Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK 1B
Adinda Esterlita K. Siahaan | Citra Bonnita Putri | Chareza Lutfi
Ramadhan | Firda Maretha | Hanna Lili Natasya | Hanzel
Irawan | Muhammad Wildan N | Muhammad Shiddiq |
Septiani Putri
Lipoprotein dan
Apolipoprotein
Citra Bonnita Putri (1406639863)
LIPOPROTEIN
• Tidak larut
Kolesterol dalam air
dan • Perlu
ditransportasi
trigliserida bersama protein
• Kompleks lipid
dengan
Lipoprotein protein
• Larut air
Komponen Utama
Lipoprotein
1. Ester dari gliserol dan tiga asam lemak
Trigliseri
Dalam bentuk triasilgliserol atau triasilgliserida
da
3.
Kerangka gliserol terikat dengan dua asam lemak
Fosfolipi dan gugus fosfat
d
HDL (High 50% protein (kebanyakan apo A, tetapi juga beberapa apo C dan apo E), sekitar 20%
Density kolesterol, 30% fosfolipid dan hanya sedikit triasilgliserol
Lipoprotein) HDL berperan dalam transpor kolesterol dari sel tubuh ke hati
APOLIPOPROTEIN
• Merupakan gugus protein pada lipoprotein. Disebut juga
apoprotein
• Membentuk 70% HDL dan 1% kilomikron
• Sebagian apolipoprotein bersifat integral dan tidak dapat
dikeluarkan, sementara sebagian lain bebas untuk dipindahkan
ke lipoprotein lain.
• Dalam satu lipoprotein terdapat satu atau lebih apolipoprotein
Distribusi Apolipoprotein dalam Lipoprotein
Apolipoprotein A Apolipoprotein C
Apolipoprotein B-100 Apolipoprotein B-48 Apolipoprotein E
(I,II,IV) (C1, CII, CIII)
• Apolipoprotein • Terdapat pada LDL • Apo B yang • Polipeptida paling • Ditemukan di VLDL,
utama pada HDL dan VLDL, Disintesis terpotong, 48% Apo kecil (massa molekul HDL, kilomikron dan
di hati. B-100, dibentuk dari 7000-9000 Da sisa kilomikron
• Rantai polipeptida mRNA yang sama • Bebas dipindahkan • Pada orang normal,
tunggal paling seperti B-100 setelah dari satu lipoprotein apo E membentuk 5-
panjang,memiliki introduksi sebuah ke lipoprotein lain 10% apolipoprotein
asam amino 4536 sinyal perhentian VLDL total
asam amino dan oleh enzim
massa molekul penyunting RNA
550.000 Da. • Terdapat pada
kilomikron
Kofaktor Enzim
Membentuk struktur
(eg: CIIlipase);
lipoprotein
Inhibitor enzim
(eg: Apo B)
Peran (eg: Apo AIIlipo.lipase)
(metabolisme
Nascent)
VLDL
VLDL)
LPL menghidrolisis TG
Transportasi TG dihidrolisis melalui diaslgliserol menjadi monoasilgliserol (asam lemak bebas dan
gliserol)
Lipoprotein
Jalur Endogen - Asam lemak bebas dan gliserol disalurkan ke jaringan adiposa, hati, jantung dan otot,
- Gliserol ke vena menuju hati, di hati gliserol --> triasilgliserol
(metabolisme
VLDL) VLDL telah terhidrolisis --> remnant VLDL (Intermediate Density Lipoprotein
Transportasi
Lipoprotein LDL terdegradasi
1 2 3
HDL disintesis dan disekresi oleh hati dan HDL nascent akan berikatan dengan LCAT Proses pengeluarannya dibantu oleh SR-B1
usus. HDL yang dimaksud adalah HDL sehingga akan diubah menjadi HDL discoid atau class B scavenger receptor B1/Reseptor
nascent. HDL nascent terdiri dari lapis-ganda yang memiliki bgia inti non polar dan lapisan pembersih kelas B1
fosfolipid discoid yang mengandung apo A permukaan lipid polar sehingga
dan kolesterol bebas mempermudah pengeluaran kelebihan
kolesetrol yang tidak ter-esterifikasi
