Вы находитесь на странице: 1из 15

OSTEOMIELITIS

Oleh :
1. Hesti Listiani (213218054)
2. Rati Rohaeti (213218041)
3. Satria Adi S (213218047)
4. Siswatiningsih (213218042)
5. Wulan Kartiksari (213218064)
6. YuliYulianingsih (213218062)
Definisi ….
 Osteomielitis adalah infeksi tulang.
Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan
daripada infeksi jaringan lunak karena
terbatasnya asupan darah, respons
jaringan terhadap inflamasi, tingginya
tekanan jaringan dan pembentukan
involukrum (pembentukan tulang
baru di sekeliling jaringan tulang
mati). Osteomielitis dapat menjadi
masalah kronis yang akan
mempengaruhi kualitas hidup atau
mengakibatkan kehilangan
ekstremitas. (Brunner, suddarth.
(2001).
Klasifikasi
Dari uraian di atas maka dapat
diklasifikasikan dua macam osteomielitis,
yaitu:
1. Osteomielitis Primer.
 Penyebarannya secara hematogen dimana
mikroorganisme berasal dari focus ditempat
lain dan beredar melalui sirkulasi darah.
2. Osteomielitis Sekunder.
 Terjadi akibat penyebaran kuman dari
sekitarnya akibat dari bisul, luka fraktur dan
sebagainya.
Continue….
Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi
3, yaitu:
1. Osteomielitis akut
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 minggu sejak
infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
Osteomielitis akut ini biasanya terjadi pada anak-anak
dari pada orang dewasa dan biasanya terjadi sebagai
komplikasi dari infeksi di dalam darah. (osteomielitis
hematogen) Osteomielitis akut terbagi menjadi 2,
yaitu:
 Osteomielitis hematogen
 Osteomielitis direk
Continue….
2. Osteomielitis sub-akut
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2 bulan sejak infeksi
pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
3. Osteomielitis kronis
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih sejak
infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
Osteomielitis sub-akut dan kronis biasanya terjadi pada orang
dewasa dan biasanya terjadi karena ada luka atau trauma
(osteomielitis kontangiosa), misalnya osteomielitis yang
terjadi pada tulang yang fraktur.
 Osteomyelitis menurut penyebabnya adalah osteomyelitis
biogenik yang paling sering :
 1. Staphylococcus (orang dewasa)
 2. Streplococcus (anak-anak)
 3. Pneumococcus dan Gonococcus
Etiologi…
Staphylococcus aureus hemolitikus
(koagulasi positif) sebanyak 90% dan jarang
oleh streptococcus hemolitikus.

Haemophylus influenza (50%) pada anak-


anak dibawah umur 4 tahun. Organism yang
lain seperti : bakteri coli, salmonella thyposa
dan sebagainya.

Proses spesifik (M.Tuberculosa)

