Вы находитесь на странице: 1из 40

KONSEP TRIAGE

By
Ns. Anna Kurnia, M.Kep
QUIZ
Write a complete answer on your
papersheet!!!
Kasus 1
Anak perempuan 6 tahun,
menangis tidak terdapat
luka.
 Pernafasan : 35x/mnt
 Nadi : 110x/mnt
 Kesadaran : Sadar
Kasus 2
Laki-laki 60 tahun,
Mengeluh nyeri pada
dada.
 Pernafasan : 40x/mnt
 Nadi : 110x/mnt
 Kesadaran : Sadar
Kasus 3
Laki-laki 30 tahun,
Mengeluh nyeri di sekitar
leher,berjalan di TKP.
 Pernafasan : 25x/mnt
 Nadi : 95x/mnt
 Kesadaran : Sadar
Kasus 4
Pria 65 tahun, mengeluh
nyeri pada saat bernafas
terdapat luka memar
dan bercak darah pada
dada kiri.
– Nafas : 35x/mnt
– Nadi :120x/mnt
– Kesadaran : Sadar
Kasus 5
Pengemudi 51 tahun, terjepit
didalam rongsokan mobil,
jelas terlihat adanya cedera
Kepala dan terdapat
pembengkakan pada otak.
 Pernafasan : Tidak ada
 Nadi : Tidak teraba
 Kesadaran : Tidak ada
respon
SPGDT
 Kegawatdaruratan merupakan hak dan kewajiban semua
 SPGDT (Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu)
adalah suatu sistem berupa koordinasi dari sektor
kesehatan yang didukung oleh sektor lain dan kegiatan
kelompok profesional pada keadaan kedaruratan medis
sehari hari dan pelayanan kedaruratan medis pada saat
kejadian bencana.
 SPGDT Sehari-hari dan Bencana : Pra RS, RS dan Antar
RS.
 Time Saving is Life Saving .
 Response Time sesingkat mungkin.
 The Right Patient to The Right Place in The Right
Time.
(MFR, • HOPE
CSSR) • “Emergency Nurse”
(BTLS, BCLS, BNLS, BPLS)
Police (Paramedic • “Emergency Physician”
Fire Brigade , CSSR) (ATLS, ACLS, ANLS, APLS)
• Surgeon / Trauma
Security 118 (ATLS, BSS, DSTC, Peri OP CC)
(BLS)
Guard Emergency • DISASTER MANAGEMENT
Layman Civil Ambulance
Defense Service
Scouts E.D. I.C.U Ward
Red Cross

Rehabilitation
Access
DISASTER / CRISIS CENTER Public
Emergency Health
Telephone Number Center

110,113,118

Pre-Hospital Phase Hospital Phase


TRIAGE – TREAT – TRANSPORT
Tempat kejadian

Transport pos siaga


komunikasi

UGD

Kamar Bedah

ICU
Internal And Eksternal Disaster
Tim Penolong? Korban Massal?

Arah Panah
Evakuasi?
Ada yang bisa dipahami dari
skema dibawah ini?
Karakteristik pelayanan di IGD

• Karakteristik pelayanan ; tidak sama


dengan pelayanan poliklinik
• Pelayanan berlangsung terus menerus
sepanjang waktu (7 hari dalam satu
minggu, dan 24 jam dalam satu hari) .
• Pelayanan sehari-hari & pelayanan korban
masal (pada saat terjadi wabah, bencana
alam/ industri, kerusuhan dll)
Decontamination ?
What are must should do?
TRIAGE
 Sistem seleksi/ identifikasi/ klasifikasi tingkat
kegawatan klien agar pertolongan yang
diberikan tepat, efektif dan efisien
 Triase harus mencatat tanda vital, perjalanan
penyakit pra RS, mekanisme cedera, usia, dan
keadaan yang diketahui atau diduga membawa
maut.
 Perhatian! cedera multipel, usia ekstrim, cedera
neurologis berat, tanda vital tidak stabil, dan
kelainan jatung-paru yang diderita sebelumnya.
TOOLS DALAM TRIAGE
METTAG (Triage tagging system)

