Вы находитесь на странице: 1из 12

Akuntansi Syariah III E

Kelompok 4

1. Rizki Isnani Fadhilah Saragih


2. Sri Aulia Ramadhani
3. Purnama sari
4. Muhammad Irfan nasution.
BA’I AL- WAFA’
PENGERTIAN BA’I AL-WAFA’

Secara etimologis, Al-ba’I berarti jual beli, dan


al-wafa’ berarti pelunasan/penutupan utang.
Secara terminologis kompilasi hokum ekonomi
Syariah, Ba’i al-wafa’ / jual beli dengan hak
membeli kembali adalah jual beli yang
dilangsungkan dengan syarat bahwa barang
dijual tersebut dapat dibeli kembali oleh penjual
apabila tenggang waktu yang disepakati telah
tiba.
Sejarah Ba’i Al-wafa’
Hukum Ba’I Al-wafa’

Bentuk jual beli ini telah berlangsung


beberapa lama dan ba’I al-wafa’ telah menjadi
‘urf (adat kebiasaan) masyarakat Bukhara dan
Balkh, baru kemudian para ulama fiqh dalam hal
ini ulama Hanafi melegalisasi jual beli ini, Imam
Najmuddin an-Nasafi (461-573 H) seorang
ulama terkemuka mazhab Hanafi di Bukhara
mengatakan. “ para syekh kami (Hanafi)
membolehkan ba’i al-wafa’ sebagai jalan keluar
dari riba.
Rukun dan Syarat Ba’i Al-wafa

Rukun dan syarat Ba’I Al-wafa’


1. Adanya pihak-pihak yang berakad (penjual dan
pembeli),
2. Adanya objek akad (barang dan harga) dan
3. Adanya shighat ( pernyataan ijab dan qabul).
penambahan dari segi penegasan bahwa barang
yang telah dijual itu harus dibeli kembali oleh penjual
dengan tenggang waktu yang ditentukan secara jelas,
apakah satu tahun, dua tahun dan sebagainya.
Proses Transaksi Ba’i Al-wafa’

Jika dianalisis bentuk akad bay‟ al-wafa‟ ini, ada 3 (tiga) bentuk transaksi
yang diterapkan di dalamnya, yaitu;

1) Sewaktu transaksi berlangsung, akad ini merupakan jual beli, karena di


dalam akad dijelaskan bahwa transaksi itu adalah jual beli. Misalnya dengan
ucapan penjual yang mengatakan “saya jual tanah saya ini kepada kamu
seharga Rp. 100.000.000 (seratus juta)”, lalu dijawab oleh sipembeli “saya beli
tanah kamu seharga Rp. 100.000.000 (seratus juta)”, dan barang pun
berpindah tangan.
2) Apabila transaksi sudah berlangsung maka barang (objek akad)
berpindah ke pihak pembeli dan dimanfaatkan, namun dalam jangka waktu
yang disepakati barang tersebut berpindah kembali kepada pihak penjual,
maka transaksi ini terlihat transaksi ijarah (sewa menyewa), yaitu
pemilikan manfaat suatu barang yang dibolehkan syara‟ selama waktu
tertentu dengan adanya suatu imbalan.

3) Apabila tenggang waktu yang disepakati berakhir, maka terjadilah jatuh


tempo akad bay‟ al-wafa‟, dimana masing-masing pihak yang melakukan
akad harus mengembalikan barang dan uang (objek akad), penjual harus
mengembalikan uang kepada pembeli sejumlah harga yang diserahkan pada
awal akad, dan pembeli harus mengembalikan barang yang dibelinya
kepada penjual secara utuh
Perbedaan Ba’i Al-Wafa’ Dengan Rahn.

1. Dalam akad rahn pembeli tidak sepenuhnya memiliki barang yang di beli
(karena harus dikembalikan kepada si penjual). Sedangkan dalam ba’i al wafa’
barang itu sepenuhnya menjadi milik pemebli selama tenggan waktu yang
disepakati

2. Dalam rahn,jika harta yang digadaikan rusak selama ditangan pembeli,


maka kerusakan itu menjadi tanggung jawab pemegang barang, sedangkan
dalam ba’i al-wafa’ apabila kerusakan itu bersifat total baru menjadi tanggung
jawab pembeli tetapi apabila kerusakannya tidak parah, maka hal itu tidak
merusak akad.
3. Dalam rahn segala biaya yang diperlukan untuk
pemeliharaan barang menjadi tanggung jawab pemilik
barang, sedangkan dalam ba’i al-wafa’ biaya
pemeliharaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pembeli, karena barang itu telah menjadi miliknya
selama tenggan waktu yang telah disepakati.
4. Kedua belah pihak tidak boleh memindahkan barang
itu kepihak ketiga.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться

  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ3 страницы
    Kata Pengantar
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет
  • Contoh Cover Makalah
    Contoh Cover Makalah
    Документ1 страница
    Contoh Cover Makalah
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет
  • Jealous PDF
    Jealous PDF
    Документ151 страница
    Jealous PDF
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет
  • Contoh Kata Pengantar Bi
    Contoh Kata Pengantar Bi
    Документ2 страницы
    Contoh Kata Pengantar Bi
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет
  • Contoh Daftar Isi Modul B.I
    Contoh Daftar Isi Modul B.I
    Документ3 страницы
    Contoh Daftar Isi Modul B.I
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет
  • Pengantar Manajemen
    Pengantar Manajemen
    Документ11 страниц
    Pengantar Manajemen
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет
  • Pengantar Ilmu Ekonomi
    Pengantar Ilmu Ekonomi
    Документ8 страниц
    Pengantar Ilmu Ekonomi
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет
  • Metode Studi Islam
    Metode Studi Islam
    Документ17 страниц
    Metode Studi Islam
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет
  • Metode Studi Islam
    Metode Studi Islam
    Документ17 страниц
    Metode Studi Islam
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет
  • Tafsir Ayat Ekonomi
    Tafsir Ayat Ekonomi
    Документ15 страниц
    Tafsir Ayat Ekonomi
    Rizki Isnani Fadhila Saragih
    Оценок пока нет