Вы находитесь на странице: 1из 63

Pendidikan

Kewarganegaraan

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


Latar Belakang

Globalisasi
Dipicu Revolusi teknologi

• Transportasi  dunia “menyempit”


• Telekomunikasi  “percepatan” jalan
sejarah e-mail dsb
• Turisme  Perdagangan (trade)

2
Latar Belakang
Dunia Tanpa Batas
• Warganegara  Warga Kosmopolit
• Multi National Corporation (MNC)
• Liberalisasi di segala bidang kehidupan

Global Paradox
• Perusahaan besar  melemah
• Perusahaan kecil  kaya fungsi
• Pekerja unggul/ulung dicari

3
Latar Belakang
Timbul beragam konflik, antara lain:

 Konflik Budaya  9 budaya saling berhadapan


Barat Modern, Muslim, Amerika Latin, Hindu,
Budha, Sino, Shinto, Afrika, Ortodox
 Konflik Kekerasan 
Dunia “menyempit”, “Percepatan” jalannya
sejarah, kemajuan tenologi militer, kebangkitan
demokrasi dan hak asasi manusia
4
Latar Belakang
• Visi Indonesia 2020 
masyarakat Indonesia yang:
religius – manusiawi – bersatu –
demokratis – adil – sejahtera – maju
– mandiri – serta baik dan bersih
dalam penyelenggaraan negara

5
Latar Belakang

Indikator keberhasilan
• Penghormatan thd martabat manusia
• Semangat persatuan & kesatuan – toleransi,
kepedulian &tanggung jawab sosial
• Budaya & perilaku sportif  menghargai & menerima
perbedaan dlm kemajemukan
• Partisipasi politik
• Berkembangnya orsos, ormas & orpol
• SDM  mampu kerja sama & bersaing
• Kemampuan & ketangguhan berbangsa & bernegara
• Penyelenggaran negara yang profesional
6
Latar Belakang
Persyaratan Kerja Era Global

 Knowledge & Skill


• Computing
• Analysis
• Sintesis
• Management Ambiguity  Know character of the
• Communication work
• Terlatih etika kerja
 Attitude • Paham globalisasi
• Leadership • Fleksibel tentang
• Team working pilihan kerja
• Can work cross culturally
• Personality 7
Latar Belakang
Persyaratan Kerja Kurikulum UNESCO Kurikulum Nasional

MK Keilmuan &
Learning to know
Ketrampilan (MKK)
Pengetahuan &
Ketrampilan
MK Keahlian Berkarya
Learning to do
(MKB)

MK Perilaku Berkarya
(MPB)
Perilaku Learning to be
MK Pengembangan
Kepribadian (MPK)

Mengenal Sifat MK Berkehidupan


Learning to live together
Pekerjaan Bermasyarakat (MBB)
Anwar Ma'ruf/2007 8
Sejarah Pend. Kewarganegaraan
• USA 1790  “theory of Americanization”
menyangkut masalah warganegara dgn hak
kewajiban, pemerintah dan negara
• Diikuti oleh negara-negara kolonial dgn maksud
supaya “kawula negara” tunduk pada aturan
pemerintah kolonial
• Masa modern dipakai utk membina agar WN
cinta tanah air dan siap berkorban utk negara
dan bangsa.