• Hitam, merah, kuning, hijau

START (Simple Triage And Rapid


Transportation)
• Berupa penilaian pasien 60 detik dengan
mengamati ventilasi, perfusi, dan status mental
(RPM : R= status Respirasi ; P = status Perfusi ; M =
status Mental)
• Prioritas Nol (Hitam) :
• Prioritas Pertama (Merah) :
• Prioritas Kedua (Kuning) :
• Prioritas Ketiga (Hijau) :
METTAG
• Pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin diresusitasi.
Expectant

• Pasien cedera berat yang memerlukan penilaian cepat serta tindakan medik dan transport segera untuk
tetap hidup (misal : gagal nafas, cedera torako-abdominal, cedera kepala atau maksilo-fasial berat, shok
atau perdarahan berat, luka bakar berat).
Immediate

• Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera yang kurang berat dan dipastikan tidak akan
mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. Pasien mungkin mengalami cedera dalam jenis cakupan yang
luas (misal : cedera abdomen tanpa shok, cedera dada tanpa gangguan respirasi, fraktura mayor tanpa shok,
Delayed cedera kepala atau tulang belakang leher tidak berat, serta luka bakar ringan).

• Pasien degan cedera minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera, memerlukan bantuan pertama
sederhana namun memerlukan penilaian ulang berkala (cedera jaringan lunak, fraktura dan dislokasi
ekstremitas, cedera maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas, serta gawat darurat psikologis).
Minor
START : Simple Triage and Rapid Treatment
KLASIFIKASI
• HITAM meningggal

• HIJAU cedera minor, fraktur,cedera


jaringan lunak,tdk membutuhkan
stabilisasi segera

• KUNING tdk mengancam jiwa dlm waktu


dekat,luka bakar ringan, cedera dada
tanpa ggn respirasi, cedera abdomen
tanpa syok

• MERAH cedera berat, gagal nafas,


syok/perdarahan hebat, luka bakar hebat
PRINSIP TRIAGE

Pemeriksaan Keputusan
Cepat dan
adekuat, akurat berdasarkan
Tepat
dan efisien pemeriksaan

Intervensi
Kepuasaan
sesuai dengan
pasien
prioritas
Initial Assesment
PRIMARY SURVEY SECONDARY SURVEY

• A : Airway • Anamnesis lengkap


• B : Breathing • Pemeriksaan head
to toe
• C : Circulation
• Pemeriksaan
• D : DISABILITY tambahan lainnya
• E : EXPOSURE
MANFAAT…
• Melakukan intervensi yang cepat dan tepat
• Menetapkan area yang paling tepat untuk
pengobatan lanjutan
• Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat
darurat dalam proses penanggulangan atau
pengobatan gawat darurat
Tindakan pernafasan
Kontrol airway / MD ( mungkin  Menilai dgn kontrol airway
dokter bedah, dokter ane  Siapkan alat monitor
anastesi, dokter IGD) atau RN  Siapkan ventilator
Membebaskan airway
Intubasi
 Melakukan penilaian dgn prosedur

Bedah trauma / Ketua Tim


 Initial Assesment dan survei
 Kordinasikan kegiatan pada
semua tim
 Menilai dengan prosedur
Catatan Perawat/Perawat Awal
 Cek kesadaran
 Menyiapkan tempat Catatan Perawat
 Mencatat informasi penting  Mengukur Vital Sign
 Meniali dengan prosedur  Akses Vena / vena seksi
 Alat habis pakai
Bank darah / Laborat
 Menilai dengan prosedur
 Membawa darah dari Bank darah
 Membawa sample darah ke
Radiology
laborat  Foto yang dibutuhkan

