Вы находитесь на странице: 1из 24

KELOMPOK 2 :

1. Elvi Kurnianti
2. Maya Lestari
3. Nariyanti Desiani
4. Nur Esa
5. Putri Intan Nurul H
6. Rohima Fitriani
7. Utari Elfri Elsa
8. Yustika Roriana

KELAS : IIB D III

Dosen Pembimbing :
Dewi Meiliasari SKM, M.Kes
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu
untuk mendapatkan objek-objek tertentu, menghindari kehamilan yang
tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur
interval kehamilan, menentukan jumlah anak dalam keluarga, mengontrol
saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri ( Hanafi. 2003.
hlm 879 ).

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan,


upaya ini dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen
(Prawirohardjo, Sarwono, 2002 : 905). Banyak metode kontrasepsi yang
memberikan tingkat efektivitas hingga 99 % jika digunakan secara
tepat. Jenis kontrasepsi yang ada saat ini adalah : kondom (pria atau
wanita), pil (baik yang kombinasi atau hanya progestogen saja),
implan/susuk, suntik, patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan cap, IUD
dan IUS, serta vasektomi dan tubektomi.

Kontrasepsi Sederhana dengan Alat adalah suatu upaya


mencegah /mengahalangi pembuahan atau pertemuan antara sel telur
dengan sperma dengan menggunakan metode-metode
yang membutuhkan alat sederhana yang tidak memerlukan obat-obatan.
Metode
Metode
Barier
Barier
Wanita
pada Pria
(Intra-
(Kondom)
Vaginal)
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat
dari berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan
alami (produksi alami) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.
Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan
muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau
mempunyai bentuk seperti putting susu. Berbagai bahan telah
ditambahkan pada kondom baik untuk menaikkan efektivitasnya (misalnya
penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual.
Modifikasi tersebut dilakukan dalam hal: bentuk, warna, pelumas,
ketebalan, dan bahan.
Kondom tidak hanya menghalangi masuknya spermatozoa ke
dalam traktus genitalia interna wanita, tetapi juga mencegah IMS
termasuk HIV/AIDS. Kira-kira 1 cm dari ujung kondom dibiarkan kosong
untuk menampung air mani yang keluar, kondom mencegah agar air mani
tidak masuk ke dalam rahim. Setelah mengalami ejakulasi tetapi sebelum
ereksi sama sekali hilang, pria yang memakainya harus menekan pinggir
kondom KB pada penisnya agar air mani yang tertampung tidak tumpah
dari Kondom. Pada setiap kali sanggama harus menggunakan kondom yang
baru.
Macam-macam Kondom :
1) Kulit
Dibuat dari membran usus biri biri (caecum),
tidak meregang atau mengkerut, menjalarkan
panas tubuh sehingga dianggap tidak
mengurangi sensitivitas selama sanggama
namun lebih mahal.

2) Lateks
Paling banyak dipakai, murah, elastis.

3) Plastik
Sangat tipis, menghantarkan panas tubuh
namun lebih mahal dari kondom lateks

Kemasan kondom harus kedap udara karena


udara dapat merusak karet. Demikian pula
dengan panas dan cahaya, yang bila disertai
adanya udara (O2) dapat mempercepat
kerusakan karet.
a. Indikasi b. Kontra Indikasi

Semua pasangan usia subur 1) Absolut


yang ingin berhubungan a. Pria dengan ereksi yang tidak
sekual dan belum baik
menginginkan kehamilan. b. Riwayat syok septic
Selain itu, untuk c. Tidak bertanggung jawab
secara sexual
perlindungan maksimum
terhadap infeksi menular d. Interupsi sexual foreplay
menghalangi minat sexual
seksual (IMS) (Puspitasari,
e. Alergi terhadap karet atau
2009). lubrikan pada partner sexual

2) Relatif
Interupsi foreplay yang
mengganggu ekspresi sexual
c. Efektifitas d. Keuntungan