9
HISTORIS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
SEJAK 1960-AN SAMPAI SAAT INI

 CIVICS/KEWARGAAN NEGARA : SMA/SMP 62, SD 68, SMP


1969, SMA 1969
 PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SD 68, PPSP 73
 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) : SD, SMP,SMU 1975,
1984.
 PENDIDIKAN PANCASILA : PT 1970-an - 2000-an
 PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an - 2001
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : PT 2002 - Sekarang
 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) :
SD, SMP, SMU 1994-Sekarang
 PENDIDIKAN KEWARGAAN : IAIN/STAIN 2002 – sekarang
(rintisan)
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) : SD, SMP, SMU, PT
(UU No.20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS)
Sejarah Pend. Kewarganegaraan
 Kep Bersama Men Dikbud dan Men Hankam, tgl
8 Des 1973 : Dik Pa cadangan & Dik Kewiraan
bagi mhs PT
 UU no 20/1982 ttg Hankamneg :
PPBN utk mhs PT  Dik Kewiraan,
PPBN utk SD s/d SMA  Gerakan Pramuka
 UU no 2/1989 ttg Sisdiknas :
Dikwir bagian dari Dikwar  bagian dari MKDU
 Kep Men Diknas no 232/U/2000  Mk wajib
bagi Program Diploma III dan Strata 1
 UU no 20/2003 ttg Sisdiknas  Mk wajib di
samping Mk Dik Agama & Mk Bahasa
11
NOMENKLATUUR/TERMINOLOGI:
PENDIDIDKAN KEWARGANEGARAAN DI DUNIA
• CIVICS, CIVIC EDUCATION (USA)
• CITIZENSHIP EDUCATION (UK)
• TA’LIMATUL MUWWATANAH, (TIMTENG)
TARBIYATUL WATONIYAH
• EDUCACION CIVICAS (MEXICO)
• SACHUNTERRICHT (JERMAN)
• CIVICS, SOCIAL STUDIES (AUSTRALIA)
• SOCIAL STUDIES (USA, NEW ZEALAND)
• LIFE ORIENTATION (AFRIKA SELATAN)
• PEOPLE AND SOCIETY (HONGARIA)
• CIVICS AND MORAL EDUCATION (SINGAPORE)
• OBSCESVOVEDINIE (RUSIA)
• PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (INDONESIA)
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

1) Setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib


memuat Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan

2) Materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan adalah


hubungan antara warga negara dan negara serta
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.

3) Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan


Pendidikan Pendahuluan Bela Negara merupakan
salah satu komponen yg tidak dapat dipisahkan
dari Kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian dalam susunan kurikulum inti
perguruan tinggi di Indonesia.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
-SEPANJANG PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA MENGALAMI
PASANG SURUT, MENGALAMI KONDISI DAN TUNTUTAN YG BERBEDA
SESUAI DENGAN ZAMANNYA.

- KONDISI & TUNTUTAN YANG BERBEDA TERSEBUT DITANGGAPI


BANGSA INDONESIA DENGAN KESAMAAN NILAI-NILAI PERJ. BGS YG
DILANDASI OLEH JIWA, TEKAD & SEMANGAT KEBANGSAAN.

- KESEMUANYA ITU TUMBUH MENJADI KUAT YG MAMPU MENDORONG


PROSES TERWUJUDNYA NKRI.

- SEMANGAT PERJUANGAN BANGSA INDONESIA YANG TAK KENAL


MENYERAH MERUPAKAN KEKUATAN MENTAL SPIRITUAL YANG DAPAT
MELAHIRKAN SIKAP & PERILAKU HEROIK & PATRIOTIK YANG HARUS
DIMILIKI OLEH SETIAP WARGA NEGARA NKRI.

- NILAI-NILAI PERJUANGAN BANGSA MASIH RELEVAN DALAM


PECAHKAN SETIAP PERMASALAHAN DALAM BERMASYRAKAT,
BERBANGSA & BERNEGARA SERTA SUDAH TERBUKTI KEANDALANNYA.
“Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No.
20 Tahun 2003:

“Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air”
VISI
• Impian atau gambaran masa depan yang
menarik orang menuju masa depan
• Gambaran masa depan yang ingin kita ciptakan
• Landasan untuk membangun dan
menumbuhkan budaya organisasi atau budaya
kerja
• Menunjuk arah dan tujuan perjalanan
• Menunjuk pada tujuan bersama yang menunjuk
pada direction (arah), high purpose, atau
bahkan common goal (sasaran bersama) yang
ingin dicapai
VISI UKI
Menjadi universitas unggulan dalam bidang
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat yang antisipatif dalam era
globalisasi berdasarkan nilai-nilai kristiani (to
become a recognized university with an
excellent reputation in the field of education,
research, and community service based on
christian values)
VISI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )

~ SUMBER NILAI DAN


~ PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM STUDI DALAM MENGANTARKAN
MAHASISWA, UNTUK
~ MENGEMBANGKAN KEPRIBADIANNYA SELAKU
WARGANEGARA YANG BERPERAN AKTIF
~ MENEGAKKAN DEMOKRASI MENUJU
MASYARAKAT MADANI
MISI UKI
• Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompeten
dalam bidangnya dan mampu bersaing dalam era global.
• Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, sistem
pelayanan administrasi akademik dan umum dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
• Meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM yang
berkelanjutan.
• Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
• Mengembangkan hubungan kerja sama dengan institusi
nasional dan internasional yang saling menguntungkan
dan lembaga-lembaga gerejawi dalam semangat
ekumenis
Misi Pendidikan
Kewarganegaraan
• Membantu mahasiswa agar mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila dan UUD
1945 serta kesadaran berbangsa dan bernegara
dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang dikuasainya dengan rasa tanggung
jawab kemanusiaan
• Misi lebih menunjuk pada dimensi tugas,
tanggung jawab, panggilan, dan pekerjaan yang
harus dilakukan dalam proses menuju visi
MISI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002)

