Вы находитесь на странице: 1из 74

ARITMIA

Muhammad Firdaus Kamil

pembimbing
dr. Suhaemi, Sp.PD-FINASIM

5/17/19 1
Anatomi
 Secara anatomis jantung adalah satu
organ, sisi kanan dan kiri jantung
berfungsi sebagai dua pompa yang
terpisah.
 Jantung terbagi atas separuh kanan
dan kiri serta memiliki empat ruang
 Bagian atas kanan dan kiri disebut
dengan serambi (atrium), sedangkan
bagian bawah kanan dan kiri disebut
bilik (ventrikel)
5/17/19
2
5/17/19
3
5/17/19
4
Pembuluh yang mengembalikan darah
dari jaringan ke atrium disebut
dengan vena
Pembuluh yang mengangkut darah
menjauhi ventrikel dan menuju ke
jaringan disebut dengan arteri

5/17/19
5
Cara Kerja Jantung
Jantung melakukan sebuah periode
sistol yaitu periode saat berkontraksi
dan mengosongkan isinya (darah),
dan periode diastol yaitu periode
yang melakukan relaksasi dan
pengisian darah pada jantung.

5/17/19
6
Otot jantung menghasilkan arus listrik
dan disebarkan ke jaringan sekitar
jantung dan dihantarkan melalui
cairan-cairan yang dikandung oleh
tubuh.

5/17/19
7
Listrik jantung
 Sinoatrium Node (SA)
 Atrioventricular Node (AV node)
 Bundle of his
 Serat Purkinje

5/17/19
8
EKG
Secara harfiah didefinisikan : “elektro”
berkaitan dengan elektronika, dan
“kardio” berasal dari bahasa Yunani
yang artinya jantung, kemudian
“gram” berarti tulis / menulis, dan
“grafi” berarti alat.
Elektrokardiogram ini merupakan rekaman
informasi kondisi jantung yang diambil
dengan elektrokardiograf yang ditampilkan
melalui monitor atau dicetak pada kertas.

5/17/19
9
 Elektrokardiografi merupakan salah
satu alat yang digunakan dalam
pemeriksaan jantung.
 Hasil pengamatan elektrokardiografi
berupa grafik.
 Elektrokardiogram yang memberikan
informasi mengenai ukuran, bentuk,
kapasitas, dan kelainan yang terjadi
pada jantung.
5/17/19
10
Prinsip Kerja EKG
 Elektrokardiografi bekerja dengan

prinsip mengukur perbedaan potensial


listrik.
 Tubuh manusia menghasilkan listrik

walaupun dengan jumlah yang sangat


kecil.
 Apabila ada listrik, maka pasti ada

perbedaan potensial atau tegangan


listrik. Tegangan listrik ini dapat
menggambarkan atau mengilustrasikan
keadaan denyut jantung manusia.
5/17/19
11
Gelombang EKG Normal
 Sinyal bioelektrik adalah sinyal
elektrik yang dihasilkan oleh tubuh.

 Sinyal EKG adalah sinyal listrik yang


dihasilkan oleh aktifitas kelistrikan
jantung. Kelainan dari fungsi jantung
seseorang dapat dilihat dari rekaman
sinyal EKG ini.
5/17/19
12
5/17/19
13
5/17/19
14
5/17/19
15
Gelombang P

Kondisi normal pada gelombang P:


 Mempunyai amplitudo kurang dari 0,3 mV.
 Durasi gelombang P (diukur sejak
permulaan gelombang P hingga akhir
gelombang P) normalny sekitar 0,08-0,11
dtk atatu 80-110 mdtk.
 Gelombang P normalnya monofasik dan
ukuran maupun bentuknya
seragam.
 Gelombang P mendahului kompleks QRS,
yang berarti satu gelombang P
harus diikuti oleh satu kompleks QRS.

5/17/19
16
Kondisi abnormal pada gelombang P:
 Tidak ada gelombang P pada EKG.
 Gelombang P tidak mendahului setiap
kompleks QRS.
 Gelombang P tidak mencerminkan kontraksi
atrium.
 Bentuk dan ukuran gelombang P berbeda
dengan gelombang P sinus
normal.