Kondom cukup relative bila dipakai Keuntungan sebagai alat kontrasepsi :


secara benar pada setiap kali 1) Efektif bila digunakan dengan benar
berhubungan seksual. Pada beberapa 2) Tidak mengganggu kesehatan klien.
pasangan, pemakaian kondom tidak 3) Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
efektif karena tidak dipakai secara
konsisten. Secara ilmiah didapatkan 4) Murah dan dapat dibeli secara umum.
hanya sedikit angka kegagalan kondom 5) Mudah dipakai
yaitu 2 -12 kehamilan per 100 6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan khusus.
perempuan pertahun. 7) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi
Sebab-sebab kegagalan : lainnya harus ditunda
1) Memakai kondom yang sudah
bocor. Keuntungansebagai alat non kontrasepsi.
1) Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB.
2) Kondom robek waktu coitus.
2) Dapat mencegah penularan IMS.
3) Semen tertumpah melalui leher 3) Mencegah ejakulasi dini.
kondom.
4) Membantu mencegah terjadinya kanker serviks
4) Kondom tertinggal di dalam vagina (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks).
oleh karena penis baru dikeluarkan 5) Saling berinteraksi sesama pasangan.
setelah kendor.
5) Tidak memakai kondom sejak
permulaan. Keuntungan-keuntungan kontraseptif
6) Hanya memakai kondom bila istri tersebut akan diperoleh, jika kondom
disangka berada dalam masa subur. dipakai secara benar dan konsisten pada
setiap sanggama, karena umumnya
kegagalan yang timbul disebabkan
pemakaian yang tidak benar, tidak
konsisten, tidak teratur atau tidak hati-
hati.
e. Kekurangan f. Efek Samping

1) Efektifitas tidak terlalu 1) Keluhan utama dari akseptor


tinggi. adalah berkurangnya sensitivitas
2) Cara penggunaan sangat glans penis.
mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi 2) Alergi terhadap karet
3) Agak mengganggu hubungan
seksual (mengurangi sentuhan
langsung).
4) Pada beberapa klien bisa
menyebabkan kesulitan untuk
mempertahankan ereksi.
5) Harus selalu tersedia setiap
kali berhubungan seksual.
6) Beberapa klien malu untuk
membeli kondom ditempat umum.
7) Pembuangan kondom bekas
mungkin menimbulkan masalah
dalam hal limbah
g. Cara Pemakaian

1. Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual


2. Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermisida dalam kondom.
3. Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting atau benda tajam
lainnya pada saat membuka kemasan
4. Pasang kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada glans penis dan
tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya dengan
jalan menggeser gulungan tersebut kearah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan
penetrasi penis ke vagina.
5. Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan sperma pada bagian ujungnya, maka
pada saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi robekan pada saat
ejakulasi.
6. Kondom dilepas sebelum penis melembek.
7. Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut dan melepaskan kondom di luar vagina
agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina.
8. Gunakan kondom hanya satu kali pakai
9. Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman
10. Sediakan kondom dalam jumlah yang cukup di rumah dan jangan disimpan di tempat yang
panas karena hal ini dapat menyebabkan kondom menjadi rusak atau robek saat digunakan.
11. Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak rapuh atau kusut.
12. Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral, atau pelumas dari bahan petrolatum karena
akan segera merusak kondom.
Menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus genitalia
interna wanita dan immobilisasi/mematikan spermatozoa oleh
spermisidnya.

Keuntungan Metode Barier Intra-vaginal :


1) Mencegah kehamilan
2) Mengurangi insidens penyakit akibat hubungan seks.

Kerugian Metode Barier Intra-vaginal :


1) Angka kegagalan relatif tinggi.
2) Aktivitas hubungan seks harus dihentikan sementara untuk
memasang alatnya.
3) Perlu dipakai secara konsisten, hati hati, selalu pada setiap
sanggama.
Kap Serviks (Cervical
Diafragma (Diaphragma)
cap)

Spons (Sponge)

Kondom Wanita
Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan
cincin yang fleksibel dengan bentuk seperti topi
yang menutupi mulut rahim. Diafragma diletakkan
posterior dari simfisis pubis sehingga serviks
(leher rahim) tertutupi semuanya.

Diafragma dapat dipasang 6 jam atau lebih


sebelum melakukan sanggama. Bila sanggama
dilakukan berulang kali pada saat yang sama, maka
perlu ditambahkan spermisid setiap sebelum
sanggama berikutnya. Diafragma tidak boleh
dikeluarkan selama 6-8 jam setelah sanggama
selesai, pembilasan (douching) tidak
diperkenankan, diafragma dapat dibiarkan didalam
vagina selama 24 jam setelah sanggama selesai,
lebih lama dari itu kemungkinan dapat timbul
infeksi.
a. Cara Kerja c. Kontra Indikasi