Membantu mahasiswa selaku warganegara, agar mampu :


~ mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan
bangsa Indonesia,
~ mewujudkan kesadaran berbangsa dan
bernegara,
~ menerapkan ilmunya secara bertanggung
jawab terhadap kemanusiaan.
Kompetensi Dik. Kewarganegaraan

 Kompetensi :
 Mengantar mahasiswa memiliki wawasan
kesadaran bernegara
 Menumbuhkembangkan wawasan
kebangsaan, kesadaran berbangsa
 Menumbuhkembangkan pola sikap & pola
pikir yg komprehensif, integral pada
aspek kehidupan

22
KOMPETENSI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No.
38/DIKTI/Kep./2002 )

Mengantarkan mahasiswa
selaku warganegara, memiliki :

BERTUJUAN UNTUK a. Wawasan kesadaran bernegara,


untuk:
MENGUASAI : - bela negara.
~ Kemampuan berfikir, - cinta tanah air.

~ Bersikap rasional, dan b. Wawasan kebangsaan, untuk:


- kesadaran berbangsa
dinamis, - mempunyai ketahanan nasional.
~ Berpandangan luas sebagai c. Pola pikir, sikap yang komprehensif-
Integral pada seluruh aspek
manusia intelektual. kehidupan nasional.
Penyajian & Keterkaitan
Bahan Ajar
• Pengantar
• Falsafah Pancasila
• Identitas Nasional
• Politik dan Strategi
• Demokrasi Indonesia
• Hak Asasi Manusia dan Rule of Law
• Hak dan Kewajiban Warganegara
• Geopolitik Indonesia
• Geostrategi Indonesia

24
TUJUAN PENDIDIKAN
• mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk
mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai
dengan hati nuraninya,
• mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk
mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya,
• mengantarkan mahasiswa mengenali perubahan-
perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni,
• mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk
memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia
TUJUAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SK Dirjen Dikti No.
38/DIKTI/Kep./2002)
Agar mahasiswa :
1. Memiliki motivasi menguasai materi pendidikan
kewarganegaraan,
2. Mampu mengkaitkan dan mengimplementasikan dalam
peranan dan kedudukan serta kepentingannya, sebagai
individu, anggota keluarga/masyarakat dan warganegara
yang terdidik.
3. Memiliki tekad dan kesediaan dalam mewujudkan kaidah-
kaidah nilai berbangsa dan bernegara untuk menciptakan
masyarakat sipil.
LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

1) UUD 1945

a) Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita


tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya).
b) Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan warga negara di dalam hukum
dan pemerintahan.
c) Pasal 27 (3), hak dan kewajiban warga negara dalam upaya
pembelaan negara.
d) Pasal 30 (1), hak dan kewajiban warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
e) Pasal 31 (1), hak warga negara mendapatkan pendidikan.

2) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3) Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang


Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi.
OBJEK PEMBAHASAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

a) Objek Material. Segala hal yang berkaitan dengan


warga negara baik yang empirik maupun yang non-
empirik, yang meliputi wawasan, sikap dan perilaku
warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara.

b) Objek Formal. Mencakup dua segi, yaitu segi hubungan


antara warga negara dan negara (termasuk hubungan
antar warga negara) dan segi pembelaan negara.