• SR-B1 adalah rseptor HDL yang punya 2 peranan
1. Mengikat HDL dan disalurkan ke sel
2. Memerantai penerimaan kolesterol dari sel oleh HDL
yang kemudian mengangkutnya ke hati untuk
diekskresikan melalui empedu baik sebagai kolesterol
atau setelah diubah menjadi asam empedu proses
ini dikenal sebagai reverse cholesterol transport atau
transport kolesterol terbalik
4. Proses transport kolesterol terbalik
1. HDL discoid akan diubah menjadi HDL3 setelah
mnerima kolesterol dari jaringan melalui SR-B1
2. Kolesterol kemudian teresterifikasi oleh LCAT dan
membentuk HDL2
3. HDL2 akan diekskresikan ke hati melalui SR-B1
4. HDL3 bias terbentuk kembali dari HDL2 oleh enzim
lipase hati siklus HDL
5. Proses di atas menghasilkan apo A-1 bebas
6. Apo A-1 bebas dapat berubah menjadi praβ-HDL
setelah berikatan dengan sejumlah kecil fosfolipid
dan kolesterol
7. Kelebihan Apo A-1 akan dihancurkan oleh ginjal
Mekanisme penting lain dari proses
transport kolsterol terbalik adalah yang ABCA1 cenderung memindahkan
melibatkan ABCA1 (ATP-binding kolesterol dari sel ke partikel yang
cassette transporter A1) protein kurang memilki lipid misalnya praβ-HDL
pengangkut yang menggabungkan dan Apo-1 yang kemudian dapat
hidrolisis ATP dengan pengikatan suatu diubahn menjadi HD 3 melalui HDL
substrat sehingga suatu substrat dapat diskoid
dipindahkan melintasi membran
Etiologi Hiperlipidemia
Hanzel Irawan (1406563456)
Penyebab hyperlipidemia boleh disebabkan oleh:
Etiologi • Diabetes
• kelenjar tiroid yang tidak aktif, atau hypothyroidism
Hiperlipidemia • kehamilan
Pemeriksaan
terkait
aterosklerosis,
gagal ginjal
kronis, dan
pankreatitis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Apolipoprotein Fatty Liver
Kolesterol total
Pemeriksaan
Lipoprotein
Kolesterol LDL
Kolesterol HDL
TG
• Definisi: jumlah keseluruhan
dari kolesterol LDL,
kolesterol HDL, dan
komponen lipid/lemak
lainnya dalam tubuh.
• Tujuan menentukan status
risiko dan terapi pasien
untuk menurunkan
konsentrasi kolesterol total
dalam serum.
High-Density Lipoprotein
Cholesterol
• Pengukuran kadar HDL-C:
• Rumus ini digunakan ketika formula Friedewald
tidak dapat digunakan (konsentrasi TG > 400 mg/dL)
• Evaluasi non–HDL-C untuk mendapatkan jumlah
Non – High- total lipoprotein aterogenik pasien.
• Penghitungan non–HDL-C dapat memberikan
Density penilaian risiko yang lebih akurat dibandingkan LDL-
C.
Lipoprotein • Non-HDL-C dihitung:
Cholesterol Kolesterol non-HDL = Kolesterol Total – Kolesterol
HDL
• Non–HDL-C memiliki target 30 mg/dL lebih tinggi
dari tingkatan risiko LDL-C.
Pemeriksaan Apolipoprotein
Pemeriksaan apoB dan apoA1 tidak direkomendasikan untuk diperiksa secara rutin.
Profil lipid yang diperiksa secara rutin: kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL,
dan TG.
Pengukuran apolipoprotein bersama dengan tes lipid lainnya biasanya dilakukan untuk
membantu menentukan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular (CVD)
Apolipoprotein B (ApoB)
• -Apolipoprotein utama dari lipoprotein VLDL, IDL, dan LDL.
-Konsentrasi Apo B memberikan estimasi banyaknya jumlah
partikel lipoprotein tersebut di plasma.
