Вы находитесь на странице: 1из 31

PREHOSPITAL INSULT DAN NISS > 50

MEMPENGARUHI MORTALITAS PASIEN


TRAUMA TUMPUL ABDOMEN DI RUMAH
SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE TAHUN 2016
OLEH : INTAN EKLESIANA NAPITUPULU

DEPARTEMEN ILMU BEDAH


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS–1 ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
LATAR BELAKANG
• Tahun 2013 di Indonesia 239.257 buah
kendaraan bermotor terlibat kecelakaan
• Multiple Trauma  Trauma abdomen 
manifestasi PERDARAHAN atau INFEKSI
• Tidak dapat teresusitasi  damage control
surgery
LATAR BELAKANG
Trauma Scoring System :

• Penelitian : NISS lebih akurat daripada ISS sebagai prediktor


mortalitas pada trauma.
• NISS memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada ISS dalam
menilai beratnya trauma jaringan sebagai prediktor adanya
kegagalan multi organ pada post trauma.
Apakah
Apakah transport time
prehospital insult > 60 menit Apakah jumlah pendarahan
merupakan merupakan durante operasi > 1500 cc
faktor risiko faktor risiko merupakan faktor risiko
mortalitas pasien mortalitas mortalitas pasien trauma
trauma tumpul pasien trauma tumpul abdomen?
abdomen? tumpul
abdomen?

Apakah NISS > Apakah syok


50 merupakan hipovolemik
RUMUSAN faktor risiko
mortalitas
merupakan
faktor risiko
MASALAH pasien trauma
tumpul
mortalitas pasien
trauma tumpul
abdomen? abdomen?

Apakah durasi
Apakah
op > 90 menit
koagulopati
merupakan
merupakan
faktor risiko
faktor risiko
mortalitas
mortalitas pasien
pasien trauma
trauma tumpul
tumpul
abdomen?
abdomen?
• Mengetahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi mortalitas
Tujuan Umum pasien trauma tumpul abdomen di RS Hasan Sadikin Bandung.

• Prehospital insult
• Transport time > 60 menit
• NISS > 50
• Syok hipovolemik merupakan faktor risiko
Tujuan • Koagulopati mortalitas pasien trauma
tumpul abdomen.
Khusus • Durasi operasi > 90 menit
• Jumlah pendarahan durante
• operasi > 1500cc
MANFAAT
Manfaat Akademis :
Memberikan masukan kepada pihak pemerintah dan
rumah sakit dalam memperbaiki penatalaksanaan
prehospital dan intrahospital terkait pasien trauma
tumpul abdomen.

Manfaat Klinis :
Memperkenalkan metode skoring menggunakan NISS
untuk membantu prioritas penatalaksanaan pasien
trauma tumpul abdomen di rumah sakit.
TINJAUAN PUSTAKA
Mechanism of Injury
- Kompresi langsung abdomen dengan objek
padat,
- Gaya deselerasi yang menyebabkan robeknya
organ dan pembuluh darah pada regio yang
terfiksir dari abdomen,
- Peningkatan intraluminal yang menyebabkan
rupturnya organ berongga.
Fase Prehospital, Standar Assessment dan
Resusitasi Pasien Trauma Abdomen
• Batasan waktu fase prehospital (Golden Hour)
 60 menit.
• Angka mortalitas meningkat 3x lipat setiap 30
menit dari saat pasien kecelakaan sampai
mendapatkan penanganan definitif.
• Pemendekan waktu prehospital memberikan
outcome yang baik bagi pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
Penanganan Primary Survey dan
Resusitasi
• Airway with C- spine Protection)
- Head tilt chin lift atau jaw thrust hingga intubasi
• Breathing
- Tension pneumothorax atau flail chest?
• Circulation
- Syok hipovolemik ?  respon terhadap resusitasi?
• Disability (Neurologic Evaluation)
- AVPU  Glasgow Coma Scale
• Exposure/Environmental Control
- Expose seluruh tubuh dengan Log roll
Penanganan Primary Survey dan Resusitasi

• Resusitasi cairan :
Kristaloid hangat 1-2 L melalui dua buah
kateter intravena dengan diameter besar.
• Target :
- hemodinamik normal
- produksi urine 0,5-1cc/KgBB/jam
- koreksi defisit basa
- kadar laktat 0,5-1 mmol/L
- kadar Hb 7-9 gr/dl
Penanganan Primary Survey dan Resusitasi

• Transfusi darah  merestorasi kapasitas


pengangkutan oksigen
• Pada transfusi masif, cegah proses koagulopati
 transfusi Platelet ( trombosit < 50.000
sel/ml), FFP (INR atau APTT meningkat),
cryoprecipitate (fibrinogen < 80 mg/dl).
• Transfusi masif : bila volume kehilangan darah
≥ 70ml/Kg, diberikan
PRC : FFP : Platelet  1 : 1 : 1
Secondary Survey (Head to Toe Examination)

• “finger and tubes in every orifices”


