebasan diri dalam beraktualisasi melalui kegiatan lembaga-lembaga
sosial dengan berbagai ragam perspektif
Profesi Guru Sebagai Panggilan Jiwa
Danim (2010) juga merangkum beberapa hasil studi para ahli
mengenai sifat-sifat atau karakteristik-karakteristik profesi.

1. Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan


2. Memiliki pengetahuan spesialisasi.
3. Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang
lain atau klien.
4. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau communicable
5. Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau
self-organization.
6. tingkan kepentingan orang lain (altruism).
7. Memiliki kode etik.
8. Memiliki sanksi dan tanggungjawab komunita.
9. Mempunyai sistem upah.
10. Budaya profesional
DEFINISI
Berbicara mengenai Kode Etik Guru dan etika profesi guru dengan segala
dimensinya tidak terlepas dengan dimensi organisasi atau asosiasi profesi
guru dan kewenangannya, Kode Etik Gutu itu sendiri, Dewan Kehormatan
Guru, pembinaan etika profesi guru, dan lain-lain. Oleh karena itu, bebera-
pa frasa yang terkait dengan ini perlu didefinisikan.
1. Organisasi atau asosiasi profesi guru
2. Kewenangan organisasi atau asosiasi profesi guru
3. Kode Etik Guru
4. Dewan Kehormatan Guru
5. Pedoman sikap dan perilaku
6. Pembinaan etika profesi
GURU DAN
KEANGGOTAAN
ORGANISASI
PROFESI
Guru Dankeanggotaan
Organisasi Profesi

Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


mengamanatkan bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi atau
asosiasi profesi. Pembentukan organisasi atau asosiasi profesi Kebijakan
Pengembangan Profesi Guru – Badan PSDMPK-PMP 116 dimaksud
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Guru Dankeanggotaan
Organisasi Profesi
Peraturan perundang-undangan. Konsekuensi logis dari amanat UU No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, bahwa guru wajib:
1. Menjadi anggota organisasi atau asosiasi profesi sesuai dengan peraturan perundang
-undangan.
2. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi serta Kode Etik Guru dan Ikrar
atau Janji Guru yang ditetapkan oleh organisasi atau asosiasinya masing-masing.
3. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta peraturan-peraturan dan
disiplin yang ditetapkan oleh organisasi atau asosiasinya masing-masing.
4. Melaksanakan program organisasi atau asosiasi profesi guru secara aktif.
5. Memiliki nomor registrasi sebagai anggota organisasi atau asosiasi profesi guru
dimana dia terdaftar sebagai anggota.
Guru Dankeanggotaan
Organisasi Profesi
6. Memiliki Kartu Anggota organisasi atau asosiasi profesi dimana dia terdaftar sebgai
anggota.
7. Mematuhi peraturan dan disiplin organisasi atau asosiasi profesi dimana dia terdaftar
sebagai anggota.
8. Melaksanakan program, tugas, serta misi organisasi atau asosiasi profesi dimana ia
terdaftar sebagai anggota.
9. Guru yang belum menjadi anggota organisasi atau asosiasi profesi guru harus
memilih organisasi atau asosiasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan
peraturan perundang undangan.
AYO
BERTANYA
ESENSI KODE ETIK
DAN ETIKA PROFESI
Esensi Kode Etik Dan Etika Profesi

Guru Indonesia harus menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang
terhormat, terlindungi, bermartabat, dan mulia. Karena itu ketika bekerja mereka
harus menjunjung tinggi etika profesi.
Esensi Kode Etik Dan Etika Profesi

“ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”.
Esensi Kode Etik Dan Etika Profesi
Dalam melaksanakan tugas profesinya, guru Indonesia menyadari sepenuhnya
bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) sebagai pedoman ber-
sikap dan ber-perilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan
etika dalam jabatan guru sebagai pendidik Kebijakan Pengembangan Profesi
Guru – Badan PSDMPK-PMP 117 putera-puteri bangsa.

Di dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa
“Guru membentuk organisasi atau asosiasi profesi yang bersifat independen.”
Organisasi atau asosiasi profesi guru berfungsi untuk memajukan profesi,
meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi,
kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat.
RUMUSAN KODE ETIK
GURU INDONESIA
Rumusan Kode Etik Guru Indonesia

Kode Etik Guru dibuat oleh organisasi atau asosiasi profesi guru. Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI), misalnya, telah membuat Kode Etik Guru yang disebut
dengan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI). KEGI ini merupakan hasil Konferensi
Pusat PGRI Nomor V/Konpus II/XIX/2006 tanggal 25 Maret 2006 di Jakarta yang
disahkan pada Kongres XX PGRI No. 07/Kongres/XX/PGRI/2008 tanggal 3 Juli 200
8 di Palembang. KEGI ini dapat menjadi Kode Etik tunggal bagi setiap orang yang
Kebijakan Pengembangan Profesi Guru – Badan PSDMPK-PMP 118 menyandang
profesi guru di Indonesia atau menjadi referensi bagi organisasi atau asosiasi
profesi guru selain PGRI untuk merumuskan Kode Etik bagi anggotanya.
Hubungan Guru dengan Peserta Didik

Hubungan Guru dengan Orangtua atau Wali Siswa

Hubungan Guru dengan Masyarakat

Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat

Hubungan Guru dengan Profesi

Hubungan Guru dengan Organisasi Profesi

Hubungan Guru dengan Pemerintah


PELANGGARAN
DAN SANKSI
Pada sisi lain UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengam
anatkan bahwa untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan dan mart
abat guru dalam pelaksanaan tugas keprofesian, organisasi atau asosia
si profesi guru membentuk Kode Etik. Kode Etik dimaksud berisi norma
dan etika yang mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprof
esian. Setiap pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan/atau tidak
melaksanakana KEGI dan ketentuan perundangan yang berlaku yang b
erkaitan dengan profesi guru. Guru yang melanggar KEGI dikenakan sa
nksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku pada organisasi p
rofesi atau menurut aturan negara.
AYO
BERTANYA
TERIMA
KASIH

Вам также может понравиться