1. Mencegah masuknya sperma 1) Kelainan anatomis dari vagina, serviks


dan uterus :
melalui kanalis servikalis ke uterus
dan saluran telur (tuba falopi) Prolapsus uteri, cystocele/rectocele yang
besar, retroversi atau anteflexi uterus yang
2. Sebagai alat untuk menempatkan berlebihan, septum vagina.
spermisida. 2) Infeksi traktus urinarius yang berulang
ulang
b. Indikasi 3) Alergi terhadap latex atau spermisid
4) Riwayat Sindrom Syok Toksik (Toxic
1) Tidak menyukai metode Shock Syndrome)
kontrasepsi hormonal, seperti 5) Nyeri pelvis/nyeri introitus yang
perokok, atau di atas usia 35 tahun. sementara oleh sebab apapun (PID, Herpes,
baru mengalami episiotomi, introitus yang
2) Tidak menyukai penggunaan akdr. sangat sempit/ketat)
3) Menyusui dan perlu kontrasepsi 6) Postpartumn (bayi aterm) 6-12 minggu
4) Memerlukan proteksi terhadap 7) Ketidakmampuan calon akseptor atau
pasangannya untuk mempelajari dan
IMS melaksanakan teknik insersi yang benar.
5) Memerlukan metode sederhana
sambil menunggu metode yang lain.
d. Keefektifitas f. Kekurangan

Tingkat kegagalan 6 -16 kehamilan per 100 1) Memerlukan tingkat motivasi


perempuan per tahun pertama, bila tidak
yang tinggi dari pemakai
digunakan dengan spermisida.
2) Wanita perlu
e. Kelebihan memegang/manipulasi genitalia nya
1) Efektif bila digunakan dengan benar.
sendiri
2) Tidak mengganggu produksi ASI. 3) Menjadi mahal bila sering dipakai,
3) Tidak mengganggu kesehatan klien. disebabkan oleh biaya untuk
4) Tidak mengganggu hubungan seksual spermisidnya.
karena telah dipersiapkan sebelumnya. 4) Insersi relatif sukar
5) Dapat dipakai selama haid
5) Pada kasus tertentu, dapat
Kelebihan non kontrasepsi:
terasa oleh suami saat senggama
1) Memberikan perlindungan terhadap
penyakit menular seksual. 6) Beberapa wanita mengeluh
2) Kemungkinan mempunyai efek kebasahan yang disebabkan oleh
perlindungan terhadap timbulnya displasia spermisidnya
cervical
g. Efek Samping h. Cara Pemakaian
Efek samping yang serius umumnya 1) Gunakan diafragma setiap kali melakukan hubungan seksual.
tidak ada, bilamana diafragma dipakai 2) Pertama kosongkan kandung kemih dan cuci tangan.
sebagaimana semestinya. Kadang 3) Pastikan diafragma tidak berlubang (tes dengan mengisi
kadang reaksi alergi dan iritasi vagina, diafragma dengan air atau melihat menembus cahaya)
infeksi. 4) Oleskan sedikit spermisida krim atau jelly pada cap diafragma
Sebab sebab kegagalan : (untuk memudahkan pemasangan tambahkan krim atau jelli, remas
bersamaan dengan pinggirannya)
1) Ketidaktauan cara pemasangan 5) Posisi saat pemasangan diafragma:
yang benar a) Satu kaki diangkat ke atas kursi atau dudukan toilet.
2) Ukuran diafragma tidak tepat b) Sambil berbaring
3) Terjadinya perubahan letak c) Sambil jongkok
diafragma selama sanggama 6) Lebarkan kedua bibir vagina
4) Adanya cacat/kerusakan pada 7) Masukkan diafragma kedalam vagina jauh ke belakang, dorong
bagian depan pinggiran ke atas di balik tulang pubis.
diafragma
8) Masukkan jari kedalam vagina sampai menentuh serviks, sarungkan
karetnya dan periksa serviks telah telindungi.
Perlu diperhatikan : 9) Diafragma dipasang di vagina sampai 6 jam sebelum berhubungan
seksual. Jika hubungan seksual berlangsung diatas 6 jam setelah
Jika ada kemungkinan terjadi pemasangan, tambahkan spermisida di dalam vagina. Diafragma berada
sindrom syok keracunan, rujuk segera dalam vagina paling tidak 6 jam setelah terlaksananya hubungan
seksual. Jangan tinggalkan diafragma lebih dari 24 jam sebelum
pasien ke fasilitas pelayanan diangkat.
kesehatan yang lebih lengkap. Apabila 10) Mengangkat dan mencabut diafragma dengan menggunakan jari
terjadi panas lebih dari 38 derajat telunjuk dan tengah.
Celcius maka berikan rehidrasi per oral 11) Cuci dengan sabun dan air, keringkan sebelum disimpan kembali di
dan analgesi. tempatnya.
Suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi
serviks saja. Dibandingkan dengan diafragma, kap
serviks lebih dalam/tinggi kubahnya tetapi
diameternya lebih kecil, umumnya lebih kaku,
menutupi serviks karena hisapan (suction), bukan
karena pegas. Zaman dahulu kap serviks terbuat
dari logam/plastik, sekarang yang banyak adalah
dari karet.