5/17/19
17
Gelombang P merupakan rekaman
depolarisasi di miokardium atrium
sejak dari awal sampai akhir.

5/17/19
18
5/17/19
19
Kompleks QRS

Kompleks QRS mencerminkan kontraksi


vertikel setelah serat Purkinje
mentransmisikan impuls listrik.
Kompleks QRS dihitung sejak permulaan
Q hingga akhir S.

5/17/19
20
Kondisi normal kompleks QRS:
 Kompleks QRS yang normal berdurasi 0,08 hingga <0,12
mdtk atau 80
hingga <120 dtk. Kompleks yang lebih besar atau sama
dengan 0,12 dtk atau 120 mdtk merupakan kompleks QRS
yang melebar secara abnormal.
 Kompleks QRS muncul setelah setiap gelombang P.
 Kompleks QRS harus seragam dalam bentuk maupun
ukurannya.
 Kompleks QRS tidak berhubungan dengan kontraksi
ventrikel.

Kondisi abnormal kompleks QRS:


 Tidak ada kompleks QRS pada kompleks EKG.
 Tidak ada kompleks QRS setelah setiap gelombang P.
 Kompleks QRS tidak sinkron dengan gelombang P.
 Kompleks QRS tidak berhubungan dengan kontraksi
ventrikel.

5/17/19
21
Gelombang T

Gelombang T mereprentasikan repolarisasi


serabut miokardium atau keadaan istirahat
dari kerja miokardium, gelombang T harus
selalu ada. Gelombang T normal tidak boleh
lebih dari 5 mm pada semua lead, kecuali lead
precordial (V1-V6), dimana disini dapat
setinggi 10 mm, mempunyai amplitudo 0,1-
0,5 mV.

5/17/19
22
5/17/19
23
Gelombang U

Gelombang U merupakan
perpanjangan gelombang
T yang menunjukkan
repolarisasi ventrikel dari
awal sampai akhir.

5/17/19
24
Interval PR/PQ

Mencerminkan interval, waktu sejak awal gelombang P


hingga awal kompleks QRS, yang turut mencerminkan
perjalanan impuls listrik dari nodus sinoatrium (nodus SA),
melalui nodus atrioventrikular (nodus AV), turun ke berkas
His, cabang berkas, dan berkas Purkinje.

 Interval P-R normalnya mempunyai


durasi 0,12-0,20 dtk

5/17/19
25
Segmen PR/PQ

Garis di antara gelombang P dengan kompleks QRS,


menunjukkan waktu akhir depolarisasi atrium sampai
mulainya depolarisasi ventrikel (ventrikel aktif).

Segmen ST

Garis lurus dari akhir kompleks QRS


dengan bagian awal gelombang T. Fungsi
: mengukur waktu antara akhir
depolarisasi ventrikel sampai pada
mulainya repolarisasi ventrikel.

5/17/19
26
Garis Isoelektrik

Garis lurus yang sejajar


dengan segmen PQ
dengan segmen ST. Jika
Segmen ST di atas garis
isoelektrik disebut ST
elevasi, jika di bawah
disebut ST depresi.

5/17/19
27
Interval QT

Meliputi kompleks QRS, segmen ST dan


gelombang T yang mempresentasikan
aktivitas ventrikel yang berdurasi 0,35-
0,44dtk. Fungsi : mengukur waktu dari
permulaan depolarisasi ventrikel
sampai akhir repolarisasi ventrikel.

5/17/19
28
5/17/19
29
Interval QU

Meliputi kompleks QRS, segmen ST,


gelombang T dan U. Fungsi : mengukur
waktu dari permulaan depolarisasi ventrikel
sampai akhir repolarisasi ventrikel (akhir
gelombang U).

5/17/19
30
Aritmia adalah perubahan pada
frekuensi dan irama jantung yang
disebabkan oleh konduksi elektrolit
abnormal atau otomatis.

