Вы находитесь на странице: 1из 16

METODOLOGI PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN PEMANFAATAN PAKAN IKAN GABUS


(CHANNA STRIATA) PADA KONSENTRASI ENZIM PAPAIN YANG
BERBEDA

Oleh :
IDRIS TOMAYAHU

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
BUDIDAYA PERAIRAN
Latar Belakang

Ikan gabus (Channastriata) adalah salah


satu ikan asli yang hidup di perairan
tawar di Indonesia, seperti daerah aliran
sungai di Sumatera, Kalimantan dan
Jawa. Habitat asli ikan gabus adalah
perairan rawa banjiran yang dikenal
dengan istilah lebak lebung.
Tujuan

Tujuan dilakukan Penelitian ini untuk


mengetahui dosis enzim papain yang
optimal dalam pakan buatan, terhadap
tingkat pemanfaatan protein dalam
pakan dan laju pertumbuhan ikan gabus
(Channa striata).
Kerangka Pikir
Ikan gabus merupakan salah satu komoditas budidaya air tawar di
Indonesia. Ikan ini banyak digemari oleh setiap lapisan masyarakat dan
berpotensi untuk dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi.
Saat ini pakan buatan sudah banyak digunakan oleh
pembudidaya ikan gabus, tetapi sejauh ini salah satu masalah yang belum
dapat teratasi secara baik adalah kualitas pakan, ketersedian pakan, dan
banyaknya pakan yang tidak dimanfaatkan oleh ikan.
Penambahan komposisi enzim papain khususnya enzim
pencernaan seperti enzim protease, lipase dan amilase mampu
menghidrolisis protein menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana yaitu
peptida hingga asam amino sehingga meningkatkan pemanfaatan protein
pakan oleh tubuh ikan gabus. Selain itu penambahan komposisi enzim
papain dalam pakan mampu meningkatkan deposisi protein, lemak dan
karbohidrat pakan ke dalam tubuh ikan sehingga meningkatkan
pemanfaatan deposisi protein, lemak dan karbohidrat pakan oleh tubuh.
Penambahan komposisi enzim papain dengan dosis berbeda yaitu
0,0%/kg, 0,5%/kg, 1,0%/kg, 1,5%/kg, 2,0%/kg, 2,5%/kg, dan 3,0%/kg.
diharapkan dapat memaksimalkan kandungan nutrisi pada pakan buatan
sehingga protein mejemuk yang terkandung dalam pakan buatan mampu
diserap secara maksimal oleh ikan gabus. Oleh karena itu diharapkan
penambahan enzim pada pakan dapat meningkatkan aspek pertumbuhan
benih gabus yaitu pada tingkat kelangsungan hidup pertumbuhan berat
mutlak, pertumbuhan berat harian dan rasio konverensi pakan.
Penambahan enzim papain pada pakan dapat dilihat selama
pemeliharaan, jika pertumbuhan benih tidak mengalami peningkatan
maka enzim tidak dapat digunakan untuk ikan gabus. Akan tetapi, apabila
pertumbuhan ikan gabus mengalami peningkatan selama pemeliharaan
maka enzim dapat digunakan untuk budidaya ikan gabus. Kerangka
penelitian benih ikan gabus dapat dilihat pada Gambar 1.
Budidaya Ikan Gabus (Channa striata).

Pakan Buatan (Komersial)

Penambahan Enzim (0,0%/kg, 0,5%/kg, 1,0%/kg,


1,5%/kg, 2,0%/kg, 2,5%/kg, dan 3,0%/kg. )

Aspek pertumbuhan benih ikan gabus : tingkat kelangsungan hidup


pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan harian dan rasio konverensi pakan.