Syarat pemakaian kap serviks :


1. Serviks harus dapat dicapai
2. Serviks cukup panjang untuk menahan kap
3. Serviks tidak luka
a. Cara Kerja c. Kontra Indikasi

Cervical caps akan menutupi 1. Bentuk serviks yang abnormal


pembukaan serviks sehingga (ukuran, posisi)
menahan sperma agar tidak 2. Postpartum 6-12 minggu
mendapatkan akses mencapai
3. Radang serviks (cervicitis) yang
saluran alat reproduksi bagian atas
kronis, infeksi adneksa atau
(uterus& tuba falopii) dan sebagai
neoplasma serviks
alat tempat spermisida senjata
sperma tambahan untuk membunuh 4. Otot vagina yang sensitive,
sperma-sperma yang tidak tertahan erosi atau laserasi serviks
pada kaps serviks 5. Perdarahan pada vagina,
termasuk ketika sedang menstruasi
b. Indikasi 6. Riwayat TSS, Riwayat PID, atau
alergi dengan karet atau spermiside
Cervical caps dapat digunakan
untuk wanita atau pasangan yang
ingin menunda untuk mempunyai
anak.
d. Keefektifitas f. Kekurangan

Pada 100 wanita yang menggunakan metode 1. Angka kegagalan tinggi


ini selama satu tahun, terdapat sebanyak 7 2. Peningkatan risiko
orang yang hamil. infeksi (cervisitis, cystitis)
3. Membutuhkan evaluasi dari tenaga
e. Kelebihan kesehatan
4. Ketidaknyamanan ketika
pemakaian, penggunaannya cukup sulit.
1. Dapat digunakan selama menyusui.
5. Ukuran cervical caps yang
2. Efektif, meskipun tanpa spermiside, bila digunakan sewaktu-waktu harus
dibiarkan di serviks untuk waktu > 24 jam, diubah tergantung pada kehamilan,
pemberian spermiside sebelum bersenggama abortus/keguguran, operasi pelvic atau
menambah efektifitasnya. perubahan berat badan.
3. Tidak terasa oleh suami pada saat 6. Tidak boleh digunakan pada wanita
sanggama. yang sedang menstruasi.
4. Dapat dipakai oleh wanita sekalipun ada 7. Beberapa wanita merasa nyeri dan
kelainan anatomis/fungsional dari vagina pasangannya merasa tidak nyaman.
misalnya sistokel, rektokel, prolapsus uteri, 8. Tidak dapat mencegah
tonus otot vagina yang kurang baik. penyebaran IMS (infeksi menular
5. Jarang terlepas selama sanggama. seksual), HIV AIDS
g. Efek Samping h. Cara Pemakaian

1. Timbulnya sekret yan 1. Tahap pertama untuk memasukkan atau mengeluarkan kap serviks
adalah mencuci tangan. Pemakai memasukkan kap serviks saat
sangat berbau bila kap serviks seksualitasnya bangkit dan sebelum melakukan hubungan seksual.
2. Sebelum memasukkan, isi sepertiga kubah kap serviks dengan
dibiarkan terlalu lama didalam spermisida. Pisahkan labia dengan kedua tangan. Tangan yang lain
menjangkau sekeliling pinggiran kap diantara ibu jari dengan jari
vagina. telunjuk.
3. Masukkan kap ke dalam vagina dan dorong kap sepanjang dinding
2. Menyebabkan iritasi pada vagina sejauh kap itu bisa masuk. Cara ini bisa dilakukan dengan cara
daerah vagina, serviks karena berdiri, mengangkat satu kaki ke atas, posisi jongkok, berbaring.
4. Gunakan jari untuk menempatkan kap di serviks, tekan pinggiran
kontak yang terlalu lama dengan kap di sekitar serviks sampai serviks sudah tertutup dengan kap
tersebut. Periksa posisi kap
karet (kap) dan spermiside nya. dengan cara mendorong kubah kap untuk memastikan bahwa serviks
sudah tertutupi.
3. Menyebabkan infeksi pada 5. Usap dengan jari mengelilingi pinggiran kap.
saluran kemih. 6. Pemakai harus mempertahankan kap serviks selama 6 jam setelah
ejakulasi intravagina terakhir untuk memastikan bahwa sperma yang
tertinggal di dalam
4. Berisiko terjadi Toxic Shock vagina tidak memasuki ke dalam rongga uterus.
Syndrom (TSS). Hal ini terjadi 7. Namun, untuk mengeluarkan kap serviks harus dilakukan dalam
kurun waktu 48 jam. Setelah itu kap serviks dilepaskan, lalu bersihkan
jika pemakaian cervical caps kap dengan sabun dan air hangat dan diangin-anginkan, setelah itu
disimpan dengan benar agar dapat
dilakukan pada saat menstruasi. digunakan kembali.
8. Dengan perawatan yang tepat, kap dapat bertahan selama 2 tahun,
5. Bertambahnya tapi harus diperiksa secara teratur untuk memastikan apakah ada
lubang, atau bocor. Bila terjadi kerusakan pada kap, maka pemakai
abnormalitas serviks yang diinstruksikan untuk segera menggantinya
berhubungan dengan HPV.
Spon merupakan sejenis alat berbentuk busa yang
cara kerja dengan cara dimasukkan ke dalam
vagina beberapa jam sebelum melakukan
hubungan intim, dan biarkan didalam vagina
selama 30 jam sesudah berhubungan. Spon yang
dimasukkan ke dalam vagina bekerja dengan cara
melepaskan zat pembunuh sperma (spermicide)
saat berada dalam kondisi lembab karena air, dan
ditempatkan diatas serviks.