Rumpun Keilmuan. Pendidikan Kewarganegaraan bersifat


interdisipliner (antar bidang) bukan monodisipliner,
karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu
Kewarganegaraan diambil dari berbagai disiplin ilmu.
MATERI
IDENTITAS NASIONAL
1. HAKIKAT BANGSA
Konsep bangsa memiliki 2 (dua) pengertian:
a. Sosiologis Antropologis: Persekutuan hidup
masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-
masing anggotanya merasa satu kesatuan ras,
budaya, keyakinan, bahasa dsb.
b. Politik adalah suatu masyarakat dalam daerah
yang sama tunduk kepada kedaulatan negaranya
sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan ke
dalam.
Proses terbentuknya Bangsa-Negara
Ada dua proses pembentukan bangsa-negara
yaitu:
a. Model ortodoks yaitu bermula dari adanya
suatu bangsa terlebih dahulu untuk
kemudian membentuk suatu negara sendiri
b. Model Mutakhir yaitu adanya negara
terlebih dahulu yang terbentuk melalui
proses sendiri.
2.Hakikat Negara
1. Arti Negara
- Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyatnya.

- Negara adalah kelompok sosial yang menduduki


wilayah atau daerah tertentu yang diorganisir
dibawah lembaga politik dan pemerintahan yang
efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat
sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
2. Unsur-Unsur Negara
a. Rakyat
b. Wilayah
c. Lembaga negara dan pemerintah yang berdaulat
d. Pengakuan internasional
e. Ideologi & Konstitusi (hukum dasar)  Rechtstaat

Sebagai organisasi kekuasaan negara memiliki sifat:


a. Memaksa: Memiliki kekuasaan untuk
menyelenggarakan ketertiban dengan memakai
kekerasan fisik yang legal.
b. Monopoli: Memiliki hak menetapkan tujuan
bersama masyarakat.
c. Mencakup semua: Semua peraturan dan kebijakan
negara berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.
3. Teori terjadinya Negara
a. Proses terjadinya negara secara teoretis
l) Teori Hukum Alam
2) Teori Ketuhanan
3) Teori Perjanjian
b. Proses terjadinya negara di zaman modern
1) Penaklukan
2) Peleburan atau fusi
3) Pemecahan
4) Pemisahan diri
5) Perjuangan atau revolusi
6) Penyerahan/pemberian
7) Pendudukan tas wilkayah yang belum ada pemerintah
sebelumnya.
3. Tujuan dan Fungsi Negara
a. Tujuan Negara
Harold J.Laski: Menciptakan suatu kondisi
dimana rakyatnya dapat mencapai
terwujudnya keinginan-keinginan secara
maksimal.
b. Fungsi Negara
1). Melaksanakan ketertiban
2). Mengusahakan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyatnya.
3). Pertahanan
4). Menegakkan keadilan
4. Sifat-Sifat Negara
a. Memaksa: Mempunyai kekuasaan untuk
memakai kekerasan fisik secara legal. Ada
aturan tentang sanksi bagi pelanggaran
b. Monopoli: Menetapkan tujuan bersama dalam
masyarakat. Ada aturan untuk memenuhi
kebutuhan demi kesejahteraan
c. Mencakup semua: Berlaku untuk semua orang
tanpa kecuali, tanpa diskriminasi, dan tidak
memandang golongan
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
PENDAHULUAN