Masih belum jelas apakah apoA1 merupakan
prediktor independen dari penyakit kardiovaskular
Elhomsy, G. 2014. Apoliporotein A-1. Diakses pada tanggal 15 September 2017 melalui
http://emedicine.medscape.com/article/2087313-overview
Kadar ApoB yang Diinginkan
Elhomsy, G. 2014. Apoliporotein A-1. Diakses pada tanggal 15 September 2017 melalui http://emedicine.medscape.com/article/2087313-
overview
Pemeriksaan Terkait penyakit jantung Koroner dan
hipertensi
• CRP (C-Reactive Protein)
• LDH (Dehidrogenase Laktat)
• AST (Aspartat Aminotransferase)
• Isoenzim CPK (Serum) dan Kreatinin Fosfokinase (CPK)
Tujuan Mendeteksi resiko penyakit jantung koroner (hs CRP)
Serum CPK dan CPK-MB meningkat dalam 4-6 jam setelah serangan
infark miokard akut, mencapai puncaknya dalam 12-24 jam (>6 kali nilai
normal), dan kemudian kembali normal dalam 3-4 hari, kecuali bila ada
nekrosis baru atau terjadi kerusakan jaringan.
Rentang Kadar
Kategori
Albumin
< 30 mg/hari Normal
30-300 mg/hari Mikroalbuminuria
> 300 mg/hari Albuminuria
Pemeriksaan Pankreatitis
Uji laboratorium
• Peningkatan leukosit
• Peningkatan AST dan ALT
Lipase serum
Sass. David., et al., 2005. Nonalcoholic Fatty Liver Disease: A Clinical Review. Digestive Disease
and Science; 50-1.
Biopsi Hati
• Metode biopsi hati = Metode yang sensitif dan spesifik dalam
mendiagnosis NASH (steatohepatitis nonalcoholic) yaitu
perlemakan hati yang disertai dengan peradangan atau inflamasi
serta menentukan prognosis, serta dapat menilai tingkat kerusakan
hati.
• Biopsi hati diperlukan apabila teknik pencitraan tidak dapat
mendiagnosa, dan untuk mengkonfirmasi keberadaan NASH,
fibrosis dan/atau sirosis.
• Dalam prakteknya, biopsi hati dirasa tidak perlu dilakukan apabila
diagnosis sirosis dan hipertensi portal dapat ditegakkan melalui
bukti klinis dan pencitraan.
Kleiner DE, Brunt EM, Van Natta M, Behlin C, Contos MJ, Cummings OW, et al. Design and
validation of a histological scoring system for nonalcoholic fatty liver disease. Hepatology.
2005;41;1313–21
Penyaki Terkait Hiperlipidemia
Adinda Esterlita
Septiani Putri Hadrianti
HIPERLIPIDEMIA
Etiologi
Hiperlipidemia merupakan suatu kondisi
patofisiologis dimana terjadi peningkatan kadar
lipid dan/atau lipoprotein didalam tubuh
• Faktor risiko mayor untuk pankreatitis, aterosklerosis, stroke, dan penyakit
kardiovaskular lainnya
• Penyebab:
- Pola hidup yang tidak baik
- Konsumsi lemak ≥ 40% kalori total/hari
- Obesitas
- Konsumsi alkohol
- Kurang berolahraga
Klasifikasi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia
Primer Disebabkan karena mutasi genetik
Hiperlipidemia
Sekunder Karena penyakit diabetes, ginjal kronis,
konsumsi alkohol berlebihan, dsb
Klasifikasi Hiperlipidemia Primer
TIPE KONSENTRASI KOLESTEROL LIPOPROTEIN MEKANISME GANGGUAN
DAN TG
I TG KOLESTEROL Kilomikron Def. LPL Hipertrigliserida
IIa TG normal LDL Kerusakan reseptor Hiperkolesterolemi
KOLESTEROL LDL a familial
IIb TG KOLESTEROL LDL VLDL Overproduksi Apo- Hiperlipidemia
B kombinasi familial
III TG KOLESTEROL IDL Defisiensi klirens Disbetalipoprotein
partikel remnan emia familial
IV TG VLDL Overproduksi VLDL
KOLESTEROL normal
V TG KOLESTEROL Kilomikron VLDL Def. Apo C
Manifestasi Klinis
• Xanthoma
• Menimbulkan gejala penyakit kardiovaskular seperti stroke,
jantung coroner, aterosklerosis, dsb
• Sakit abdominal
Diagnosis
• Plak atheroma : grumous lipid yang mengandung kolesterol, kolesterol ester, dan
debris nekrosis ditutup dengan serabut
• Plak obstruksi lumina vascular ruptur thrombosis pembuluh darah
Faktor Resiko
Konstitusional
Genetik, Umur, Jenis Kelamin
Modifable
Hiperlipidemia, Hipertensi, Diabetes
Mellitus
Tambahan
Inflamasi, hiperhomosisteinemia, dll.