Penyebaran hematogen dari pusat infeksi


jauh (tonsilitis, bisul atau jerawat, ISPA).
Patofisiologi
 Staphylococcus aureus merupakan penyebab 70%
sampai 80% infeksi tulang. Organisme patogenik lainnya
yang sering dijumpai pada Osteomielitis meliputi :
Proteus, Pseudomonas, dan Escerichia Coli. Terdapat
peningkatan insiden infeksi resistensi penisilin,
nosokomial, gram negative dan anaerobik. Awitan
Osteomielitis stelah pembedahan ortopedi dapat terjadi
dalam 3 bulan pertama (akut fulminan – stadium 1) dan
sering berhubngan dengan penumpukan hematoma
atau infeksi superficial. Infeksi awitan lambat (stadium
2) terjadi antara 4 sampai 24 bulan setelah pembedahan.
Osteomielitis awitan lama (stadium 3) biasanya akibat
penyebaran hematogen dan terjadi 2 tahun atau lebih
setelah pembedahan.
Continue…
 Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu
dari inflamasi, peningkatan vaskularisasi, dan
edema. Setelah 2 atau 3 hari, trombisis pada
pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut,
mengakibatkan iskemia dan nefrosis tulang
sehubungan dengan penigkatan tekanan jaringan
dan medula. Infeksi kemudian berkembang ke
kavitas medularis dan ke bawah periosteum dan
dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi di
sekitarnya. Kecuali bila proses infeksi dapat
dikontrol awal, kemudian akan membentuk abses
tulang.
Continue…
 Pada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar
spontan namun yang lebih sering harus dilakukan
insisi dan drainase oleh ahli bedah. Abses yang
terbentuk dalam dindingnya terbentuk daerah
jaringan mati (sequestrum) tidak mudah mencari
dan mengalir keluar. Rongga tidak dapat
mengempis dan menyembuh, seperti yang terjadi
pada jaringan lunak lainnya. Terjadi pertumbuhan
tulang baru(involukrum) dan mengelilingi
sequestrum. Jadi meskipun tampak terjadi proses
penyembuhan, namun sequestrum infeksius
kronis yang ada tetap rentan mengeluarkan abses
kambuhan sepanjang hidup penderita.
Dinamakan osteomielitis tipe kronik.
Manifestasi Klinis
• Fase sejak infeksi sampai 10-15
Fase hari. Makin panas tinggi, nyeri
tulang dekat sendi, tidak dapat
menggerakan anggota tubuh.
Akut

• Rasa sakit tidak begitu berat, anggota


yang terkena merah dan bengkak dengan
Fase pus yang selalu mengalir keluar dari sinus
atau mengalami periode berulang nyeri,
inflamasi, dan pengeluaran pus. Infeksi
Kronik derajat rendah dapat terjadi pada jaringan
parut akibat kurangnya asupan darah.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju
endap darah.
2. Pemeriksaan titer antibody – anti staphylococcus
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti
dengan uji sensitivitas
3. Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi
oleh bakteri salmonella.
4. Pemeriksaan biopsy tulang.
Merupakan proses pengambilan contoh tissue tulang yang akan digunakan
untuk serangkaian tes.
5. Pemeriksaan ultra sound.
Yaitu pemeriksaan yang dapat memperlihatkan adannya efusi pada sendi.
6. Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan
radiologik. Setelah 2 minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang
bersifat difus dan kerusakan tulang dan pembentukan tulang yang baru.
7. Pemeriksaan tambahan :
a. Bone scan : dapat dilakukan pada minggu pertama
b. MRI : jika terdapat fokus gelap pada T1 dan fokus
yang terang pada T2, maka kemungkinan besar adalah osteomielitis.
Penatalaksanaan Medis
Pemberian Antibiotik Pemberian
antibiotik ditujukan untuk mencegah
terjadinya penyebaran infeksi pada tulang
sehat lainnya, mengontrol eksaserbasi
akut.

Tindakan operatif dilakukan bila fase


eksaserbasi akut telah reda setelah pemberian
dan rumatan antibiotik yang adekuat. Operasi
dilakukan dengan tujuan untuk mengeluarkan
seluruh jaringan nekrotik baik jaringan lunak
maupun jaringan tulang sampai jaringan sehat
sekitarnya. Selanjutnya dilakukan drainase dan
irigasi secara kontinu selama beberapa hari.
Adakalanya diperlukan penanaman rantai
antibiotik di dalam bagian tulang yang infeksi.
Komplikasi
• Kekakuan yang permanen
pada persendian terdekat
Lanjut
(jarang terjadi)
• Abses yang masuk ke kulit • Osteomielitis kronik
dan tidak mau sembuh ditandai oleh nyeri hebat
sampai tulang yang rekalsitran, dan penurunan
mendasarinya sembuh fungsi tubuh yang terkena.
• Atritis septik • Fraktur patologis
• Kontraktur sendi
• Gangguan pertumbuhan

DINI

Вам также может понравиться