KEDUDUKAN POLSTRANAS DLM PKn


• Disebut POLSTRANAS
Diberikan sejak 1974/1975  KEWIRAAN
2000  KEWARGANEGARAAN

• Kedudukan POLSTRANAS dlm KEWARGANEGARAAN


TANNAS
(doktrin)
W
A ATHG
S T
A A POLSTRANAS TANNAS TUJUAN
N N (bangnas) (kondisi) NAS
T N
A A
R S ATHG
A TANNAS
(metode)
• Wasantara : cara pandang (sikap) bangsa Indonesia tentang dirinya (yg
bhineka) dan lingkungannya yg berwujud negara kepulauan, berdasarkan
pancasila dan UUD 1945 bertujuan utk mewujudkan persatuan dan kesatuan
segenap aspek kehidupan nasional dan turut serta menciptakan perdamaian
dunia dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
• Wasantara : pedoman dan arah untuk mencapai tujuan nasional
• Wajah Wasantara :
1. Sebagai wawasan nasional, melandasi kosepsi ketahanan nasional
2. Sebagai wawasan dlm penyelengaraan pembangunan nasional mencakup:
Perwujudan kepulauan nusantara sbg a. satu kesatuan politik
b. satu kesatuan ekonomi
c. satu kesatuan sosial budaya
d. satu kesatuan pertahanan
keamanan
3. Sebagai wawasan kewilayahan
4. Sebagai wawasan pertahanan keamanan
• Ketahanan Nasional (TANNAS): merupakan kondisi dinamis suatu
bangsa yg meliputi segenap aspek kehidupan nasional yg terintegrasi berisi
keuletan dan ketangguhan yg mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional didalam mengatasi segala, ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan baik yg datang dari dalam ataupun luar, yg langsung maupun tdk
langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
• Ketahanan Nasional: meliputi ketahanan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan
• Wajah Ketahanan Nasional :
1. Sebagai Kondisi
- kondisi dinamis yg merupakan integrasi dan kondisi aspek
kehidupan nasional
- kondisi berwujud suatu spektrum : daya kekebalan, tangkal, pukul
- kondisi wujud pembangunan nasional
2. Sebagai Doktrin : cara terbaik yg ada guna mengimplementasikan
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
secara seimbang, serasi dan selaras dlm kehidupan nasional
3. Sebagai Metode :
- untuk memecahkan masalah nasional, demi kelangsungan hidup
dan perkembangan kehidupan bangsa
- metode ketahanan nasional adl astagrata yaitu metode
integralistik, komprehensif atau kesisteman
• Hubungan Wasantara-Tannas-Bangnas
1. Wasantara merupakan sistem nilai yg pd dasarnya dunia ideal yg
ingin dicapai
2. Tannas adl dunia nyata yg perlu diwujudkan melalui pembangunan
nasional
3. Wasantara menentukan perwujudan Tannas dan Tannas
menentukan lingkup, volume dan ketetapan Bangnas
4. Berhasilnya Bangnas meningkatkan Tannas selanjutnya Tannas
yg tangguh mendorong Bangnas
TINJAUAN TEORITIS PENGERTIAN DAN KONSEP POLITIK
NASIONAL
• Pengertian Politik dan Pengembangannya
- Politik dari kata POLIS : 1. negara/kota
2. segala masalah yg dihadapi negara
- Socrates, Plato, Aristoteles sampai cendekiawan abad 20 
POLITIK : segala masalah yg dihadapi negara
- Negara : organisasi masyrakat tertinggi yg menyelenggarakan
kepentingan bersama (kepentingan nasional) dari seluruh
masyarakat bangsa tersebut
- untuk mencapai kepentingan nasional negara memainkan peranan
penting yi mengambil tindakan dan memilih caranya
- Tindakan negara utk memecahkan masalah nasional guna mencapai
kepentingan nasional inilah yg disebut POLITIK NASIONAL
- Politik : politik adl segenap kegiatan negara yg berpengaruh dan
penting mengenai penetapan alokasi nilai yg mengikat masyarakat
utk dapat memecahkan masalah negara dg sebaik-baiknya

- Nilai : - pedoman utk menentukan baik buruk, indah tdk indah


- pedoman umum dlm hubungan antar manusia
- aturan aturan atau peraturan peraturan

- Aturan : pedoman yg lebih khusus yg menyatakan hak dan kewajiban


manusia yg bersangkutan dlm pergaulan atau hubungan. Aturan ini
bisa tertulis atau tdk tertulis
- Bila alokasi nilai diganti aturan maka POLITIK adalah segenap
kegiatan negara yg berpengaruh dan penting mengenai penetapan
peraturan yg mengikat masyarakat utk dpt memecahkan masalah
negara dg sebaik-baiknya
Dalam kehidupan bernegara di dunia kita dapat melihat
kenyataan bahwa pd hakekatnya negara itu mengatur. Pd
awalnya negara mengatur yg sifatnya terbatas, ibarat polisi
mengatur lalu lintas di jalan raya. Tetapi makin maju atau
makin modern kehidupan masyarakat, negara mengatur
semua aspek kehidupan masyarakat.
• Pemahaman Beberapa Konsep Politik
1. Budaya Politik
a. Budaya politik : sistem kepercayaan dan sistem nilai yg
berwujud suatu tingkah laku tertentu baik berupa perbuatan
maupun simbol, di mana tingkah laku dan simbol tersebut
menjadi suatu keadaan yg mewarnai kegiatan atau aktivitas
politik
atau : sikap dari warga negara suatu negara yg dilatarbelakangi
oleh sistem nilai dan sistem kepercayaan terhadap kehidupan
pemerintahan dan politiknya
b. Penggolongan Budaya Politik berdasarkan sikap, nilai, informasi
dan kecakapan politik :
1. Budaya Politik Partisipan : orang melibatkan diri dlm
kegiatan politik paling tdk ikut dlm pemilihan umum,
memperoleh informasi tentang kehidupan politik melalui
media masa
2. Budaya Politik Subjek : Org yg secara pasif patuh pd UU dan
pejabat pemerintah ttp tdk melibatkan diri dlm kegiatan politik
atau tdk memberikan suara dlm pemilu (GOLPUT)
3. Budaya Politik Parochial : org yg sama sekali tdk menyadari
atau mengabaikan adanya pemerintahan dan politik