Dampak buruknya dengan menggunakan spon


sebagai alat kontrasepsi adalah tidak dapat
mencegah penyakit seksual yang menular. Tak
hanya itu spon ini dapat menyebabkan iritasi
vagina dan membuat pengguna alat kontrasepsi
jenis spon menjadi rentan terhadap mikroba.
Dasarnya : kombinasi antara Diafragma dan Kondom.
Alat ini terdiri dari 2 cincin polyurethane yang lentur
berbentuk diafragma yang terdapat pada masing-
masing ujung dari suatu selubung lunak polyurethane
yang longgar. Sebelum dipasang, biasanya
ditambahkan spermisid pada alatnya.
Brand yang dipasarkan antara lain Femidom,
Dominique, Protectiv, dan Care. Baru-baru ini juga
dipasarkan kondom wanita yang terbuat dari bahan
lateks (seperti kondom pria) sehingga tidak
menimbulkan suara berisik saat dipakai. Dipasarkan
dengan brand Reddy, V Amour, dan Sutra. Pengujian
secara in vitro menunjukkan kondom wanita
impermeabel terdapat HIV, sitomegalo virus dan
hepatitis virus.
Alasan utama dari dikembangkannya kondom wanita
adalah karena pada kondom pria dan diafragma biasa,
kedua alat tersebut tidak menutupi daerah perineum
sehingga masih ada kemungkinan penyebaran
mikroorganisme penyebaran PHS.
Kondom wanita yang telah tersedia saat ini :
1. Reality Vaginal kondom
Berupa “tabung” polyuretnane, panjang 17 cm, dengan 2 cincin
polyuretnane lentur pada masing-masing ujungnya, insersi alat ini
seperti insersi diafgrama.
2. Women’s Choice Female Condomme = Condomme
Bentuknya seperti kondom pria, dengan ujung-dalam yang lebih
tebal yang berada pada bagian atas vagina, dan suatu cincin-luar
yang menutupi labia, condomme terbuat dari lateks, dan 30% lebih
tebal daripada kondom pria agar supaya lebih kuat, insersi
Condomme dilakukan dengan suatu aplikator plastik yang dapat
dipakai ulang.
3. Kondom vagina ketiga
Yang masih dalam taraf uji-coba, berupa suatu celana-dalam
lateks dengan suatu kantong-tergulung yang “built-in”
dan berada tepat pada mulut vagina, Sebelum sanggama, wanita
mendorong kantong tersebut kedalam vagina. Alat ini menutupi
seluruh perineum dan genitalia eksterna, sehingga dapat
memberikan perlindungan maksimal terhadap PHS.
Cara Pemakaian

Cincin yang terbuka berada di luar vagina, sedangkan cincin


tertutup berada di bawah simfisis. Cincin-dalam dipasang
tinggi di dalam vagina, dan tidak perlu dipasang tepat
menutupi serviks karena akan terdorong keatas selama
sanggama ; cincin-luar menutupi labia dan dasar dari penis,
keatas selama sanggama, cincin-luar menutupi labia dan dasar
dari penis.

Вам также может понравиться