Figure 9-2. Positions and roles of the trauma team members. (From Resources for the optimal care of the injured patient.
Chicago, III: American College of Surgeons, 1999, with permission).
METODE TRANSPORTASI
• Koodinator Transportasi mengatur kedatangan
dan keberangkatan serta transportasi yang
sesuai.
• Koordinator Transportasi bekerjasama dengan
Koordinator Medik menentukan rumah sakit
tujuan, agar pasien trauma serius sampai
kerumah sakit yang sesuai dalam periode emas
hingga tindakan definitif dilaksanakan pada
saatnya.
• Remember! jangan membebani RS rujukan
melebihi kemampuannya. Cegah pasien yang
kurang serius dikirim ke RS utama. (Jangan
pindahkan bencana ke RS).
AMBULANS
Jenis Ambulans Pelayanan Ambulans
• Ambulance car standard utk
kasus Gawat darurat ( life
saving equipment,
profesional crew,
communication system )
• Evakuasi akan berjalan baik ,
bila jumlah kendaraan
ambulans cukup, kualitas
jalan yang baik, tidak macet.
• Response time sebaiknya
Ambulans laut sekitar 10 menit sejak
Ambulans sungai panggilan. Transportasi
diperuntukkan untuk
Ambulans udara maksimum 2 jam perjalanan
Ambulans darat (dari lokasi ke rumah sakit)
Persyaratan Ambulans
• Suspensi lunak.
• Cukup tinggi.
• Ruangan cukup luas.
• Paling Sedikit muat 2 penderita.
• Pakai pendingin/AC.
• Identitas jelas.
PRINSIP RUJUKAN
• Jejaring rujukan dibuat sesuai kemampuan
rumah sakit dalam memberikan pelayanan baik
dari segi kuantitas kemampuan menerima pasien
maupun kualitas pelayanan yang dihubungkan
dengan kemampuan SDM dan kesediaaan
fasilitas medis maupun perkembangan
tekhnologi.
• Bagaimana kalau RS rujukan pemerintah penuh,
apakah dapat dirujuk ke RS swasta bagaimana
komunikasi, transportasi dan pembiayaan
• RS terbatas di daerah kepulauan atau di daerah
perbatasan dan daerah terpencil dengan
permasalahan infrastruktur transportasi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN RUJUKAN
• Jarak antara RS Pusat rujukan
• Kesiapan tenaga terampil untuk mendampingi
penderita
• Peralatan ambulans
• Keadaan penderita sebelum dan selama
transport
Cara Rujukan
• Dokter/perawat yang • Dokter/perawat yang akan
mengirim bertanggungjawab menerima rujukan :
untuk memulai rujukan yaitu: 1. Yakinkan bahwa RS mampu
1. Cara transport menerima penderita.
2. Perawatan dalam perjalanan 2. Bersedia untuk menerima.
3. Komunikasi dengan RS 3. Sebaiknya dapat membantu
rujukan memilih cara transport.
4. Penderita dalam keadaan 4. Komunikasi dapat membantu
stabil saat akan dirujuk keamanan dalam transport
5. Laporkan prosedur tindakan penderita.
yang telah dilakukan
Protokol Rujukan
• Sebelum melakukan rujukan harus melakukan komunikasi
1 dengan memberikan informasi keRS rujukan tentang

• Sebelum dirujuk stabilkan dulu penderita


2

• Informasi untuk petugas pendamping


3

• Dokumentasi
4

• Pegelolaan selama transport Petugas pendamping harus:


5
Perlengkapan Transportasi
• Keamanan pasien dan • Suction, NGT, dll
staff • Pencahayann
• Ruang yang adekuat • Sistem komunikasi
• Sistem BHD yang • Alarm
adekuat, misal : • Kebutuhan cairan,
oksigenasi, ventilator obat-obatan
portabel, alat
resusitasi • Tempat cuci tangan
Sistem Komunikasi : Adakah sistem
alarm di Rumah sakit???
• Bila terjadi bencana digunakan kode warna/khusus
yang diketahui seluruh petugas rumah sakit (Perlu
penetapan)
• KODE M E R A H : A P I /ASAP
• KODE B I R U : MEDICAL EMERGENCY
• KODE UNGU : ANCAMAN BOM
• KODE KUNING : INTERNAL EMERGENCY
• KODE HITAM : ANCAMAN PERSEORANGAN
• KODE COKLAT : EXTERNAL EMERGENCY
• KODE ORANGE : EVAKUASI
Jenis Komunikasi
– Soft ware (Communication net ,Communication procedures)
•Komunikasi informasi
•Komunikasi koordinasi
•Komunikasi admintrasi & logistik
•Komunikasi operasional

–Hard ware
•Phone (three digit number), facimilie
•Communication radio (for medical services) supporting for
amatir radio.

“Sistim komunikasi tertulis harus menjadi sebuah kebijakan


dalam pelayanan Gawat darurat”
Koordinasi & Komunikasi
• Sumber sentral
• Koordinator tenaga kesehatan terkait harus
mampu memahami kemampuan RS yang
dituju
• Familiar dengan peralatan komunikasi yang
digunakan
110 Police 113 Fire brigade
111 SAR 118 Ambulance
112 Police 119 Ambulance

Вам также может понравиться