2. Struktur Politik atau Kelembagaan Politik


adalah kerangka hubungan formal antara rakyat-pemerintah-
wilayah dan kedaulatan
Struktur umum politik : a. Kelompok Kepentingan
(interest group) supra struktur
b. Partai Politik
c. Badan Legislatif
infra struktur d. Eksekutif
e. Birokrasi
f. ………………..
3. Proses Politik
adalah kegiatan politik dlm kenyataannya yg motivasinya
bersumber budaya politik dan dilakukan dalam rangka struktur
politik yg ada
4. Partisipasi Politik
adalah kegiatan seseorang atau sekelompok org utk ikut aktif dlm
kehidupan yaitu dg cara turut serta memilih pimpinan negara dan
secara langsung atau tdk langsung mempengaruhi kebijaksanaan
pemerintah.
Atau : kegiatan warga negara sebagai pribadi yg dimaksud
mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah
Sifat Partisipasi :
a. Individual/Kolektif
b. Terorganisasi/Spontan
c. Mantap/Sporadis
d. Damai/Kekerasan
e. Legal/Ilegal
Zaman Modern Partisipasi politik makin meluas
Myron Weiner  5 hal penyebab timbulnya partisipasi politik lebih luas Yaitu :
1. Modernisasi yg mendorong terjadinya :
a. Komersialisasi di bidang pertanian
b. Industrialisasi
c. Perbaikan baca tulis
d. Perbaikan pendidikan
e. Pengembangan media komunikasi masa
2. Pengaruh intelektual dan komunikasi massa
melemparkan ide tentang demokrasi, egaliterisme, nasionalisme,
baik lisan atau tertulis melalui trasnformasi komunikasi modern,
mempengaruhi masyarakat yg dpt mendorong tuntutan rakyat utk
melakukan partisipasi politik
3. Purubahan Struktur Sosial
proses industrialisasi dan modernisasi mendorong terbentuknya
kelas pekerja baru dlm masyarakat yg memperluas kelas
menengah
4. Konflik di antara Pimpinan Politik
Konflik yg terjadi antara pimpinan politik dpt mengakibatkan
pecahnya partai politik. Masing masing pihak mencari
pendukungnya sehingga terjadi partisipasi politik dari rakyat yg
bersifat massal
5. Keterlibatan Pemerintah
yg meluas dlm urusan sosial budaya dan ekonomi masyarakat.
Aktivitas pemerintah yg meluas akan merangsang timbulnya
tuntutan yg terorganisasi akan kesempatan utk ikut serta dlm
pembuatan keputusan politik

• Politik dan Policy


Sering salah kaprah : berganti Mendiknas berganti pula politik
pendidikan
POLITIK (Kepentingan Umum) : suatu rangkaian asas/prinsip, keadaan serta
jalan cara dan alat yg akan digunakan untuk mencapai tujuan,
ATAU suatau keadaan yg kita kehendaki disertai dg jalan cara dan alat yg akan
digunakan utk mencapai keadaan yg diinginkan.

POLICY (Kebijaksanaan) : penggunaan pertimbangan pertimbangan tertentu yg


dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha atau cita-cita, keinginan
atau keadaan yg dikehendaki
POLITIK POLICY

membenuk ASAS, JALAN memberikan pertimbangan bagaimana


CARA & ALAT melaksanakan ASAS, JALAN, CARA
dan ALAT sebaik-baiknya
• Hakikat Politik
adalah pembinaan masalah bangsa dan negara
Pembinaan diartikan mencakup Perencanaan,
Pengembangan, Pemeliharaan dan
Pengendalian