Perubahan elektrofisiologi ini


bermanifestasi sebagai perubahan
bentuk potensial aksi yaitu rekaman
grafik aktivitas listrik sel

5/17/19
31
Etiologi
 Persarafan autonom dan obat-obatan yang

mempengaruhinya
 Lingkungan sekitarnya seperti beratnya iskemia,

pH dan berbagai elektrolit dalam serum, obat-


obatan
 Kelainan jantung fibrotis dan sikatris, inflamasi,

metabolit-metaolit dan jaringan- jaringan


abnormal/degenerative dalam jantung seperti
amiloidosis, kalsifikasi dan lain-lain
 Rangsangan dari luar jantung seperti pacemaker.

5/17/19
32
Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah:
 Penyakit arteri koroner

 Tekanan darah tinggi

 Penyakit jantung bawaan

 Masalah pada tiroid

 Obat dan suplemen

 Obesitas

 Diabetes

 Obstruktif sleep apnea

 Ketidakseimbangan elektrolit

 Terlalu banyak minum alkohol

 Konsumsi kafein atau nikotin


5/17/19
33
Klasifikasi
1. Aritmia nodus sinusa.
 Bradikardia sinus
 Takikardia sinus
2. Aritmia atrium
 Kontraksi premature atrium (PAC)
 Takikardia Atrium Paroksismal (PAT)
 Fluter Atrium
 Fibrilasi atrium

5/17/19
34
3. Aritmia ventrikel
 Kontraksi premature ventrikel (PVC)
 Bigemini Ventrikel
 Takikardia ventrikel
 Fibrilasi ventrikel
4. Abnormalitas Hantaran
 Penyekat AV derajat-satu
 Penyekat AV derajat-dua
 Penyekat AV derajat-tiga
 Asistol Ventrikel

5/17/19
35
 Perubahan TD ( hipertensi atau
hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur;
defisit nadi; bunyi jantung irama tak
teratur
 Sinkop
 Nyeri dada ringan sampai berat
 Nafas pendek, batuk
 Palpitasi
 Pingsan
 Rasa tidak nyaman di dada
 Lemah atau keletihan (perasaan)
 Detak jantung cepat (tachycardia)
 Detak jantung lambat (bradycardia)
5/17/19
36
Patofisiologi
Aritmia terjadi karena :

 Gangguan primer jantung


 Respon sekunder terhadap gangguan
sistemik
 Keracunan obat
 Ketidakseimbangan elektrolit

5/17/19
37
5/17/19
38
Pemeriksaan
 EKG
 Monitor Holter
 Foto
 Scan Pencitraan
 Tes Stress Latihan
 Elektrolit
 Pemeriksaan
 Pemeriksaan
 Laju Sedimentasi
 GDA/Nadi Oksimetri
 Echocardiogram
5/17/19
39
Komplikasi
 1. Gagal jantung.
 2. Emboli
 3. Iskemia
 4. Synkope
 5. Sudden death
 6. Cardiac arrest

5/17/19
40
Penatalaksanaan
Tujuan terapi:
Bergantung pada jenis aritmia
 Mengembalikan irama jantung,
mencegah komplikasi tromboemboli,
mencegah kekambuhan

5/17/19
41
Terapi Medis
Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :
Antiaritmia Kelas 1 : Sodium Channel Blocker
Kelas 1 A
• Quinidin
• Procainamide
• Dyspiramide
Kelas 1 B
Mekanisme kerja hampir sama dengan golongan Ia,
tetapi lebih efektif pada aritmia ventrikular.
 Lignocain
 Mexiletine

Kelas 1 C
Memperlambat laju konduksi, refraktori tetap. Efektif
pada aritmia supraventrikular dan aritmia ventrikular
(penggunaan dibatasi karena dapat memicu
aritmia/proaritmia)
• Flecainide
5/17/19
42
Antiaritmia Kelas 2 (Beta Adrenergik Blokade)
 Atenol, Metroprolol, Propanolol : indikasi
aritmia jantung, angina pektoris dan
hipertensi.
Antiaritmia Kelas 3 (Prolong Repolarisation)
 Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang.