Mekanisme Terjadinya Aterosklerosis
Nyeri
Kram
Manifestasi Limping
Klinis
Sensitif terhadap suhu dingin
MRI/Ultrasound
Penyakit Jantung
Koroner (PJK)
Ischemic Heart Disease (IHD)
adalah kurangnya oksigen
akibat penurunan/tidak ada
aliran darah ke miokardium,
yang disebabkan karena
penyempitan atau obstruksi
(sumbatan) pada pembuluh
darah koroner
(Dipiro, et al, 2015).
Whalen, K., Finkel, R., dan Panavelil, T. A., 2015, Lippincott Illustrated Reviews: Pharmacology, 6th edition, Wolters Kluwer,
Philadelphia
Angina Stabil
• Betuk paling umum dijumpai
• Nyeri akibat peningkatan beban jantung latihan, emosi,
stres, dingin adanya penyempitan arteri koroner
• Tanda rasa terbakar atau nyeri yang pendek, sesak di dada
• Istirahat dan pemberian nitrogliserin meredakan gejala
Whalen, K., Finkel, R., dan Panavelil, T. A., 2015, Lippincott Illustrated Reviews: Pharmacology, 6th edition, Wolters Kluwer,
Philadelphia
Angina Variant
• Nama lain: Vasospastic Angina, Prizmental
Angina
• Angina yang jarang dijumpai
• Penyebab vasospasme arteri koroner
• Gejala muncul tidak bergantung pada aktivitas
fisik
• Faktor resiko merokok, stres, dingin
Whalen, K., Finkel, R., dan Panavelil, T. A., 2015, Lippincott Illustrated Reviews: Pharmacology, 6th edition, Wolters Kluwer,
Philadelphia
SINDROM KORONER AKUT
• Terdiri dari angina tidak stabil dan infark miokardial
• Adanya erosi/ ruptur dari plak aterosklerosis
membentuk trombus parsial atau total diikuti dengan
agregasi platelet dan aktivasi koagulasi
• Aliran darah menurun oksigen menurun nekrosis sel
jantung
Porth, C. M., Matfin, G. 2009. Pathophysiology, Concepts of Altered Health States, 8th Edition. Wolters Kluwer, Philadelphia.
INFARK MIOKARDIAL
• Proses terjadinya kerusakan (nekrosis) atau kematian
sel-sel miokardium adanya sumbatan berupa
trombus atau ruptur dari plak aterosklerosis tidak
adanya suplai darah dalam waktu yang lama (± 20
menit)
• Sering juga disebut sebagai ‘serangan jantung’
• Tipe:
• Transmural seluruh dinding ventrikel
• Subendokardial sepertiga – separuh dinding
ventrikel dalam
Porth, C. M., Matfin, G. 2009. Pathophysiology, Concepts of Altered Health States, 8th Edition. Wolters Kluwer, Philadelphia.
