KONSEP DASAR

KEPERAWATAN KRITIS
P R O D I S 1 K E P E R AWATA N – S T I K E S K A RYA H U S A D A
 PERUBAHAN AREA PERAWATAN KLIEN
UNTUK KLIEN DENGAN PENYAKIT KRITIS

• ICU dikembangkan awal tahun 1960an

• Dahulu merupakan ruang recovery
• Perlunya peralatan dan pengawasan yang ketat
untuk klien dengan penyakit akut
 MASALAH KLIEN DI ICU

• Klien mempunyai keluhan ketidak berdayaan

dan kebingungan tentang penyakit kritis
mereka.
►Perawat dapat mengantisipasi perasaan klien dan
mendukung kemandirian mereka.
ICU ROOM
 CONTENT

• What is ICU?
• How ICU is different from a general ward
• Criteria for admission
• Common conditions requiring ICU
• Specialised equipment
• Specific organ support
• Discharge from ICU
 DEFINISI RUANG ICU

• Suatu tempat atau unit tersendiri di dalam

Rumah Sakit yang memiliki staf khusus, peralatan
khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien
gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi
penyakit lain
 TUJUAN RUANG ICU

• Untuk menangani pasien dengan kondisi serius

yang mengancam kehidupan
• Dukungan pada kegagalan sistem organ dan
mencegah kerusakan organ lebih jauh
• Lingkungan khusus
 ICU VS BANGSAL UMUM

• Staff khusus : dokter, perawat, ahli gizi, dll

• Peralatan pendukung organ
• Monitoring invasive
• Tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi
• Peningkatan “cost” pada perawatan pasien
 STAFF KHUSUS

• Dokter dan perawat yang terlatih,

berpengalaman dalam Intensive Care  dan
yang mampu memberikan pelayanan 24 jam
• TIM ICU minimal terdiri dari :
 Dokter spesialis / spesialis anestesiologi
 Perawat ICU
 Dokter ahli mikrobiologi klinik
 Ahli farmasi klinik
 Ahli nutrisi klinik
 Fisioterapis
 Tenaga lain sesuai klasifikasi pelayanan ICU
 PERALATAN KHUSUS

• Alat–alat pemantauan, alat untuk menopang

fungsi vital, alat untuk prosedur diagnostic dan
alat Emergency lainnya
NURSING CENTER
TROLLEY EMERGENCY
HIGH ALERT MEDICINE
TRANSFERING BED
NARCOTIC
VENTILATOR
I UNIT BED
INFUS PUMP
PORTABLE MONITOR
SYRINGE PUMP
FEEDING PUMP
ABG MECHINE
ETT
 TUJUAN PENGELOLAAN ICU
(DEPKES. RI, 2006)
• Menyelamatkan nyawa
• Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan
komplikasi melalui observasi dan monitoring yang
ketat, disertai kemampuan menginterpretasikan
setiap data yang didapat dan melakukan tindak lanjut
• Meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mempertahankan kehidupan
• Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh
pasien
• Mengurangi angka kematian dan kecacatan pasien
kritis dan mempercepat proses penyembuhan pasien
• Menerima rujukan dari level yang lebih rendah &
melakukan rujukan ke level yang lebih tinggi
 MACAM-MACAM ICU
• ICU PRIMER
Ruang perawatan intensif primer memberikan pelayanan
pada pasien yang memerlukan perawatan ketat (high
care). ICU primer mampu melakukan resusitasi jantung
paru dan memberikan ventilasi bantu 24-48 jam.
• ICU SEKUNDER
Pelayanan ICU sekunder adalah pelayanan yang khusus
yang mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama,
mampu melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu
kompleks.
• ICU TERSIER
Ruang perawatan ini mampu melaksanakan semua aspek
intensif, mampu memberikan pelayanan tinggi termasuk
dukungan atau bantuan hidup multi sistem yang kompleks
 SYARAT RUANG ICU

• Letaknya di sentral RS dan dekat dengan kamar bedah serta

kamar pulih sadar ( Recovery Room)
• Suhu ruangan diusahakan 22-25 C, nyaman , energi tidak
banyak keluar.
• Ruangan tertutup & tidak terkontaminasi dari luar
• Merupakan ruangan aseptic & ruangan antiseptic dengan
dibatasi kaca- kaca.
• Kapasitas tempat tidur dilengkapi alat-alat khusus
• Tempat tidur harus yang beroda dan dapat diubah dengan
segala posisi.
• Petugas maupun pengunjung memakai pakaian khusus bila
memasuki ruangan isolasi.
• Tempat dokter & perawat harus sedemikian rupa sehingga
mudah untuk mengobservasi pasien
 INDIKASI MASUK ICU

Prioritas 1 
►Penyakit atau gangguan akut pada organ vital
yang memerlukan terapi intensif dan agresif.
• Gangguan atau gagal nafas akut
• Gangguan atau gagal sirkulasi
• Gangguan atau gagal susunan syaraf
• Gangguan atau gagal ginjal 
Prioritas 2 
►Pemantauan atau observasi intensif secara ekslusif
atas keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan
ancaman gangguan pada sistem organ vital
• Observasi intensif pasca bedah operasi : post   
craniotomy, post open heart, post laparatomy
dengan komplikasi,dll.
• Observasi intensif pasca henti jantung dalam
keadaan stabil
• Observasi pada pasca bedah dengan penyakit
jantung
►Prioritas 3   
• Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil
yang mempunyai harapan kecil untuk
penyembuhan (prognosa jelek). Pasien kelompok
ini mugkin memerlukan terapi intensif untuk
mengatasi penyakit akutnya, tetapi tidak
dilakukan tindakan invasife Intubasi atau
Resusitasi Kardio Pulmoner
Trigger Values
Respiratory System Respiratory Rate <8 atau >25
SaO2 <90% atau FiO2 <35%
Respiratory failure : patients are unable to
breathe adequately on their own

Cardiovascular System Heart Rate >125 atau < 50

Sistole <90mmHg atau >200mmHg
Cardiovascular failure : the body is unable to
generate adequate blood flow to perfuse vital
organs
Renal Oliguria lebih dari 4 jam
Urine output < 0,5 ml/kg/jam
Renal failure : reduced urine output, abnormal
blood parameters
Nervous System Sustained Altered Consciousness
Neurological failure : reduce level of
consciousness due to brain injury, trauma,
infection, stroke
Metabolic Hipoglikemia berulang
Nilai elektrolit yang abnormal (Na, K)
Secara Umum Pasien tampak tidak baik / lemah
 KONDISI KHUSUS

• Acute Respiratory Distress Syndrom (ARDS)

• Sepsis
• Acute Renal Failure
 INDIKASI KELUAR ICU

• Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan

cukup stabil.  
• Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil
pada pasien. 
• Dan pada saat itu pasien tidak menggunakan
ventilator. Pasien mengalami mati batang otak. 
• Pasien mengalami stadium akhir (ARDS stadium akhir)
 
• Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICU
(pulang paksa) 
• Pasien/keluarga memerlukan terapi yang lebih gawat
mau masuk ICU dan tempat penuh
 TUGAS PERAWAT ICU

• Identifikasi masalah
• Observasi 24 jam
• Caring role
THANK YOU