Вы находитесь на странице: 1из 13

Nikah Sirih

Sandy Cici
Vitnantiwi (112)
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan merupakan salah satu ibadah yang
paling utama dalam pergaulan masyarakatagama
islam dan masyarakat. Pernikahan bukan saja
merupakan satu jalan untuk membangun rumah
tangga dan melanjutkan keturunan. Pernikahan
juga dipandang sebagai jalan untuk
meningkatkan ukhuwah islamiyah dan
memperluas serta memperkuat tali silaturahmi
diantara manusia.
Tujuan dan Fungsi Pernikahan

– Menciptakan keluarga sakinah berlandaskan


mawaddah wa rahmah
( Q.S. Ar-Ruum, 30 : 21)
– Menjaga pandangan mata dan menjaga
kehormatan
( H.R.Bukhori)
– Memperoleh keturunan
( H.R. Ahmad )
Prinsip pernikahan Islam

– Kebebasan memilih
– Mawaddah
– Rahmah
– Amanah
– Mu’asyarah bil ma’ruf
Kontroversi dalam
Praktek Pernikahan

–Poligami
–Pernikahan Siri
–Nikah Mut’ah
–Nikah Beda Agama
Pernikahan Siri

Menikah siri adalah pernikahan yang hanya disaksikan oleh


seorang modin atau pegawai masjid dan saksi, tidak melalui
Kantor Urusan Agama (KUA), namun sah menurut agama Islam.
Secara etimologi, kata siri berasal dari bahasa Arab, yaitu sirrun
yang berarti rahasia, sunyi, diam, tersembunyi sebagai lawan kata
dari ’alaniyyah, yaitu terang-terangan. Dalam Kamus Al-
Munawwir ditemukan pula kata-kata yang mengacu pada kata
siri, diantaranya:
– assaru yang berarti rahasia,
– asarroyu yang berarti secara rahasia, sembunyi-sembunyi, dan
– siron yang berarti dengan diam-diam.
Perbedaan Nikah Resmi dan Sirih

Nikah Resmi  mempunyai akta nikah, sah


secara agama dan secara hukum

Nikah Siri  Tidak ada akta nikah, sah


secara agama, tidak sah secara hukum.
Status Hukum
Secara Hukum Islam, nikah siri adalah sah
dimata Allah selama pelaksanaannya
memenuhi ketentuan-ketentuan syar’i,
seperti adanya calon mempelai, wali,dua
orang saksi, mahar, ijab dan qabul.
Status Hukum
Secara Hukum Nasional, nikah siri tidak sah secara
hukum, karena merupakan pelanggaran terhadap
UU no.1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 2:
(1) Perkawinan adalah sah apabila dilakukan
menurut hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu.
(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Faktor Penyebab dilangsungkannya
 Menghindari zina
 Belum ada kesiapan moril dan materiil
 Menghindari prosedur yang berbelit
 Tidak ada biaya untuk administrasi pernikahan
 Alasan untuk bisa berpoligami
Dampak Positif Nikah Sirih :
 sah secara agama
 terhindar dari pergaulan bebas dan dosa
 ada ketenangan batin
Dampak Negatif Nikah Sirih :
 tidak ada kepastian hukum
 status anak tidak jelas, karena tidak ada bukti
autentik dari pernikahan orang tuanya.
 bila terjadi perceraian,isteri dan anak tidak
akan mendapatkan hak-hak yang seharusnya
didapatkan misalnya, hak waris, hak asuh,hak
pendidikan anak dan sebagainya.
 memunculkan imej negatif di kalangan
masyarakat
 memicu terjadinya kekerasan dalam rumah
tangga.
Penutup
Perkawinan merupakan penyatuan dua
manusia pada bentuk asal yang paling hakiki (
nafsun wahidah – Q.S. Al-A’raf,7: 189), juga
merupakan bentuk keterkaitannya dalam satu
kesatuan (min anfusikum- Q.S. Ar-Ruum, 30 : 21),
yang akan dijadikan landasan dalam mewujudkan
rasa cinta kasih, saling menyayangi, saling
menghargai dan saling memotivasi menuju
terciptanya rumah tangga yang bermartabat di
hadapan Allah swt.

Вам также может понравиться