Kumar, V., Abbas, A. K., Aster, J. C., 2013. Robbins Basic Pathology, 9th Edition, Elsevier Sanders, Philadephia
Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arteri
secara persisten dimana tekanan darah sistolik > 140
mmHg dan/atau tekanan darah diastolik > 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
• Terdapat pada 95% kasus
• Penyebab spesifiknya tidak diketahui
• Faktor genetik, usia, gender, ras, obesitas, stres, intoleransi glukosa, asupan
Hipertensi makanan yang tinggi natrium, rendah kalium, kalsium, magnesium, dan
Primer/Hipertensi merokok
Idiopatik
Pembentukkan plak
(aterosklerosis)
Hipertensi
Tanda dan Gejala
Sakit kepala
bagian Kaku kuduk Sulit tidur
belakang
Berdebar-
Gelisah Pusing
debar
Stroke Hemoragik
Stroke Iskemik
semua kasus stroke semua kasus stroke
Pecahnya pembuluh Pembentukan trombus
darah otak atau emboli
Perdarahan 70% karena
subarachnoid, Aterosklerosis
perdarahan intraserebral, 30% tidak diketahui
dan hematoma subdural
Patofisiologi
Hiperlipidemia
Pembentukan trombus
(aterosklerosis) Embolus
Stroke
Tanda dan Gejala
Kelemahan
Penurunan Gangguan
pada alat
kesadaran penglihatan
gerak/mati rasa
KIDNEY
DISEASE Klasifikasi CKD :
Berdasarkan Glomerulus Filtration
Rate (GFR)
Level albuminuria
Cont’d
• Nilai GFR dapat diestimasi dari kadar kreatinin serum Pengukuran
kreatinin serum memperkirakan LFG dan menentukan tahap CKD
• Kadar normal kreatinin serum :
• Anak (3-18 thn) : 0,5-1,0 mg/dL
• Perempuan : 0,6-1,1 mg/dL
• Laki-laki : 0,9-1,3 mg/dL
Inzucchi, Silvio E., DeFronzo, Ralph A. et al. (2005). The Diabetes Mellitus Manual : A Primary Care Companion ToEllenberg and Rifkin’s. United
States : The McGrawHill
Nahas, E M. Levin, Adeera. (2009). Chronic Kidney Disease : a Practical Guide to Understanding and Management. US : Oxford University Press
Wells, B., Dipiro, J.T. 2012. Pharmacotherapy Handbook 9th edition. United States: The McGraw
Hill. 2005
Rumus Perhitungan Laju Filtrasi Glomerulus
Persamaan Rumus
Laki - laki Jika kadar kreatinin serum ≤ 0,9 mg/dL
Perlemakan
Perlemakan
hati non
hati alkoholik
alkoholik
Penyebab : seseorang
mengonsumsi etanol berlebihan
• Pria > 40-80 gr/hari
PERLEMAKAN • Wanita >20 – 40 gr/hari
HATI
Bersifat reversible
ALKOHOLIK
Ditandai oleh akumulasi TG dan
lemak lain dalam sel hati.
PATOFISIOLOGI
Etanol dioksidasi oleh ADH (di Etanol dioksidasi oleh
sitosol), Sistem oksidase ADH asetaldehid
mikrosomal terutama CYP2E1 (beracun) menghasilkan
(di RE halus), Katalase (di NADH berlebihan
membran peroksisomal)
Penurunan berat
badan
Pankreatitis
Pankreatitis
1 2 3
Adanya penyumbatan di duktus Hiperlipidemia merupakan faktor Alkoholisme. Karena dapat
pankretikus karena batu empedu risiko pankreatitis. Hiperlipidemia menyebabkan stimulasi pelepasan
dapat menyebabkan terjadinya enzim pankreas.
overstimulasi pelepasan enzim
pankreas atau menyebabkan
terbentuknya batu empedu
• Nyeri, terutama di area epigastrum dan
Manifestasi menyebar ke punggung. Nyeri terjadi
setelah konsumsi makanan atau
Klinik alkohol yang berlebihan.
• Mual dan muntah
Xanthoma
Xanthoma
• Merupakan lesi pada kulit yang timbul
karena adanya akumulasi sel busa
• Sel busa terbentuk dari makrofag sebagai
hasil dari penyerapan berlebihan Low
Density Lipoprotein (LDL) dan modifikasi
oksidatif mereka.
• Menimbulkan rasa nyeri pada penderita dan
berada di bawah kulit yang menonjol, lunak,
dan berwarna kekuningan.
Klasifikasi Xanthoma
Xanthoma
Xanthoma Eruptivum Xanthoma Tuberosum Xanthoma Tendineum
Disseminatum
Patofisiologi
Agregat LDL dan kompleks
Terbentuknya sel-sel busa
lipid teroksidasi oleh
(foam cells) yang terdeposit
aktivitas makrofag sehingga
pada jaringan ikat
kolesterol terlepas dari LDL
perivaskular
teroksidasi
Penyebab lainnya dapat dibedakan menjadi:
Dislipidemia bawaan
atau yang diperoleh
Familial hipercholesterolemia gen yang mengkode LDL-reseptor (LDL-R).
sejak lahir, yang disebut
dengan
hiperkolesterolemia Familial defective apolipoprotein B-100 gen APOB.
dominan autosomal.