• Pemeriksaan Fisik Abdomen : mencari tanda
peritonitis
- ada/tidak ruptur organ atau pembuluh darah
- Rectal toucher : perdarahan SCBB, prostat,
integritas rectum
- Wanita : pemeriksaan bimanual atau speculum
untuk menilai trauma pelvis
• Pemeriksaan darah lengkap (termasuk
crossmatch)
• Radiologi ( rontgen dan USG)
Investigasi
Damage Control Surgery
• Fase :
- Kontrol pendarahan dan kontaminasi ( 60-90 menit),
- Resusitasi,
- Reekplorasi terencana untuk penanganan pembedahan
definitive ( 24-72 jam post trauma)
• Indikasi :
- Instabilitas hemodinamik
- Koagulopati
- Asidosis (pH < 7.2)
- Hipotermia (temperatur core < 35°C)
- Injury pada multipel cavum tubuh
- perkiraan durasi operasi lama
- keperluan transfusi masif
Mortalitas pada Trauma Tumpul
Abdomen
• Mortalitas dini pada pasien trauma tumpul abdomen
batasannya adalah 5 hari
• Penundaan kontrol pendarahan  “bloody vicious cycle”
Penggunaan Sistem Skoring NISS pada
pasien trauma abdomen
Tujuan :
• Memprediksi outcome trauma

• Membandingkan metode terapeutik

• Alat untuk men-triage pre dan inter-hospital

• Alat untuk memperbaiki kualitas dan program prevensi

• Alat untuk penelitian dibidang trauma


Klasifikasi Sistem Skoring
Kerangka Berpikir
• Trauma tumpul Abdomen penekanan organ
abdomen dengan tulang belakang 
resusitasi cairan di lokasi  ditransport ke IGD
RSHS < 60 menit  NISS > 50 beresiko tinggi
mengalami mortalitas.
KONSEP
PENELITIAN
Hipotesa Penelitian
1. Prehospital insult merupakan faktor risiko mortalitas pasien
trauma tumpul abdomen.
2. Transport time > 60 menit merupakan faktor risiko
mortalitas pasien trauma tumpul abdomen.
3. NISS > 50 merupakan faktor risiko mortalitas pasien trauma
tumpul abdomen.
4. Syok hipovolemik merupakan faktor risiko mortalitas pasien
trauma tumpul abdomen.
5. Koagulopati ditandai INR > 1,2 merupakan faktor risiko
mortalitas pasien trauma tumpul abdomen.
6. Durasi operasi > 90 menit merupakan faktor risiko
mortalitas pasien trauma tumpul abdomen.
7. Jumlah pendarahan durante operasi > 1500 cc merupakan
faktor risiko mortalitas pasien trauma tumpul abdomen.
METODE PENELITIAN
• observasi data secara retrospektif untuk
mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berperan
terhadap mortalitas pasien.
Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan melalui pengamatan rekam


medis pasien di Instalasi Rekam Medis RS Hasan
Sadikin Bandung. Penelitian dimulai pada
Januari 2016 sampai Desember 2016.
SUMBER DATA
Kriteria Inklusi :
Seluruh penderita berusia > 16 tahun dan < 65 tahun
yang menderita trauma tumpul abdomen yang datang
ke RS Hasan Sadikin Bandung dan mendapatkan
penatalaksanaan.
Kriteria Eksklusi :
– Pasien dengan catatan medis tidak lengkap
– Pasien meninggal saat diresusitasi
– Pasien disertai trauma berat organ lain selain abdomen
yang dapat menyebabkan kematian
– Pasien trauma abdomen selain trauma tumpul abdomen
Teknik Pengambilan Sampel

Pasien yang berobat ke Instalasi Gawat Darurat


(IGD) bedah RS Hasan Sadikin Bandung dan
memenuhi syarat sebagai sampel serta
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel
penelitian pada penelitian ini dipilih secara
berurutan (consecutive sampling) sampai jumlah
sampel yang diperlukan terpenuhi.
Variabel Penelitian
• Variabel bebas : prehospital insult, transport
time, NISS, syok hipovolemik, koagulopati,
durasi operasi, dan jumlah pendarahan
durante operasi.
• Variabel tergantung : mortalitas pasien.
Instrumen Penelitian
• Lembar pengumpul data : faktor risiko
prehospital insult, transport time, NISS, syok
hipovolemik, koagulopati, durasi operasi dan
jumlah darah yang hilang durante operasi.
Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan
Sampel dipilih secara berurutan (consecutive). Preparasi
penanganan disiapkan sesuai dengan prosedur baku
penanganan trauma tumpul abdomen.

Pelaksanaan Penelitian
- Etika penelitian dikonsultasikan dengan Komisi Etika
Penelitian Unit Penelitian dan Pengembangan Fakultas
Kedokteran Universitas Padjajaran/RS Hasan Sadikin
Bandung.
- Evaluasi dari rekam medik dan diambil data yang
berhubungan dengan penelitian.
Alur
Penelitian
Analisis Data
• Analisis univariabel menggambarkan karakteristik
subjek dan variabel penelitian.
• Analisis bivariabel mengetahui hubungan antara satu
variabel bebas dengan satu variabel tergantung.
• Analisis multivariabel  mengetahui pengaruh murni
satu variabel bebas terhadap 1 variabel tergantung
dengan mengontrol (mengendalikan) variabel bebas
lainnya yang juga mempengaruhi variabel tergantung.
• Keseluruhan tahap analisis data tersebut menggunakan
bantuan perangkat lunak statistik SPSS 21.

Вам также может понравиться