Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Rumusan Masalah
2 DEFINISI
10. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan siswa, kolega, komunitas sekolah,
dan masyarakat.
11. Menunjung tinggi etika kerja dan kaidah-kaidah hubungan kerja.
12. Menunjung tinggi Kode Etik organisasi tempatnya bernaung.
13. Memiliki kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust), dalam makna tersebut
mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
14. Adanya kebebasan diri dalam beraktualisasi melalui kegiatan lembaga-lembaga
sosial dengan berbagai ragam perspektif
Profesi Guru Sebagai Panggilan Jiwa
Danim (2010) juga merangkum beberapa hasil studi para ahli
mengenai sifat-sifat atau karakteristik-karakteristik profesi.
Guru Indonesia harus menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang
terhormat, terlindungi, bermartabat, dan mulia. Karena itu ketika bekerja mereka
harus menjunjung tinggi etika profesi.
Esensi Kode Etik Dan Etika Profesi
“ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”.
Esensi Kode Etik Dan Etika Profesi
Dalam melaksanakan tugas profesinya, guru Indonesia menyadari sepenuhnya
bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) sebagai pedoman ber-
sikap dan ber-perilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan
etika dalam jabatan guru sebagai pendidik Kebijakan Pengembangan Profesi
Guru – Badan PSDMPK-PMP 117 putera-puteri bangsa.
Di dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa
“Guru membentuk organisasi atau asosiasi profesi yang bersifat independen.”
Organisasi atau asosiasi profesi guru berfungsi untuk memajukan profesi,
meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi,
kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat.
RUMUSAN KODE ETIK
GURU INDONESIA
Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru dibuat oleh organisasi atau asosiasi profesi guru. Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI), misalnya, telah membuat Kode Etik Guru yang disebut
dengan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI). KEGI ini merupakan hasil Konferensi
Pusat PGRI Nomor V/Konpus II/XIX/2006 tanggal 25 Maret 2006 di Jakarta yang
disahkan pada Kongres XX PGRI No. 07/Kongres/XX/PGRI/2008 tanggal 3 Juli 200
8 di Palembang. KEGI ini dapat menjadi Kode Etik tunggal bagi setiap orang yang
Kebijakan Pengembangan Profesi Guru – Badan PSDMPK-PMP 118 menyandang
profesi guru di Indonesia atau menjadi referensi bagi organisasi atau asosiasi
profesi guru selain PGRI untuk merumuskan Kode Etik bagi anggotanya.
Hubungan Guru dengan Peserta Didik