Вы находитесь на странице: 1из 13

GERD

Gastroesophageal
Reflux Disease
Anggota Kelompok

1. Arni ayuningtyas
2. Rinanda nur wiji A
3. Siti juwariyah
4. Yulianna
Pengertian GERD
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi
dimana asam dan isi perut berbalik arah sehinggakeluar
ke kerongkongan, yang disebabkan karena kegagalan
meningkatnya sfingter esofagus bagian bawah untuk
menutup dengan benar.
Anatomi dan Fisiologi
Bagian bawah esofagus memiliki panjang sekitar 2-5 cm diatas
perbatasanya dari lambung, terdapat otot sirkuler esofagus yang
berfungsi sebagai sfingter esofageal.
Patofisiologi

• Faktor utama terjadinya GERD yaitu gangguan refluks asam


lambung dari lambung menuju esofagus. Refluks esofagus
dikaitkan dengan ketidaksempurnaan tekanan atau fungsi
dari sfinkter esofageal bawah (Lower Esophageal
Spinchter/LES)
• Faktor agresif yang dapat mendukung kerusakan esofageal
saat refluks ke esofagus termasuk asam lambung, pepsin,
asam empedu, dan enzim pankreas.
• Patofisiologi refluks gast (GERD) adalah proses siklik
kompleks untuk menentukan yang terjadi pertama :
gastroesophageal refluks menyebabkan kerusakan peristaltik
dengan kliring yang tertunda atau ketidakmampuan tekanan
LES menyebabkan refluks gastro esophagus.
Patofisiolaogi (tanda dan gejala)
Penyebab GERD
• Obesitas
• Hernia hiatus
• Pengosongan lambung yang tertunda
• Merokok
• Mulut kering
• Asma
• Diabetes militus
• Gangguan jaringan ikat seperti skeroderma
Gejala GERD
a. Gejala khusus
Dapat diperburuk oleh kegiatan yang memperburuk

gastroesophageal refluks seperti posisi telentang,

membungkuk, atau makanan tinggi lemak.


b. Gejala antipikal
Suara serak, faringitis, batuk kronis, asma non alergi, nyeri dada,

dan erosi gigi.

c. Gejala peringatan
Nyeri terus menerus, disfagia, adynophagia, berat badan menurun,

dan tersedak.
Terapi non Farmakologi
1. Modifikasi gaya hidup
 Penurunan berat badan
 Evaluasi kepala saat tidur
 Konsumsi makanan kecil dan tidak makan 3 jam
sebelum tidur
 Menghindari makanan atau obat yang
memperburuk GERD.
 Berhenti merokok dan beralkohol.
2. Pendekatan intervensi
 Bedah antirefluks
 Terapi endoskopi
Terapi Farmakologi
a. Terapi pasien
 Antasida
Mekanisme kerja : menetralisir asam lambung
Contoh : antasida doen, promag, mylanta

 H2 Reseptor Blocker
Mekanisme kerja : mengurangi produksi asam lambung
Contoh : cimetidin, famotidin, nizatidin, ranitidin

 Inhibitor Pompa Proton


Blocker kuat terhadap produksi asam lambung daripada H2RA dan membalik
waktu bagi jaringan esofagus yang rusak untuk memperbaiki diri.
Contoh : lansoprazole dan omeprazole
 Penguat Sfingter
Obat untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah yaitu baclofen yang
dapat menurunkan frekuensi relaksasi dari sfingter esofagus bagian bawah,
oleh karena itu dapat menurunkan gastro esophageal reflux.
b. Terapi Pembedahan
Indikasi:
Refluks esofagitis dengan komplikasi
Tidak Responsif terhadap terapi medis
Apabila terjadi struktur yang berulang

Вам также может понравиться