Antiaritmia Kelas 4 (Calsium Channel Blocker)


 Verapamil, indikasi Supraventrikular aritmia.

5/17/19
43
Terapi Mekanis
1.Kardioversi
2. Defibrilasi
3. Defibrilator Kardioverter Implantabel
4. Terapi Pacemaker

5/17/19
44
ANTERIOR LATERAL INFERIOR
POSTERIOR
LAD LCx RCA RCA + LCx
V1, V2, V3, V4 V5, V6, L1, aVL L2, L3, aVF V1, V2
45
Mirror 5/17/19
Pencegahan
 Risiko terjadinya aritmia jantung dapat

dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat:


 Pola makan sehat dengan mengkonsumsi

makanan sehat untuk jantung


 Berhenti merokok
 Olah raga
 Mengurangi kafein dan alkohol
 Kurangi stres
 Hindari obat stimulan yang dapat memicu

detak jantung
5/17/19
46
5/17/19
47
 Ventrikel Region

(Idioventrikular Rhytm)
Ciri-cirinya :
 Irama regular
 Frekwensi 20 - 40 x/menit
 Tidak ada gelombang P
 Komplek QRS lebar/lebih dari normal

5/17/19
48
(Accelerated Idioventrikular)
Ciri-cirinya :
 Irama regular
 Frekwensi antara 40 - 100 x/menit
 Tidak ada gel P
 Komplek QRS lebar atau lebih dari
normal, RR interval regular
5/17/19
49
Ventrikel takikardi (VT)
Ciri-cirinya :
 Irama regular
 Frekwensi 100-250x/menit
 Tidak ada gelombang P
 Komplek QRS lebar atau lebih dari

normal
5/17/19
50
VT Polymorphic

Ciri-cirinya :
 Irama regular irregular
 Lainya sama dengan VT.

5/17/19
51
Ventrikel Fibrilasi/VF

Ciri-cirinya :
 Irama chaotic atau kacau balau
 Tidak ada denyut jantung.

5/17/19
52
SA Node
Sinus Bradikardia

Ciri-cirinya :
 Irama teratur
 RR interval jaraknya sama dalam 1 lead panjang
 PP interval jaraknya sama dalam 1 lead panjang
 Komplek QRS harus sama dalam 1 lead panjang
 Impuls dari SA node yang ditandai dengan adanya gel P yang

mempunyai bentuk sama dalam 1 lead panjang.


 Frekwensi (HR) dibawah 60x/menit
 Adanya gel P yang selalu diikuti komplek QRS
 Gel P dan komplek QRS normal dan sama bentuknya dalam satu lead.

5/17/19
53
Sinus Takikardia

 Ciri-cirinya :
 Sama dengan sinus bradikardia, yang
membedakanya adalah frekwensi
jantung (HR)
 Lebih dari 100x/menit.
5/17/19
54
Sinus Aritmia

Ciri-cirinya :
 Sama dengan kriteria sinus ritme, yang
membedakannya adalah pada sinus
aritmia
 Iramanya tidak teratur karena efek
inspirasi & ekspirasi.
5/17/19
55
Sinus Arrest

Ciri-cirinya:
 Gel P dan komplek QRS normal
 Adanya gap yang panjang tanpa adanya

gelombang yang muncul.


 Gap ini jaraknya melebihi 2 kali RR

interval
5/17/19
56
Sinus Blok

Ciri-cirinya:
 Sama dengan sinus arrest yaitu adanya
gap tanpa adanya gelombang yang
muncul, dimana jarak gapnya 2 kali dari
RR interval.
5/17/19
57
Junction region

Junctional Rhytm
Ciri-cirinya :
 Irama teratur
 Frekwensinya 40-60 x/menit
 Gelombang P bisa tidak ada, bisa terbalik (tidak bakal

positip)
 Kompleks QRS normal
 Kalau frekwensinya lebih dari 40x/menit dinamakan slow

junctional rhytm.
5/17/19
58
Junctional Takikardia

Ciri-cirinya:
 Sama dengan junctinal rhytm,
bedanya frekfensi atau HR pada
junctional takikardia lebih dari 100
x/menit.
5/17/19
59
Accelerated Junctional