Berbeda Ya Pertumbuhan
nyata lebih baik

Tidak Ya

Penambahan enzim Penambahan enzim pada pakan dapat


pada pakan tidak digunakan untuk benih ikan gabus
dapat digunakan untuk
benih ikan gabus
- Kecernaan pakan meningkat
- Pertumbuhan ikan meningkat

Gambar 1. Kerangka Pikir


Klasifikasi

Kottelat et al., 1993,Ikan gabus dalam taksonomi


dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Familia : Channidae
Genus : Channa
Species : Channa striata
Morfologi

Tubuh ikan gabus umumnya berwarna coklat sampai hitam pada


bagian atas dan coklat muda sampai keputihputihan pada bagian
perut. Kepala agak pipih dan bentuknya seperti ular dengan sisik-
sisik besar di atas kepala, oleh sebab itu, dijuluki sebagai “snake
head”.
Sisi atas tubuh ikan gabus dari kepala hingga ke ekor
berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh
berwarna putih mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret tebal
dan agak kabur, warna tersebut seringkali menyerupai lingkungan
sekitarnya.
Mulut ikan gabus besar, dengan gigi-gigi yang tajam. Sirip
punggung memanjang dengan sirip ekor membulat di bagian
ujungnya.
Siklus Hidup

Secara umum ikan gabus (Channa striata) memiliki


pola pertumbuhan allometrik atau pertambahan
bobot lebih cepat daripada pertambahan panjang
badan, hal ini berkaitan dengan sifat agresifnya
dalam mencari makan. Ikan ini memangsa berbagai
ikan kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain
termasuk berudu dan kodok.
METODOLOGI PENELITAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini bertempat di


Laboratorium Akuatik Fakultas
Kedokteran Hewan, Universitas
Syiah Kuala, Banda Aceh.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Rancangan yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang
diuji adalah perbedaan dosis enzim papain dalam pakan dengan 7
taraf perlakuan masig-masing tiga kali pengulangan. Sehingga
menghasilkan 21 unit percobaan, unit percobaan wadah toples
sebanyak 21 buah. Perlakuan yang diuji dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
- Perlakuan A= 0 % papain/kg pakan (kontrol)
- Perlakuan B= 0,5 % papain/kg pakan
- Perlakuan C= 1,0 % papain/kg pakan
- Perlakuan D= 1,5 % papain/kg pakan
- Perlakuan E= 2,0 % papain/kg pakan
- Perlakuan F= 2,5 % papain/kg pakan
- Perlakuan G= 3,0 % papain/kg pakan
Prosedur Penelitian

1. Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan adalah toples plastik bervolume


25 liter sebanyak 21 unit. Sebelum digunakan wadah
terlebih dahulu dicuci dengan air bersih dan dikeringkan
di bawah sinar matahari, kemudian setelah kering diisi
air yang telah didiamkan selama beberapa hari sebanyak
20 liter dengan menggunakan penyaring.
Setelah air terisi ke dalam wadah, dilengkapi
dengan aerasi, kemudian sebanyak 10 ekor ikan uji yang
telah ditimbang bobot dan panjang awalnya dimasukkan
ke dalam masing-masing wadah dengan
perlakuan secara acak.
2. Persiapan Pakan Uji

Pakan yang diberikan dalam penelitian ini adalah pakan


buatan yang diramu khusus untuk penelitian ini dengan
kandungan protein 40%. Bahan baku yang digunakan
adalah tepung ikan, tepung udang rebon, tepung jagung,
tepung kedelai, dedak halus, minyak soya, air, kromium
oksida (Cr2O3), vitamin mix, tepung gaplex sebagai
(perekat), dan papain Sebelum digunakan bahan baku diuji
kadar protein dan lemaknya.
3. Parameter Uji

Pertumbuhan yang diukur dalam penelitian ini yaitu


pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan harian, laju
pertumbuhan spesifik. Sedangkan pertumbuhan mutlak
dihitung dengan rumus (Afrianto et al., 2005):
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa


perbedaan dosis enzim papain memberikan pengaruh
nyata terhadap semua parameter uji kecuali
kelangsungan hidup, dan dosis enzim papain yang
optimal pada penelitian ini adalah 3,0%/kg pakan.
TERIMAKASI

Вам также может понравиться