Вы находитесь на странице: 1из 13

Askep Gangguam Kelenjar Adrenal

Addison Disease

KELOMPOK 12 :

1 . D E F I M U L I YA A S T U T I K

2. MUHAMMAD IQBAL MAULANA

3 . S A N I TA P U T R I A R D I YA N I

4 . S I T I A I S YA H
Definisi Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal atau suprarenal adalah kelenjar yang berbentuk


bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap
ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian,
yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).

Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi


anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal
terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan
suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
Definisi Addison Disease

 Penyakit Addison Addison’s Disease adalah penyakit yang

terjadi ketika fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk


memenuhi kebutuhan pasien akan hormon kortikol.

 Penyakit Addison disebabkan karena kegagalan korteks

adrenal memproduksi hormon adrenokortikal.


klasifikasi Addison’s Disease

1. Kegagalan adrenal primer

Jarang terjadi, kerusakan ini terjadi akibta sistem autoimun


2. Kegagalan adrenal sekunder
Sering terjadi, terapi streroid jangka panjang menekan kadar ACTH
yang menyebabkan atrofi korteks adrenal-stress fisik atau pengehentian
terapi steroid
3. Addisonian crisis
Jika Addison’s disease tidak diobati, krisis addisonian dapat terjadi
karena stres fisik, seperti cedera, infeksi atau penyakit.
Etiologi Addison’s Disease

 Sebagian besar idiopatik (autoimun) yang lainnya akibat


kerusakan adrenal (neoplasma, TB, amilodosis, nekrosis
peradangan), iatrogenic (penghentian steroid, ketokonazol, dan
obat-obat lain ).
 Penyakit addison primer disebabkan akibat kerusakan adrenal.

 Penyakit addison sekunder disebabakan oleh kerusakan hipofisis.


Pasien dengan penyakit addison hipofisis lebih toleran terhadap
stress metabolik karena mineralokortikoidnya normal.
Manifestasi klinis

 Kelemahan otot

 Anoreksi

 Gejala GI

 Keletihan

 Emasiasi ( kurus dan lemah yang abnormal )

 Pigmentasi gelap pada kulit dan membran mukosa

 Hipotensi

 Glukosa darah rendah

 Natrium serum rendah

 Dan kalium serum tinggi


Komplikasi Addison’s Disease

 Hiponatremia

Hiponatremia (natrium dalam serum rendah) merupakan akibat logis dari gangguan reabsorbsi
natrium dalam tubulus ginjal (Guyton & hall. 2008).

 Hiperkalemia

Hiperkalemia diakibatkan oleh kombinasi defisiensi aldosteron, gangguan filtrasi glomeruler, dan
asidosis (Isselbacher, 2000).

 Diabetes mellitus

Terapi glukokortikoid yang lama dapat menunjukkan atau memperburuk diabetes mellitus.

 Syok hipovolemik

Defisiensi aldosteron dimanifestasikan dengan peningkatan kehilangan natrium melalui ginjal dan
peningkatan reabsorpsi kalium oleh ginjal
Penatalaksanaan Keperawatan

1. Mengakji pasien
 Pengkajian berfokus pada ketidakseimbangan cairan dan stress

 Pantau tekanan darah dan frekuensi denyut nadi ketika pasien berpindah posisi dari

berbaring duduk, dan berdiri guna mengkaji ketidakadekuatan volume cairan

 Kaji warna dan turgor kulit

 Kaji riwayat perubahan berat badan, kelemahan otot, dan keletihan

 Tanyakan pasien dan keluarga tentang awitan penyakit atau peningkatan stress

yang dapat mencetuskan krisi.

2. Mengembalikan keseimbangan cairan


 Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan dan cairan yang membantu

mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit


Penatalaksanaan Lanjutan

 Bersama dengan ahli gizi, bantu pasien memilih makanan tinggi natrium selama

saluran GI mengalami gangguan dan selama cuaca yang sangat panas

 Intruksikan pasien dan keluarga untuk memberikan penggantian hormon sesuai

program dan memodifikasi dosis selama sakit dan selama situasi stress lain

 Berikan intruksi tertulis dan verbal mengenai pemberian mineralokortikoid

(florinef) atau kortikosteroid (prednison) sesuai program.

3. Meningkatkan toleransi aktivitas


 Hindari aktivitas dan stress yang tidak perlu dan dapat mencetuskan episode

hipotensif

 Deteksi tanda-tanda infeksi atau adanya stresor yang dapat memicu krisis

 Jelaskan rasional untuk meminimalkan stress selama krisis akut.


Pemeriksaan Diagnostic

 Uji ACTH  Analisa gas darah

 Plasma ACTH  Sel darah merah (eritrosit)

 Serum elektrolit  Urine (24 jam)

 ADH meningkat  Sinar X

 Glukosa  CT Scan

 Ureum/ kreatinin  Gambaran EKG


Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kekurangan


cairan aktif
2. Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit
(Herdman & Kamitsuru, 2015)
TERIMAKASIH 

Вам также может понравиться