Ciri-cirinya :
 Sama dengan junctional rhytm,
bedanya frekwensi atau HR pada
accelerated junctional antara 60-100
x/menit
5/17/19
60
Junctional Ekstra Sistole or PJC

Ciri-cirinya :
 Irama tidak teratur
 Ada premature beat sebelum
waktunya, dengan adanya gel P yang
terbalik atau tidak adanya gel P.
5/17/19
61
Junctional Escape Beat

Ciri-cirinya :
 Irama irregular
 Komplek QRS normal
 Pada EKG normal yang seharusnya muncul normal
beat pada beat berikutnya, tapi impuls normal diambil
alih oleh juction region sehingga tampak pada EKG
tidak adanya gel P, misalkan ada gel P tapi bentuknya
akan terbalik.
5/17/19
62
Supra Ventrikuler Takikardia/SVT)

Ciri-cirinya :
 Irama teratur
 Frekwensinya lebih dari 150x/menit
 Gel P tertutup oleh gel T
 Komplek QRS normal dan tingginya harus sama

(ingat duri ikan)


5/17/19
63
Paroksimal Supraventrikuler
Takikardia/PSVT

Ciri-cirinya :
 Dari gambaran EKG normal tiba-tiba
berubah menjadi gambaran EKG SVT.
 Frekwensinya lebih dari 150 x/menit
5/17/19
64
AV Blok first Degree

Ciri-cirinya :
 Irama teratur
 Gel P normal, PP interval regular
 Komplek QRS normal, RR interval regular
 PR interval > 0,20 detik atau > 5 kotak kecil
 Panjang PR interval harus sama di setiap beat. Misalkan panjang

PR intervalnya 0,24detik, maka di tiap beat PR intervalnya harus


sama yaitu 0,24detik.

5/17/19
65
AV Blok 2nd Degree Type I atau Wenckebach

Ciri-cirinya :
 Irama irregular
 Gel P normal, PP interval regular
 Komplek QRS bisa normal juga bisa tidak normal, RR

interval irregular
 PR interval mengalami perpanjangan, mulai dari normal

PR interval dan memajang pada beat berikutnya, sampai


ada gel P yang tidak diikuti komplek QRS, kemudian
kembali lagi ke normal PR interval dan seterusnya.
5/17/19
66
AV Blok 2nd Degree Type II

Ciri-cirinya :
 Irama irregular
 Gel P normal, PP interval regular
 Komplek QRS bisa normal atau bisa juga tidak normal, RR

interval irregular
 PR interval harus sama di tiap beat. Panjangnya bisa normal

dan lebih dari normal.


 Ada 2 atau lebih, gelombang P tidak diikuti oleh komplek QRS.

5/17/19
67
AV Blok Total/Komplit

Ciri-cirinya :
 Irama regular
 Tidak ada hubungan antara atrium dengan ventrikel.
 Makanya kadang gelombang P muncul bareng dengan

komplek QRS.
 Komplek QRS biasanya lebar dan bentuknya berbeda dengan

komplek QRS lainya karena gel P juga ikut tertanam di


komplek QRS, RR interval regular.
 Gel P normal, kadang bentuknya beda karena tertanam di

komplek QRS.
5/17/19
68
Otot atrium
 PAC or AES)

Ciri-cirinya:
PAC (premature atrial contraction)or AES ( atrial ekstra
sistole) yaitu gel P yang muncul sebelum waktunya
dan bentuk gelombang pun beda dengan normal gel P
yang berasal dari SA node. Kalau temukan gel P yang
berbeda dan muncul persis sama dengan waktu yang
seharusnya, ini dinamakan Atrial escape beat.

5/17/19
69
Atrial Flutter

Ciri-cirinya :
 Irama teratur
 Ciri utama yaitu gelombang P yang mirip

gigi gergaji (saw tooth).