• Pengertian Politik Nasional


adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan
tindakan dari negara tentang pembinaan dan
penggunaan secara totalitas segenap potensi
nasional, baik yg potensial maupun yg efektif
utk mencapai tujuan nasional
• TINJAUAN TEORITIS PENGERTIAN DAN KONSEP
STRATEGI NASIONAL
a. Pengertian Strategi dan Pengembangannya
1. Asal kata STRATEGOS (Yunani)

The Art of The General


Ilmu Memimpin Militer

kemenangan perang tgt Panglima


Misal : 1. Alexander Agung (334-323 SM)
2. Hambal (213-201)
3. Yulius Ceasar
4. Genghis Khan (117-1227)
5. Napoleon Bonaparte (1799-1812)
Jadi strategi (Militer) : pengetahuan tentang
penggunaan kekuatan militer utk memenangkan
perang

2. Perkembangan Pengertian Strategi abad 20


Sebelum abad 20 kemenangan perang 
kekuatan militer  STRATEGI MILITER
Akibat Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi pd abad 20 cara berperang :
Bidang Politik, utamanya konsep demokrasi
Sebelum abad 19  konsep otokrasi
(partisipasi rakyat dlm pemerintahan belum
ada)  hanya militer yg berkewajiban utk
perang
Abad 20  Konsep demokrasi (rakyat
berpartisipasi dlm pemerintahan)  rakyat
berpartisipasi dlm perang
PERKEMBANGAN PENGERTIAN STRATEGI

Strategi Kekuatan
Militer Militer
Grand
Strategy PERANG
Strategi =keamanan
Nasional Strategi Kekuatan
Non Militer Non Militer

Strategi Kekuatan DAMAI


Non Militer Non Militer =kesejahteraan
Pembangunan
• Strategi Nasional : pengetahuan tentang penggunaan
kekuatan nasional (kekuatan militer + kekuatan non
militer) untuk usaha perang (keamanan) dan usaha
damai (kesejahteraan) untuk menuju kepencapaian
Tujuan Nasional.
• Strategi – Militer
- Non Militer
- Grand Strategi Andre Beaufre
- Strategi Nasional
Strategi : seni menggunakan kekuatan sehingga
kekuatan itu memberi sumbangan yg paling efektif utk
mencapai tujuan yg ditentukan oleh kebijaksanaan di
bidang politik
b. Teori Strategi
1. Tujuan Terbatas, Tujuan Tdk Terbatas
apabila terjadi peperangan antara dua negara dg tujuan
terbatas, maka apabila salah satu pihak mengangkat bendera
putih, menyerah, maka selesailah perang.
apabila tujuan perang tak terbatas, perang dianggap selesai
bila satu pihak atau keduanya telah habis-habisan.
Contoh : upaya mempertahankan proklamasi 17 Agustus
1945
Strategi ini dpt diterapkan dlm bidang politik, ekonomi
maupun sosial budaya
2. Pendekatan Langsung, Pendekatan Tidak
Langsung
Implementasi dlm perang antar dua negara

Negara B
I
Negara A Negara B

Negara B
II
• Pendekatan Langsung
Negara A langsung menghancurkan kekuatan pokok
negara B, dg syarat negara A mempunyai kekuatan
lebih besar dari negara B
• Pendekatan Tidak Langsung
Bila negara A kekutannya lebih kecil dari negara B,
maka yg diserang oleh negara A bukan kekuatan
pokok negara B, tetapi kelemahan negara B yaitu
kekuatan B I atau B II
• Keadaan ini dpt diimplementasikan pd penyelesaian
konplik atau persaingan baik dibidang politik,
ekonomi, maupun sosial budaya
3. Operasi Garis Dalam, Operasi Garis Luar
• Dalam perang, operasi garis dlm artinya suatu negara
dikepung oleh musuh-musuhnya

Musuh Musuh

Negara A

Musuh
• Operasi garis Luar, implementasi suatu negara
mengepung musuhnya. Negara tersebbut ada di luar
kepungan, sedangkan musuhnya ada di dalam
kepungan

Negara A Negara A

MUSUH

Negara A
• Implementasi di bidang politik sidang MPR 2001
PKB dikepung PAN, PPP, PDIP berhasil menjatuhkan
Gus Dur sebagai presiden
• Untuk memperoleh strategi mana yg akan
diterapkan, ditentukan oleh :
1. Tujuan/sasaran
2. Situasi lingkungan
3. Tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yg diantisipasikan
4. Kemampuan atau ketahanan sendiri

Вам также может понравиться