Dipiro, J, T.,et al, 2008, Pharmacotherapy Handbook, Seven edition, Mc Graw Hill
Terapi Farmakologi
Resin
Niacin
Probukol
Ezetimibe
Dipiro, J, T.,et al, 2008, Pharmacotherapy Handbook, Seven edition, Mc Graw Hill
Resin Resin dapat menghambat reabsorpsi asam empedu
Onset 24 jam
Kontraindikasi
• Obstruksi intestinal
• Obstruksi bilier sempurna
Efek Samping
• Efek pada saluran pencernaan
• Peningkatan SGOT dan fosfatase alkalin
• Mayor: Konstipasi utama (10-50% pada dosis tinggi dan pasien
>60 tahun)
• Minor: Mual dan perut kembung, rasa tidak enak pada bagian perut,
muntah.
• Colesevelam paling minim efek samping
Cholestipol Colesevelam
Niacin
Dapat menurunkan produksi VLDL plasma
(Asam Nikotinat)
melalui penurunan pelepasan asam lemak dari
sel adiposa menuju hati
Dipiro, JT., et al (ed). (2014). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ninth Edition. USA : The McGraw-Hill Companies, Inc
Flushing (bercak merah, panas, dan gatal)
• Terjadi di sekitar wajah, leher, dada, punggung diberikan 325 mg Aspirin
sebelum konsumsi Niasin
• Hindari minuman panas (teh, kopi) atau alkohol
Hiperglikemia
Interaksi Obat
Nikotin meningkatkan efek
samping flushing
• Mozayani, Ashraf., Raymon, Lionel P., 2004, Handbook of Drug Interaction : A Clinical and Forensic Guide, Riverview, New Jersey
• Baxter, K. (2008). Stockley’s Drug Interactions. (8th ed). London : Pharmaceutical Press.
HMG-CoA Reduktase Inhibitor
Merupakan enzim yang berperan dalam sintesis kolesterol
1. Absorbsi :
• Setelah pemberian oral, absorbsi usus dari
statin bervariasi antara 30% dan 85%
• Puncak: 1-4 jam
2. Distribusi :
• >95% statin dan metabolitnya terikat
protein, kecuali pravastatin dan metabolit
(50%)
3. Metabolisme :
• Semua golongan statin, kecuali simvastatin dan lovastatin
diberikan dalam bentuk asam β-hidroksi
• Simvastatin dan lovastatin lakton inaktif yang perlu
ditransformasi pada hati menjadi asam β-hidroksi
• BA sistemik (statin dan metabolit) antara 5%-30% (FPM)
• Kecuali: fluvastatin dan pravastatin metabolit statin
memiliki aktivitas HMG-CoA reduktase
4. Eliminasi :
• t ½ dari komponen utama : 1-4 jam
• Kecuali atorvastatin dan rosuvastatin : 20 jam
• Hati membiotransformasi statin dan > 70% metabolit statin
diekskresikan oleh hati dengan eliminasi pada feses
Perbandingan Efikasi
Kontraindikasi
• Kehamilan
• Laktasi
• Penyakit hati aktif
• Peningkatan serum transaminase yang tidak dapat dijelaskan
• Hipersensitivitas terhadap statin
Efek Samping
• Hati abnormalitas biokimia pada fungsi hati sehingga perlu
dilakukan pengecekan fungsi hati dan mengecek serum
transaminase secara periodik
• Otot
• Miopati dan rhabdomiolisis (disintegrasi atau disolusi otot) jarang
• Biasanya, pasien mengalami insufisiensi renal atau mengonsumsi obat seperti
siklosporin, itrakonazol, eritromisin, gemfibrozil atau niasin yang memiliki efek
samping sama
• Perlu pengecekan klirens kreatinin secara berkala
Lovastatin
Atorvastatin
Fluvastatin
Pravastatin Simvastatin
Rosuvastatin
Derivat Asam Fibrat
Dapat meningkatkan
klirens VLDL
Contoh obat :
Gemifibrozil, Fenofibrate,
Clofibrate
• Fibrat adalah agonis dari PPAR-α. Melalui reseptor
ini, fibrat menurunkan regulasi gen apoC-III serta
meningkatkan regulasi gen apoA-I dan A-II.