 Komplek QRS normal, interval RR normal

5/17/19
70
Atrial Takikardia

Ciri-cirinya :
 Irama teratur
 Komplek QRS normal
 PR interval <0,12detik dan
 Frekwensi jantungnya > 150x/menit
5/17/19
71
Multifocal Atrial Takikardia

Ciri-cirinya :
 Irama irreguler
 Kadang mirip dengan atrial fibrilasi, tapi pada

MAT gel P masih terlihat dan tiap beat bentuk


gelombang P nya berbeda (minimal 3 macam).
 Frekwensi > 100x/menit, PR interval pun

bervariasi, normal komplek QRS.


5/17/19
72
terimakasih

5/17/19
73
5/17/19
74

Вам также может понравиться

  • Bedside Teaching Awal - 2016
    Bedside Teaching Awal - 2016
    Документ1 страница
    Bedside Teaching Awal - 2016
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Form Penilaian Dokter Muda Neurologi
    Form Penilaian Dokter Muda Neurologi
    Документ20 страниц
    Form Penilaian Dokter Muda Neurologi
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Gangguan Mental
    Gangguan Mental
    Документ1 страница
    Gangguan Mental
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • 12.21 Fisiologi Nifas
    12.21 Fisiologi Nifas
    Документ36 страниц
    12.21 Fisiologi Nifas
    Noviana Zara
    Оценок пока нет
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Документ8 страниц
    Penda Hulu An
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • 12.12 Nutrisi DM
    12.12 Nutrisi DM
    Документ54 страницы
    12.12 Nutrisi DM
    Rizky Fauzan Nuari S
    Оценок пока нет
  • Gangguan Mental
    Gangguan Mental
    Документ34 страницы
    Gangguan Mental
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • CRS Neuro
    CRS Neuro
    Документ31 страница
    CRS Neuro
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Skizofrenia
    Skizofrenia
    Документ25 страниц
    Skizofrenia
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Pelayanan Dokter Keluarga
    Pelayanan Dokter Keluarga
    Документ20 страниц
    Pelayanan Dokter Keluarga
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • KP 12.31 Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan
    KP 12.31 Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan
    Документ31 страница
    KP 12.31 Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Depres I
    Depres I
    Документ4 страницы
    Depres I
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Gangguan Mental
    Gangguan Mental
    Документ17 страниц
    Gangguan Mental
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Opsi
    Opsi
    Документ1 страница
    Opsi
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Refrat Anak
    Refrat Anak
    Документ16 страниц
    Refrat Anak
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Gangguan Mental
    Gangguan Mental
    Документ17 страниц
    Gangguan Mental
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Gangguan Mental
    Gangguan Mental
    Документ1 страница
    Gangguan Mental
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Refrat Anak
    Refrat Anak
    Документ40 страниц
    Refrat Anak
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Referat Kulit
    Referat Kulit
    Документ17 страниц
    Referat Kulit
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Pitiriasis Versikolor
    Pitiriasis Versikolor
    Документ17 страниц
    Pitiriasis Versikolor
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Bab 4
    Bab 4
    Документ2 страницы
    Bab 4
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Lapkas
    Daftar Isi Lapkas
    Документ1 страница
    Daftar Isi Lapkas
    Rahmat Snd
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ2 страницы
    Bab 1
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Pedikulosis Kapitis
    Pedikulosis Kapitis
    Документ2 страницы
    Pedikulosis Kapitis
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ2 страницы
    Bab 1
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Referat Reduksi Konka
    Referat Reduksi Konka
    Документ13 страниц
    Referat Reduksi Konka
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Bab 3
    Bab 3
    Документ2 страницы
    Bab 3
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Modul Mata
    Modul Mata
    Документ8 страниц
    Modul Mata
    FidhiyahR
    Оценок пока нет
  • Referat Reduksi Konka
    Referat Reduksi Konka
    Документ13 страниц
    Referat Reduksi Konka
    FidhiyahR
    Оценок пока нет