Berkurangnya sintesis apoC-III menyebabkan
peningkatan katabolisme TG oleh lipoprotein lipase,
Mekanisme Kerja berkurangnya pembentukan kolesterol VLDL, dan
meningkatnya pembersihan kilomikron.
Peningkatan regulasi apoA-I dan apoA-II
menyebabkan meningkatnya konsentrasi kolesterol
HDL.
PERKI. (2013). Pedoman Tatalaksana Dislipidemia, Edisi 1. Centra Communications. PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KARDIOVASKULAR INDONESIA
• Diabsorpsi cepat
• Lebih dari 95% berikatan dengan protein plasma, terutama albumin
• Waktu paruh 1,1 jam (Gemfibrozil); 20 jam (Fenofibrat)
• Gemfibrozil dapat melewati plasenta
Farmakokinetik • Dieksresi sebagian besar dalam bentuk konjugat glukoronida, 60-90%
diekskresi melalui urin, sisanya melalui feses
Brunton, L., Knollmann, B., & Hilal-Dandan, R. (2006). Goodman & gilman's The Pharmacological Basis of Therapeutics (11th ed.). McGraw-Hill Education.
Efek Samping
Bezafibrat,
Fenofibrat,
saluran cerna (mual, anoreksia, nyeri lambung),
pruritus, ruam kulit, urtikaria, impotensi; juga sakit
Clofibrat, kepala, pusing, vertigo, letih, rambut rontok;
Ciprofibrat miotoksisitas (dengan miastenia atau mialgia) risiko
khusus pada gangguan ginjal
Menurunkan jumlah
kolesterol dan efek pada
lipoprotein adalah ↓LDL
• A sukar larut dalam air, makanan tidak mempengaruhi penyerapan
ezetimie
Farmakokinetik • E Ezetimibe diekskresikan melalui fases 70% dan urin 10% dalam
bentuk konjugat glukoronida
Efek Samping
Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., & DiPiro, C.V. (2015). Pharmacotherapy Handbook (9th
Edition). USA: McGraw Hill.
TERAPI NON FARMAKOLOGIS
• Tujuan diet terapi untuk menurunkan intake lemak total,
lemak jenuh, dan kolesterol, dan mencapai BB ideal.
• Meningkatnya uptake serat (gandum) dapat mengurangi
LDL 5-20%. Produk berserat untuk mengatasi konstipasi.
• Pencernaan 2-3 g sterol tumbuhan setiap hari mengurangi
LDL 6-15%
• Jika seluruh perubahan diet dilakukan, reduksi LDL berkisar
20-30%.
Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., & DiPiro, C.V. (2015). Pharmacotherapy Handbook (9th Edition). USA: McGraw Hill.
Algoritme terapi A
Subjek
Kategori pasien:
- LDL tinggi,
- trigliserida masih ≤ 4,5 mmol/L (≤ 400 mg/dL).
Target penurunan LDL hingga batas normal atau
sesuai target terapi yang diinginkan berdasarkan faktor
resiko.
Algoritma A
Tan, Doren. 2007. Managing Hyperlipidemia: Every Patient, The Only Patient. Annals of Pharmacotherapy; 36:892-904.
Algoritme terapi B
Algoritma B
• Kategori:
TG > 4,5
mmol/L
Kolesterol
total tinggi
• Target :
penurunan
TG dan LDL
hingga
normal
Tan, D. (2007). Managing Hyperlipidemia Every Patient, The Only Patient. Diakses 11 September 2017, dari: https://www.pss.org.sg/sites/default/files/e-
Tan, D. (2007). Managing Hyperlipidemia Every Patient, The Only Patient. Diakses 11 September 2017, dari: https://www.pss.org.sg/sites/default/files/e-
Algoritme Terapi
Hiperlipidemia
Muhamad Wildan Nugraha
1406544961
Algoritme Terapi
Statin umumnya
digunakan
sebagai terapi lini
pertama
hiperlipidemia
Algoritma Terapi
Wanita
Anak
Geriatri
Dislipidemia/Hiperlipidemia Familial
Penyakit Ginjal
Wanita
Menopausal Women
Women at High Risk
Terapi dengan obat-obatan penurun lipid (Statin)
Heterozygous Familial
Hypercholesterolemi
(HeFH)
Familial Combined
Hyperlipidemia (FCH)
Heterozygous Familial Hypercholesterolemi
(HeFH)
Statin